Vous êtes sur la page 1sur 12

INITIAL RISK ASSESSMENT DAN RENCANA MITIGASI

(TECHNICAL + FINANCIAL ASPECT)

Disusun oleh : Chabib Muhammad


NPP : F/AK-TM/0006/91
Email addres : chabibmuhammad25@gmail.com
HP : 08565 817 2425

I. Definisi
Initial Risk Assesment merupakan langkah-langkah awal yang dibuat dalam rangka
mengidentifikasi risiko yang potensial terjadi dan menilai dampak potensial risiko tersebut sehingga
dapat dihindari dan dimitigasi sebaik mungkin.
Risiko adalah kejadian / peristiwa yang mungkin terjadi, yang membawa akibat yang tidak
diinginkan yang menggagalkan tujuan, strategi, sasaran dan target. Risiko berhubungan dengan
ketidakpasitian. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan,
ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang
(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan
istilah risiko (risk). Secara umum risiko dapar diartikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk; penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu
Dalam manajemen risiko terdapat beberapa proses yang harus dilakukan untuk
meminimalkan / menghilangkan risiko, proses managemen risiko dengan cara identification,
quantification, mitigation, response control, dan response development.
Risiko dapat datang dari berbagai cara al. gangguan keuangan, akibat kesalahan proyek (pada
setiap tahapan engineering hingga commissioning), kecelakaan maupun bencana alam. Risiko
berdasarkan dapat dikategorikan berdasarkan penangan bahayanya :
1. Belum diakui, diabaikan (default)
2. Diakui, namun belum ada tindakan yang diambil

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 1
3. Dihindari (dengan mengambil langkah yang tepat)
4. Ditransfer, dialihkan (kepada sub contractor dan asuransi)
5. Mengurangi, menghilangkan (treatment) dengan perubahan metode kerja

II. Tujuan / Sasaran


Tujuan dari initial risk assessment adalah agar tidak ada penyimpangan yang terjadi dalam
menjalankan proyek untuk mencapai tujuan akhir. Dengan initial risk assessment dapat menyoroti
risiko-risiko yang akan terjadi dan tindakan untuk mengurangi atau mengatur risiko tersebut. Initial
risk assessment berguna untuk :
1. Membuat sebuah penilaian awal risiko mana yang harus tetap dimonitor
2. Menentukan tindakan apa yang diambil dalam mengendalikan risiko tersebut
3. Menentukan informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan
4. Menentukan tanggung jawab dan waktu yang dibutuhkan personil
5. Review tindakan yang diambil untuk risiko yang lain (PDCA)

Adapun manfaat dari manajemen risiko yang diberikan terhapa perusahaan dibagi dalam 5
(lima) kategori utama, yaitu :
1. Memastikan risiko-risiko yang ada di Perusahaan telah diidentifikasi dan dinilai, serta telah
dibuatkan rencana tindakan untuk meminimalisir dampak dan kemungkinan terjadinya
2. Memastikan bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif dan dapat
meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, karena semua risiko yang dapat
menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik, termasuk cara untuk
mengatasi gangguan kelancaran proses perusahaan telah diantisipasi sebelumnya, sehingga
gangguan tersebut memang terjadi, maka perusahaan telah siap untuk menanganinya dengan
baik
4. Membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan
informasi mengenai risiko-risiko yang ada di Perusahaan.
5. Lebih memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena
terselenggaranya manajemen yang lebih efektif dan efisien, dan secara tidak langsung
meningkatkan hubungan baik antara pemangku kepentingan (Pemilik, Sub Con, Vendor)

III. Analisa
III.I. Initial Risk Assessment dan Mitigasi
Dalam menangani suatu risiko, terdapat beberapa tahapan yang dilalui yang harus dilakukan
secara berkesinambungan. Proses penanganan risko harus selalu dilaksanakan sesuai dengan prinsip
PDCA (Plan,Do, Check and Analysis) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1
Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 2
Gambar 3.1 Risk Management Process

