Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan kerja lapangan yang berjudul Manajemen Pemberian Dosis Nitrogen yang
Dibutuhkan Pada Proses Pembuatan Pupuk Urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
dengan baik.
Adapun laporan kerja lapangan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga dapat
memperbaiki laporan kerja lapangan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan kerja lapangan ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
3|Page
Kesimpulan .............................................................................................................29
Daftar Pustaka .......................................................................................................30
Lampiran ................................................................................................................31
4|Page
DAFTAR GAMBAR
5|Page
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kegitan penelitian yang sedang dilakukan oleh Departemen Riset ...........15
Tabel 2. Spesifikasi Urea yang Dihasilkan PUSRI ..................................................18
Tabel 3. Kapasitas dan Nilai Pabrik Pupuk Sriwidjaja Palembang.........................22
Tabel 4. Produksi Urea (ton/tahun) Berdasarkan Pabrik Tahun 2011 2013 .........23
Tabel 5. Hasil Penelitian Pupuk Hayati pada Tanaman Kacang Panjang ................26
6|Page
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Produksi Pupuk Urea Untuk Tahun 2011 2013 (Dalam Ton) ...............23
Grafik 2. Perbandingan Panjang Polong Tanaman Kacang Panjang........................26
Grafik 2. Perbandingan Berat Polong Tanaman Kacang Panjang............................27
7|Page
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pupuk sangat diperlukan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Dalam
kondisi sekarang ini, bumi sudah mulai rusak dengan tingkah manusia
memproduksi pangan yang dilakukan, melebihi kapasitasnya. Revolusi hijau
mengandalkan pupuk anorganik untuk memproduksi pangan setinggi -
tingginya.
FAO mencatat penggunaan pupuk di negara-negara berkembang (termasuk
Indonesia) berkembang cukup pesat, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen
termasuk dalam unsur esensial, yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh segala
macam tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk bahan sntesis asam amino, protein,
asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan vegatatif, membuat bagian
tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau yang penting dalam
proses fotosntesis dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Pupuk memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas produksi
hasil pertanian. Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan oleh petani
adalah pupuk urea, yang berfungsi sebagai sumber nitrogen bagi tanaman.
Pupuk urea merupakan salah satu produk strategis yang sangat penting
peranannya dalam menunjang produksi pertanian. Pupuk urea yang baik adalah
jika komposisi kimia yang terkandung di dalamnya telah ditentukan menurut
Standart Nasional Indonesia (SNI) dan Internasional Standart Organization
(ISO) sehingga pupuk urea tersebut sangat baik dan aman untuk digunakan
sebagai pupuk penyubur tanaman.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
1. Melatih mahasiswa agar memiliki keterampilan dan pengalaman praktek
di bidang pertanian.
2. Melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan pertanian di
lapangan.
3. Melatih mahasiswa untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi di
lapangan.
1|Page
4. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang hubungan antara teori
dan kondisi di lapangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui peranan nitrogen dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
2. Mengetahui sumber nitrogen yang didapat di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
3. Mengetahui pemberian dosis nitrogen dalam pembuatan pupuk urea di
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
4. Mengetahui dan mempelajari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
proses pembuatan pupuk urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam pembuatan dan pengembangan
pupuk urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
2. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal pembuatan pupuk urea di PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang.
3. Melatih kemampuan mahasiswa dalam bekerja di perusahaan pupuk secara
professional sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
4. Memberikan gambaran kegiatan kerja di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
yang merupakan perusahaan berskala nasional.
2|Page
II. TINJAUAN PUSTAKA
Setiap bahan yang diberikan ke tanah untuk memasok satu atau lebih hara
esensial bagi tanaman dapat dianggap sebagai pupuk. Istilah pupuk lebih sering
digunakan untuk menyatakan pupuk komersial, terutama yang mengandung N, P, dan
K. Hara adalah unsur yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menyempurnakan daur
hidupnya. Hara tanaman dapat dipilahkan menjadi hara makro (> 0,1% berat kering
jaringan) dan hara mikro (< 0,1%) (Asher, 1991).
Pupuk merupakan salah satu masukan utama pada usahatani. Untuk
meningkatkan produksi, umumnya petani memberikan pupuk terutama urea dengan
takaran yang cukup tinggi, mencapai 300 kg urea/ha. Bahkan pada beberapa daerah,
takarannya mencapai 400 500 kg urea/ha atau setara dengan 184 230 kg N/ha.
