Vous êtes sur la page 1sur 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

EKSTRAK DAUN SIRIH DAN CANGKANG TELUR SEBAGAI


BAHAN ADITIF PADA PERMEN KARET FUNGSIONAL

BIDANG KEGIATAN:
PKM-P Eksakta

Diusulkan oleh:

Achmad Mario Pratama (432 14 004/2014)


Fahmi Alwi (432 13 016/2013)
Zulfikar AR (432 14 024/2014)
Syarif Ismail (432 14 002/2014)
Muh. Sapri Jaya (331 15 034/2015)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2015
DAFTAR ISI

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN ........................................ i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Tujuan Program .......................................................................... 2
1.4. Luaran Yang Diharapkan ............................................................ 2
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Permen Karet .............................................................................. 3
2.2. Ekstraksi ...................................................................................... 3
2.3. Daun Sirih ................................................................................... 3
2.4. Cangkang Telur ........................................................................... 4
2.5. Antibakteri .................................................................................. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 6
3.3. Prosedur Penelitian ..................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Rincian Biaya .............................................................................. 9
4.2. Jadwal Kegiatan .......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Biodata Dosen Pembimbing .. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............ 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. 22

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ............................................... 9
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................ 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Daun Sirih .................................................................................. 3
Gambar 1.2. Tabel Komponen Aktif Daun Sirih ............................................. 4
Gambar 1.3 Cangkang Telur ............................................................................ 5
Gambar 1.4 Tabel Penyusung Cangkang Telur ............................................... 5

iii
RINGKASAN

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemakaian


bahan-bahan kimiapun semakin meningkat. Mungkin selama ini kebanyakan
masyarakat tidak tahu bahwa permen karet pada umumnya mengandung bahan-
bahan kimia diantaranya, kalsium kasein peptone-kalsium fosfat, aspartam, butil
hidroksi toloena dan lain sebagainya. Dimana bahan tersebut dapat memicu
penyakit kanker sehingga penggunaan bahan tersebut akan berdampak buruk
untuk kesehatan.
Permen karet fungsional merupakan gagasan yang kami dapatkan
setelah melihat potensi alam indonesia, dimana seruan back to nature adalah
salah satu landasan yang patut kita kembangkan.
Beberapa potensi alam indonesia yang patut kita kembangkan adalah daun
sirih dan cangkang telur. Daun sirih di indonesia dapat tumbuh dengan baik.
ekstrak dari daun sirih mengandung 4,2% minyak atsiri yang berfungsi sebagian
antibakteri. Daun sirih banyak digunakan oleh masyarakat luas sebagai obat
tradisonal diantarnya sebagai obat bau mulut, asma, radang tenggorakan dan lain-
lain. Sedangkan cangkang telur sejauh ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Cangkang telur tersebut hanya digunakan sebagai produk kerajinan tangan.
Padahal 98,43% kandungan kalisum karbonat (CaCO3) pada kulit telur berpotensi
sebagai bahan tambahan yang dapat diekstrak untuk mineral pangan.Sehingga
melalui penulisan Program Kreativitas Mahasiswa ini, kami akan
memperkenalkan Ekstrak Daun Sirih dan Cangkang Telur sebagai Bahan
Aditif pada Permen Karet Fungsional. Fungsi dan peranannya dalam kesehatan
gigi dan mulut tidak kalah dengan permen karet yang lain yang umumnya
mengandung bahan-bahan kimia. Kami mengharapkan semua kalangan
masyarakat lebih memperhatikan alam, karena kita tidak pernah menyadari bahwa
negara kita memiliki kekayaan alam yang begitu indah dan bermanfaaat.

Kata Kunci: Ekstraksi, Daun sirih, cangkang telur, Permen karet, Aditif,
Fungsional, Minyak atsiri, Antibakteri, kalsium.

