Vous êtes sur la page 1sur 48

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI INTRANATAL

PADA NYWDENGAN GESTASI 39 MINGGU 3 HARI


DI PUSKESMAS LEMBANG
TANGGAL 02-MARET-2016
No register :
Tanggal masuk : 02-maret-2016 pukul 03.40 wita
Tanggal partus : 02-maret -2016 pukul 05.50 wita
Tanggal pengkajian : 02-maret-20146 pukul 05.50 wita
Pengkaji : niluh ayu sriastuti

KALA I
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas istri /suami
Nama : NYW/TNT
Umur : 28 tahun/31 tahun
Kebangsaan : indonesia
Agama : islam
Suku : mandar/mandar
Nikah : 1 kali / 3 tahun
Pekerjaan : guru /pns
Pendidikan : S1/S1
Alamat rumah :leppe
B. Riwayat persalinan sekarang
1. Keluhan utama : nyeri perut tembus ke belakang di sertai
pelepasan lendir dan darah
2. Riwayat keluhan utama : pada pukul 03.40 ibu datang ke puskesmas lembang
dengan keluhan nyeri perut tembus belakang di sertai
pelepasan lendir dan darah sejak tanggal 02 maret-
2016
pukul 03.40 wita sifat nyeri hilang timbul dan
menganggu
aktivitas ibu ,usaha untuk menghilangkan nyeri yaitu
dengan cara mengelus perutnya
C. Kehamilan sekarang
1. Ini kehamilan kedua dan tidak pernah mengalami keguguran
2. Gerakan janin pertama kali di rasakan sejak bulan september dan aktif smpai
sekarang
3. Ibu tidak pernah merasa nyeri perut hebat selama hamil
4. Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada sebelah kanan perut ibu

D. Tinjauan kartu ANC


1. Hpht tanggal 29-mei-2015
2. Htp tanggal 04-maret-2016
3. Umur kehamilan 39 minggu 3 hari
4. Ibu mndapatkan imunisasi TT sebanyak 2 x di puskesmas lembang
5. Ibu memeriksakan kehamilanya secara tidak teratur di puskesmas lembang
Umur Kaki
Keluhan TFU/ DJ Hasil Tindakan
TGL TD BB kehamila bengka
sekarang letak J Leb /terapi
n k
Sakit Hb:9,8
58, 13
16/9/ kepala,n 90/ 22 mgg gr/dl
4 1jbpst 0x/ -/+ Sf,B6,Lc
2015 yeri ulu 50 Gd:B
Kg m
hati Ddr: -
12
17/9/ 11 57
Usg 17 0x/ -/+ Sf,neuro,TT3
2015 0/p Kg
m
02/01 10 13
62 32 mgg 28 cm Hb:9
/ Mual 0/7 0x/ -/+ ,sf,vit c,lc
Kg Kep gr/dl
2016 0 m
03/02 13
11 62 34 mgg 2 28 cm
/ t.a.k 0x/ -/+ Sf,B6 ,kc
0/p Kg hari Kep
2015 m
E. Riwayat KB
Ibu pernah berKB
F. Riwayat reproduksi
1. Riwayat menstruasi
Manarche : umur 13 tahun
Siklus haid : 28-30 hari
Lamanya :5-7 hari
Tidak ada dimenerhoe
2. Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit infeksi organ reproduksi

G. Riwayat kehamilan ,persalinan ,nifas


N Tgl/bln Tempat Usia Jenis Penolong penyulit J B T
O persalinan persalinan kehamilan persalinan K B B

1 30/08/201 PKM 40 mgg Normal Bidan Tidak Lk 2900 -


2 lembang ada Gram

H. Riwayat kesehatan
a. Riwyat penyakit yang pernah atau sedang di derita
Tidak ada rwayat penyakit jantung,hypertensi ,DM,hepar anemia
berat,penyakit hubungan seksual,campak, malaria, TBC, gangguan mental dan
lain-lain
b. Prilaku kesehetan
Tidak pernah meminum alkohol /obat-obatan sejenisnya
Tidak pernah meminum obat-obatan atau jamu
Tidak pernah merokok ,makan daun sirih ,irigasi vagina,
Ganti pakaian dalam 2 x sehari
I. Riwayat psikologis ,spritual,sosial dan ekonomi
Ibu merasa senang dengan persalinanya dan kelahiran bayinya
Ibu senang dengan persalinanya dan menganggapnya sebagai anugrah dari tuhan
Ibu berserah diri kepada tuhan
Terjalin hubungan yang baik antara ibu suami dan keluarga
Pengambil keputusan adalah suami
J. Pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
Selama hamil
Makan 3x sehari (nasi,lauk,pauk sayur,dan kadang buah-buahan)
Minunm 7-8 gelas /hari
Selama inpartu
Makan hanya 3 sendok dan minum 4 gelas
b. Kebutuhan iliminasi
Selama hamil
BAB : 1x sehari
BAK : 5-7 x sehari
Selama inpartu
BAB : belum pernah
BAK : 4-5 x sehari
c. Kebutuhan istirahat tidur
Selama hamil
Tidur malam : jam 20.00 wita -05.00 wita (8 jam)
Tidur siang : jam 14.00 wita -15.30 wita (1 jam)
Selama inpartu
Tidur malam : jam 23.00-04.00 (5 jam)
Tidur siang : tidak ada

d. Personal hygiene
Selama hamil
Mandi 2 x sehari
Keramas 3 x seminggu
Sikat gigi 2 x sehari
Selama inpartu
Belum pernah mandi
Belum pernah keramas
Belum pernah sikat gigi
K. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum baik
Kesadaran composmentis
Keadaan emosional stabil
2. Tanda-tanda vital
TD :100/60 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 C
P : 20 x/menit
3. BB : 53kg
Lila : 22 cm
Kenaikan BB : 5 kg
4. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala
Inspeksi
Kulit kepala nampak bersih
Rambut nampak bersih
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada kepala
Tidak ada benjolan
2. Wajah
Inspeksi
Tidak ada clowasma gravidarum
Tidak ada oedem pada wajah
Rambut nampak bersih
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada wajah
3. Hidung
Inspeksi
Hidung nampak simetris
Palpasi
Tidak ada benjolan
Tidak ada nyeri tekan
4. Mulut dan gigi
Inspeksi
Bibir nampak lembab
Tidak ada stomatitis
Gigi tidak caries
Tidak ada gigi yang tanggal
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
5. Leher
Palpasi
Tidak ada pembesaran kalenjer tiroid dan getah bening
Tidak ada pembesaran vena jogularis
Tidak ada nyeri tekan
6. Telinga
Inspeksi
Simetris antara kiri dan kanan
Telinga nampak bersih dan tidak ada keluar cairan
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
7. Dada dan payu darah
Inspeksi
Tidak ada pembesaran jantung dan paru paru
Payu darah nampak simetris kiri dan kanan
Hyperpigmentasi pada areola mammae
Putin susu menonjol keluar
Palpasi
Tidak ada benjolan atau tumor
Tidak ada nyeri tekan
Tidak pengeluaran colesterum
8. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran perut ibu sesuai dengan umur kehamilan (31 cm) 3 jari di
bawa prosesus xipoedeus
Tidak ada bekas luka operasi
Tidak ada striae livide
Nampak linea nigra
Tidak ada pembesaran hepar
Palpasi
Leopold I
TFU 3 jrbpx
Teraba bagian lunak dan bila di gerakkan tidak melenting menandakan
bokong
Leopold II
Teraba bentuk-bentuk tidak jelas yang menonjol serta bergerak aktif di
sebelah kanan perut ibu yang menandakan ekstrmitas janin
Teraba jelas keras memanjang seperti papan dan agaK melengkung di
sebelah kiri perut ibu yang menandakan punggung janin
Leopold III
Teraba bagian besar ,bulat keras dan bila di gerakkan melenting
menandakan kepala janin
Leopold IV
Kedua jari pemeriksa sudah tidak bertemu di vergen yang menandakan
bahwa bahwa bagian terendah janin telah masuk panggul/ BDP
His 3 x/10 menit
Auskultasi denyut jsntung janin 130 x/menit terdengar jelas ,kuat, dan
teratur pada sisi bagian kiri bawah perut ibu

9. Ano genetalia
Inspeksi
Tidak ada luka parut pada perineum
Tidak ada oedem dan varices pada vulva dan vagina
Nampak pengeluaran darah dan lendir dari jalan lahir
Tidak ada pembesaran kalenjar bartolinin
Tidak ada hemoroid pada anus
10. Pemeriksaan dalam untuk mengetahui pembukaan pada pukul 04.55. wita
1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. Portio : tipis
3. Pembukaan : 9 cm
4. Ketuban : utuh
5. Presentase : belakang kepala
6. Penurunan : hodge II
7. Posisi : UUK kiri depan
8. Moulase : tidak ada
9. Kesan panggul : normal
10. Pelepasan : lendir dan darah
L. Pemeriksaan laboratorium.
Hb : 10,9 gr/dl
protein Urine : (-)
G. Darah : (o)
Reduksi : (-)
DDR : (-)