Padahal berdasarkan anjuran, N cukup diberikan 90 120 kg/ha atau setara dengan
200 260 kg urea/ha. Pemberian pupuk N yang berlebihan ini menyebabkan efisiensi
pupuk menurun serta membahayakan tanaman dan lingkungan (Anonim, 2000).
Pupuk buatan dibagi menjadi dua menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, yaitu
pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk majemuk adalah pupuk yang
mengandung dua atau lebih unsur hara tanaman (Purnama, 2006).
Pupuk nitrogen mengandung hara tanaman N. Bentuk senyawa N umumnya
berupa nitrat, amonium, amin, dan sianida. Contoh pupuk N organik, yaitu bungkil
biji kapas, tepung ikan, kompos dan pupuk kandang. Sedangkan contoh pupuk N
anorganik, yaitu kalium nitrat (KNO3), amonium fosfat [(NH4)3PO4], urea (NH2-CO-
NH2) dan kalsium sianida [Ca(CN)2]. Bentuk pupuk N berupa kristal, prill, pellet,
tablet maupun cair. Sumber utama bahan pupuk N adalah udara, batubara dan
mineral nitrat (Yuwono, 2000).
Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk
urea berbentuk butiran kristal berwarna putih merupakan pupuk yang mudah larut
dalam air dan sifatnya sangat mudah menyerap air, karena itu sebaiknya disimpan di
tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur N sebesar
46% (Anonim, 2013).
Beberapa contoh pupuk nitrogen ialah pupuk urea. Urea merupakan pupuk
nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman untuk merangsang pertumbuhan secara
keseluruhan khususnya batang, cabang, dan daun. Kekurangan nitrogen
3|Page
menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun menjadi hijau muda dan jaringan-
jaringannya mati. Pupuk urea termasuk pupuk yang higrokopis (menarik uap air)
pada kelembapan 73% sehingga urea mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh
tanaman (Lingga dan Marsono, 2008).
Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalam urine.
Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia dan asam sianida
adalah Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggap sebagai penemuan
pertama yang berhasil mensintesa zat organik dari zat anorganik. Proses yang
menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang
ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesis urea dari pemanasan ammonium
karbamat. Hillaire Rouelle, merupakan nama orang yang pertama kali menemukan
Pupuk urea. Ahli kimia asal perancis ini menemukannya pada tahun 1773. Akan
tetapi sintesis urea secara masal baru dilakukan 55 tahun setelahnya. saat ini pupuk
urea banyak diproduksi industri dengan dehidrasi amonium karbamat pada tekanan
tinggi (Anonim, 2013).
Kandungan hara 46% N, kadar air <0,5%, berwarna putih, dan berbentuk
kristal tidak berdebu. Pupuk urea memiliki kandungan N dalam bentuk senyawa
nitrat yang lebih baik bila digunakan pada daerah kering atau sedikit hujan dibanding
pupuk N dalam bentuk lainnya, sehingga tidak mudah hilang akibat pelindian oleh
air hujan. Kombinasi penggunaan urea dengan ZA bersama-sama atau bergiliran
dapat memberikan hasil yang lebih baik (Yuwono, 2000).
Sumber unsur nitrogen sebenarnya cukup banyak terdapat diatmosfer, yaitu
lebih kurang 79,2% dalam bentuk N2 bebas. Namun demikian unsur N ini baru dapat
digunakan oleh tanaman setelah mengalami perubahan ke bentuk yang terikat dalam
bentuk pupuk. Sumber utama dari nitrogen berasal dari N2 atmosfer yang terikat.
Untuk pembuatan pupuk adalah nitrogen dalam bentuk ammonia (Anonim, 2013).
Pupuk urea adalah pupuk yang paling banyak digunakan di Indonesia. Bila
pupuk urea ditambahkan ke dalam tanah yang lembab, maka urea mengalami
hidrolisis dan berubah menjadi ammonium karbonat, dengan reaksi berikut:
4|Page
2NH4+ + 3CO2 NO2- + 2H2O + 4H- + E
2NO2- + O2 2NO3- + E
Sebelum hidrolisis terjadi, urea bersifat mobil seperti nitrat dan ada
kemungkinan tercuci ke bawah zona perakaran. Kejadian ini dimungkinkan
terutama jika curah hujan tinggi dan struktur tanah yang remah. Disamping itu perlu
diperhatikan sifat urea yang dapat berubah menjadi nitrat ini, karena hal ini
memperbesar turunnya efisiensi urea. Untuk mengurangi sifat-sifat yang merugikan
dari urea diusahakan membungkus butiran urea dengan SCU (Sulfur Coated Urea)
(Madjij, 2010).
