Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan nafas
(Asuhan Keperawatan Praktis, 389)
4. Fase kerja
-atasi perilaku yang resisten
5. Fase terminasi
-review kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
-eksplorasi perasaan terhadap penolakan,
kehilangan, sedih, marah, dan yang berhubungan
dengan perilaku lainnya (evaluasi respon klien)
-Susun rencana tindak lanjut
-buat kontrak yang akan dating
-Siapkan perpisahan yang realistis
6. Lakukan tindakan akhir
b. Pemeriksaan fisik dasar
No Prinsip-prinsip tindakan Rasional
1. Lakukan tindakan awal
2. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan klien Untuk mengetahui keadaan
normal klien
3. Ukur tanda-tanda vital klien Untuk mengetahui kondisi
klien
4. Lakukan pemeriksaan setiap system tubuh
Pemeriksaan dilakukan secara berurutan :
-Kepala leher
-Kulit ekstrimitas (system musculoskeletal)
-Dada (system pernafasan & kardiovaskuler)
-Abdomen (system pencernaan & perkemihan )
5. Lakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan Untuk menambah
keakuratan data yang
diperoleh
6. Lakukan tindakan akhir
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahanya :
No Bahaya-bahaya Pencegahannya
1. Pengukuran berat badan bisa keliru akibat tidak Taruh timbangan ditempat
seimbang jarum jam pada saat meletakan yang datar
timbangan
2. Jika kurang berhati-hati dalam menggunakan Lakukan pengecekan alat
peralatan pengukuran tanda-tanda vital, berakibat pengukuran sebelum
ketidak akuratan dalam pengukuran tanda-tanda digunakan
vital
3. Pemeriksaan fisik dapat membuat pasien tidak Menjelaskan tujuan dan
nyaman prosedur tindakan
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosa tersebut. ( Mandiri dan kolaorasi )
Mandiri : Ajarkan latihan nafas dalam dan teknik batuk efektif
Kolaborasi : Kolaborasikan pemberian obat
Ners muda,
(..)
Preseptor klinik,
(.)