Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pasal / Article
BAB I: KETENTUAN UMUM 12 CHAPTER I: GENERAL PROVISIONS
BAB II: BATASAN NILAI DAN CHAPTER II: MAXIMUM AMOUNT OF
PENGECUALIAN TRANSAKSI UANG CASH TRANSACTIONS AND
KARTAL 3 13 PERMITTED CASH TRANSACTIONS
(EXEMPTIONS FROM CASHLESS
TRANSACTIONS)
NOTE: WHERE NO ELUCIDATION IS PROVIDED UNDERNEATH A CLAUSE, THE CLAUSE IS SUFFICIENTLY CLEAR.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY
ESA
Menimbang: Considering:
a. bahwa untuk mewujudkan tujuan a. that to achieve the objectives of the formation
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia of a Government of the State of Indonesia,
yang melindungi segenap bangsa Indonesia which shall protect all the people of Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia serta and their entire native land of Indonesia, and
memajukan kesejahteraan umum, dan in order to improve the public welfare and to
mencerdaskan kehidupan bangsa, perlu advance the intellectual life of the people,
adanya kondisi yang dapat mendorong there should be a circumstance that can
masyarakat melakukan kegiatan encourage the public to perform economic
perekonomian yang efektif dan efisien sesuai activity in an effective and efficient manner in
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan order to stay current with the developments of
teknologi; science and technology;
b. bahwa untuk mendukung kegiatan b. that to promote the economic activity for
perekonomian yang efektif dan efisien effectiveness and efficiency, it is necessary to
diperlukan adanya transaksi keuangan yang have financial transactions move smoothly
lancar dan aman yang sejalan dengan and safely conforming to the national policy
kebijakan nasional nontunai dan strategi of cashless transactions and the national
nasional keuangan inklusif; strategy towards financial inclusion/inclusive
financing;
1
Mengingat: Bearing in Mind:
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Article 5 section (1) and Article 20 of the 1945
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Constitution of the Republic of Indonesia.
Dan And
Menetapkan: To enact:
Pasal 1 Article 1
2. Uang Kartal adalah alat pembayaran yang 2. Cash means legal tender in the form of
terdiri atas uang kertas dan uang logam baik banknotes and coins of either rupiah or
dalam mata uang rupiah maupun mata uang foreign currency.
asing.
3. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau 3. Any Person means an individual or
korporasi. corporation.
4. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi 4. Indonesian Financial Transaction Reports and
Keuangan yang selanjutnya disingkat PPATK Analysis Centre, hereinafter referred to as the
adalah lembaga independen yang dibentuk PPATK, means an independent institution
dalam rangka mencegah dan memberantas that is formed to deter and abate the criminal
tindak pidana pencucian uang. offense of money laundering.
Pasal 2 Article 2
Pembatasan Transaksi Uang Kartal dilaksanakan Cash Transactions shall be limited on the principle
berdasarkan asas: of:
d. manfaat. d. benefits.
Penjelasan Pasal 2 (d) Elucidation of Article 2 (d)
Yang dimaksud dengan asas manfaat adalah Principle of benefits means a principle that
asas yang memberikan manfaat secara luas bagi provides benefits in the interest of the public, the
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. nation, and the state widely.
BAB II CHAPTER II
Pasal 3 Article 3
(1) Setiap Orang dapat melakukan Transaksi (1) Any Person may make a Cash Transaction
Uang Kartal dengan nilai paling banyak with a value not exceeding Rp100,000,000
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau (one hundred million rupiah) or a value
yang nilainya setara dengan itu. equivalent thereto.
(2) Setiap Orang dilarang melakukan Transaksi (2) Any Person is prohibited from making a Cash
Uang Kartal dengan nilai di atas Transaction with a value exceeding
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau Rp100,000,000 (one hundred million rupiah)
yang nilainya setara dengan itu baik dalam 1 or a value equivalent thereto per transaction
(satu) kali maupun beberapa kali transaksi or several transactions per day in the territory
dalam 1 (satu) hari di wilayah Negara of the Unitary State of the Republic of
Kesatuan Republik Indonesia, kecuali Indonesia, unless provided otherwise by this
ditentukan lain dalam Undang-Undang ini. Law.
(3) Transaksi dengan nilai di atas (3) Any transaction with a value exceeding
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau Rp100,000,000 (one hundred million rupiah)
yang nilainya setara dengan itu sebagaimana or a value equivalent thereto as referred to in
dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan section (2) must be made cashless.
secara nontunai.