Untuk meningkatkan serapan N, dibuat pupuk N lambat tersedia dengan tujuan
mengurangi kehilangan akibat pelindian dan limpasan permukaan, reaksi
immobilisasi kimia dan biologi, penguapan ke udara. Menurut Hauck (1997) ada 4
macam pupuk N yang lambat tersedia, yaitu,
1. Bahan-bahan larut air yang mengandung NH4 dan NO3, pelarutannya diatur
dengan penghalang fisik, seperti pelapisan sulfur (SCU).
2. Bahan-bahan yang kelarutannya dalam air terbatas, yang mengandung bentuk N
yang tersedia bagi tanaman, seperti ammonium fosfat logam.
3. Bahan-bahan yang kelarutannya dalam air terbatas, yang selama proses kimia/
mikrobiologi melepaskan N yang tersedia bagi tanaman, seperti ureaform dan
oxamida.
4. Bahan-bahan larut air yang secara lambat laun melapuk sehingga melepaskan N
yang tersedia bagi tanaman, seperti garam guanilurea.
Gejala kekurangan unsur hara nitrogen dapat menyebabkan beberapa
kerusakan pada tanaman seperti daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan,
daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari
ujung daun menjalar ketulang daun, dalam keadaan kekurangan yang parah daun
menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus kebagian atas, pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil, dan pertumbuhan buah tidak sempurna. Kekurangan
nitrogen menyebabkan daun tanaman menjadi hijau muda dan mudah menguning,
terutama daun yang lebih tua. Jika kelebihan maka daun menjadi lebih besar, batang
menjadi lunak dan berair sehingga mudah sakit, juga menunda pembentukan bunga,
termasuk pematangan buah menjadi terlambat (Isnaini, 2006).
5|Page
Pembuatan urea di Indonesia mengikuti proses yang sering dibuat di Amerika
Serikat. Karena reaksi bersifat bolak-balik, pengaturan suhu dan tekanan serta
konsentrasi harus menjadi pertimbangan pada waktu pembuatan urea. Suhu
yang tinggi meningkatkan konversi, tetapi ini meminta tekanan yang lebih tinggi
untuk menghindari bahan-bahan yang sedang bereaksi berubah menjadi gas, yang
dapat mengakibatkan dekomposisi ammonium karbamat dan akhirnya akan
menurunkan konversi (Effendi, 2010).
6|Page
III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
7|Page
pada bulan Januari 1970, statusnya dikembalikan ke Persero Terbatas (PT) lagi.
Dari aspek permodalan, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang juga mengalami
perubahan seiring perkembangan industri pupuk di Indonesia.
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berkomitmen untuk memperkuat struktur
perekonomianasional dengan menyelenggarakan pembinaan terhadap sector
usaha kecil dan koperasi agar dapat menumbuhkan minat kewirausahaan dan
meningkatkan kesejahteraan perusahaan kecil maupun industry kecil. Untuk itu,
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang mewujudkan bantuannya melalui pelatihan,
klinik, manajemen dan pemantauan, termasuk penyediaan teknologi, jalur
pemasaran/promosi hingga permodalan dan jaminan perbankan. Sudah ada
3.500 unit pengusahan kecil dan koperasi yang telah berhasil di bina dan
mandiri. Hal ini kemudian mengantarkan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
mendapatkan UPAKARTI. Bersama anak perusahaan, PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang juga melakukan pembinaan wilayah sekita dengan berbagai kegiatan
yang terprogram setiap tahun.
Pada tanggal 16 Oktober 1963, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
membangun PUSRI 1 yang pembangunanya ditangani oleh Marison Knudsen
Internatioal Contractor Inc, dari Amerika Serikat. PUSRI 1 merupakan pabrik
pupuk yang pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas terpasang 300 ton
Urea perhari dan 100.000 ton per tahun, serta menghasilkan 180 ton Amoniak
per hari. Pada tahun 1964 produksi yang dihasilkan PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang telah mencapai 100,4% dari target yang telah ditetapkan.
Pada tanggal 7 Desember 1972 PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
memperluas pabriknya dengan membangun pabrik baru yaitu PUSRI II yang
selesai pada bulan Juli 1974. Kontrak pembangunan dilaksanakan oleh Kellog
Overseas Corp dari Amerika Seikat dan Tokyo Engineerig Corp dari Jepang.
