Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SATUAN OPERASI II
MENGENAL SISTEM PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN
Disusun Oleh :
DEBORA CITA ARIANI SUMBAYAK
15/17829/THP-STIPP B
Penghidupan kompresor
snya
1 Evaporator 28 oC 14 oC 14 oC
2 Kondensor 28oC 37 oC 40 oC
Hasil pengamatan bagian-bagian sistem pendinginan dan pembekuan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Evaporator
Kondensor
Kompresor
B. Pembahasan
Sistem pendinginan dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama
yaitu dengan pendinginan secara alami, yaitu dengan menggunakan es,
campuran es dan garam, es kering atau CO2. Kedua pendinginan secara
mekanis yaitu dengan menggunakan sistem kompresi dan aabsorpsi.
Kondensor dan evaporator merupakan dua komponen yang berfungsi untuk
mengembunkan dan menguapkan refrigeran di dalam suatu sistem
pendinginan pada dasarnya berbentuk alat penukar panas yang bekerja dengan
suhu refrigeran relatif tetap. Kompresor merupakan salah satu bagian di dalam
suatu sistem pendinginan, kompresor harus cukup kuat untuk melakukan
kompresi terhadap sejumlah tertentu refrigeran per satuan waktu dari daerah
bertekanan rendah ke daerah bertekanan tinggi, sehingga dapat memenuhi
kapasitas pendingin sistem (Tyoso,b.w.,1992).
Bila kompresor bekerja, uap refrigeran ditarik masuk ke dalam
kompresor. Di bagian penghisapan ini terdapat tekanan rendah, sehingga dapat
menguap pada suhu rendah di dalam evaporator. Evaporator berfungsi sebagai
pendingin di dalam sistem, yaitu di pakai untuk mengambil atau
memindahkan panas dari bahan atau tempat yang didinginkan oleh sistem.
Uap refrigeran selanjutnya ditekan di dalam kompresor, sehingga suhu dan
tekanannya naik pada waktu keluar dari kompresor. Uap dengan tekanan
tinggi selanjutnya dialirkan masuk ke dalam kondensor untuk didinginkan dan
diembunkan. Cairan refrigeran yang terjadi kemudian dialirkan masuk ke
dalam sebuah tangki penampung yang berfungsi pula untuk mengurangi
terjadinya fluktuasi pada aliran dalam sistem. Karena terdapat hubungan
antara ruang di atas cairan dalam tangki penampung dengan kompresor.
Cairan pendingin kemudian mengalir menuju ke daerah sistem yang
bertekanan rendah dengan melalui sebuah katup ekspansi (Tyoso,b.w.,1992).
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan data suhu pada
tiap bagian dalam kurun waktu 0 menit, 15 menit dan 30 menit. Pada bagian
evaporator didapatkan suhu masing-masing adalah 28oC, 14oC dan 14oC.
Sedangkan pada bagian kondensor didapatkan suhu masing-masing adalah
28oC, 37oC dan 40oC.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem pendinginan dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama yaitu
dengan pendinginan secara alami, yaitu dengan menggunakan es, campuran es
dan garam, es kering atau CO2. Kedua pendinginan secara mekanis yaitu
dengan menggunakan sistem kompresi dan aabsorpsi. Kondensor dan
evaporator merupakan dua komponen yang berfungsi untuk mengembunkan
dan menguapkan refrigeran di dalam suatu sistem pendinginan pada dasarnya
berbentuk alat penukar panas yang bekerja dengan suhu refrigeran relatif
tetap. Kompresor merupakan salah satu bagian di dalam suatu sistem
pendinginan, kompresor harus cukup kuat untuk melakukan kompresi
terhadap sejumlah tertentu refrigeran per satuan waktu dari daerah bertekanan
rendah ke daerah bertekanan tinggi, sehingga dapat memenuhi kapasitas
pendingin sistem.
5.2 Saran
Praktikum kali ini cukup mudah dan membutuhkan waktu cukup singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Buku Petunjuk Praktikum Satuan operasi II. Institut Pertanian
STIPER Yogyakarta.
Harjosentono. 1979. Teknik Mesin Pendingin. BKPI, Tegal
Larousse, Jean., Brown, Bruce. E., 1997. Food Canning Technology. Wiley-VHC,
Inc.Canada.
Soedarmanto. 1977. Pendinginan. Artikel.USU digital library.
Tjahjadi. 2011. Dasar dasar Mesin Pendingin. Andi, Yogjakarta.
Tyoso, W, B, 1992. Satuan Operasi Pada Proses Pangan II. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.