(4) Perubahan batasan nilai Transaksi Uang (4) Any change in the maximum amount of a
Kartal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cash Transaction as referred to in section (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah shall be stipulated by Regulation of the
[Peraturan Kepala PPATK setelah mendapat Government [Regulation of the Head of the
persetujuan dari Bank Indonesia]. PPATK upon approval of Bank Indonesia].
6
Pasal 4 Article 4
(1) Transaksi secara nontunai sebagaimana (1) A cashless transaction as referred to in Article
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dilakukan 3 section (3) shall be made through PJKs that
melalui PJK yang menyelenggarakan jasa provide payment services.
pembayaran.
(3) PJK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) PJKs as referred to in section (1) shall
meliputi: include:
a. bank; a. banks;
e. PJK lain yang menyelenggarakan jasa e. other PJKs that provide payment
pembayaran. services.
Penjelasan Pasal 4 (3) (e) Elucidation of Article 4 (3) (e)
Yang dimaksud dengan PJK lain misalnya Other PJKs means, e.g. payment system service
penyelenggara jasa sistem pembayaran yang providers that have acquired a permit from Bank
memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk Indonesia to provide financial technology services
menyediakan layanan teknologi finansial guna for transfer of fund and/or payment from any
pemindahan dana dan/atau pembayaran dari source of fund.
sumber dana manapun.
Pasal 5 Article 5
(1) Setiap Orang wajib menolak Transaksi Uang (1) Any Person must reject any Cash Transaction
Kartal yang melanggar ketentuan that violates the provision of Article 3 section
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).
(1).
(2) Setiap Orang yang melanggar ketentuan (2) Any Person who violates the provision of
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai section (1) shall be imposed administrative
sanksi administratif. sanctions.
Penjelasan Pasal 5 Elucidation of Article 5
Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendorong It is the intention of this provision to encourage
masyarakat dengan mengubah perilaku dan pola the public to change their behavior and mindset of
pikir terhadap transaksi penggunaan Uang Kartal using Cash Transactions into cashless
menjadi sistem transaksi secara nontunai. transactions.
Pasal 6 Article 6
(1) Pejabat umum wajib menolak pembuatan akta (1) Public officers by whom a deed is to be made
yang memuat Transaksi Uang Kartal yang must reject the same if containing the terms of
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Cash Transactions in violation of the
dalam Pasal 3 ayat (1). provision of Article 3 section (1).
Penjelasan Pasal 6 (1) Elucidation of Article 6 (1)
7
Yang dimaksud dengan pejabat umum adalah Public officers includes notaries, conveyancers,
notaris, pejabat pembuat akta tanah, dan pejabat and public auctioneers.
lelang.
(2) Pejabat umum yang melanggar ketentuan (2) A public officer who violates the provision of
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai section (1) shall be imposed sanctions under
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan the provisions of the laws and regulations.
perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 6 (2) Elucidation of Article 6 (2)
Yang dimaksud dengan ketentuan peraturan Provisions of laws and regulations means, e.g.
perundang-undangan, misalnya Undang- Law concerning Notaryship, along with the
Undang mengenai Jabatan Notaris dan peraturan ancillary regulations thereto.
pelaksanaannya.
Pasal 7 Article 7
Perjanjian yang memuat Transaksi Uang Kartal Any agreement that includes a Cash Transaction
yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana in violation of the provision of Article 3 section
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), perjanjian (1) shall be declared void by operation of law.
tersebut dinyatakan Batal Demi Hukum.
Penjelasan Pasal 7 Elucidation of Article 7
Ketentuan ini didasarkan pada Pasal 1320, Pasal This provision is based on Articles 1320, Article
1335, dan Pasal 1337 Kitab Undang-Undang 1335, and Article 1337 of the Civil Code.
Hukum Perdata.
Pasal 8 Article 8
Penetapan konversi mata uang asing ke dalam Conversion of foreign currency into rupiah in
mata uang rupiah yang terkait ketentuan connection with the provisions for limited Cash
pembatasan Transaksi Uang Kartal sebagaimana Transactions as referred to in Article 3 shall use
dimaksud dalam Pasal 3 menggunakan nilai kurs the Bank Indonesias mid rate at the time the
tengah Bank Indonesia pada saat terjadinya transaction takes place.
transaksi.