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya alam Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Trend
dunia riset pada bidang green chemistry atau seruan dunia back to nature menjadi
pendukung utama untuk mengembangkan potensi riset kimia bahan alam. Salah
satu riset yang harus dikembangkan adalah pembuatan permen karet yang pada
umumnya menggunakan bahan-bahan kimia diantaranya, kalsium fosfat,
aspartam, butil hidroksi toloena dan lain-lain. Pada dasarnya permen karet dapat
dikunyah dan memilik beraneka rasa. Permen karet dapat berdampak buruk pada
kesehatan mulut atau gigi terutama pada anak-anak. Dampak buruk pada permen
karet dapat dihindari dengan menambahkan bahan aditif yang alami misalnya
ekstrak daun sirih dan kalsium dari cangkang telur. Permen karet yang diberi
ekstrak daun sirih dan cangkang telur dapat meningkatkan fungsi permen karet
yang disebut permen karet fungsional.
Ekstrak dari daun sirih mengandung 4,2% minyak atsiri yang berfungsi
sebagian antibakteri. Sedangakan kandungan kalsium pada cangkang telur adalah
32,30%, Belum banyak peneliti yang melaporkan cangkang telur sebagai sumber
kalsium tinggi untuk tulang dan gigi.
Produksi telur ayam ras secara nasional pada tahun 2010 mencapai
945.635 ton (Anonim, 2011). Diasumsikan berat cangkang telur sebesar 9,5% dari
berat telur, sehingga potensi kerabang yang ada mencapai 9,5% x 945.635 ton =
89.835.4 ton atau ekuivalen dengan 89.835.400 kg. Berarti potensi unsur kalsium
(Ca) mencapai (37,30% x 89.835.400 = 33.508.604.2 kg)
Tingkat asupan kalsium per hari masyarakat indonesia baru mencapai 30%
dari kebutuhan yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia atau
WHO yaitu 800-1000 mg untuk usia 15-65 tahun. Sehingga kalsium dari
cangkang telur dapat berpotensi memenuhi kebutuhan kalsium masyarakat
indenesia.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, semakin maju
pula pembuatan permen karet di tengah-tengah masyarakat. Misalnya saja,
permen karet yang bekerja sebagai pencegah gigi berlubang, menjadikan nafas
segar, membersihkan plak-plak, dan lain sebagainya. Bahanbahan kimia juga
ikut bercampur dalam pembuatan permen karet. Memang, tidak hanya bahan-
bahan kimia saja yang digunakan, tetapi bahan-bahan dari alam juga
dimanfaatkan. Tetapi, pemanfaatan bahan-bahan dari alam sangat sedikit
digunakan. Tidak tertutup kemungkinan bahwa penggunaan bahan-bahan kimia
tersebut dapat menimbulkan efek bagi pengguna yang kemungkinan sensitive
terhadap bahan-bahan kimia tersebut.
2

Dari permasalah dan ulasan diatas, kami berinovasi untuk mengangkat


suatu judul penelitian yang mengkaji potensi ekstrak daun sirih dan cangkang
telur sebagai bahan aditif pada permen karet fungsional

A. Rumusan Masalah
Diangkat dari masalah diatas adapun rumusan masalahnya adalah :
a. Bagaimana mengekstraksi minyak atsiri dari daun sirih dan kalsium dari
cangkang telur
b. Menguji efektivitas antibakteri dan kalsium dari permen karet fungsional

B. Tujuan Program
Adapun tujuan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah :
a. Mengetahui proses pembuatan permen karet fungsional.
b. Mengetahui pengujian efektivitas antibakteri dan kalsium dari permen karet
fungsional

C. Manfaat Penelitian
Dengan adanya Program Kreatifitas Mahasiswa ini diharapkan dapat diperoleh
luaran sebagai berikut :
Memberikan informasi
1. Menciptakan produk yang berasal dari alam
2. Memberikan wawasan pengetahuan menyangkut proses pembuatan produk dari
alam
3. Kedepannya kita dapat mencintai bahan-bahan dari alam.

