Vous êtes sur la page 1sur 10

PENGARUH DIET RENDAH KALORI SEIMBANG DAN LATIHAN FISIK

AEROBIK TERHADAP PROFIL LIPID PEREMPUAN OBES

Yani Maidelwita*

ABSTRAK

Obesitas didefenisikan sebagai meningkatnya berat badan akibat akumulasi


lemak tubuh yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diet
rendah kalori seimbang dan latihan fisik aerobik terhadap kadar kolesterol total,
perempuan obes.
Penelitian ini adalah eksperimental studi, sebelum dan sesudah diet rendah kalori
seimbang (1000kkal/hari, 55% karbohidrat, 20% protein dan 25% lemak) selama 14 hari.
Sebanyak 31 orang perempuan obes usia 19-45 tahun dipilih berdasarkan kriteria inklusi.
Semua subjek juga diberikan latihan fisik aerobik sebanyak 3 kali perminggu selama 60
menit. Data diperoleh energi dan konsumsi makronutrien, latihan fisik, dan kadar
kolesterol.
Setelah 14 hari diet rendah kalori seimbang dan latihan fisik aerobik
diperoleh penurunan yang signifikan dari kolesterol menurun dari 210,4839,99
menjadi 192,3942,17 mg/dl (p=0,000).
Dari hasil penelitian ini, maka disarankan adanya penyebarluasan informasi
tentang manfaat diet rendah kalori seimbang pada perempuan obes dapat
mempengaruhi kadar kolesterol, serta diimbangi dengan pelaksanaan latihan fisik
aerobik.

Kata Kunci : Obesitas, diet rendah kalori seimbang, latihan fisik aerobik, kolesterol

