Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Jika digunakan secara tepat, antibiotik dapat menjadi suatu obat pilihan utama. Namun, jika
digunakan secara tidak tepat (tidak rasional), antibiotik akan menyebabkan bakteri resisten atau kebal
terhadap antibiotik tersebut. Sebagai akibatnya, hal tersebut akan memperlama atau bahkan
memperparah suatu kondisi penyakit, meningkatkan biaya kesehatan, angka kesakitan, dan bahkan
angka kematian. Bakteri resisten terhadap suatu antibiotic tertentu disebabkan karena cara penggunaan
antibiotic itu sendiri salah, seperti yang sering terjadi pada perilaku masyarakat yang kurang patuh
dalam melaksanakan pengobatan menggunakan antibiotic. Umumnya masyarakat akan berhenti
mengonsumsi antibiotic setelah penyakit yang dideritanya sudah dirasa membaik walaupun waktu
pengobatannya belum 3 hari tanpa mereka tahu bahwa disisi lain saat pemberhentian pengobatan
tersebut terjadi suatu proses resistensi bakteri terhadap antibiotic.
Bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah bakteri yang bermutasi atau berubah menjadi
kebal terhadap antibiotik sehingga antibiotik tidak mampu lagi menghambat pertumbuhan bakteri
ataupun mematikannya.Infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang resisten ini lebih sulit disembuhkan
karena bakteri ini menghasilkan enzim atau protein yang bisa menghancurkan antibotik.
Proses resistensi antibiotik sebenarnya merupakan proses normal. Artinya, jika antibiotik
digunakan secara terus menerus, bakteri akan melakukan upaya untuk mempertahankan diri sehingga
lama kelamaan mempunyai kemampuan untuk kebal terhadap antibiotik tersebut. Namun, proses
resistensi ini bisa dipercepat apabila antibiotik digunakan secara tidak tepat.
Contoh lain penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah penggunaan antibiotik pada kondisi
yang seharusnya tidak memerlukan antibiotik. Sebagai contoh adalah pengobatan penyakit infeksi oleh
virus, dan yang perlu diketahui antibiotik adalah obat untuk mengobati infeksi karena
bakteri.Sedangkan virus sendiri berbeda dengan bakteri. Pada infeksi virus adalah self-limited disease,
infeksi bisa sembuh sendiri dan tidak memerlukan antibiotik. dapat juga saat kita membeli antibiotik
sendiri tanpa resep dokter (over the counter/otc), ataupun meminum antibiotik dengan dosis yang tidak
tepat, menyimpan antibiotik untuk persediaan bila sakit, atau memakai resep orang lain untuk membeli
antibiotik tanpa konsultasi dengan dokter.
Akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan antibiotic tidak bekerja secara
maksimal, dan akhirnya tidak akan menyembuhan infeksi bakteri tersebut malahan akan memperparah
keadaan. Misalnya ketika mengkonsumsi antibiotic dan tidak dihabiskan itu akan mengakibatkan
resistensi atau bateri akan kebal terhadap antibiotic tersebut dan ketika kita akan membunuh si bakteri
tersebut dengan antibiotic yang sama maka akan memerlukan dosis yang leih tinggi atau bahkan akan
memerlukan suatu kombinasi antibiotic. Ketidak patuhan pasien dalam mengkonsumsi antibiotic
dimana penggunaanya harus dihabiskan akan meningkatkan resistensi.
2. Diare
Virus adalah penyebab diare karena infeksi yang paling sering menyebabkan beberapa kasus
diare. Infeksi tersebut ditandai dengan adanya berak atau feses yang konsistensinya lebih encer dan
lebih sering dari biasanya serta berak tanpa disertai darah. Diare sebetulnya bukan penyakit melainkan
gejala suatu penyakit. Bayi dan anak yang terserang flu biasanya disertai gejala diare juga selain batuk
pileknya .Orang dewasa sering kembung , dan mungkin mencret jika sedang tidak enak badan. Itu gejala
normal . Diare tidak perlu diobati . Begitu masuk anginnya sembuh , diare akan reda dengan sendirinya
.Lagi-lagi, antibiotik tidak diperlukan pada kasus ini. Pemberian antibiotik malah bisa menyebabkan
matinya kuman baik atau flora normal di usus sehingga kuman yang tidak baik akan bisa berkembang
biak dengan leluasa.
Ini akan membuat diare makin parah dan lama sembuh. Diare juga sering muncul jika ada
gangguan hati. Demikian pula jika terjadi gangguan kelenjar ludah perut pancreas, gangguan kelenjar
empedu , atau jika ada reaksi alergi saluran pencernaan. Ada orang yang tidak tahan terhadap suatu
jenis makanan atau minuman tertentu , reaksinya akan diare juga . Jadi dalam hal ini , diare sebagai
suatu gejala sedangkan pengobatan dilakukan untuk mengatasi penyebabnya, bukan diarenya. Tubuh
sendiri sesungguhnya memiliki mekanisme untuk menyetop diare ,jika yang terganggu fungsi
pencernaanya.
Dalam hal diare infeksi pun sebetulnya ada pendapat tidak perlu segera menyetop diarenya ,
oleh karena dengan menyetop diarenya , bibit penyakit yang ada dalam usus gagal dibuang keluar. Kita
tahu sendidri kalau diare adalah mekanisme tubuh untuk mengenyahkan bibit penyakit
diperut.Antibiotik hanya diperlukan untuk membunuh kuman , atau amuba dan pada kasus diare yang
disertai dengan darah.
Jadi dapat di simpulkan bahwa masyarakat kita masih belum bisa menggunakan antibiotik dalam
pengobatannya secara benar dan tepat, dari beberapa uraian di atas dapat menunjukkan sikap
masyarakat kita dapat di bilang masih seenaknya sendiri dalam menggunakan antibiotik.
Kita semua mempunyai peran untuk menjaga agar antibiotik tetap bisa digunakan dan bermanfaat.
Khususnya orang orang yang berkecimpung di dunia kesehatan. Mulai dari dokter, agar selalu
berpedoman pada acuan untuk menentukan apakah antibiotik benar-benar perlu diberikan kepada
pasien. Pasien pun tidak membeli sendiri antibiotik tanpa anjuran dokter, serta meminum antibiotik
sesuai dengan aturan apabila memang diperlukan. Begitupun dengan farmasis, seharusnya mampu
memberikan swamedikasi pengobatan dengan menggunakan antibiotik secara benar. Kemudian pihak
distributor dan penjual obat resmi agar tidak melayani pembelian antibiotik tanpa resep dokter.
Pemerintah seharusnya memberikan sanksi yang tegas untuk pemakaian antibiotik yang tidak tepat.
Apabila semua ini bisa berjalan beriringan, niscaya penggunaan antibiotik akan menjadi tepat di
jalannya. Dengan demikian, penggunaan antibiotik akan sesuai dengan tujuan semula saat antibiotik
pertama kali ditemukan bahwa antibiotik mampu menyelamatkan banyak nyawa.
Twitter
Facebook
Google
Navigasi pos
NEXT
4 thoughts on Apakah
Masyarakat Sudah Menggunakan
Antibiotik dengan Benar & Tepat?
1.
yang ditulis sudah bagusmaaf saya mau tanya nih
obat jerawat dalam bentuk salep, krim atau gel juga terdapat antibiotik. Apakah obat tsb juga
dapat menimbulkan resistensi? lalu apakah penggunaanya juga harus dihabiskan? dan
bagaimana cara mengetahui obat tersebut sudah resisten/tidak terhadap kulit kita?
suci afiati(1208010073)