Kapasitas PUSRI II sebesar 1.150 ton Urea per hari atau 380.000 to Urea per
tahun. Dengan fasilitas angkut pupuk agkut dari gudang ke kapal untuk pupuk
curah menggunakan ban jalan, sedangkan pupuk dalam kantong dengan mobil
truk.
Setelah disadari manfaat dari pupuk sebagai penunjang pertanian, makan
tahun 1976 secara berturut-turut dibagunlah PUSRI III dan PUSRI IV yang
8|Page
pembangunannya dilakukan oleh Kellog Overseas Corp dari Amerika Serikat
dan Tokyo Engineering Corp dari Jepang dengan kapasitas produksi masing-
masing sebanyak 1.725 ton per hari atau 570.000 ton Urea per tahun dan
produksi Amoniak sebesar 1.000 ton per hari.
Pada tahun 1979 Pemerintah menetapkan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran
seluruh jenis pupuk bersubsidi baik yang berasal dari produksi dalam negeri
maupun dari luar negeri untuk kebutuhan program intensifikasi.
Pada tahun 1997 dibentuk Hoding BUMN Pupuk di Indonesia dan PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang ditunjuk oleh Pemerintah sebagai Induk
perusahaan. Pada tanggal 01 Desember 1998 pemerintah menghapus subsidi tata
niaga seluruh jenis pupuk, baik pupuk yang di produksi dalam negeri maupun
pupuk impor.
PT Pupuk Sriwidjaja yang berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan
pada tahun 2010 melakukan pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan
(Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja disingkat PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT.
Pusri (Persero) kepada PT. Pusri Palembang.
Misi
Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien,
berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.
Tata Nilai
Untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan pupuk terkemuka di tingkat
regional, PUSRI memiliki aturan Tata Nilai yang mencakup beberapa bagian,
yaitu Integritas, Profesionalitas, Fokus pada Pelanggan, Loyalitas, dan Baik
Sangka. Dalam setiap aturan Tata Nilai, dinyatakan hal-hal yang perlu dilakukan
dan dihindari.
9|Page
Makna
PT Pusri untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang Lebih Baik.
10 | P a g e
Butiran-butiran Urea berwarna putih sejumlah
12, melambangkan bulan Desember pendirian
PT PUSRI.
Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya,
butir kapas yang mekar berjumlah 5 buah
kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini
melambangkan angka 59 sebagai tahun
pendirian PT PUSRI.
Perahu Kajang merupakan ciri khas kota
Palembang yang terletak di tepian Sungai
Musi.
Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan
imajinasi pencipta akan prospek perusahaan
dimasa datang.
Komposisi warna lambang kuning dan biru
benhur dengan dibatasi garis-garis hitam tipis
(untuk lebih menjelaskan gambar) yang
melambangkan keagungan, kebebasan cita-
cita, serta kesuburan, ketenangan, dan
ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan
cita cita itu.
11 | P a g e
utilitas lainnya, disamping sebagai sarana transportasi untuk mengangkut
hasil pabrik.
12 | P a g e
Gambar 3. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
13 | P a g e
Departemen Riset ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk baru hasil
penelitian sesuai dengan kebutuhan, trend, dan inovasi dalam dunia pertanian.
Konsep riset yang dikembangkan oleh perusahaan bukan pure research, tetapi
kegiatan applied research yang sudah diseleksi untuk dapat menghasilkan
produk-produk yang dapat dikomersialkan sehingga bisa memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Dasar pemilihan kegiatan bidang-bidang riset yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pasar masih terbuka, sehingga produk riset nantinya dapat dijual untuk dalam
negeri maupun untuk ekspor
2. Biaya penelitian rendah
3. Hasil penelitian dapat di scale-up
4. Hasil penelitian layak untuk komersialisasi
5. Memberi nilai tambah/keuntungan bagi perusahaan
6. Sinergi dengan anggota holding pupuk
Inovasi, kebutuhan, dan solusi dari permasalahan pertanian menjadi tiga hal
utama yang mendasari dilaksanakannya kegiatan penelitian yang aplikatif di
Departemen Riset. Dalam proses pelaksanaan kegiatan riset tersebut, ada
beberapa cara yang bisa dilaksanakan, yaitu:
1. Swakelola
Kegiatan penelitian dilakukan secara mandiri oleh tenaga peneliti yang ada
di Departemen Riset dengan memanfaatkan fasilitias laboratorium dan kebun
percobaan yang dimiliki oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
2. Kerjasama
Kegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak
dalam meneliti isu-isu yang menghasilkan produk-produk unggulan yang
dapat dikomersialkan.
