Vous êtes sur la page 1sur 9

DATA CONTOH HASIL PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN CAMPURAN

BETON NORMAL

I. PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT


Tabel 1.1 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

No. Uraian Hasil Percobaan

1. Berat Pasir Semula (W1) 448,8 g

2. Berat Pasir Setelah di Oven (W2) 440 g

W1 W2
3. Prosentase = 100% 2%
W2

Tabel 1.2 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar (Batu Pecah)

No. Uraian Hasil Percobaan

1. Berat Bt Pecah Semula (W1) 581 g

2. Berat Bt Pecah Setelah di Oven (W2) 559,9 g

W1 W2
3. Prosentase = 100% 3,7 %
W2

II. PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT


Tabel 2.1 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus (Pasir)

No. Uraian Keterangan

1. Tinggi pasir + lumpur (H1) 12,21 cm

2. Tinggi pasir kering oven (H2) 11,96 cm


3. =
x 100% 2%

NB : Syarat agregat halus untuk campuran beton yaitu memiliki kandungan lumpur maksimum sebesar
5 %.

1
Tabel 2.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar (Batu Pecah)

No. Uraian Hasil Percobaan


1.
Berat Kerikil Kering Oven (V1) 418,5 g

Berat Kerikil Kering Oven Setelah Dicuci


2. 417,7 g
Tertahan Saringan No. 200 (V2)
V1 V2
3. Prosentase 100% 0,2 %
V1

NB : Syarat agregat kasar untuk campuran beton yaitu memiliki kandungan lumpur maksimum sebesar
1 %.

III. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS


Tabel 3.1 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (Pasir)

2
IV. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
Tabel 4.1 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar (Batu Pecah)

V. PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT HALUS, AGREGAT KASAR, DAN


SEMEN
1. CARA SOVELLING : Dengan memasukkan bahan ke dalam container tanpa
ditumbuk

Tabel 5.1 Pemeriksaan Berat Isi Dengan Cara Sovelling

3
2. CARA RODDING : Dengan memasukkan bahan ke dalam container dalam tiga
lapisan. Lapisan I masukkan pasir setinggi 1/3 tinggi container, kemudian ditumbuk
sebanyak 25 kali. Lapisan II setinggi 2/3 tinggi container dan ditumbuk sebanyak 25
kali. Lapisan III dengan mengisi container sampai penuh dan ditumbuk sebanyak 25
kali, kemudian diratakan.

Tabel 5.2 Pemeriksaan Berat Isi Dengan Cara Rodding

Berat isi rata rata :


Semen = 1,15 g/cm
Pasir = 1,45 g/cm
Batu Pecah = 1,25 g/cm

VI. PEMERIKSAAN GRADASI AGREGAT (SIEVE ANALYSIS)


Tabel 6.1 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir)

4
Tabel 6.2 Syarat Gradasi Agregat Halus (Pasir)

Agregat Halus Zona 1


120
Persentase Lolos Komulatif (%)

100 100 100


95
90
87.8
80
74.86
70
60 61.95 60
50.11
40 38.83
34
30
20 21.29 20
15
10
5
0 0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.6

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.1 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus Untuk Zona 1

5
Agregat Halus Zona 2
120
Persentase Lolos Komulatif (%)
100 100 100 100 100
90
87.8
80
75
74.86

60 59 61.95
55
50.11
40 38.83
35
30
20 21.29
10 8
0 0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.6

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.2 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus Untuk Zona 2

Agregat Halus Zona 3


120
Persentase Lolos Komulatif (%)

100 100 100 100 100


90
87.8
85
80 79
75 74.86

60 60 61.95
50.11
40 40
38.83

20 21.29
10 12
0 0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.6

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.3 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus Untuk Zona 3

6
Agregat Halus Zona 4
120
Persentase Lolos Komulatif (%)
100 100 100 100 100 100
95
90 90
87.8
80 80
74.86

60 61.95
50 50.11
40 38.83

20 21.29
15 15

0 0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.6

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.4 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus Untuk Zona 4

Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat halus (pasir), agregat halus tersebut dapat
dikategorikan zona 2, karena sebagian besar nilai gradasi yang diperoleh masuk ke dalam
batasan zona 2.

Tabel 6.3 Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah)

7
Tabel 6.4 Syarat Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah)

Ukuran Butir Agregat Kasar Nominal 38,1 - 4,76


120
100 100
95
100

80 70
59.82
60

35
40 30

20 10
5 5.25
1.185
0
0
4.76 9.52 19 38.1 76

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.5 Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar Nominal 38,1 4,76 (Zona 1)

8
Ukuran Butir Kerikil Nominal 19,0 - 4,76
120
100 100
95 95
100

80
59.82
55
60

40
25

20 10
5.25
1.185
0
0
4.76 9.52 19 38.1 76

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.6 Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar Nominal 19,0 4,76 (Zona 2)

Ukuran Butir Kerikil Nominal 9,6 - 4,76


120
100 100
100
85

80
59.82
60 50

40

20 10
5.25
1.185
0
0
4.76 9.52 19 38.1 76

Batas Atas Analisa Batas Bawah

Gambar 6.7 Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar Nominal 9,6 4,76 (Zona 3)

Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat kasar (batu pecah), agregat kasar tersebut dapat
dikategorikan sebagai agregat kasar dengan ukuran nominal 38,1 4,76 (zona 1), karena
sebagian besar nilai gradasi yang diperoleh masuk ke dalam batasan zona 1.

Vous aimerez peut-être aussi