Proses yang perlu dilalui dalam mengatur suatu risiko pada suatu proyek dari tahap awal
(initiating) hingga selesai (closing) adalah :
1. Risk Identification
Menentukan kejadian/risiko apa yang terjadi dan efek yang ditimbulkan
Mengidentifikasi risiko merupakan hal yang regular dan kegiatan yang berulang (periodik)
Termasuk risiko kepada pihak eksternal (pemilik, pihak ke-3) maupun internal
Risiko pada umumnya berkaitan dengan scope, waktu dan biaya namun juga mencakup risiko
hubungan dengan Pemilik, Teknologi dan Ketenagakerjaan.
Tools dan teknik analisa : membuat check list, fishbone diagram, risk tree, dan value chain
analysis
Output : Daftar sumber risiko, kejadi yang akan terjadi dan pemicunya

2. Risk Quantification
Menentukan risiko mana yang harus ditanggapi
Risiko mana yang harus menjadi perhatian. Ditentukan dengan = probability x impact
Tools dan teknik analisa : menghitung nilai dari risiko
Output : Daftar kemungkinan risiko yang membutuhkan tindakan
Pada Gambar 3.2 menunjukan cara pemetaan risiko. Besarnya risiko didapat dari perkalian antara
kemungkinan risiko dengan besarnya dampak risiko tersebut. dengan adanya pemetaan risiko maka
kita dapat menentukan risiko mana yang harus dimonitor/diprioritaskan hingga selesainya proyek dan
menetapkan risiko yang dapat di minimalkan atau diabaikan.
Dalam prakteknya, walaupun terdapat banyak data-data pendukung namun penentuan
besarnya risiko dinilai secara subjektif berdasarkan kepada asumsi kemungkinan terjadi.
Bagaimanapun, penilaian ini tetap berfungsi sebagai pembanding tiap-tiap risiko dan pengukur perlu
tidaknya membuat tindakan/respon positif atau menerima risiko tersebut.

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 3
Gambar 3.2. Matrix risiko

3. Risk Mitigation
Menentukan respon/tindakan yang harus dilakukan terhadap risiko yang berpedoman kepada
identifikasi, perencanaan, dan manajemen risiko.
Respon/tindakan yang dilakukan terhadap potensi risiko dengan cara:
Acceptance (menerima): menerima risiko tidak akan mengurangi efek namun tetap dinyatakan
sebagai suatu strategi. Risiko ini dipilih apabila pilihan-pilihan dalam manajemen risiko
seperti pengalihan dan pembatasan biayanya jauh lebih mahal dibandingkan dampak risiko itu
sendiri.
Avoidance (menghindari) : risiko yang berlawanan dengan Acceptance. Risiko ini biasanya
pilihan dengan biaya paling mahal dalam manajemen risiko.
Reduce/Limitation (dibatasi) : merupakan strategi umum yang digunakan dalam proyek.
Risiko dimitigasi dengan mengambil langkah-langkah yang dapat menurunkan risiko. Cara ini
juga memungkinkan timbulnya masalah baru namun tetap diusahakan tidak menimbulkan
masalah yang lebih besar.
Transference (dialihkan) : merupakan pengalihan risiko kepada pihak ke-3. Cara ini dilakukan
apabila risiko tersebut tidak berkaitan dengan aktifitas inti dari perusahaan sehingga
perusahaan dapat lebih fokus kepada aktifitas mereka.
Output : Perencanaan manajemen risiko
Tindakan tindakan yang dapat dilakukan dalam meminimalkan risiko berdasarkan besarnya nilai
risiko tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 4
Gambar 3.3 Tindakan/respon terhadap mitigasi risiko

4. Risk Response Control & Development


Menentukan cara mengontrol tindakan yang diambil dalam menangani risiko
Memonitor dan mengontrol eksekusi rencana secara terstruktur dan iteratif (berulang)
Output : Tindakan perbaikan dan perubahan terhadap rencana manajemen risiko