3. Membeli lisensi
Orientasi utama dari kegiatan Departemen Riset adalah menghasilkan
produk yang komersial. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
produk aplikatif dan komersial tersebut adalah dengan membeli
lisensi/invensi produk milik pihak lain dan diproduksi serta dipasarkan oleh
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Namun sistem lisensi ini mengharuskan PT
14 | P a g e
Pupuk Sriwidjaja Palembang membayar royalti kepada invensi sebesar 10%
dari harga pokok penjualan.
Saat ini, Departemen Riset sedang melakukan kegiatan-kegiatan penelitian
dalam berbagai bidang penelitian. Adapun kegiatan-kegiatan penelitian yang
sedang dilakukan oleh Departemen Riset ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel 1. Kegiatan penelitian yang sedang dilakukan oleh Departemen Riset
No Kegiatan Tujuan
.
1. Penelitian Pupuk Melakukan pengembangan dan penelitian produk pupuk
Anorganik anorganik, misalnya, pupuk mikro nutrien, pupuk Zn yang
digunakan untuk tanaman padi, penggunaaan pupuk NPK
untuk tanaman singkong, dan pupuk mikro borax untuk
tanaman sawit
2. Penelitian Pupuk Melakukan pengembangan dan penelitian pupuk organik
Hayati dan Pupuk dan pupuk hayati, yaitu, pembenah tanah yang digunakan
Organik untuk mengelola tanah pada lahan suboptimal, dekomposer
untuk proses pengomposan, pupuk hayati yang berperan
untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, hormon
pemacu tumbuh yang terdiri atas PGPR (Plant Growht
Promoting Rhizobacteria) dan bakteri jenis tertentu yang
dapat menghasilkan hormon yang berguna untuk
pertumbuhan tanaman, biostimulan yang berfungsi untuk
mengurangi stress pada tanaman, asam humat yang
berperan dalam meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi
pada tanaman,
3. Penelitian Melakukan penelitian dengan PUR-PLSO UNSRI terkait
Pestisida dengan komersialisasi produk biopestisida (bioverin yang
(Pestisida Hayati) digunakan untuk mencegah pertumbuhan hama wereng dan
biofitalik yang digunakan untuk mengobati penyakit
Kering Alur Sadap pada tanaman karet)
4. Benih, Pangan, Bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dan Pemuliaan (Balitsa) dan Balai Penelitian Tanaman Serealia
Tanaman (Balitsereal) untuk menyediakan benih tetua jantan dan
betina dan tansfer knowledge terkait penangkaran benih.
15 | P a g e
5. Lain-Lain Pembuatan kebun organik di kompleks PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang untuk mendukung road map
proper emas.
Pembuatan gedung laboratorium dan kandang sapi di
kebun percobaan serta uji coba pemupukan dan
penangkaran benih.
16 | P a g e
Produk utama yang dihasilkan PUSRI adalah pupuk urea dan amonia. Urea
merupakan senyawa organik yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Produk urea yang dihasilkan
PUSRI berbentuk butiran curah (prill) berukuran 6-8 US Mesh. Kandungan
utama pupuk urea PUSRI terdiri dari Nitrogen minimum 46% dan Biuret
maksimum 5% dengan kelembaban maksimum 5%.
Produk pupuk urea PUSRI yang dijual ke industri sekitar 90% digunakan
sebagai salah satu bahan baku pupuk kimia. Dalam pertanian, pupuk urea
menjadi pemasok unsur Nitrogen dalam tanah. Melalui proses hidrolisis di dalam
tanah, urea akan melepaskan ion amonium. Pupuk Urea PUSRI memiliki
kandungan Nitrogen yang cukup tinggi dan secara umum hanya setengah dari
kandungan Nitrogen tersebut yang terserap oleh tanaman.
Selanjutnya, PUSRI juga memproduksi amonia yang merupakan senyawa
kimia dengan rumus NH3. Amonia secara umum tidak berwarna, bersifat korosif,
dan berbau tajam yang khas. Amonia juga dapat ditemui dalam bentuk gas atau
cairan. Pada produk rumah tangga dan konsumsi lainnya, amonia yang terkandung
adalah amonium hidroksida yang sudah dilarutkan atau diencerkan.