D. Luaran Yang Diharapkan


Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Artikel Ilmiah
2. Paten
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Permen Karet
Permen karet adalah jenis permen yang dapat dikunyah, memiliki rasa,
dan bentuk yang bermacam-macam. Permen karet terdiri dari beberapa
komponen yaitu, gum base, sweeteners, softeners , dan flavorings. Permen karet
telah ada mulai jaman Yunani kuno dan terus berkembang sampai sekarang. Saat
ini berbagai macam fungsi dari permen karet telah berkembang, mulai dari
pembersih gigi, pengharum mulut dan banyak manfaat lainnya. Manfaat permen
karet dapat disesuaikan, tergantung pada bahan yang digunakan dalam pembuatan
permen karet tersebut.

B. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses penarikan komponen atau zat aktif suatu simplisia
dengan menggunakan pelarut tertentu. Pemilihan metode ekstraksi dipengaruhi
oleh beberapa factor yaitu sifat jaringan tanaman, sifat kandungan zat aktif, serta
kelarutan dalam pelarut polar dan non polar. Secara umum ekstraksi dilakukan
secara berturut-turut mulai dengan pelarut polar (n-heksana) lalu pelarut yang
kepolarannya menengah (diklor metan atau metal asestat) (Yuwono dan Susanto,
1998).

C. Daun Sirih
Daun sirih merupakan salah satu jenis tanaman dari suku Piperaceae
dengan nama latin Piper Betle L. atau Chavica auriculata Miq atau Chavica betle
Miq. Tanaman ini bisa merambat mencapai tinggi 15 meter. Batang sirih
berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing,
tumbuh berselang-seling, bertangkai dan mengeliarkan bau yang sedap bila
diremas (Anonymous, 2003).

Gambar 1.1
Sumber: id.wikipedia.org
4

Klasifikasi Ilmiah Daun Sirih :


Kindom : Plantae
(tidak termasuk) : Angiospermae
(tidak termasuk) : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : P.betle

Daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung 4,2%


minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang merupakan isomer
dari Euganol allypyrocatechine, Cineol methyl euganol, Caryopyllen
(siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinan (Sastroamidjojo, 1997).
Air rebusan daun sirih berfungsi sebagai bakteriosid terutama pada
Staphylococcus aureus dan Strepcococcus haemoliticus (Mursito, 2002).

Gambar. 1.2

Menurut sebuah penelitian mengungkapkan mengunyah daun sirih dengan


rutin dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi serta mencegah mulut dari aroma
nafas yang tidak sedap. Sementara itu, daun dan batang sirih juga berfungsi dalam
mengatasi gangguan pencernaan, asma, batuk dan sembelit. Sedangkan minyak
esesial yang berasal dari daun sirih memiliki manfaat sebagai antiseptik untuk
membunuh bakteri.

D. Cangkang Telur
Cangkang telur adalah bagian terluar dari telur yang berfungsi memberi
perlindungan bagi komponen-komponen isi telur dari kerusakan, baik secara fisik,
kimia maupun mikrobiologis.
5

Gambar 1.3
Sumber: kaskus.co.id

Cangkang telur tersusun atas kristal CaCO3 (98,43%), MgCO3 (0,84%)


dan Ca3(PO4)2 (0,75%) (Yuwanta, 2010). Berdasarkan hasil penelitian, serbuk
kulit telur ayam mengandung kalsium sebesar 4017,2 gram atau sekitar 39%
kalsium, dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar
372161 g, zat-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapat dalam jumlah
kecil, begitu pula dengan V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr (Schaafsma,
2000). Menurut penelitian dari Dahlan (2009), cangkang telur dapat digunakan
sebagai pengganti kalsium pada tulang manusia. Kalsium dalam cangkang telur
harus dicampur dengan diamonium fosfat atau fosfat sintetik dengan pemanasan
sampai suhu 1000C.