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH AKTUAL


G II P I A0, gestasi 39 minggu 2 hari,puki ,kepala, BDP,(divergen),intrauteri,tunggal
,hidup,inpartu kala I fase aktif,keadaan ibu dan janin baik.
1. G II PI A0
Data subjektif
Ibu mengatan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran
Data subjektif
Nampak linea nigra
Tonus otot nampak kendor
Analisa dan interpretasi data
Dari anamnese ibu mengatakan hamil yang kedua melahirkan 1 kali dan tidak
pernah mengalami keguguran pada pemeriksaan tonus otot kendor hal ini di
sebabkan karena pernah mengalami peregangan pada kehamilan sebelum
bertanda ibu hamil yang kedua(vast raha ,2013)
Linea nigra timbul akibat penumpukan pigment di sebabkan karena konsentrasi
tinggi ekstrogen dan progesteron yang di hasilkan plasenta yang menimbulkan
perubahan pigmen pada kulit dan pembesaran uterus (sarwono prawirihardjo,ilmu
kebidanan hal 214)
2. Gestasi 39 minggu 2 hari
Data subjektif
Hpht tanggal 29-mei-2015
Data objektif
TFU 3 JRBPX
Htp 04-maret-2016
Analisa dan interpretasi data
Rumus neagle pertama untuk menentukan hari perkiraan lahir (htp)rumus ini
terutama berlaku untuk wanita dengan siklus haid 28 hari hingga ovulasi terjadi
pada hari ke 14 caranya yaitu tanggal hpht di tambah 7 dan bulan di kuranh 3pada
bulan tua tahun di tambah 1 serta bulan di tambah 9 pada bulan muda tahun tetap
(perawatan ibu hamil fitra maya,hal 51)
Secara tradisonal perkiraan TFU di lakukan dengan palpasi fundus dan
membandingkanya dengan beberapa patokan lalu antara simpisis pubis
,umbilikalis ,dan prosesus xipoideus (perawatan ibu hamil fitramaya hal 51)
3. Punggung kiri ( Puki)
Data subjektif
Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada sebelah kanan perut ibu
Data objektif
Pada palpasi leopold II teraba ,jelas,keras,memanjang seperti papan dan agak
melengkung di sebelah kiri perut ibu yang menandakan punggung janin
Denyut jantung janin terdegar jelas, kuat dan teratur pada sisi bagian kiri bawah
perut ibu
Analisa dan interpretasi data
Pada leopold II dapat di tentukan batas samping uterus dan dapat pula di tentukan
letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong
dengan kepala pada letak lintang dapat di tentukan kepala janin(ilmu kebidanan
YBP ,-sp ,hal 156-158)
Dengarkan denyut jantung janin pada daerah punggung janin dengan stetoskop
leanekatau dopler dengan steroskop atau leanek denyut jantung janin terdengar
pada kehamilan 18-20 minggu sedangkan dengan dopler denyut jantung janin
terdengar pada usia kehamilan 12 minggu (kapita selekta kedokteran ,media
asculapius FK UI ,hal 256)
4. Kepala
Data subjektif
-
Data objektif
Pada palpasi leopold III teraba bagian besar bulat keras dan bila di gerakkan
melenting menandakan kepala janin
Analisa dan interpretasi data
Untuk menentukan presentasenya adalah kepala atau bokong maka perhatikan
dan pertimbangkan bentuk ukuran dan kepadatan bagian tersebut bagian bentuk
bulat teraba keras berbatas keras dan udah di gerakkan (bila belum masuk rongga
panggul) biasanya adalah kepala, jika bntuknya kurang tegas teraba kenyal relatif
lebih besar dan sulit di ppegang secara mantap maka bagian tersebut biasanya
adalah bokong (asuhan persalinan normal dan IMD JNPK-KR ,hal 41-41 )
5. Bergerak dalam panggul(BDP)
Data sunjektif
-
Data objektif
Pada palpasi leopols IV kedua jari pemeriksa sudah tidak bertemu atau divergen
yang menandakan bahwa bagian terendah janin sudah masuk dalam panggul
(BDP)
Analisa dan interpretasi dat
Pada palpasi leopold IV teraba bagian janin yang tidak bisa di gerakkan hal ini
menandakan bahwa kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul hingga tidak
bisa di gerakkan (sarwono prawirohardjo,ilmu kebidanan,hal 156-150,2002)
6. Intra uteri
Data subjektif
Ibu tidak pernah mengalami nyeri purut hebat selama hamil
Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada sebelah kanan perut ibu
Data objektif
Palpasi leopold I
TFU 3 jrbpx
Teraba bagian lunak dan bulat bila di gerakkan tidak melenting menandakan
bokong
Palpasi leopold II
Teraba bentuk tidak jelas yang menonjol serta bergerak aktif di sebelah
kanan perut ibu yang menandakan ekstermitas janin
Teraba jelas keras memenjang seperti papan dan agak melengkung dii
sebelah kiri perut ibu yang menendakan punggung janin
Palpasi leopold III
Teraba bagian besar bulat keras dan bila di gerakkan melenting menanadakan
kepala janin.
Palpasi leopold IV
Kedua jari pemeriksa sudah tidak bertemu divergen yang menendakan bahwa
bagian terendah janin sudah masuk dalam panggul /BDP
Analisa dan interpretasi data
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu pada ruptur
tuba uteri nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan insersinya di
seratai perdarahan yang menyebabkan pendarahan penderita pingsan dan masuk
ke dalam syok ( ilmu kebidanan YBP SP,hal 328).
Cara pemerikasaan menurut leopold dapat di bagi dalam 4 tahap pada
pemeriksaan menurut leopold I, II, III, pemeriksaan menghadap ke arah muka
wanita yang di periksa pada pemeriksaan leopold leopold IV pemeriksaan
menghadap ke kaki wanita tersebut maksud pemeriksaan leopold adalah
menentukan TFU bagian bagian janin ,presentase dan menentukan apakah sudah
masuk ke dalam rongga panggul jika bagian bagian janin dapat teraba pada
trimister 3 menendakan bahwa janina berada di dalam uterus (ilmu kebidanan
YBP ,-SP, hal 156)
7. Tunggal
Data subjektif
Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada sebelah kanan perut ibu
Data objektif
Palpasi leopold II
Teraba bentuk tidak jelas yang menonjol serta bergerak aktif di sebelah
kanan perut ibu yang menandakan ekstermitas janin
Teraba jelas keras memenjang seperti papan dan agak melengkung di sebelah
kiri perut ibu yang menendakan punggung janin .
Auskultasi
Denjut jantung janin 130x/ menit ,terdengar jelas kuat dan teratur pada sisi
bagian kiri bawah perut ibu.
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan (31 cm ) 3 jrbpx
Analisa dan interpretasi data
Ukuran uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih kecil dapat di
sebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan janin intra uteri ,sedangkan bila besar
/lebih besar mungkin di sebabkan makrosomia ,kehamilan mola atau kehamilan
ganda (kapita selekta kedokteran ,media asculapius fk UI ,hal ,258)
Di temukanya dua bunyi jantung di tempat yang berbeda dengan perbedaan
frekuensi paling sedikit 10 detik /atau menit merupakan salah satu diagnosispasti
kehamilan ganda (kapita selekta kedokteran ,media aesculapius ,FK IU,hal 258)
8. Hidup
Data subjektif
Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada sebelah kanan perut ibu
Data objektif
Denyut jantung terdengar jelas kuat dan teratur pada sisi bagian kiri bawah perut
ibu
Analisa dan interpretasi data
Bila tidak di temukan denyut jantung janin pada daerah punggung janin fikirkan
adanya kematian janin ,molahidatidosa atau pertumbuhan janin terlambat (kapita
selekta kedokteran aesculapius ,FK,IU,hal 258)
9. Inpartu kala 1 fase aktif
Data subjektif
Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang
Data objektif
Ekspresi wajah nampak meringis
His 3 x /10 menit durasi 20-30 detik
VT
1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. Portio : tebal dan lunak
3. Pembukaan : 9cm
4. Ketuban : utuh
5. Presentase : letak belakang kepala
6. Penurunan : hodge III
7. Posisi : UUK kiri depan
8. Maulase : tidak ada
9. Kesan panggul : normal
10. Pelepasan : lendir dan darah

Analisa dan interpretasi data


Kontraksi SBR dan servik di regangkan oleh isi rahim terutama terutama dari
ketuban yang menonjol ke kanalis servikalis sehingga menyebabkan tarikan pada
pembukaan servik (obstetri fisiologi padjajaran bandung hal.252)
Fase aktif berlangsung selama 6 jam pariode dilatasi maksimal 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi menjadi 9 jam(sinopsis EGC,hal 94)
His pembukaan kala 1 mulai terbentuknya kanalis servikalis sampai pembukaan
lengkap 10 cm 4-5 x/ menit ,sifatnya mulai kuat dan teratur ,gunanya untuk
membuka jalan lahir bagian lunak berangsur angsur makin sering (askeb
persalinan normal ,djuhadiah.s .hal 28)