Untuk keperluan komersil, jenis amonia yang diproduksi dan dijual adalah
amonia anhidrat yang tidak mengandung air. PUSRI memproduksi amonia
anhidrat dalam bentuk cair pada temperatur -33 derajat Celcius. Amonia tersebut
memiliki kandungan Nitrogen minimum 99,5%, kadar air maksimum 0,5%, dan
kandungan minyak maksimum 5 g/g.
17 | P a g e
Liquid NH3 : 99,5% wt
H2O : 0,5% wt Maks
Oil : 5,0 g/g wt Maks
Tekanan : 18 Kg/Cm2 Min
Temperatur : 30 oC
Bahan Pembantu
Uap air
Demin Water
Cooling Water
Filter Water
Udara Instrument
Udara Pabrik
Gas Nitrogen
Listrik
Fire Water
4.4 Sumber dan Dosis Nitrogen yang digunakan dalam Proses Pembuatan
Pupuk Urea
18 | P a g e
Sumber utama N berasal dari gas N2 dari atmosfir. Kadar gas nitrogen di
atmosfir bumi sekitar 79% dari volumenya. Walaupun jumlahnya sangat besar
tetapi belum dapat dimanfaatkan oleh tanaman tingkat tinggi, kecuali telah
menjadi bentuk yang tersedia. Namun demikian, unsur N ini baru dapat
digunakan oleh tanaman setelah mengalami perubahan kebentuk yang terikat
yang kemudian dalam bentuk pupuk.
Dosis Nitrogen dalam pupuk urea dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Spesifikasi Urea yang Dihasilkan PUSRI
Nama Produk Spesifikasi Kandungan Keterangan
Name of Product Specification Contents (%) Remark
Nitrogen 46,0 Minimum
Biuret 0,5 Maksimum
UREA Moisture 0,5 Maksimum
Prill Size : 6 8 US Mesh 95 Maksimum
Pass 25 US Mesh 2 Maksimum
Catatan : Perhitungan kandungan Nitrogen terdapat pada lampiran
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa, kandungan minimum Nitrogen dalam
pupuk urea yaitu sebesar 46%, kandungan maksimum biuret sebesar 0,5%,
kandungan maksimum moisture 0,5%, kandungan maksimum Prill Size 6 8 US
Mesh 95%, dan kandungan maksimum Pass 25 US Mesh 2%.
19 | P a g e
Produk dari reaksi sintesa terdiri dari Urea, Ammonium karbamat, air
kelebihan ammonia dan biuret dan selanjutnya dipisahkan ureanya dari
produk reaksi tersebut dengan cara pemanasan dan penurunan tekanan
sehingga ammonium karbamat terurai menjadi Gas Ammonia dan Carbon
dioksida.
NH2COONH4 > CO2 + 2NH3
3. Seksi Recovery
Gas- gas campuran NH3 dan CO2 dari dekomposer di absorb oleh air dan
larutan urea berturut-turut di absorber kemudian dikirim kembali ke reaktor.
Kelebihan NH3 dimurnikan oleh High Pressure Absorber (HPA) dan dikirim
kembali secara terpisah ke reaktor melalui ammonia condensor, ammonia
reservoir, liquid ammonia feed pump dan ammonia preheater.
4. Seksi Kristalisasi dan Prilling
Larutan urea dari gas separator divacumkan dengan crystallizer
daribagian bawah dan kristal urea dipisahkan oleh centrifuge. Kristal urea
dikeringkan sampai kadar airnya <0,3% dengan udara panas dan dikirim ke
prilling tower melalui fluidizing drayer.
20 | P a g e
Proses pembuatan urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat dilihat dari skema berikut ini.
21 | P a g e
22 | P a g e
4.6 Distribusi Pupuk
23 | P a g e
4.7 Kinerja Produksi
Dari sejumlah pabrik yang dimiliki PUSRI, pada tahun 2013, terdapat 4 buah
pabrik aktif, yaitu Pabrik PUSRI II-B, II, III dan IV, yang memproduksi pupuk
urea dan amonia. Keempat pabrik tersebut berproduksi dengan baik untuk
melayani kebutuhan masyarakat dalam hal ketersediaan pupuk urea. Secara
keseluruhan, kapasitas terpasang untuk memproduksi amonia dan urea adalah
sebesar 1.499.500 dan 2.362.000 Ton per tahun.
Tabel 3. berikut berisi data mengenai kapasitas dan nilai pabrik yang dimiliki
PUSRI.