Gambar 1.4

E. Antibakteri
Zat antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau
metabolisme bakteri (Pelezar & Chan, 1988). Berdasarkan aktivitasnya,
zatantibakteri dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang memiliki aktivitas
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan yang memiliki aktivitas
bakterisidal (membunuh bakteri).
Aktivitas suatu zat antibakteri dapat diuji dengan beberapa cara. Salah
satunya adalah pengukuran zona hambatan. Pada cara ini, media agar dalam
cawan petri diinokulasi dengan bakteri uji dan zat antibakteri yang akan diuji
diletakkan di atasnya. Setelah diinkubasi selama waktu tertentu, akan tampak zona
hambatan (tidak ada bakteri yang tumbuh) di sekeliling tempat diletakkannya zat
antibakteri tersebut.
6

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 4 bulan di Laboratorium
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.

B. Alat dan Bahan Penelitian


Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan penelitian ini, alat dan bahan yang
digunakan adalah :

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu :


1. Double boiler 15. Kompor Gas
2. Alat destilasi 16. Pisau
3. Labu bulat 17. Ember
4. Labu ukur 18. Neraca analitik
5. Gelas kimia 19. Cawan porselin
6. Pipet ukur 20. Cawan petridis
7. Pipet tetes 21. Gegep
8. Tanur 22. Erlenmeyer
9. Tabung reaksi 23. Spatula
10. Rak tabung 24. Labu semprot
11. Sentrifugal 25. Bola hisap
12. Botol kaca 26. Pengaduk kaca
13. Lumpang 27. Oven
14. Crusher

Bahan yang digunakan yaitu :


1. Gum base
2. Gula bubuk
3. Gliserin
4. Asam sitrat
5. Perasa Alami
6. Cakram kertas
7. Ekstrak daun sirih
8. Ekstrak Cangkang kulit telur
9. Diamonium fosfat
10. Air bersih
11. Mueller-Hinton Agar
7

C. Prosedur Penelitian

1. Proses ekstraksi daun sirih dan cangkang kulit telur


a. Ekstraksi Daun sirih
Penyulingan dengan air dilakukan seperti proses perebusan, bahan
yang akan disuling kontak langsung dengan air. Ketika air mendidih dan
menguap, air membawa serta uap minyak atsiri yang ingin diperoleh. Uap
tersebut kemudian dikondensasi dengan alat kondensor, hasil kondensasi
dipisahkan antara bagian minyak dengan air dengan alat separator.
Penyulingan dengan uap dan air dilakukan seperti metode mengukus. Bahan
diletakkan diatas saringan berlubang yang dibawahnya terdapat air. Air
dipanaskan yang kemudian uapnya kontak dengan bahan yang
menyebabkan minyak atsiri ikut menguap. Uap yang dihasilkan
dikondensasi dan kemudian dipisahkan antara minyak dengan air.

b. Ekstraksi cangkang kulit telur


Cangkang telur bersih yang mengandung 95% kalsium karbonat
akan dihancurkan menjadi ukuran kecil dengan diameter sekitar inci.
Setelah itu, disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 25 menit.
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa cairan telur dan
kelembaban sebab cangkang telur memiliki tingkat kelembaban 11,5%.
Untuk mendapatkan hanya unsur kalsium, cangkang telur tadi dipanaskan
dengan suhu sampai 1.000C. Kemudian kalsium karbonat disenyawakan
lagi dengan diamonium fosfat dengan perbandingan kalsium dan
diamonium fosfat sebesar 10:1. Kemudian dilakukan pemanasan sampai
suhu 1.000C. Hasil akhir berupa serbuk senyawa kalsium fosfat atau
hidroksiapatit. Produk yang dihasilkan kemudian digiling dan dihasilkan
tepung kalsium yang berwarna putih.