III.II. Analisa Initial Risk Assessment dan Mitigasi risiko


A. DATA PROYEK / RESUME
1 Nama Proyek : AMONIA UREA II PROJECT PT. PETROKIMIA GRESIK
2 Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price / EPC
3 Pemilik Proyek : PT. Petrokimia Gresik / BUMN
4 Nilai KontrakAwal (excl. PPn) : USD 57.785.600,- + Rp 357.402.454.681,- (kurs 11.722)
Scope ADHI KARYA Total = Rp. 1.034.765.261.187,-
Nilai Kontrak Awal (inc. PPn) : USD 63.564.160,- + Rp 393.142.700.149,- (kurs 11.722)
Scope ADHI KARYA Total = Rp. 1.138.241.787.305,-
5 Sumber Dana : PT. Petrokimia Gresik
6 Uang Muka : Ada, diwujudkan dalam pembayaran kesatu sebesar 10% dari
nilai borongan tetap
7 Konsultan : Belum ada
Konsultan Pengawas Belum ada
8 Data Teknis :
a. Jenis Proyek Engineering, Procurement, Construction & Commisioning
b. Kapasitas Amoniak 2.000 MTPD
c. Kapasitas Urea 1.725 MTPD
d. Teknologi yang digunakan Licensor TOYO & KBR
e. Fasilitas Ammonia Unit, Area Unit, Utilities & Service Unit, Aux.
Production Facilities

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 5
9 Scope Pekerjaan Pelaksanaan : Engineering, Procurement, Construction & Comissioning
10 Perencanaan Design : Basic Design
Detail Design
Shop Drawing untuk pekerjaan Konstruksi
11 Ruang lingkup pekerjaan : UTILITY UNIT
Water Treatment Plant (WTP)
Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Cooling System
Bagging System
Conveyor
Fire System
Civil General : Demolition, Site development, Temporary
facilities
Civil building : Bagging building & storage, Urea bulk
storage, Central control building, main sub station, Field
operation building, Chemical & lubricant storage
Independent building : Spare part Warehouse, Field
Maintenance Building, Laboratory building, Labor &
Driver Rest Building, Forklift building, Guard house,
Security Tower, Parking & Shelter
12 Bentuk keikutsertaan : Konsorsium, WUHUAN ADHI KARYA
13 Status Adhi dalam Konsorsium : Anggota
14 Sistem Penilaian Lelang : Lelang terbuka
15 Evaluasi terhadap Owner :
a. Reputasi Baik
b. Kondisi Keuangan Baik
c. Kerjasama Sebelumnya Sudah Pernah
16 Peserta Tender : 3 (tiga) peserta
17 Jangka Waktu Kontrak : 34 bulan
a. waktu pelaksanaan 34 bulan
b. waktu pemeliharaan 12 bulan
18 Jaminan jaminan :
a. Jaminan Pembayaran 95% berdasarkan laporan kemajuan bulanan
b. Jaminan Pemeliharaan 5% dari nilai borongan tetap
c. Jaminan Bank 5% dari nilai borongan tetap
19 Retensi : 5 % dari nilai borongan tetap

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 6
20 Cara Pembayaran Konstruksi : Bulanan (monthly payment)
** Pembayaran kesatu sebesar :
10 % dari nilai borongan tetap
P = 10% x ( USD 473,321,805,- + Rp 601,401,850,681,- )

** Pembayaran bulanan (sisa)


Jumlah prestasi pekerjaan x 95% (sesuai dokumen
pembayaran)
21 Collection Period : Realisasi pembayaran dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh)
bulan setelah menyerahkan rincian anggaran bulanan
22 Pekerjaan Tambahan : Kemungkinan ada, dijelaskan dalam kontrak (Pasal 8)
23 Eskalasi : Tidak ada
24 Denda : Ada, maksimal 5% dari nilai borongan tetap untuk liquidated
damage
** Liquidated damage Amoniak (aktual < plan)

( )

** Liquidated damage Urea (aktual < plan)

( )