10. Keadaan ibu baik


Data subjektif
-
Data objektif
Keadaan umum baik
Kesadaran composmentis
TTV
TD :100/60 mmhg
N : 80X/menit
S : 36,5C
P : 20 X/ menit
Analisa dan interpretasi data
TTV dalam batas normal
TD : sistolik 90-130 mmhg > kenaikan 15 mmhg diasistole 70-90 mmhg>
kenaikan 10 mmhg
N : 70-80 x/ menit
S : 36,5C-37,5C
P : 16-24 x/ menit
(askeb persalinan normal)
11. Keadaan janin baik
Data subjektif
-
Data objektif
Denyut jantung janin janin 130x/ menit ,terdengar jelas kuat dan teratur pada sisi
bagian kiri bawah perut ibu.
Analisa dan interpretasi data
Dalam kedaan normal denyut jantung janin berkisar anatara 120-160 x/ menit
atau lebih dari 160 / menit saat ibu tidak his menunjukan adanya gawat janin DJJ
kurang dari 100x/ menit menunjukan adanya gawat janin hebat tindakan harus
segera di ambil ,DJJ tidak teratur dan varibilitas yang menurun serta adanya
mekonium dalam air ketuban yang merupakan tanda gawat ganin sebaiknya DJJ
segera setelah fase terkuat his lewat (kapita selekta kedokteran ,media
aesculapius FK,UI HAL 258)

LANHKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang menunjang terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV . TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI


Tidak ada data yang menunjang di lakukan tindakan segera

LANGKAH V. PERENCANAAN
Diangnosa : G1 PO AO, gestasi 39 minggu 2 hari ,puki ,kepala ,BDP, (divergen), intra
uteri ,tunggal, hidup, inpartu kla 1 fase aktif ,keadaan ibu dan janin baik.
Tujuan
1. Kala satu fase aktif berlangsung normal
2. Keadaan ibu dan janin baik
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyerinya
4. Ibu mendapat support dari lingkungan
Kriteria
1. Kala satu fase aktif pada multipara normalnya berlangsung 3 jam /1 cm
pembukaan
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : sistolik 90-130 mmhg> kenaikan 15 mmhg
diasistolik 70-90> kenaikan 10mmhg
N : 70-80 x/ menit
S : 36,5c-37,5c
P : 16-24 x/ menit
3. Kontraksi uterus berlangsung normal 4-5 x /10 menit
4. Denyut jantung janin dalam batas normal 120-160 x/ menit ,kuat ,teratur, dan jelas
.
Rencana tindakan pada tanggal 02-03-2015 pukul:04 .55wita
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa untuk sementara proses
persalinan berlangsung normal
Rasional : salah satu pemenuhan kebutuhan dasar ibu selama persalinan yaitu
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan memberikan informasi tentang
proses persalinan atau tinfdakan yang akan di lakukan selain itu
keyakinan filosopi bahwa individu berhak untuk mengetahui apa
yang terjadi pada tubuh mereka bidan perlu menjelaskan proses dan
kemajuan persalinan sebagai upaya intervensi pada siklus takut
tegang nyeri yang di jelaskan sebelunya penjelasan ini akan
mengurangi rasa takut dan nyeri pada ibu dan rasa takut
berkurang(varnay, midwifery,vol 2 hal 718 dan perawatan ibu
bersalin ,hal 56)

2. Anjurkan ibu berjalan-jalan atau berbaring


Rasional : karena berjalan pad awal persalinan dapat menstimbulasi persalinan
sebagian besar ibu akan merasa rileks dan mampu mengatasi
persalinan mereka dengan baik ketika mereka dapat berjalan (vernay
midwifery vol 2 ,hal 697)
3. Berikan ibu minum secukupnya
Rasional : dengan minum selama persalinan untuk memberi tenaga dan
mencegah
dehidrasi yang bisa memperlambat kontraksi dan menbuat kontraksi
menjadi tidak teratur dan kurang efektif ( APN hal 53)
4. Anjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
Rasional : dengan mencegah keluhan dan mengupayakan istirahat di antara
kontraksi
merupakan upaya mendukung atau meningkatkan kenyamanan yang
lain
(varnay,midwifery vol,2 hal 717)
5. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih setiap 2 jam
Rasional : kandung kemih yang penuh mengganggu penurunan kepala bayi
selain itu
juga menambah nyeri pada perut bawah menghambat penatalaksanan
distosia bahu menghalangi lahirnya plasenta dan pendarahan paksa
persalinan (APN ,JNKP- KR ,hal 78)
6. Anjukan ibu untuk relaksasi dengan cara mengambil dan mengeluarkan nafas dalam
setelah masing-masing kontraksi
Rasional : tehnik ini berfungsi ganda tidak hanya meningkatkan relaksasi tetapi
juga
berfungsi memberikan nafas dengan memberikan nafas dengan
menghilangkan kemungkinan hiperventilasi selama kontraksi atau
untuk
memutuskan pola nafas cepat pada saat yang sama (vernay
,midwifery ,vol
2 ,hal 718)
7. Anjarkan ibu mengedan yang baik yaitu tidak mengedan sebelum pembukaan servik
lengkap dan mengambil nafas saat meneran
Rasional : apa bila wanita mengedan sebelum pembukaan servik lengkap
dorongan
konstan sebagai presentase terhadap servik yang belum berdilatasi
hanya
akan mengakibatkan edema servik jika edema yang terjadi cukup
parah
maka dapat menghambat persalinan atau setidaknya meningkatkan
kemungkinan laserasi servik dan pendarahan karena servik yang
kongesti
menjadi rapuh (varnay midwifery,hal 717)
8. Observasi his ,denyut jantung janin,nadi setiap 30 menit
Rasional : dapat mengetahui kondisi janin selama persalinan serta dapat
menentukan
tindakan selanjutnya jika terjadi gawat janin ( APN hal 57)
9. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit) dan suhu setiap
2 jam )
Rasional : memantau terhadap tanda vital merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui kondisi ibu(askeb persalinan normal djuhadiah ,5 hal 51)
10. Observasi dan melakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam dan jika ada indikasi
Rasional : memantau kemajuan persalinan atau penurunan kepala serta adanya
pembukaan (APN hal 59)
11. Libatkan kelurga untuk memeberi support
Rasional : dengan dukungan anggota keluarga merupakan salah satu upaya yang
mungkin sangat membantu kenyamanan ibu (APN ,hal 59)

LANGKAH IV . IMPLEMENTASI
Tanggal 02 -03-2016 pukul : 04.55 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa untuk sementra proses
persalinan berlangsung normal
Hasil : ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan saat ini bahwa untuk
sementara
proses persalinan berlangsung normal.
2. menganjurkan ibu berjalan-jalan atau berbaring
hasil : ibu mengikuti anjuran bidan dengan berjalan-jalan
3. memberikan ibu minum secukupnya
hasil : ibu di beri minum dengan cara sedikit-sedikit
4. menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
hasil : ibu tampak istirahat saat tidak merasa nyeri pada perut
5. menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih setiap 2 jam
hasil : kandung kemih kosong
6. menganjukan ibu untuk relaksasi dengan cara mengambil dan mengeluarkan nafas
dalam setelah masing-masing kontraksi
hasil : ibu tampak melakukan tehnik relaksasi saat nyeri perutnya berhenti
7. mengajarkan ibu mengedan yang baik yaitu tidak mengdan sebelum pembukaan servik
lengkap dan mengambil nafas saat meneran
hasil : ibu mengerti cara mengedan yang baik
8. mengobservasi his ,denyut jantung janin, nadi setiap 30 menit
hasil : hasil tanggal 02-maret -2016
pukul 04.50 wita : his : 3 x/ 10 menit durasi 30-35 detik
nadi : 80 x/menit
djj : 130 x/menit
pukul 04.45 wita : his : 4 x/ 10 menit durasi 40-45 detik
nadi : 80 x/menit
djj : 130 x/menit
pukul 05.550 wita : his : 4 x/ 10 menit durasi 40-45 detik
nadi : 90 x/menit
djj : 135 x/menit

9. mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit) dan suhu
setiap 2 jam )
hasil : TTV : TD : 100/60 mmhg
N : 80 x /menit
S : 36,5c
P : 20 x/menit

10. mengobservasi dan melakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam dan jika ada indikasi
hasil : 1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : tipis dan lunak
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jenih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah simpysis
8. moulase : tidaka ada
9. kesan panggul : normal
10. pelapasan : lendir dan darah
11. melibatkan kelurga untuk memeberi support
hasil : kelurga nampak memberikan support pada ibu dan salah satu naggota
kelurga mendampinggi ibu

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 02-maret-2016 pukul : 05.45 wita
1. kala 1 berlangsung normal di tandai dengan ketuban pecah pukul 05.45 wita
pembukaan lengkap tidak lebih dari 3 jam
2. keadaan ibu dan janin baik
tanda-tanda vital : TD : 100/60 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,5c
P :20x /menit
DJJ 130 x/menit (normal 120-160 x/ menit)
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyerinya
Kontraksi uterus 4 x/menit durasi 40-45 detik
Ibu tidak berteriak-teriak saat his
Ibu bisa melaksanakan apa yang di anjukan oleh bidan
4. ibu mendapatkan support dari keluarga
keluarga nampak memberi support kepada ibu dan salah satu anggota
mendampingi ibu selama proses persalinan.