Pasal 9 Article 9
(1) Transaksi Uang Kartal yang dikecualikan (1) Cash Transactions that are permitted as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) referred to in Article 3 section (2) shall
meliputi transaksi: include:
a. yang dilakukan oleh PJK dengan a. a transaction that is made between a PJK
pemerintah dan bank sentral; and the government and the central bank;
b. antar PJK dalam rangka kegiatan usaha b. a transaction that is made among PJKs as
masing-masing; a matter of business;
c. untuk penarikan tunai dari bank dalam c. a cash withdrawal from a bank in
rangka pembayaran gaji, tunjangan, dan payment for salary, allowances, and
upah; wages;
8
Penjelasan Pasal 9 (1) (c) Elucidation of Article 9 (1) (c)
Yang dimaksud dengan gaji, tunjangan dan Salary, allowances, and wages include
upah termasuk bonus, honorarium, remunerasi, bonuses, honoraria, remuneration, and incentives
dan insentif yang diberikan secara resmi. formally paid.
Pasal 10 Article 10
(1) PJK wajib meminta informasi mengenai (1) A PJK must request information concerning
identitas diri, sumber dana, tujuan transaksi, personal identity, source of fund, purpose of
dan dokumen pendukung dari Setiap Orang transaction, and any supporting
yang melakukan Transaksi Uang Kartal yang documentation from Any Person making a
dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Cash Transaction permitted under Article 9.
Pasal 9.
(2) PJK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) A PJK as referred to in section (1) must
wajib mengetahui bahwa Setiap Orang yang acknowledge that Any Person making a Cash
melakukan Transaksi Uang Kartal yang Transaction permitted under Article 9 is
dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam acting for him-/herself or for and on behalf of
Pasal 9 bertindak untuk diri sendiri atau untuk another person.
dan atas nama orang lain.
(3) Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada (3) Any Person as referred to in section (1) must
ayat (1) wajib memberikan informasi yang provide correct information a PJK requests.
benar yang diminta oleh PJK.
(4) Ketentuan mengenai kewajiban sebagaimana (4) Obligations as section (1), section (2), and
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) section (3) provide shall be implemented
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan under the provisions of the laws and
peraturan perundang-undangan. regulations.
Penjelasan Pasal 10 (4) Elucidation of Article 10 (4)
Yang dimaksud dengan peraturan perundang- Laws and regulations means, e.g. Law
undangan misalnya, Undang-Undang mengenai concerning Money Laundering Deterrence and
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Abatement, along with the ancillary regulations
9
Pencucian Uang dan peraturan pelaksanaannya, thereto, and laws and regulations that are issued
serta peraturan perundang-undangan yang by the competent authority.
dikeluarkan oleh otoritas yang berwenang.
Pasal 11 Article 11
(1) Dalam hal Setiap Orang tidak memenuhi (1) If Any Person ignores the obligation to
kewajiban untuk memberikan informasi yang provide correct information a PJK requests as
benar yang diminta oleh PJK sebagaimana referred to in Article 10 section (3), or if a
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) atau PJK PJK suspects information Any Person has
meragukan kebenaran informasi yang provided, a PJK must:
diberikan oleh Setiap Orang, PJK wajib:
a. menolak Transaksi Uang Kartal tersebut; a. reject that Cash Transaction; and
dan
(3) Tata cara penyampaian laporan dilaksanakan (3) Procedures for submitting reports shall be
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- conducted under the provisions of the laws
undangan. and regulations.
Penjelasan Pasal 11 (3) Elucidation of Article 11 (3)
Yang dimaksud dengan peraturan perundang- Laws and regulations means, e.g. Law
undangan misalnya, Undang-Undang mengenai concerning Money Laundering Deterrence and
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Abatement.
Pencucian Uang.
(4) PJK yang melanggar ketentuan sebagaimana (4) A PJK that violates the provision of section
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi (1) shall be imposed administrative sanctions.
administratif.
Pasal 12 Article 12
(1) Setiap Orang yang mengetahui adanya (1) Any Person with knowledge of a Cash
Transaksi Uang Kartal yang bertentangan Transaction taking place in violation of the
dengan ketentuan Pasal 3 ayat (2) wajib untuk provision of Article 3 section (2) must report
melaporkan pelanggaran tersebut kepada that violation to the PPATK.
10
PPATK.
(2) Laporan pelanggaran sebagaimana dimaksud (2) A report on violation as referred to in section
pada ayat (1) disampaikan secara lisan (1) shall be delivered orally and/or in writing.
dan/atau tertulis.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (3) Ancillary provisions for procedures for
penyampaian laporan sebagaimana dimaksud submitting reports as referred to in section (2)
pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala shall be governed by Regulation of the Head
PPATK. of the PPATK.