** Bahan baku (aktual < plan)

** Utilitas (aktual < plan)

** Keterlambatan penyelesaian (aktual < plan)

** Kandungan Lokal tidak tercapai (aktual < 35%)

( )

25 Force Major : Ada, dinyatakan dalam kontrak (pasal 24)


26 Penyelesaian Sengketa : Ada, dinyatakan dalam kontrak (pasal 26)

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 7
B KONDISI SAAT INI
1 Progress proyek : Design Engineering, Procurement dan Construction General
Civil
2 Sign Contract : 12 Desember 2014
3 Serah terima lahan : 20 Januari 2015
4 Efektif date : 27 Februari 2015

C TINJAUAN RISIKO
FINANCIAL
1 Sumber Pendanaan : 100 % dari PT. PETROKIMIA GRESIK
Pagu Dana (Excl. PPn) Scope : USD 57.785.600,- + Rp 357.402.454.681,- (kurs 11.722)
ADHI KARYA Total = Rp. 1.034.765.261.187,-
RISIKO : Potensi risiko keterlambatan dana
MITIGASI : Bekerja sesuai ketersediaan dana, bila kondisi memaksa
bisa dilanjutkan atas ijin/persetujuan Direksi
Keterlambatan pembayaran akibat ketersediaan dana
diatur dalam Kontrak
Claim keterlambatan pembayaran sesuai pasal Kontrak

2 Cara Pembayaran : Sebagian besar pembayaran ke subcontractor / vendor


Subcontractor menggunakan NCL
RISIKO : Harga subcontractor yang mempertimbangkan bunga NCL
menjadi lebih mahal
MITIGASI : Bunga cashflow diperhitungkan sebagai biaya

3 Cara Pembayaran Konstruksi : ** Pembayaran kesatu sebesar :


10% dari nilai borongan tetap

** Monthly Payment sebesar :


95% dari progress bulanan pekerjaan proyek
Cara Pembayaran Pemeliharaan : Menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari nilai
borongan tetap saat PENYERAHAN AWAL
RISIKO : Selama proses design dan pengurusan IMB belum ada
pekerjaan yang dapat diprogresskan sehingga belum
dapat menarik termyn. Cash out selama kurun waktu
tersebut hanya bersumber dari pembayaran pertama

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 8
Risiko keterlambatan pencairan dana
MITIGASI : Perencanaan cash flow yang akurat, bunga bank
diperhitungkan dalam nilai penawaran
Mempercepat proses design dan pengurusan IMB
sehingga penarikan termyn dapat dipercepat
Supply material yang bisa ditagihkan dalam MoS

4 Eskalasi : Tidak ada eskalasi sesuai Syarat Umum Kontrak


RISIKO : Risiko kerugian akibat kenaikan harga satuan/kenaikan nilai
tukar rupiah/kenaikan harga BBM/UMR
MITIGASI : Pada awal masa kontrak pelaksanaan, dilakukan ikatan
harga kontrak kepada pihak ketiga (subkon) untuk major
item yang berpotensi terjadi kenaikan harga satuan
Melakukan evaluasi harga satuan setiap bulannya

5 Uang Muka : Diwujudkan dalam pembayaran kesatu sebesar 10% dari nilai
borongan tetap
RISIKO : Tidak ada risiko
MITIGASI Back to back contract dengan pihak ke-III
Memperkecil pembiayaan secara cash

KONSTRUKSI / TEKNIS
1 Engineering Mendesain sesuai dengan spesifikasi teknis pada dokumen
kontrak
RISIKO : Keterlambatan dalam mendesain berakibat beruntun
dengan pekerjaan-pekerjaan berikutnya. Dikarenakan
tahap engineering merupakan tahap awal dalam
pekerjaan EPC
Untuk beberapa pekerjaan ADHI membutuhkan basic
design terlebih dahulu dari WUHUAN
Penolakan oleh Pemilik akibat desain yang tidak sesuai
dengan spesifikasi teknis kontrak
Risiko kegagalan bangunan pasca proyek
MITIGASI Melakukan kegiatan desain engineering sesuai dengan
schedule yang telah disepakati