Tabel 3. Kapasitas dan Nilai Pabrik Pupuk Sriwidjaja Palembang
Kapasitas
Kapasitas Terpasang Areal Pabrik Mulai
Pabrik/Plant Terpasang Pupuk Nilai (USD)****
Amonia (Ton/Tahun) (ha) Produksi
Urea (Ton/Tahun)
34,363,511 +
I* 180/Hari 100,000 20 Okt 1963
Rp3.651.063.140,-
I-B 445,500 570,000 12 326,883,626 Mar 1994
II** 262,000 552,000 15 85,734,452 Agt 1974
III*** 396,000 570,000 10 192,000,000 Des 1976
IV*** 396,000 570,000 10 184,372,772 Okt 1977
823,345,361 +
Total 1,499,500 2,262,000 67
Rp3.651.063.140,-
Keterangan
*) PUSRI I diganti dengan PUSRI I-B karena usia pabrik sudah tua dan tidak eisien
**) Telah dikalikan Proyek Optimalisasi Pabrik Urea (UOP) dan Amonia (AOP)
***) Telah dilakukan optimalisasi khusus pada pabrik amonia (AOP)
****) Nilai estimasi pada tahun 1994.
24 | P a g e
Dibandingkan dengan target produksi, rata-rata pabrik memproduksi di atas
95% dari target yang ditetapkan pada tahun 2013. Pabrik PUSRI IV memenuhi
100% dari target sedangkan Pabrik PUSRI I-B dan II masing-masing
memproduksi 97% dari target. Pabrik PUSRI III mencapai kinerja produksi
terendah, yaitu 94% dari target produksi.
Kinerja produksi pupuk urea untuk tiap-tiap pabrik disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4. Produksi Urea Berdasarkan Pabrik Tahun 2011 2013
Persentase Kenaikan
(Penurunan) 2013 dari
Pabrik/Plan Target Realisasi Realisasi Realisasi
2012 / Pencentage of
t 2013 2013 2012 2011
Increase (Decrease) from
2012 / 2013
PUSRI I-B 508,400 491,677 395,030 476,070 96,647 %
PUSRI II 468,300 455,824 424,694 438,268 31,130 %
PUSRI III 542,800 510,973 548,033 492,942 37,060 %
PUSRI IV 520,500 521,546 592,303 561,130 70,757 %
Jumlah/Tota
2,040,000 1,980,020 1,960,060 1,968,410 19,960 %
l
Dari Tabel 4 diatas, maka dapat dilihat perbandingan produksi pupuk urea di
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada tahun 2011 2013 dalam ton sebagai
berikut.
Grafik 1. Produksi Pupuk Urea Untuk Tahun 2011 2013 (Dalam Ton)
25 | P a g e
5.1 Pengaplikasian Pupuk Urea
Pupuk Urea yang di produksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ini,
dapat langsung di uji coba di Kebun Percobaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Pupuk Urea tersebut di uji coba kan pada tanaman Kacang Panjang (Vigna
sinensis), dan dengan penambahan pupuk hayati serta NPK.
Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi hingga 800
meter dpl, maupun rendah. Suhu optimum pertumbuhannya ada di rentang 15-
24oC dengan curah hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu maksimum
yang bisa dicapai adalah 35oC dan suhu minimum 10oC.
Pengolahan tanah berupa pembajakan diperlukan apabila budidaya kacang
panjang dilakukan di tanah sawah atau tanah padat. Sedangkan untuk tanah yang
sudah gembur tidak diperlukan lagi pembajakan. Buatlah bedengan di atas tanah
yang sudah dibajak atau sudah gembur. Tanah yang dibuat bedengan diusahakan
sehalus mungkin agar perakaran tanaman dan drainase berkembang baik.
Bila memungkinkan, bedengan dibuat sejajar arah timur-barat. Hal ini
berguna untuk memaksimalkan penyinaran matahari. Buat bedengan dengan
ukuran lebar 80-90 cm, dengan ketinggian 20-25 cm khusus untuk tanah sawah
bisa ditinggikan hingga 30 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lansekap
lahan. Jarak antar bedengan dibikin selebar 40-50 cm.
Jarak selebar itu berguna untuk memudahkan proses perawatan dan
pemanenan yang dilakukan secara bertahap. Selain itu jarak antar bedengan
berfungsi sebagai saluran drainase, terutama bila kacang panjang ditanam diawal
musim hujan. Penggenangan air disekitar tanaman harus benar-benar dihindari.