KALA II
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Diagnosa : inpartu kala II
1. inpartu kala II
data subjektif
ibu mengatakan ingin BAB
ibu merasa adanya tekanan yang kuat pada anus
ibu merasa ada dorongan untuk meneran
ibu merasa sakitnya bertambah
adanya pengeluaran lendir dan darah
data objektif
perineum menonjol
vulva dan anus membuka
pemeriksaan dalam pukul 05.45 wita

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH AKTUAL


Data subjetif
ibu mengatakan ingin BAB
ibu merasa adanya tekanan kuat pada anus
ibu merasa ada keinginan untuk meneran
Data objektif
vulva dan anus membuka
perineum menonjol
kontraksi uterus 5 x/menit durasi 40-45 detik
pemeriksaan dalam pukul 05.45 wita
1. keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : lunak dan tipis
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jernih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah sympisis
8. moulase : tidak ada
9. kesan panggul : normal
10. pelepasan : lendir dan darah
analisa dan interpretasi data
kala II di awali dengan pembukaan servik lengkap 10 cm sampai dengan lahirnya
bayi .tekanan yang kuat pada anus, perineum menonjol, vulva dan anus membuka.
Merupakan tahapan persalinan kala II pecah ketuban secara khas jelas sebagai
semburan cairan yang warnanya jernih atau sedikit keruh hampir tidak berwarna
dengan jumlah bervariasi (ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo hal 306.2009)
pada saat kepala sampai di dasar panggul timbul sesuatu refleks yang
mengakibatkan tertutupnya garis otot perut berkontraksi dan digfragma kebawah
sehingga timbulnya tenaga untuk meneran( asuhan kebidanan persalinan normal
,djuhadiah saadong .M kes ,2010)

LANGKAH III. ANTISIPASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSIAL


Dignosa masalah potensial : antisipasi terjadinya ruptur perineum
Data subjektif
ibu merasa adanya tekanan pada anus
Data objektif
perineum menonjol,vulva dan anus membuka
analisa dan interpretasi data
tanda dan gejala kala II yaitu dengan perineum menonjol vulva dan anus membuka
kemungkinan terjadinya ruptur perineum robekan jalan lahir karena adanya
tekanan pada jalan lahir sehingga terjadi peregangan otot yang menyebabkan
robekan jalan lahir (asuhan kebidanan hal 25,2005)

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk di lakukan tindakan kolaborasi

LANGKAH V. PERENCANAAN
1. Tujuan : kala II berlangsung normal
Kriteria :
bayi lahir dengan normal dalam waktu 1 jam
tidak terjadi lilitan tali pusat
bayi bernafas spontan dan segera menagis
2. Tujuan : kesadaran ibu tetap baik
Kriteria :
Uterus berkontraksi dengan baik 4-5 x/ menit tidak terjadi pendarahan
Perencanaan tanggal 02-maret-2015 pukul: 14.25 wita
1. Pasang infus
Rasional : jika kondisi ibu berubah sehingga dehidrasi peroral tidak dapat di
pertahankan maka infus sebagai jalur obat cairan darah untuk
mempertahankan keselamatan ketiak terjadi kedaruratan obstetri(
varnay
,buku ajar asuhan kebidanan,2007)
2. Amati tanda dan gejala kala II
Rasional : mengetahui adanya tanda persalinan kala II dapat di ketahui bahwa
persalinan kala II akan segera di mulai dan bisa di pimpin
(varnay,buku
ajara suhan kebidanan 2007)
3. Periksa kelengkapan alat-alat dan dekatkan alat-alat ke tempat tidur
Rasional : persiapan alat persalinan yang steril siap pakai dan memudahkan atau
melancarkan prosesw persalinan( varnay,buku ajar asuhan kebidanan
,2007)
4. Gunakan celemek yang terbuat dari plastik dan pakai sarung tangan
Rasional : dengan persiapan dapat melindungi diri petugas dari percikan
darah,lendir
dan air ketuban sehingga mencegah terjadinya infeksi silang ( varnay
,midwifery,2006)
5. Isi spoit dan oksitosin 10 iu dengan tehnik satu tangan
Rasional : mempersiapkan agar oksitosin siap pakai
6. Bersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT
Rasional : untuk menghindari kontaminasi dan infeksi silang
7. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : untuk mengetahuai pembukaan dan kemajuan persalinan
( varnay,midwifery,2006)
8. Cuci tangan setelah melakukan pemeriksaan dalam
Rasional : mendekontaminasi sarung tangan dari kemungkinan penyebab
terjadinya
infeksi (varnay,midwifery,2006).
9. Periksa DJJ setelah uterus selesai berkontraksi (pastikan DJJ dalam batas normal 120-
160 x/ menit)
Rasional : membantu mengidentifikasi bayi yang mengalami strees dalam uterus
,mendengarkan denyut jantung dalam uterus setiap menit selama
persalinan
akan jauh bayi yang belum lahir dari serangan hipoksia dan dan
asfiksia
( varnay,buku ajar asuhan kebidanan 2007)
10. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan janinnya
Rasional : agar ibu mengetahuai keadaanya dan siap menghadapi proses
persalinan
11. Minta bantuan keluarga untuk mendampingi ibu dan membantu memberi posisi yang
nyaman
Rasional : agaribu merasa senang dengan dukungan emosional yang di berikan
keluarga (varnay,midwifery,2006)
12. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
anjurkan ibu untuk makan dan minum ,istirahat ,dan nilai DJJ setelah uterus selesai
berkontraksi
Rasional : meneran pada saat his dapat membantu turunnyakepala atau bagian
terendah
janin ( varnay,midwifery,2006)
13. Pasang handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva dengan diameter 5-
6 cm
Rasional : kain akan mencegah kontaminasi dari tangan penolong persalinan
(yang
sudah memakai sarung tangan dan darah pada perut ibu (djuhadiah
saadong hal 83.2013)
14. Pasang handuk bersih atau sarung kering di bawah bokong ibu
Rasional : untuk menyokong perineum agar tidak terjadi ruptur perineum
(varnay ,midwifery,2006)
15. Buka tutup partus set dan perhatiakan kembali kelengkapan alat-alat
Rasional : mempermudah pengambilan alat alat dan bahan serta alat bahan
tetap
lengkap
16. Lahirkan kepala dengan menahan puncak kepala dan lindungi penrineum
Rasional : agar tidak terjadi defleksi terlalu cepat dan ruptur perineum
( varanay,midwifery,2006)
17. Periksa adanya lilitan tali pusat
Rasional : lilitan tali pusat dapat menyebabkan asfiksia dan dapat berlanjut pada
kematian janin ( varnay ,midwifery,2006)
18. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar
Rasional : putaran paksi luar menyebabkan kepala bayi searah dengan panggul
,dengan sendirinya bayi lahir searah dengan anterior posterior
dan mencegah
terjadinya trauma lahir ( varnay ,midwifery,2006)
19. Lahirkan tubuh bayi dengan lengkap dengan menyanggah tubuh
Rasional : membantu pengeluaran bayi dan mengendalikan kelahiran siku dan
tangan
bayi saat melewati perineum ( midwifery,2006)
20. Lahirkan tungkai dengan menyusuri punggung bokong ke arah tungkai kaki
Rasional : menyesuaikan bagian tubuh bayi yang keluar agar mudah
untuk lahir
21. Nilai pernafasan tonus otot dan warna kulit bayi dengan cepat
Rasional : deteksi dini terjadinya asfiksia neonaturum
22. Keringkan tubuh bayi mulai muka kepala dan bagian tubuh lainya kecuali bagian
telapak tangan dan lakukan IMD
Rasional : setelah bayi lahir segera di keringkan dengan selimut dan
menggunakan
handuk karena bayi yang basah pada suhu ruangan kurang dari 33c
dapat menjadi hipotermi( djuhadiah s. 2013)
23. Periksa kembali uterus sebelum menyuntikan oksitosin
Rasional : untuk memastikan janin tunggal dan oksitosin dapat menyebabkan
uterus
berkontraksi yang sangat menurunkan pasokan oksigen kepada bayi
(djuhadiah .s 2013)
24. Beri tahu ibu bahwa ibu akan di suntik
Rasional : agar ibu dapat mengerti tentang tindakan yang akan di
lakukan
25. Suntik oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral wakti 1 menit setelah
bayi lahir
Rasional : oksitosin merangsang uterus untuk berkontraksi dengan kuat dan
efektif
sehingga dapat membentuk pelepasan plasenta dan mengurangi
kehilangan
darah ( djuhadiah .saadong hal 84, 2013)
26. Jepit tali pusat dengan klem pertama kira-kira 3 cm dari pusat bayi dan klem ke dua 2
cm dari klem pertama
Rasional : mencegah pendarahan ketika di lakukan pemotongan tali pusat (
panduan
maternal neonatus hal. 18 2001)
27. Potong tali pusat di antara kedua klem dan ikat tali pusat
Rasional : memutuskan hubungan plasenta dan membantu proses pernafasan dan
sirkulasi bayi (manuaba hal 981.tahun 1998)