Pasal 13 Article 13
(1) PJK wajib membuat dan menyimpan daftar (1) A PJK must make and maintain a list of Cash
Transaksi Uang Kartal yang dikecualikan Transactions permitted (exempted from
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. cashless transactions) under Article 9.
(2) Daftar Transaksi Uang Kartal sebagaimana (2) A list of Cash Transactions as referred to in
dimaksud pada ayat (1) wajib memuat section (1) must contain information under
informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal Article 10 section (1) and section (2).
10 ayat (1) dan ayat (2).
(3) PJK yang melanggar ketentuan sebagaimana (3) A PJK that violates the provision of section
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi (1) shall be imposed administrative sanctions.
administratif.
PENGAWASAN SUPERVISION
Pasal 14 Article 14
(1) Pengawasan atas pelaksanaan Undang- (1) Implementation of this Law, in the case of
Undang ini untuk PJK yang PJKs that provide payment system services,
menyelenggarakan jasa sistem pembayaran shall be supervised by Bank Indonesia.
dilakukan oleh Bank Indonesia.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Supervision as referred to in section (1) shall
(1) meliputi: include:
11
penggunaan transaksi nontunai.
Pasal 15 Article 15
(1) Pengawasan atas pelaksanaan Undang- (1) Implementation of this Law, in the case of
Undang ini untuk pihak di luar PJK yang non-PJKs that provide payment system
menyelenggarakan jasa sistem pembayaran services as referred to in Article 14 section (1)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat shall be supervised by the PPATK.
(1) dilakukan oleh PPATK.
(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud (3) In addition to the authority under section (1)
pada ayat (1) dan ayat (2), PPATK and section (2), the PPATK shall be
berwenang: authorized to:
Pasal 16 Article 16
Pasal 17 Article 17
BAB V CHAPTER V
Pasal 18 Article 18
(1) Untuk mendukung implementasi pembatasan (1) To uphold the implementation of limited Cash
Transaksi Uang Kartal, setiap pembawaan Transactions, any carrying of foreign
uang kertas asing dalam jumlah tertentu ke banknotes of a certain amount into or out of
dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia the customs zones of Indonesia must acquire a
harus mendapat izin dari Bank Indonesia. permit from Bank Indonesia.
(2) Ketentuan mengenai izin pembawaan uang (2) Ancillary provisions for acquiring a permit
kertas asing dalam jumlah tertentu for carrying foreign banknotes of a certain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur amount as referred to in section (1) shall be
dengan Peraturan Bank Indonesia setelah governed by Regulation of Bank Indonesia
berkoordinasi dengan instansi terkait. upon coordination with the relevant agencies.
Penjelasan Pasal 18 Elucidation of Article 18
Yang dimaksud dengan instansi terkait antara Relevant agencies includes, inter alia, the
lain PPATK dan Kementerian Keuangan. PPATK and the Ministry of Finance.
BAB VI CHAPTER VI
Pasal 19 Article 19
(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, (1) Upon this Law coming into effect, any
perjanjian yang memuat ketentuan mengenai agreement with the terms of Cash Transaction
penyelesaian pembayaran Transaksi Uang payment settlement involving an amount as
Kartal dengan jumlah sebagaimana dimaksud referred to in Article 3 section (2) that has
dalam Pasal 3 ayat (2) yang telah dibuat been entered into prior to this Law coming
13
sebelum Undang-Undang ini mulai berlaku, into effect, shall remain valid until the
tetap berlaku sampai dengan jangka waktu expiration of the agreement.
pelaksanaan perjanjian berakhir.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) The provision of section (1) shall not apply in
(1) tidak berlaku apabila terdapat the case of the extension of the term of the
perpanjangan jangka waktu perjanjian. agreement.
Pasal 20 Article 20
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Upon this Law coming into effect, Law Number
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1946 tentang 18 of 1946 concerning Obligation to Save Money
Kewajiban Menyimpan Uang dalam Bank, dicabut in Banks is revoked and declared to no longer be
dan dinyatakan tidak berlaku. in effect.
Pasal 21 Article 21
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal This Law shall come into effect on the date it is
diundangkan. promulgated.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Undang-Undang ini dengan promulgation of this Law is ordered by placement
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik in the State Gazette of the Republic of Indonesia.
Indonesia.
14