Alamat Korespondensi
Yani Maidelwita, SKM, M.Biomed
Dosen Kopertis Wilayah X Dpk pada STIKES MERCUBAKTIJAYA Padang
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang
Telp. 0751 - 442295
PENDAHULUAN energi melalui pengaturan diet,
Obesitas merupakan salah peningkatan aktivitas fisik, mengubah
satu masalah gizi lebih yang pola hidup dan keterlibatan keluarga
meningkat secara tajam dekade dalam proses terapi. Selain itu, usaha
terakhir ini pada beberapa negara. menurunkan berat badan sebesar 5-10%
Obesitas sudah menjadi masalah bermanfaat untuk mencegah terjadinya
kesehatan diseluruh dunia, bahkan gangguan metabolik kronik akibat
WHO menyatakan bahwa obesitas kegemukan berupa penurunan tekanan
sudah merupakan suatu epidemi global darah, perbaikan profil lemak darah,
sehingga obesitas menjadi problem perbaikan toleransi glukosa dan
kesehatan yang harus segera diatasi. kecenderungan perbaikan trombosis.
(WHO, 2000) (Atikah, 2008 dan Waspadji, 2004)
Obesitas didefenisikan Pada obesitas bisa terjadi
sebagai meningkatnya berat badan peningkatan lipid kolesterol,
akibat akumulasi lemak tubuh yang trigliserida maupun kolesterol (Suarca,
berlebihan. Salah satu tanda obesitas 2007). Pemberian terapi diet pada
adalah penimbunan lemak yang penderita yang obesitas bertujuan untuk
berlebihan di bawah diafragma dan mengurangi asupan energi dan
didalam dinding dada bisa menekan meningkatkan pengeluaran sehingga
paru-paru, sehingga timbul gangguan tercapai berat badan yang ideal. Pada
pernafasaan dan sesak nafas. orang yang mengalami obesitas,
(Sarwono, 2003 dan Permadhi, 2008) dianjurkan untuk dapat mengurangi
Obesitas diklasifikasikan asupan makannya sebanyak 200-300
berdasarkan Indeks Massa Tubuh kkal/hari, dengan standar diet sekitar
(IMT) dimana kilogram berat badan 1000-1200 kkal/hari. (Wallace, 1997)
dibagi dengan tinggi badan Pemberian diet rendah kalori
perkuadrat. (Pi-Sunver, 1998). Kriteria seimbang sebesar 1000 Kkal/hari
seseorang dikatakan obesitas adalah dengan komposisi 55% karbohidrat,
jika IMT 27. (Depkes, 2008) 20% protein dan 25% lemak selama
Prevalensi obesitas makin 14 hari terbukti dapat menurunkan
meningkat, tidak hanya terjadi dinegara secara bermakna berat badan, IMT,
maju tetapi juga negara berkembang. Di persentase massa lemak,
Indonesia data Riskesdas tahun 2007, meningkatkan persentase massa bebas
status obes penduduk ini didasarkan lemak, menurunkan rasio lingkar
pada IMT 27. Prevalensi obesitas pinggang- lingkar panggul, respiratory
umum secara nasional pada penduduk quotient, kolesterol total, trigliserida,
berusia 15 tahun adalah 19,1 %, kolesterol LDL dan kolesterol HDL
dengan rincian 13,9% pada laki-laki dan serum pada perempuan obes (Asiah,
23,8% pada perempuan. Berdasarkan 2003)
riset yang sama, di Sumatera Barat Diet rendah kalori seimbang
ditemukan prevalensi obesitas untuk harus diimbangi dengan melakukan
penduduk dewasa yaitu usia 15 tahun olahraga. Penelitian terdahulu telah
yaitu sebanyak 16,3% dengan rincian membuktikan bahwa kadar HDL dapat
10,5 % pada laki-laki dan 21,3% pada ditingkatkan dan kadar kolesterol total
perempuan. (Depkes, 2008) dapat diturunkan dengan melakukan
Prinsip tatalaksana obesitas latihan secara teratur baik pada laki-laki
adalah dengan mengurangi asupan maupun pada perempuan usia
energi serta meningkatkan keluaran reproduksi (Stangl et al, 2002).
Latihan fisik aerobik sampel diambil dengan menggunakan
merupakan salah satu penanganan rumus : (Sudigdo, 2002)
berat badan lebih atau obesitas
berdasarkan upaya agar didalam tubuh
tercapai keseimbangan energi negatif,
dapat dicapai dengan latihan fisik
aerobik. (Siregar, 2004).
Latihan aerobik seperti senam n = Jumlah sampel
aerobik atau jalan cepat selama 30-45 Z = Tingkat kemaknaan sebesar
menit sebanyak 3 4 kali seminggu, 5%
bersepeda, renang, jogging, dimana hal Z = Power atau kekuatan yaitu
ini dapat menurunkan tekanan darah, 95%
menurunkan kadar kolesterol, R = Perkiraan koefisien korelasi
memperbaiki gula darah dan 0,5
meningkatkan kolesterol HDL. (Giada
et al, 1991) Dari hasil perhitungan didapat
Dari uraian diatas maka sampel sebesar 30 orang, dan cadangan
peneliti tertarik untuk meneliti sampel 3 orang. Pengambilan sampel
mengenai pengaruh diet rendah kalori diambil secara simple random
seimbang sebesar 1000 kkal/hari sample atau secara acak sederhana.
(dengan komposisi makanan 55% Dalam pelaksanaan penelitian 2
karbohidrat, 20% protein dan 25% orang subjek penelitian di droup out
lemak) dan latihan fisik aerobik (3 kali atau dikeluarkan dari penelitian
seminggu selama 60 menit selama 14 karena tidak patuh atau tidak disiplin
hari) terhadap profil lipid perempuan dalam menjalankan diet rendah
obes. kalori seimbang dan mengalami
infeksi demam tinggi.
METODE PENELITIAN
Cara Kerja
Desain penelitian dalam Cara Kerja dalam penelitian
yaitu Eksperimental research dengan ini terdiri dari 3 tahap yaitu periode pra
katagori one group pre-test and post- perlakuan, periode perlakuan dan
test controlled group design untuk periode pasca perlakuan. Pada periode
mendapatkan data mengenai pengaruh pra perlakuan dilakukan skrining awal
diet rendah kalori seimbang dan subjek penelitian, wawancara, skrining
latihan fisik aerobik pada kelompok kesehatan, pengukuran antropometri
subyek obesitas terhadap kadar (tinggi badan, berat badan, indeks massa
kolesterol total. Didalam Pre-test and tubuh), pemeriksaan laboratorium kadar
Post-test design observasi dilakukan 2 kolesterol dan pemeriksaan asupan
kali yaitu sebelum eksperimen (pre makanan.
test) dan sesudah eksperimen (post Periode perlakuan pemberian
test). diet rendah kalori seimbang sebesar 1000
kkal setiap hari selama 14 hari dengan
Populasi dan sampel
komposisi lemak 25% dari total kalori,
Populasi penelitian adalah
karbohidrat 55% dari total kalori, protein
seluruh perempuan obes yaitu
20% dari total kalori. Perlakuan dikontrol
mahasiswi Akademi Kesehatan yang
dengan pelaksanaan latihan fisik (senam
berusia reproduktif yaitu usia 19-45
aerobik) secara teratur 3 kali seminggu
tahun yang ada dikota Padang. Besar
dengan durasi 60 menit diiringi musik,
dipandu oleh instruktur senam, dengan koding, processing, cleaning, Analisis
pelaksanaan : pemanasan (warm up) data dilakukan secara komputerisasi
selama 10 menit, dilanjutkan dengan menggunakan program SPSS. Analisa
senam yang diiringi musik selama 40 dilakukan untuk mendapatkan
menit dan diakhir latihan fisik dilakukan distribusi frekuensi variabel yang
pemulihan (cool-down) selama 10 menit. akan diteliti meliputi asupan makanan,
Periode Pasca Perlakuan, dan latihan fisik aerobik. Untuk
dilakukan pemeriksaan kembali pada mengetahui perbedaan antara dua
subjek penelitian. Pemeriksaan meliputi kelompok yaitu sebelum dan sesudah
pemeriksaan kadar kolesterol dan perlakuan diet rendah kalori seimbang
pemeriksaan asupan makanan melalui dan latihan fisik aerobik dilakukan
food recall dan penilaian keteraturan dengan uji T dependen dengan tingkat
latihan fisik aerobik. kemaknaan 95% atau =5% atau P<
0,05.
Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan langkah editing,