LANGKAH IV. IMPLEMENTASI


Tanggal 02-maret 2016 pukul: 05520 wita
1. memasang infus
hasil : tidak terpasang infus
2. mengamatiti tanda dan gejala kala II
hasil : perenium menonjol,vulva dan anus membuka serta ibu mempunyai dorongan
kuat untuk meneran
3. memeriksa kelengkapan alat-alat dan dekatkan alat-alat ke tempat tidur
hasil : peralatan lengkap dan dan alat di dekatkan di tempat tidur
4. menggunakan celemek yang terbuat dari plastik dan pakai sarung tangan
hasil : celemek dan sarung tangan telah di pasang
5. mengisi spoit dan oksitosin 10 iu dengan tehnik satu tangan
hasil : oksitosin telah di masukkan ke dalam spoit
6. membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT
hasil : vulva dan perineum telah di bersihkan dengan kapas DTT
7. melakukan pemeriksaan dalam
hasil : 1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : tipis dan lunak
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jernih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah sympisis
8. moulase : tidak ada
9. kesan panggul : normal
10. pelepasan : lendir dan darah
8. mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan dalam
hasil : selesai mencuci tangan
9. memeriksa DJJ setelah uterus selesai berkontraksi (pastikan DJJ dalam batas normal
120-160 x/ menit)
hasil : DJJ 135x /menit
10. memberi tahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan janinnya
hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan keadaan janinnya sehingga ibu merasa
senang
11. meminta bantuan keluarga untuk mendampingi ibu dan membantu memberi posisi
yang nyaman
hasil : keluarga mendampingi selama proses persalinan berlangsung dam memilih
posisi mirin kekiri dan ke kanan, setengah duduk
12. melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
anjurkan ibu untuk makan dan minum ,istirahat ,dan nilai DJJ setelah uterus selesai
berkontraksi
hasil : ibu meneran saat ada dorongan untuk menerani,ibu beristirahat diantara
kontraksi ,ibu minum 100 cc dan djj 135 x/ menit
13. memasang handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm
hasil : tidak terjadi hipotermi
14. memasang handuk bersih atau sarung kering di bawah bokong ibu
hasil : handuk bersih atau sarung kering terpasang 1/3 bagian di bawah bokong ibu
dan tidak terjadi infeksi akibat kontaminasi persalinan.
15. membuka tutup partus set dan perhatiakan kembali kelengkapan alat-alat
hasil :alat dan bahan yang di gunkan lengkap
16. melahirkan kepala dengan menahan puncak kepala dan lindungi penrineum
hasil : tidak terjadi trauma jalan lahir
17. memeriksa adanya lilitan tali pusat
hasil : tidak ada lilitan tali pusat
18. menunggu kepala melakukan putaran paksi luar
hasil : kepala bayi melakukan putaran paksi luar sempurna
19. melahirkan tubuh bayi dengan lengkap dengan menyanggah tubuh
hasil : tidak terjadi trauma
20. melahirkan tungkai dengan menyusuri punggung bokong ke arah tungkai kaki
hasil : bayi lahir pukul 05.50 wita
21. menilai pernafasan tonus otot dan warna kulit bayi dengan cepat
hasil : bayi bernafas spontan ,bayi segera menagis bergerak aktif atau kulit
kemerahan
22. mengeringkan tubuh bayi mulai muka kepala dan bagian tubuh lainya kecuali bagian
telapak tangan dan lakukan IMD
hasil : tidak terjadi hipotermi
23. memeriksa kembali uterus sebelum menyuntikan oksitosin
hasil : tidak ada lagi janin dalam uterus
24. memberi tahu ibu bahwa ibu akan di suntik
hasil : ibu setuju tentang tindakan yang akan di lakukan
25. menyuntik oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral wakti 1 menit
setelah bayi lahir
hasil : ibu telah di suntik oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal
26. menjepit tali pusat dengan klem pertama kira-kira 3 cm dari pusat bayi dan klem ke
dua 2 cm dari klem pertama
hasil : tali pusat telah di jepit
27. memotong tali pusat di antara kedua klem dan ikat tali pusat
hasil : tali pusat telah di potong dan di ikat dengan benang DTT

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 02-maret-2016 pukul: 05.50 wita
1. kala II berlangsung normal ( 20 menit)
a. bayi lahir dengan normal pada pukul 05.50 wita
BB : 2800 gram
PB : 49 cm
LK : 33 cm
LD : 33 cm
JK : laki-laki
b. tida terjadi lilitan tali pusat
c. bayi bernafas spontan dan segera menangis dan bergerk aktif
2. keadaan ibu baik
a. uterus ibu berkontraksi dengan baik
b. tidak terjadi pendarahan dan terdapat ruptur perineum tingkat 1

KALA III
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. riwayat persalinan sekarang
2. bayi lahir spontan pada tanggal 02-maret-2016 pukul 05.50 wita dengan jenis kelamin
laki-laki ,berat badan 2800 gram ,lingkar kepala 33 cm,lingkar dada 33 cm
3. kala II berlangsung normal 20 menit tanpa penyulit
4. TFU setinggi pusat
5. Pendarahan 100 cc
6. Plasenta belum terlepas dari dinding rahim
Ada semburan darah dari jalan lahir
Tali pusat semakin panjang
Kontraksi uterus baik teraba bulat dan keras

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH AKTUAL


Diagnosa : perlangsungan kala III
Data subjektif
Ibu merasa nyeri perut bagian bawah
Data objektif
Ada semburan dari jalan lahir
Tali pusat semakin panjang
Kontraksi uterus baik teraba bulat dan keras
Analisa dan interpretasi data
Kala III di mulai saat proses kelahiran bayi selesai dan berakhir dengan lahirnya
plasenta ,kala III persalinan berlangsung rata-rata 5-10 menit akan tetapi kisaran
normal kala III sampai 30 menit terutama antara 30 menit (buku ajar asuhan
kebidanan volum 2,hal 825)
Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat beberapa
menit kemudian uterus berkontraksi lagiuntuk melepaskan plasenta dari dindingnya
biasanya plasenta lepas dalam 6 menit- 15 menit setelah bayi lahir atau keluar
spontan tekanan pada fundus uteri pengeluaran plasenta di sertai dengan pengeluaran
darah (ilmu kebidanan ,hal 185)
Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri setelah bayi lahir dan sebelum miometrium
mulai berkontraksi ,uterus terbentuk bulat penuh dan biasanya tinggi fundus berda di
atas pusat ,setelah uterus berbentuk segitiga seperti buah peer atau alvukat dan fudus
berada di atas puasat sering kali mengarah ke sisi kanan ( APN ,JNDK,KR hal 124)

LANGKAH III. ANTISIPASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang menunjang adanya masalah potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY DAN KOLABORASI


Tidak ada data yang menunjang di lakukan tindakan emergency dan kolaborasi

LANGKAH V. PERENCANAAN
Tujuan
Kala III berlangsung normal tidak lebih dari 30 menit
Keadaan ibu tetap baik
Kriteria
Plasenta atau selaput ketuban lahir lengkap beserta dengan kotiledon 15-20
Tanda tanda vital
TD : sistolik 90-130 mmhg tidak lebih 15 mmhg diasistolik 70-90 mmhg tidak
lebih 10 mmhg
N : 60-80 x /menit
S : 36,5c-37,5c
P : 16-24 x/ menit
Tidak terjadi pendarahan > 500 cc
Kontraksi uterus baik ,bulat dan keras
Rencanana tindakan tanggal 02-maret-2015 pukul : 05.50 wita
1. Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
Rasional : memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah evulsi(
APN HAL 125)
2. Letakkan satu tangan di atasa kain pada perut ibu dan tangan kanan pada tali pusat
Rasional : jika uterus tidak berkontraksi dan plasenta atau membrane melekat ke
dinding uterus pada keadaan demikian tarikan pada tali pusat tidak
hanya menarik plasenta tetapi juga dinding uterus yang menyatu
,inversi di cegah dengan mengecek untuk meyakinkan bahwa uterus
berkontraksi sebelum tarikan di berikan pada tali pusata dengan tidak
mencoba melahirkan plasenta dengan mendorong plasenta tali pusat
sebelum benar-benar yakin bahwa pemisahan plasenta telah terjadi
(buku ajar asuhan kebidanan)
3. Lahirkan plasenta dengan menegangkan tali pusat ke arahbawah sambil tangan yang
laian mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso kranial)
Rasional : peregangan tali pusat terkendali mempercepat kelahiran plasenta
begitu sudah terlepas dan mendorong uterus ke arah belakang
atas(dorso kranial untuk mencegah atau menghindari inversio uteri
(djuhadiah saadong.hal 85.)
4. Keluarakan plasenta dengan kedua tangan pada saat plasenta muncul di introtus vagina
dengan cara putar searah jarum jam
Rasional : karena selaput ketuban mudah robek pegang plasenta dengan kedua
tangan dan secara lembut dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilinmenjadi satu(APN hal 126)