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 9
Tetap melakukan koordinasi dengan WUHUAN
mengenai pekerjaan yang saling berkaitan
Melakukan review tabel ketelusuran untuk setiap item
pekerjaan
Analisa dokumen persetujuan kontrak yang memuat
desain spesifikasi teknis
Pengendalian dokumen proyek selama masa pelaksanaan
sampai dengan pemeliharaan
2 Procurement : Kegiatan pengadaan barang berdasarkan desain engineering
RISIKO : Kenaikan harga barang akibat fluktuasi perekonomian
Risiko sulit dalam pengadaan barang yang didesain oleh
engineering
Kesulitan akses dalam pengiriman barang dari tempat
pabrikasi hingga ke site
Schedule pengadaan barang yang lama akibat pabrikasi,
pengiriman maupun respon terhadap
permintaan/requisition
MITIGASI Memprediksi harga secara cermat untuk mengantisipasi
kenaikan harga
Melakukan konsultasi dengan Engineering untuk
mendesain sesuai dengan kemampuan Vendor yang
sudah terdaftar.
Perencanaan secara matang dari transportasi dan akses
mulai dari tempat pabrikasi hingga ke site
Pengaturan jadwal procurement agar tidak menghambat
pekerjaan lainnya.

3 Construction : Melaksanakan kegiatan konstruksi dari desain engineering


RISIKO : Kegagalan konstruksi yang berakibat tidak tercapainya
tujuan
Tidak ada informasi kondisi underground area proyek,
tidak diketahui adanya material atau tidak
Kesalahan konstruksi yang dapat menyebabkan
kegagalan pada saat comissioning
Risiko pengendalian kualitas yang berakibat besarnya
rework dan biaya pemeliharaan kerusakan

Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 10
Keselamatan kerja yang dalam melaksanakan konstruksi
MITIGASI Konstruksi dilakukan sesuai desain yang telah ditentukan,
sehingga perlu bantuan departemen engineering dalam
tahap konstruksi
Melakukan survey terhadap kondisi tanah area proyek
Memastikan konstruksi terlaksana sesuai desain proyek
untuk menghindari kegagalan comissioning
Kualitas/mutu menjadi perhatian dari manajemen proyek
dan divisi
Menerapkan K3L dalam kegiatan konstruksi

4 Kesiapan lahan / status lahan : Pemilik Proyek mengijinkan untuk mulai persiapan Lahan
kerja oleh kontraktor mulai tanggal 20 Januari 2015
RISIKO : Potensi gangguan dari penduduk sekitar tentang
keamanan & pekerja liar yang masuk ke area pekerjaan
MITIGASI : Dimulai kegiatan untuk proses persiapan / perijinan
setelah kick of meeting
Mengakomodir pekerja lokal dengan sub lokal agar
masalah kesenjangan sosial bisa diminimalkan

5 Kandungan Lokal : Kandungan lokal dari seluruh kegiatan engineering,


procurement dan construction
RISIKO : Keterbatasan sumber daya lokal
Sumber daya lokal yang sesuai dengan
kapabilitas/kualitas yang ditentukan
MITIGASI Mencantumkan kategori yang termasuk dalam kandungan
lokal pada buku kontrak
Pembagian aktifitas dan bahan yang akan menggunakan
sumber daya lokal

IV. Kesimpulan dan Saran/Rekomendasi


IV.I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada tugas ini adalah :
Initial risk assessment merupakan penilaian risiko aktual dan risiko potensial serta penilaian
terhadap potensial impact yang mungkin terjadi, bertujuan agar perusahaan mempunyai
gambaran terhadap risiko proyek yang dihadapi sehingga tidak akan ada penyimpangan yang
terjadi dalam menjalankan proyek untuk mencapai tujuan akhir.
Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 11
Initial Risk Assessment dan Rencana Mitigasi (Tech. & Financial Aspect) 12

Vous aimerez peut-être aussi