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Subjek penelitian

Tabel 1. Karakteristik Perempuan Obes Berdasarkan Karakteristik Umur,


Status Perkawinan dan Riwayat Obesitas Dalam Keluarga (n=31)

Karakteristik Subjek Penelitian Frekuensi (n) Persentase (%)


Umur
- 20 29 tahun 16 51,6
- 30 39 tahun 9 29,0
- 40 49 tahun 6 19,4
Berat Badan
- Pra Obesitas 19 61,29
- Obesitas I 9 29,03
- Obesitas II 3 9,68
Berdasarkan analisa data pada orang dewasa akibat penyakit
ditunjukkan bahwa subjek penelitian atau kardiovaskuler dan semua penyebab
perempuan obes memiliki kisaran umur mortalitas meningkat pada dewasa
20 tahun sampai dengan 45 tahun dengan yang obesitas.
umur rata-rata 29,45 tahun. Dilihat dari status perkawinan,
Berdasarkan pengkategorian umur sebanyak 51,6% subjek penelitian telah
subjek penelitian sebanyak 41,9% kawin. Dari anamnesis diketahui bahwa
berada pada rentang umur 21-30 32,3% orang mempunyai riwayat
tahun, yang tergolong usia dewasa. obesitas dalam keluarga. Penelitian ini
Menurut Depkes RI (2002), sesuai dengan penelitian epidemiologi
kekerapan (prevalensi) kelebihan berat yang dilakukan WHO (2000) yang
badan banyak terjadi pada perempuan menyatakan bahwa keterlibatan genetik
dan cenderung naik dengan terhadap kejadian obesitas adalah
bertambahnya usia. Resiko kematian sebesar 25-40%. Penelitian lain
menyebutkan bahwa antara 25% sampai Asupan makanan sebelum diet
dengan 75% variasi berat badan rendah kalori seimbang didapatkan
ditentukan oleh faktor genetik. dari FFQ semikuantitatif terhadap
(Bouchard, 1991) asupan energi dan protein yang
dikonsumsi subjek penelitian.
2. Asupan Makanan Subjek Penilaian asupan makanan selama diet
Penelitian diperoleh dari recall terhadap makanan
yang dikonsumsi subjek penelitian.

Tabel 2 Distribusi Rata-Rata Asupan Energi, dan Protein Perempuan Obes


Sebelum dan Selama Diet Rendah Kalori Seimbang (n=31)

Variabel Mean SD
Asupan Energi (kkal)
- Sebelum Diet 2423,74 514,76
- Selama Diet 1000,62 68,36
Asupan Protein (gr)
- Sebelum Diet 69,35 17,09
- Selama Diet 41,63 4,21