2. Pembuatan Permen Karet Fungsional


Panaskan bahan baku. Taruh gum base, gliserin, asam sitrat, perasa
permen karet dan campurkan hasil ekstrak daun sirih dan cangkang telur.
Panaskan campuran bahan tersebut sampai hangat dan lengket. Dengan hati-
hati tuangkan gum base yang telah meleleh dari double boiler ke gula
bubuk. Hati-hati agar tidak ada air masuk ke dalam campuran permen karet.
Kerjakan dengan mencampurkan gula bubuk ke gum base sampai menjadi
lengket, sampai adonan lembut dan liat dan tidak lagi lengket. Taruh adonan
di hadapanmu, dan taruh telapak tanganmu di atas adonan. Gulung adonan
menggunakan tanganmu sehingga adonan menjadi panjang, dan tipis.
Cobalah untuk menggulung adonan sehingga adonan mempunyai lebar
sepanjang tali. Gunakan sebuah pisau untuk memotong tali menjadi bagian
kecil. Lalu kemas dalam pembungkus permen.
8

3. Uji Organoleptik Permen Karet Fungsional


Cara pengujian organoleptik dapat digolongkan dalam beberapa kelompok:
1) Kelompok Pengujian Pembedaan (Defferent Test)
2) Kelompok Pengujian Pemilihan/Penerimaan (Preference
Test/Acceptance Test)
3) Kelompok Pengujian Skalar
4) Kelompok Pengujian Diskripsi

4. Uji Efektivitas Antibakteri


Uji efektivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion (tes
Kirby-Bauer). Bakteri uji masing-masing diinokulasikan padamedia
Mueller-Hinton Agar (MHA). Cakram kertas ditempatkan diatas permukaan
media, kemudian sampel permen karet cair minyak atsiri bervariasi
konsentrasinya kemudian diteteskan masing-masing. Kontrol positif dan
kontrol negatif diteteskan di atas cakram kertas. Cawan petri diinkubasi
pada suhu 37C selama 24 jam kemudian diamati zona hambat yang
terbentuk yang diinterpretasikan dengan melihat daerah bening disekitar
cakram yang menunjukkan bahwa tidak adanya pertumbuhan bakteri
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Rincian Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan Penunjang PKM 2.200.000
2 Bahan Habis Pakai 3.080.000
3 Perjalanan Pengambilan Sampel 2.200.000
4 Lain Lain 1.320.000
Total biaya 8.800.000

B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
Membandingkan nilai guna permen
karet biasa dengan permen karet
1 tambahan ekstrak daun sirih dan
kalsium dari cangkang telur, dengan
mengumpulkan data
Pembelian alat-alat yang akan
diperlukan
2 Peminjaman alat
Pembelian dan pengumpulan bahan
3
baku maupun bahan tambahan
4 Bahan baku diekstrak
5 Pembuatan permen karet fungsional
6 Pengujian Produk yang dihasilkan
7 Evalusai dan pembuatan laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra,G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Rineka Cipta,


Jakarta. 25-26.

Kusumaningrum, G.D, 2002. Aktivitas Penghambatan Minyak atsiri dan Ekstrak


Kasar Biji Pala terhadap Pertumbuhan Bakteri Xanthomonas campestis
Oammel. Skripsi FMIPA UNS. Surakarta.

Setyowati, E.N. 2009. Studi Komparatif Komponen Kimia Penyusun Minyak


Atsiri Daun Piper crocatum Ruiz & Pav, Piper betle L, Piper ningrum L
dan Piper cubeba L. Skripsi FMIPA UNS.

Solichah, M..2009. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun
Secang (Caesalpinia sappan (L)). Surakarta : Skripsi FMIPA UNS.

Dr .hj.jamila s.pt, m.p. 2014. Pemanfaatan limbah cangkang telur. Program Studi
Peternakan.