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 02 maret-2016 pukul: 05.50 wita
1. memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
hasil : penegangan tali pusat terkendali di lakukan
2. meletakkan satu tangan di atasa kain pada perut ibu dan tangan kanan pada tali pusat
hasil : kontraksi uterus bundar dan keras
3. melahirkan plasenta dengan menegangkan tali pusat ke arahbawah sambil tangan yang
laian mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso kranial)
hasil : tali pusat bertambah panjang
4. mengeluarakan plasenta dengan kedua tangan pada saat plasenta muncul di introtus
vagina dengan cara putar searah jarum jam
hasil : plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 05.55 wita

LANGKAH V. EVALUASI
Tanggal 02-maret-2016 pukul : 06.05 wita
1. kala III berlangsung normal
plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul : 05.55 wita
2. keadaan ibu baik
tanda-tanda vita
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 c
P : 20 x/ menit
perdarahan 100 cc
kontraksi uterus bundar dan keras
TFU 1 jari bawah pusat
Kandung kemih kosong

KALA IV.
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Ibu merasa lemah dan lelah setelah melahirkan
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 05.55 wita
3. Kontraksi uterus bundar dan keras
4. Pendarahan 100 cc
5. TFU 1 jari di bawah pusat
6. Kandung kemih kosong
7. Tanda tanda vital
TD : 100/80 mmhg
N : 80 x / menit
S : 36,5 c
P : 20 x /menit
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH AKTUAL
Diagnosa : perlangsungan kala IV.
Data subjektif
Ibu merasa lemah dan lelah setelah melahirkan
Data objektif
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul: 06.00 wita
Kontraksi bundar dan keras
Perdarahan 100 cc
TFU 1 jari di bawah pusat
Kandung kemih kosong
Analisa dan interpretasi data
Setelah kelahiran plasenta uterus dapat di temukan di tengah-tengah abdomen
2/3 -3/4 antara sympisis dan umbilikus jika uterus di temukan di bagian tengah di
atas umbilikus hal ini menandakan adanya darah dan bekuan darah di dalam uterus
yang perlu di tekan dan di keluarkan uterus yang berada di umbilikus dan bergeser
paling umum tekanan cenderung bergeser menghambat kontraksi dan
memungkinkan peningkatan perdarahan jika tidak mampu buang air kecil secara
spontan pada saat ini kandung kemih sebaiknya di kosongkan oleh kateter untuk
mencegah pendarahan berlebihan ( buku ajar asuhan kebidanan hal 835)
Uterus yang berkontraksi normal harus keras ketika di sentuh jika segmen atas
uterus keras tetapi pendarahan menetap pengkajian segmen bawah penting di
lakukan uterus yang lunak ,hipotonok ,longgar ,tidak berkontraksi dengan baik
,serat-serat otot uterus bertindak pengikat bagi pembuluh darah terbuka dan sisi
plasenta ( buku ajar asuhan kebidanan hal 836)
Inspeksi plasenta ketuban dan tali pusat (skrining kondisi yang tidak normal ) dan
untuk memastikan apakan plasenta dan membran telah di lahirkan seluruhnya
tekanan darah ,nadi dan pernafasan harus menjadi stabil pada leavel pra persalian
selama jam pertama pasca partus pemantauan tekanan darah dan nadi yang rutin
selama interval ini adalah satu sarana mendeteksi syok kehilangan darah
berlebihan suhu berlanjut meningkat tetapi biasanya di bawah 38c ( buku asuhan
kebidanan hal 836)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Diagnosa potensial : antisipasi terjadinya perdarahan postpartum
Data subjektif
Ibu merasa lelah dan lemas setelah melahirkan
Data objektif
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul: 05.55 wita
Kontraksi uterus bundar dan keras
Perdarahan 100 cc
TFU 1 jari bawah pusat
Kandung kemih kosong
Analisa dan interpretasi data
Setelah lahir plasenta pada kala III dapat terjadi pendarahan post partum di mana
abnormal apabila melebihi 500cc dan darah yang keluar setelah anak lahir
Pendarahan postpartum adalah pendarahan yang melebihi 500 cc dalam dalam waktu
24 jam setelah anak lahir perdarahan post partum terutama di sebabkan oleh luka
jalan lahir dan karena ruptur uteri ( ilmu kebidanan sarwono prawirihardjo ,2010)

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY ATAU KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk di lakukan tindakan emergency

LANGKAH V. PERENCANAAN
Tujuan
Kala IV berlangsung normal
Keadaan ibu baik
Kriteria
Kontraksi uterus baik
Tidak terjadi perdarahan banyak atau tidak lebih 500 cc
Tanda tanda vita
TD : sistolik 90-130 mmhg tidak lebih dari 15 mmhg dan diasistolik 70-90 mmhg
tidak lebih 10 mmhg
N : 60-80 x/ menit
S : 36,5 c-37,5c
P : 16- 24 x/ menit
Perencanaan tindakan tanggal 02 maret 2016 pukul : 06.05 wita
1. Lakukan masase uterus dengan gerakan melingkar
Rasional : masase uterus yang efektif mencakup anterior fundus prosedur ini di
lakukan secara cepat dengan sentuahan tegas dan lembut
mempertahankan masase ringan yang sering juga efektif (jika perawat
atau bidan tidak bisa tetap di sisi tempat tidur). ( buku ajar asuhan
kebidanan hal : 839)
2. Periksa kelengkapan plasenta
Rasional : inspeksi plasenta, ketuban dan tali pusat bertujuan untuk
mendiagnosa normalitas plasenta ,perlengketanya dan tali pusat ( untuk
skrining kondisi yang tidak normal) dan untuk memastiakan apakah
plasenta dan membrane telah di lahirkan seluruhnya ( buku ajar asuhan
kebidanan hal: 829)
3. Periksa adanya laserasi pada vagina dan perineum jika ada hacting
Rasional : robekan perineum adalah laserasi yang terjadi di sekitar perineum
selama kelahiran bayi selama kala II persalinan robekan jalan lahir
merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan
perdarahan karena jalan lahir biasanya banyak tetapi mesti di atasi di
lakukan penjahitan (asuhan kebidanan IV patologi kebidanan martini
hsl : 16)
4. Pantau kontraksi,tinggi fundus uteri serta pendarahan pervaginam
Rasional : tonus otot dan jumlah aliaran lochia di kaji dengan cara simultan
dengan masase reguler fundus uterus yang berkontraksi dengan baik
tidak akan menunjukan peningkatan ketika masase di lakukan
sebaliknya jika uterus memiliki kecederungan untuk relaksasi dan
menjadi lunak aliaran lochia akan sedang atau banyak ( buku ajar
asuhan kebidanan dan asuhan kebidanan IV patologi )
5. Lakukan penimbangan berat badan dan ukur panjang badan
Rasional : sebagai tolak ukur untuk melakukan tindakan selanjutnya
6. Beri salep mata dan vit K1 .1 mg IM di paha kiri anterior lateral
Rsional : mencegah pendarahan dan mencegah konjungtivitis
7. Anjurkan keluarga atau ibu melakukan masase uterus
Rasional : agar ibu dan keluarga dapat mempertahankan kontraksi uterus ibu
sndiri
8. Evaluasi jumlah darah
Rasional : memperkirakan kehilangan darah hanyalah salah satu cara untuk
menilai kondisi ibu secara tak langsung nampak gejala-gejala dan
tekanan darah apabila ,apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas (
APN hal : 137)
9. Periksa tekanan darah nadi dan kandung kemih ibu setiap 15 menit pada jam pertama
dan setiap 30 menit pada jam kedua
Rasional : memantau keadaan ibu dan menentukan tindakan selanjutnya
10. Periksa pernafasan dan suhu bayi
Rasional : sebagai tolak ukur untuk mengetahui keadaan bayi.
11. Rendam semua peralatan dalam klorin 0,5 %
Rasional : proses ini dengan cepat mematikan virus hepatitis B dan HIV seta
bakteri
lain karena dekontaminasi alat-alat yang sudah di pakai adalah
langkah peling penting dan paling pertama untuk menagani peralatan
dan perlengkapan yang telah di gunakan
12. Buang bahan-bahan yang telah terkontaminasi dalam tempat sampah yang telah di
sediakan
Rasiona : samapah merupakan suatu bahan yang berasal dari kegiatan
manusia dan
sudah tidak di pakai oleh manusia samapai di bagi menjadi 3 yaitu
smapah padat,cair, dan gas berdasarakan karakteristiknya smpah di
bagi atas
,sampah kandungan zat kimia dan sampah dapat di bakar
(keterampilan
dasar praktek klinik untuk kebidanan hal 137-138)
13. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT
Rasional : praktek terbaik mencegah infeksi di antaranya adalah melakukan
pembersihan (APN hal 79)
14. Pastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan kepada keluarga memberiakan makanan
yang di iginkan
Rasional : intake yang adekuat dapat membantu memulihkan tenaga ibu
sehingga ibu dapat beristirahat dengan baik dengan dukungan keluarga
merupakan salah satu upaya yang mungkin sngat membantu
kenyamanan ibu( APN hal: 52)
15. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %
Rasional : proses ini dengan cepat mematikan virus hepatitis B dan HIV seta
bakteri lain karena dekontaminasi alat-alat yang sudah di pakai adalah
langkah peling penting dan paling pertama untuk menagani peralatan
dan perlengkapan yang telah di gunakan
16. Cuci tangan dengan mengunakan sabun di bawah air mengalir
Rasional : cuci tangan adalah prosedur yang paling penting dari pencegahan
infeksi yang menyebabkan kesakitan dan kematian ( infeksi silang )
ibu dan bayi baru lahir( APN hal : 16)
17. Lengkapi partograf
Rasional :halaman belakang partograf merupaka bagian untuk mencatat hal-hal
yang terjadi selama prose persalinan dan kelahiran bayi serta tindaka-
tindakan yang di lakukan sejak kala I- kala IV dan bayi baru lahir dan
itulah sebabnya bagian halaman belakang perlu di catat ( APN hal :
18)

