Vous êtes sur la page 1sur 4

UNDANG UNDANG YANG MENGATUR DALAM SYSTEM PENANGGULANGAN

GAWAT DARURAT TERPADU

2.4.1 UU kesehatan No.36/2009

Pelayanan kesehatan pada bencana

Pasal 82

1. Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas

ketersediaan sumberdaya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana

2. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pelayanan

kesehatan pada tanggap darurat dan pasca bencana

3. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 mencakup pelayanan

kegawat daruratan yang bertujuan untuk menyeamatkan nyawa dan mencegah

kecacatan lebih lanjut

4. Pemerintah menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan sebagaimana yang

dimaksud pada ayat 1

5. Pembiayaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 bersumber dari anggaran

pendapatan belanja Negara (APBN),anggaran pendapatan belanja dan belanja

daerah (APBD), atau bantuan masyarakat sesuai dengan undang undang

Pasal 83

1. Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan pada bencana harus

ditunjukan untuk penyelamatan jiwa pencegahaan kecacatan lebih lanjut, dan

kepentingan terbaik bagi pasien.


2. Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang sebagimana yang

dimaksud pada ayat 1 sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

2.4.2 UU penanggulanagan bancana No.24/2007

Bab satu tentang ketentuan umum

Pasal 1 ayat 10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegatan yang

dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang

ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,

pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan penggurusan penggungsi serta pemulihan sarana

pra sarana.

2.4.3 UU Kesehatan No 36/2009

Bab 2 pasal 4 tentang kesehatan pembukaan point b

Bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkat derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dilaksanakan bedasarkan prinsip prinsip non

diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangaka pembentuk sumberdaya manusia

Indonesia serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional

Pasal 32 ayat 1

Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta

wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan

kecacatan terlebih dahulu

Pasal 32 ayat 2

Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta

dilarang menolak pasien dan atau meminta uang muka.

2.4.4 UU Kesehatan No 36/2009 Bab 1 ketentuan umum

Profesi kesehataan (tenaga kesehatan) seperti dokter dan perawat dan profesi

kesehatan lainya mempunyai tanggung jawab moral untuk memberikan pertolongan pada
kasus kasusu kegawat daruratan dan bencana. Yang disebut dengan tenaga kesehatan dalam

undang undang kesehatan no 36 tahun 2009 bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 6 : setiap

orang yang mengapdikan diri dalam bidang kesehatan dan atau keterampilan meleluai

pendidikan dibindang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melaukan upaya kesehatan pasal ini mempertegas bahwa petugas kesehatan wajib melakukan

upaya kesehatan termasuk dalam pelayanan dawar darurat yang terjadi baik dalam keadaaan

sehari haari maupun dalam keadaan bencana

2.4.5 UU Rumah sakit No.44/2009

Dalam undang undang rumah sakit nomor 44 tahun 2009 bab 1 ketentuan umum pasal

1 ayat 1 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Ini membuktikan bahwa

rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien atau penderita dengan

didukung oleh sarana, pra sarana dan sumber daya manusia dalam pengelolahan pelayanan

gawat darurat.

2.4.6 Pemenkes No 152/Menkes/Per/IV/2007

Pemenkes No 152/Menkes/Per/IV/2007. Tentang izin dan penyelenggaraan praktik

kedokteran dan kedokteran gigi, BAB VII pasal 37 ayat (2). Dokter atau dokter gigi yang

diminta untuk memberikan pelayanan medis oleh suatu sarana pelayanan kesehatan bakti

sosial, penanganan korban bencana, atau tugas kenegaraan tidak memerlukan izin praktik

tetapi harus member tahukan kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota tempat kegiatan

dilakukan. Dari penjelasan undang undang diatas dokter berkewajiban memeberi pelayanan

kesehatan terhadap penanganan korban bencana jika diminta.

Disisi lain dari aspek hukum pelayanan gawat darurat seperti standart operasi

prosedur, petunjuk pelaksanaan, kebijakan dan aturan aturan dalam system pelayanan

kegawat daruratan harus dijadikan pedoman. Bagi profesi kedokteran pelatihan kegawat
daruratan dapat juga di jadikan sebagai aspek legalitas dan kompentesi dalam melaksanaakan

pelayanan gawat darurat.

Vous aimerez peut-être aussi