Uji coba terdiri dari 3 blok dengan 3 perlakuan yaitu perlakuan kontrol, pH 5,
dan pH 10, sehingga didapatkan 9 perlakuan. Parameter yang diamati pada uji
coba kacang panjang ini yaitu jumlah polong dan berat polong per perlakuan.
Hasil Uji coba kacang panjang ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Hasil Penelitian Pupuk Hayati pada Tanaman Kacang Panjang
Blok Perlakuan Jumlah Polong Berat Polong (gr)
I Kontrol 15 297,5
I pH 5 45 877
I pH 10 61 1301
II Kontrol 36 718
II pH 5 62 1266
26 | P a g e
II pH 10 84 1722
III Kontrol 6 114
III pH 5 9 172
III pH 10 28 607
Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa panen yang menunjukan hasil paling
tinggi ialah pada tanaman kacang panjang blok II, diikuti dengan blok I lalu blok
III. Jumlah polong tanaman kacang panjang pada blok II yaitu 182 polong, pada
blok I yaitu 121 polong, sedangkan pada blok III yaitu 43 polong. Untuk
parameter berat polong, tanaman kacang panjang yang paling berat ialah blok II
yaitu 3706 gram, lalu blok I yaitu 2475,5 gram, dan blok III yaitu 893 gram.
Dilihat dari perlakuan yang diberikan, yaitu perlakuan Kontrol, pH 5, dan
pH 10. Tanaman kacang panjang yang paling baik pertumbuhannya yaitu
tanaman kacang panjang dengan perlakuan pH 10, diikuti dengan pH 5, lalu
kemudian perlakuan kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pada pH 10, merupakan
keadaan yang paling cocok untuk tanaman kacang panjang.
Perbandingan jumlah polong tiap perlakuan dan blok dapat dilihat pada
grafik berikut ini.
2000
1800
1600
1400
Jumlah Polong
1200
1000
800
600
400
200
0
Perlakuan / Blok
27 | P a g e
2000
1800
1600
Perlakuan / Blok
28 | P a g e
Pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis
tanaman. Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air.
Urea juga baik untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha
perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling
usaha perikananan.
Ketika sebuah tanaman mengalami kekurangan zat nitrogen, maka tanaman
tersebut akan mengalami beberapa gejala yang bisa diamati secara fisik. Gejala-
gejala tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kekurangan nitrogen membuat keadaan daun tanaman berwarna pucat hingga
kekuning-kuningan.
2. Bila kekurangan nitrogen semakin parah, maka daun tuatanaman tersebut
akan berwarna kekuning-kuningan dimulai dari ujung daun dan menjalar
hingga ke tulang daun.
3. Bila kondisi kekurangan nitrogen terus dibiarkan, maka daun akan menjadi
kering. Keadaan ini diawali dari daun bagian bawah sampai daun bagian atas.
4. Kondisi tanaman yang kekurangan nitrogen sejak awal, menimbulkan
tanaman lambat tumbuh dan kerdil.
5. Akibat kekurangan nitrogen pada buah, yaitu keadaan buah tidak sempurna.
Sering kali buah masak masak sebelum waktunya atau sebelum ukurannya
sesuai.
29 | P a g e
KESIMPULAN
30 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Penggunaan unsur hara yang tepat dalam pemupukan. Bahan
Pelatihan Efisiensi Pemupukan dengan Penerapan LCC. IPPTP
Denpasar, Bali.
Asher, C., J. 1991. Beneficial Elements, Functional Nutrients, and Possible New
Essential Elements. In J.J. Mortvedt et al. (Ed.) Micronutrient in Agriculture.
SSSA. Madison, Wisconsin.
Hauck, R., D. 1997. PupukPupuk Nitrogen Lambat Tersedia dan Penghambat Bio.
Dalam Engelstad, O., P. (Ed.). Teknologi dan Penggunaan Pupuk. Terjemahan
D. H. Goenadi. Gadjah mada University Press, Yogyakarta.
Madjij, M., B. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan.
Yuwono, N., W. 2000. Pupuk dan Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
31 | P a g e
LAMPIRAN 1
1725000000 gr
=28750000 mol
60 gr
Maka, dalam 1725 ton Urea/Hari/Pabrik dosis Nitrogen sebesar 375,7 ton.
32 | P a g e
LAMPIRAN 2
33 | P a g e
LAMPIRAN 3
Blok I
Blok II
Blok III
34 | P a g e