Darmono P. 1995. Penetapan Kadar Kalsium Kulit Telur Ayam Ras, Ayam
Nonras, dan Ayam Petelur [terhubung berkala].
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16191/4/Chapter%20II.pd
f [3 September 2015].

Wahyuningsih M. 2010. Manfaat Cangkang Telur [terhubung berkala].


http://www.detikHealth.com/5817323.html [4 September 2015]
11
12
13
14
15
16

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Mahyati, S.T, M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0029097006
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 29 Spetember 1970
6 E-mail mahyati@yahoo.com
7 Nomor Telepon 085298353527

B. Riwayat Pendidikan pendidikan tinggi


Jenjang Pendidikan
No. Program
D3 S1 S2 S3
Politeknik UPN Veteran UNHAS UNHAS
2.1 Nama P.T
UNHAS Jatim
2.2 Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia Kimia Kimia
Tahun 1988 1993 1998 2009
2.3
Masuk
2.4 Tahun Lulus 1992 1996 2001 2014
Judul Kerja Praktek di Prarancangan Model Biokonversi
Penelitian PT. Semen Pabrik Hexa Adsorpsi Lignoselulosa
Tonasa Persero Metilen Tetra Zeolit Alam, dari Limbah
Amine dari Tanah Liat Tongkol
Formaldehide dan Abu Jagung menjadi
2.5 Batubara Bioetanol
dalam Proses Sebagai Bahan
Pengolahan Bakar
Air Payau Alternatif
Menjadi Air Terbarukan
Tawar
Nama Ir. Jakfar , M.Si. Prof. DR.Ir. 1. Prof. DR.H. 1. Prof. DR. H.
Pembimbing Kusno Umar Ubbe, Abd Rauf
Budhikarjono, M.Si. Patong
M.T 2. 2.
3. DR.Ir. 3. Prof. DR. H.
2.6
Prastawa M.Natsir Djide,
Budi M.S. Apt
4.
5. DR.Paulina
Taba, M. Phil
17

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


No
Seminar Tempat

Seminar Rekayasa Kimia dan Biokonversi Holoselulosa Dari


Proses Teknik Kimia Limbah Tongkol Jagung 26 Juli 2011 di
Menjadi Bioetanol Sebagai UNDIP Semarang
1
Bahan Bakar Alternatif
Terbarukan
Simposium Nasional Optimasi Degradasi Lignin dari 3-5 September
Himpunan Kimia Bahan Tongkol Jagung Menggunakan 2013 di UNHAS
Alam Indonesia Ke XXI Phanerochaete chrysosporium, Makassar
2
Lentinus edodes, dan Pleurotus
ostreatus
Seminar Nasional Teknologi Produksi Bioetanol dari
Industri I Tongkol Jagung (Zea may L.)
Menggunakan Mikroba 6 November 2013
3 Campuran ( Zymomonas di Makassar
mobilis dan Saccharomyces
cerevisiae)
Seminar Nasional Teknologi Produksi Glukosa Dari Tongkol
Industri II Jagung ( Zea Mays L.) 22 23 Oktober
4
Menggunakan Aspergillus niger 2014 di Makassar
dan Trichoderna reseei
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Harga Satuan Harga
Material Kuantitas
(Rp) (Rp)
Double Boiler 1 buah 100.000 100.000
Alat Destilasi 10 jam 20.000 200.000
Tanur 10 jam 20.000 200.000
Sentrifugar 10 jam 20.000 200.000
Crusher 4 jam 20.000 80.000
Neraca Analitik 2 jam 20.000 40.000
Oven 25 jam 20.000 500.000
Gelas Kimia 2 buah 50.000 100.000
Labu Bulat 2 buah 70.000 140.000
Pipet Tetes 5 buah 5.000 25.000
Pipet Ukur 1 buah 50.000 50.000
Botol Kaca 2 Buah 10.000 20.000
Kompor Gas 1 buah 100.000 100.000
Pisau 2 Buah 10.000 20.000
Ember 2 Buah 15.000 30.000
Gegep 2 buah 5.000 10.000
Lumpang 2 buah 50.000 100.000
Tabung reaksi 6 buah 5.000 30.000
Rak tabung 1 buah 30.000 30.000
Cawan porselin 2 buah 50.000 100.000
Pengaduk Kaca 2 buah 10.000 20.000
Spatula 2 buah 5.000 10.000
Labu Semprot 2 buah 20.000 40.000
Bola Hisap 1 buah 55.000 55.000
Subtotal (Rp) = 2.200.000
20