LANGKAH IV. IMPLEMENTASI


Tanggal 02- maret-2016 pukul: 06.05 wita
1. melakukan masase uterus dengan gerakan melingkar
hasil : masase di lakukan dan uterus berkontraksi dengan baik
2. memeriksa kelengkapan plasenta
hasil : plasenta lahir lengkap dengan kotiledon 20 dan selaput tidak robek ,tali pusat
sentralis
3. memeriksa adanya laserasi pada vagina dan perineum jika ada hacting
hasil : ada laserasi pada pervaginam dan perineum tingkat 1 dan telah di hacting
4. memantau kontraksi,tinggi fundus uteri serta pendarahan pervaginam
hasil : kontraksi uterus teraba bulat TFU 1 jrbpst ada pengeluaran lochia dari vagina
5. melakukan penimbangan berat badan dan ukur panjang badan
hasil : BB : 2800 gram
PB : 49 cm
6. meberi salep mata dan vit K1 .1 mg IM di paha kiri anterior lateral
hasil : salaep mata dan vit K1 1mg IM telah di berikan
7. menganjurkan keluarga atau ibu melakukan masase uterus
hasil : masase uterus nampak di lakukan
8. mengevaluasi jumlah darah
hasil : perdarahan 100 cc
9. memeriksa tekanan darah nadi dan kandung kemih ibu setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
hasil :
pukul 06.05 wita = TD = 100/80 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul06.20 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 06.35 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 06.50 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 08 .00 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong

10. memeriksa pernafasan dan suhu bayi


hasil : P = 40 x/ menit
S =36,7c
11. merendam semua peralatan dalam klorin 0,5 %
hasil : alat-alat telah di rendam dengan larutan klorin 0,5%
12. membuang bahan-bahan yang telah terkontaminasi dalam tempat sampah yang telah
di sediakan
hasil : bahan-bahan yang terkontaminasi telah di buang
13. membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT
hasil : ibu telah di bersihkan dan ibu merasa lebih nyaman
14. memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan kepada keluarga memberiakan
makanan yang di iginkan
hasil : ibu nampak di beri makanan oleh keluarga
15. mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %
hasil : tempat bersalin telah di bersihkan
16. mencuci tangan dengan mengunakan sabun di bawah air mengalir
hasil : tangan telah di cuci
17. melengkapi partograf
hasil : partograf telah di lengkapi

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 02 maret-2016 pukul: 06.05 wita
1. kala 1v berlangsung normal 2 jam
a. tidak terjadi pendarahan ,jumlah pendarahan 100 cc
b. kontraksi uterus bundar dan keras
c. TFU 1 jari bawah pusat
d. Kandung kemih kosong
2. keadaan ibu baik
TTV : TD : 100/70 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36,5c
P : 20 x/ menit
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI
INTRANATAL PADA NY W DENGAN GESTASI 39 MINGGU 2 HARI
DI PUSKESMAS LEMBANG
TANGGAL 02-MARET 2016
No register :
Tanggal masuk : 02-maret-2016 pukul 04.50 wita
Tanggal partus : 02-maret -2016 pukul 05.50 wita
Tanggal pengkajian : 02-maret-2016 pukul 05.50 wita
Pengkaji : niluh ayu sriastuti

KALA I
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas istri /suami
Nama : NYW/TNT
Umur : 28 tahun/31 tahun
Kebangsaan : indonesia
Agama : islam
Suku : mandar/mandar
Nikah : 1 kali / 3 tahun
Pekerjaan : guru /pns
Pendidikan : S1/S1
Alamat rumah :leppe

DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
2. Hpht : 29-05-2015
3. Ibu merasa ada pergerakan janin yang kuat pada perut ibu sebelah kanan
4. Ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat selama hamil
5. Ibu mengatakan keadaanya baik
6. Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang

DATA OBJEKTIF
1. KU ibu baik
Kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital
3. HPT : 04-maret-2016
4. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
5. Nampak linea nigra
6. Tonus otot nampak kendor
7. Gestasi 39 minggu 2 hari
8. Ekspresi wajah meringis
9. His 3 x/ menit
10. Palpasi
Palpasi leopold I
TFU 3 jrbpx
Teraba bagian lunak dan bulat bila di gerakkan tidak melenting menandakan
bokong
Palpasi leopold II
Teraba bentuk tidak jelas yang menonjol serta bergerak aktif di sebelah
kanan perut ibu yang menandakan ekstermitas janin
Teraba jelas keras memenjang seperti papan dan agak melengkung dii
sebelah kiri perut ibu yang menendakan punggung janin
Palpasi leopold III
Teraba bagian besar bulat keras dan bila di gerakkan melenting menanadakan
kepala janin.
Palpasi leopold IV
Kedua jari pemeriksa sudah tidak bertemu divergen yang menendakan bhwa
bagian terendah janin sudah masuk dalam panggul /BDP
11. VT
1. keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : lunak dan tipis
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jernih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah sympisis
8. moulase : tidak ada
9. kesan panggul : normal
10. pelepasan : lendir dan darah
11.
ASESSMENT ( A)
Diagnosa : G11 P1 A0, gestasi 39 minggu 2 hari ,puki,kepala,BDP (divergen ),intra
uteri,tunggal ,hidup, inpartu kala 1fase aktif, keadaan ibu dan janin baik

PLANING (P)
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa untuk sementra proses
persalinan berlangsung normal
ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan saat ini bahwa untuk sementara
proses persalinan berlangsung normal.
2. menganjurkan ibu berbaring miring kanan atau miring kiri
ibu mengikuti anjuran bidan dengan miring kanan atau miring kiri
3. memberikan ibu minum secukupnya
ibu di beri minum dengan cara sedikit-sedikit
4. menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
ibu tampak istirahat saat tidak merasa nyeri pada perut
5. menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih setiap 2 jam
kandung kemih kosong
6. menganjukan ibu untuk relaksasi dengan cara mengambil dan mengeluarkan nafas
dalam setelah masing-masing kontraksi
ibu tampak melakukan tehnik relaksasi saat nyeri perutnya berhenti
7. mengajarkan ibu mengedan yang baik yaitu tidak mengdan sebelum pembukaan servik
lengkap dan mengambil nafas saat meneran
ibu mengerti cara mengedan yang baik
8. mengobservasi his ,denyut jantung janin, nadi setiap 30 menit
hasil tanggal 02-maret -2016
pukul 04.50 wita : his : 3 x/ 10 menit durasi 30-35 detik
nadi : 80 x/menit
djj : 130 x/menit
pukul 04.55 wita : his : 4 x/ 10 menit durasi 40-45 detik
nadi : 80 x/menit
djj : 130 x/menit
pukul 05.00 wita : his : 4 x/ 10 menit durasi 40-45 detik
nadi : 90 x/menit
djj : 135 x/menit

9. mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit) dan suhu
setiap 2 jam )
TTV : TD : 100/70 mmhg
N : 80 x /menit
S : 36,5c
P : 20 x/menit

10. mengobservasi dan melakukan pemeriksaan dalam setiap 4 jam dan jika ada indikasi
1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : tipis dan lunak
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jenih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah simpysis
8. moulase : tidaka ada
9. kesan panggul : normal
10. pelapasan : lendir dan darah
11. melibatkan kelurga untuk memeberi support
kelurga nampak memberikan support pada ibu dan salah satu naggota kelurga
mendampinggi ibu

KALA II
DATA SUBJEKTIF (S)
ibu mengatakan ingin BAB
ibu merasa adanya tekanan yang kuat pada anus
ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
ibu merasa sakitnya bertambah
adanya pengeluaran darah dan lendir
DATA OBJEKTIF (O)
perineum menonjol
vulva dan anus membuka
kontraksi uterus 5x/ 10 menit durasi 50 detik
pemeriksaan dalam pukul 14.20 wita
1. keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : tipis dan lunak
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jenih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah simpysis
8. moulase : tidaka ada
9. kesan panggul : normal
10. pelapasan : lendir dan darah

ASESSMENT (A)
Inpartu kala II

PLANING (P)
1. memasang infus
tidak terpasang infus
2. mengati tanda dan gejala kala II
perenium menonjol,vulva dan anus membuka serta ibu mempunyai dorongan kuat
untuk meneran
3. memeriksa kelengkapan alat-alat dan dekatkan alat-alat ke tempat tidur
peralatan lengkap dan dan alat di dekatkan di tempat tidur
4. menggunakan celemek yang terbuat dari plastik dan pakai sarung tangan
celemek dan sarung tangan telah di pasang
5. mengisi spoit dan oksitosin 10 iu dengan tehnik satu tangan
oksitosin telah di masukkan ke dalam spoit
6. membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT
vulva dan perineum telah di bersihkan dengan kapas DTT
7. melakukan pemeriksaan dalam
1. Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2. portio : tipis dan lunak
3. pembukaan : 10 cm
4. ketuban : jernih
5. presentase : belakang kepala
6. penurunan : hodge IV
7. posisi : UUK di bawah sympisis
8. moulase : tidak ada
9. kesan panggul : normal
10. pelepasan : lendir dan darah
8. mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan dalam
selesai mencuci tangan
9. memeriksa DJJ setelah uterus selesai berkontraksi (pastikan DJJ dalam batas normal
120-160 x/ menit)
DJJ 135x /menit
10. memberi tahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan janinnya
ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan keadaan janinnya sehingga ibu merasa senang

11. meminta bantuan keluarga untuk mendampingi ibu dan membantu memberi posisi
yang nyaman
keluarga mendampingi selama proses persalinan berlangsung dam memilih posisi
mirin kekiri dan ke kanan, setengah duduk
12. melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
anjurkan ibu untuk makan dan minum ,istirahat ,dan nilai DJJ setelah uterus selesai
berkontraksi
ibu meneran saat ada dorongan untuk menerani,ibu beristirahat diantara kontraksi
,ibu minum 100 cc dan djj 135 x/ menit
13. memasang handuk bersih di atas perut ibu saat kepala membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm
tidak terjadi hipotermi
14. memasang handuk bersih atau sarung kering di bawah bokong ibu
handuk bersih atau sarung kering terpasang 1/3 bagian di bawah bokong ibu dan tidak
terjadi infeksi akibat kontaminasi persalinan
15. membuka tutup partus set dan perhatiakan kembali kelengkapan alat-alat
alat dan bahan yang di gunkan lengkap
16. melahirkan kepala dengan menahan puncak kepala dan lindungi penrineum
tidak terjadi trauma jalan lahir
17. memeriksa adanya lilitan tali pusat
tidak ada lilitan tali pusat
18. menunggu kepala melakukan putaran paksi luar
kepala bayi melakukan putaran paksi luar sempurna
19. melahirkan tubuh bayi dengan lengkap dengan menyanggah tubuh
tidak terjadi trauma
20. melahirkan tungkai dengan menyusuri punggung bokong ke arah tungkai kaki
bayi lahir pukul 05.50 wita dan terjadi ruptur perineum tingkat 1
21. menilai pernafasan tonus otot dan warna kulit bayi dengan cepat
bayi bernafas spontan ,bayi segera menagis bergerak aktif atau kulit kemerahan
22. mengeringkan tubuh bayi mulai muka kepala dan bagian tubuh lainya kecuali bagian
telapak tangan dan lakukan IMD
tidak terjadi hipotermi
23. memeriksa kembali uterus sebelum menyuntikan oksitosin
tidak ada lagi janin dala uterus
24. memberi tahu ibu bahwa ibu akan di suntik
ibu setuju tentang tindakan yang akan di lakukan
25. menyuntik oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral wakti 1 menit
setelah bayi lahir
ibu telah di suntik oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal
26. menjepit tali pusat dengan klem pertama kira-kira 3 cm dari pusat bayi dan klem ke
dua 2 cm dari klem pertama
tali pusat telah di jepit
27. memotong tali pusat di antara kedua klem dan ikat tali pusat
tali pusat telah di potong dan di ikat dengan benang DTT
KALA III
DATA SUBJEKTIF (S)
ibu merasa nyeri perut bagian bawah
DATA OBJEKTIF (A)
ada semburan darah dari jalan lahir
tali pusat semakin panjang
kontraksi uterus baik teraba bualat dan keras

ASESSMENT (A)
Perlangsungan kala III

PLANING (P)
1. memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
penegangan tali pusat terkendali di lakukan
2. meletakkan satu tangan di atasa kain pada perut ibu dan tangan kanan pada tali pusat
kontraksi uterus bundar dan keras
3. melahirkan plasenta dengan menegangkan tali pusat ke arahbawah sambil tangan yang
laian mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso kranial)
tali pusat bertambah panjang
4. mengeluarakan plasenta dengan kedua tangan pada saat plasenta muncul di introtus
vagina dengan cara putar searah jarum jam
plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 05.55 wita

KALA IV
DATA SUBJEKTIF ( S)
ibu merasa lemah setelah melahirkan dan merasa mules
plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 14.40 wita
DATA OBJEKTIF (O)
kontraksi uterus bundar dan keras
perdarahan 100 cc
tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 c
P : 20 x/ menit

ASESSMENT (A)
Perlangsungan kala IV

PLANING (P)
1. melakukan masase uterus dengan gerakan melingkar
masase di lakukan dan uterus berkontraksi dengan baik
2. memeriksa kelengkapan plasenta
plasenta lahir lengkap dengan kotiledon 20 dan selaput tidak robek ,tali pusat
sentralis
3. memeriksa adanya laserasi pada vagina dan perineum jika ada hacting
ada laserasi pada pervaginam dan perineum tingkat 1 dan telah di hacting
4. memantau kontraksi,tinggi fundus uteri serta pendarahan pervaginam
kontraksi uterus teraba bulat TFU 1 jrbpst ada pengeluaran lochia dari vagina
5. melakukan penimbangan berat badan dan ukur panjang badan
BB : 2800 gram
PB : 49 cm
6. meberi salep mata dan vit K1 .1 mg IM di paha kiri anterior lateral
salaep mata dan vit K1 1mg IM telah di berikan
7. menganjurkan keluarga atau ibu melakukan masase uterus
masase uterus nampak di lakukan
8. mengevaluasi jumlah darah
perdarahan 100 cc
9. memeriksa tekanan darah nadi dan kandung kemih ibu setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua :
pukul 06.05 wita = TD = 100/80 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c
kandung kemih kosong
pukul 06.20 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 06.35 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 06.50 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 08.00 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
pukul 09.00 wita = TD = 100/70 mmhg, N =80 x/ menit , S = 36,5c kandung
kemih kosong
10. memeriksa pernafasan dan suhu bayi
P = 40 x/ menit
S =36,7c
11. merendam semua peralatan dalam klorin 0,5 %
alat-alat telah di rendam dengan larutan klorin 0,5%
12. membuang bahan-bahan yang telah terkontaminasi dalam tempat sampah yang telah
di sediakan
bahan-bahan yang terkontaminasi telah di buang
13. membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT
ibu telah di bersihkan dan ibu merasa lebih nyaman
14. memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan kepada keluarga memberiakan makanan
yang di iginkan
ibu nampak di beri makanan oleh keluarga
15. mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %
tempat bersalin telah di bersihkan
16. mencuci tangan dengan mengunakan sabun di bawah air mengalir
tangan telah di cuci
17. melengkapi partograf
partograf telah di lengkapi

Vous aimerez peut-être aussi