2. Bahan Habis Pakai


Kuantitas Harga Satuan Harga
Material (Rp) (Rp)
Daun Sirih 12 kg 15.000 180.000
Telur 20 rak 40.000 800.000
Gum Base 1 kg 250.000 250.000
Gula Bubuk 500 g 10.000 10.000
Gliserin 1 Liter 100.000 100.000
Perasa Alami 500 g 70.000 70.000
Asam sitrat 500 g 30.000 30.000
Diamonium
500 g 910.000 910.000
Fosfat
Aquades 10 Liter 5.000 50.000
Amoksisilin 5 Strip 6.000 30.000
Cakram kertas 10 buah 25.000 250.000
Mueller-Hinton
250 g 400.000 400.000
Agar
Subtotal (Rp) = 3.080.000

3. Perjalanan (15-25%)
Harga Harga
Material Kuantitas
Satuan (Rp) (Rp)
Biaya Transportasi
5 Orang 200.000 1.000.000
(Makassar-Bantaeng)
Akomodasi 5 Orang 240.000 1.200.000
Subtotal (Rp) = 2.200.000

4. Lain-lain (10%)
Harga Harga
Material Kuantitas
Satuan (Rp) (Rp)
Kertas A4 2 rim 40.000 80.000
Print 1 Buah 835.000 835.000
Tinta Print 4 Buah 20.000 80.000
Balpoint 5 Buah 5.000 25.000
Penulisan Literatur - 300.000 300.000
Subtotal (Rp) = 1.320.000

Total Anggaran = Peralatan penunjang + Bahan + Pengambilan


sampel + Lain-lain
= Rp 2.200.000 + Rp 3.080.000 + Rp 2.200.000 +
Rp 1.320.000
= Rp 8.800.000
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Alokasi Waktu


No Nama/Nim Jurusan Uraian Tugas
Studi (Jam/Minggu)
Review
Pembelian
Achmad Teknologi
Mengajukan Proposal
Mario Teknik Kimia
1 20 jam/minggu Peminjaman Alat
Pratama Kimia Industri
432 14 004 (D4) Penelitian
Evaluasi dan Hasil
Pembuatan Laporan
Review
Pembelian
Teknologi
Fahmi Alwi Mengajukan Proposal
Teknik Kimia
2 432 13 016 20 jam/minggu Peminjaman Alat
Kimia Industri
(D4) Penelitian
Evaluasi dan Hasil
Pembuatan Laporan
Review
Pembelian
Teknologi
Mengajukan Proposal
Zulfikar AR Teknik Kimia
3 20 jam/minggu Peminjaman Alat
432 14 024 Kimia Industri
Penelitian
(D4)
Evaluasi dan Hasil
Pembuatan Laporan
Review
Pembelian
Teknologi
Mengajukan Proposal
Syarif Ismail Teknik Kimia
4 20 jam/minggu Peminjaman Alat
432 14 002 Kimia Industri
Penelitian
(D4)
Evaluasi dan Hasil
Pembuatan Laporan
Review
Pembelian
Muh. Sapri
Teknik Mengajukan Proposal
Jaya Teknik
5 Kimia 20 jam/minggu Peminjaman Alat
331 15 034 Kimia
(D3) Penelitian
Evaluasi dan Hasil
Pembuatan Laporan
22

Vous aimerez peut-être aussi