Berdasarkan FFQ sisanya akan disimpan sebagai lemak


semikuantitatif menunjukkan bahwa sehingga berat badan akan bertambah.
sebelum perlakuan diet rendah kalori Komposisi diet rendah kalori
seimbang perempuan obes juga menentukan keberhasilan
mengkonsumsi rata-rata 2423,74 kkal penelitian ini dimana untuk penurunan
dan standar deviasi sebesar 514,76 berat badan pemberian protein minimal
kkal perhari. Selama penelitian 1 gr/kg BB ideal (Dwyer dan Lu, 1993).
perempuan obes mengkonsumsi kalori Analisa asupan makanan sebelum
rata-rata sebesar 1000,62 kkal perhari penelitian menunjukkan asupan protein
dengan standar deviasi 68,36 kkal rata-rata 69,35 g perhari dengan standar
perhari. Asupan selama penelitian ini deviasi 17,09 gr. Dalam pelaksanaan
mendekati asupan kalori yang penelitian rata-rata asupan protein
diprogramkan dengan rata asupan hampir sama dengan asupan protein
sebesar 1000 kkal perhari. yang diprogramkan, dimana selama
Lina (2002) mengemukakan penelitian subjek mengkonsumsi sekitar
asupan energi subjek penelitian 41,63 gr dan standar deviasi 4,21 gr,
sebelum pemberian diet rendah kalori sedangkan asupan protein dianjurkan rata-
lebih tinggi dari hasil yang didapatkan rata 41,26 kg perhari.
peneliti, dimana subjek penelitian Skov dkk (1999) mempelajari
mengkonsumsi rata-rata 3076,92 kkal efek pemberian protein sebagai
perhari dengan standar deviasi 620,52 pengganti karbohidrat pada penderita
kkal perhari. Menurut Ganong (1999), obes terjadi penurunan berat badan
jika energi yang masuk sama dengan yang lebih besar pada kelompok
energi yang dikeluarkan maka berat pemberian protein 25 % dibandingkan
badan akan dipertahankan, sedangkan pemberian protein 12 %. Penelitian
bila energi yang masuk lebih besar lain mengenai obesitas yang dilakukan
dari energi yang dikeluarkan maka Nature Medicine menunjukkan bahwa
konsumsi makanan yaitu protein
didalam tubuh akan mempercepat kesehatan dengan mengurangi resiko
metabolisme dan mencegah penyakit kronik, serta aman dilakukan.
pertambahan bobot berat badan. Latihan fisik menyebabkan perubahan
(Minadiarly, 2007) anatomi, fisiologik, biokimia dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologik. Menurut American Heart
semakin tinggi asupan protein, semakin Association (AHA) dan American
besar penurunan berat badan. Asupan College of Sport Medicine (ACSM)
rendah protein mengakibatkan anjuran untuk melakukan latihan fisik
rendahnya protein serum, hal ini aerobik 3-5 kali perminggu, dengan 20-
mengakibatkan gangguan 60 menit persesi latihan dengan
keseimbangan cairan dimana tekanan intensitas 60-90% denyut nadi
osmotik dalam pembuluh darah akan maksimum atau 50-80% VO2max untuk
menurun sehingga cairan tertarik meningkatkan kebugaran tubuh dan
kejaringan. Sebaliknya asupan protein menurunkan risiko penyakit. (American
yang cukup menyebabkan tekanan College of Sport Medicine, 2001)
osmotik dalam pembuluh darah lebih Ross dkk (2000) mendapatkan
tinggi dari jaringan sekitar sehingga terjadi penurunan berat badan yang
cairan dari jaringan masuk ke dalam hampir sama pada intervensi diet dan
pembuluh darah, kemudian melalui pelatihan fisik pada obesitas, tetapi latihan
ginjal (Lina, 2002) fisik dapat menyebabkan penurunan
lemak tubuh lebih banyak dibandingkan
3. Latihan Fisik Aerobik Subjek diet. Menurut Pascatello (2000), peranan
Penelitian pelatihan fisik aerobik dalam menurunkan
Latihan fisik yang dilakukan berat badan didasarkan pada asumsi
perempuan obes dalam penelitian ini bahwa latihan fisik menyebabkan
adalah berupa senam aerobik. Latihan pemakaian energi sehingga menyebabkan
fisik aerobik adalah bagian dari penurunan berat badan bila asupan energi
aktivitas fisik dimana merupakan tidak berubah (tidak terjadi pemakaian
gerakan tubuh terencana, terstruktur energi yang lebih tinggi).
dan berulang yang dilakukan untuk
memperbaiki atau memelihara satu
atau lebih komponen kebugaran tubuh
yang meliputi, kesehatan, dan
keterampilan (Siregar, 2004)
Frekuensi senam aerobik adalah
sebanyak 3 kali perminggu selama 2
minggu (6 kali senam). Durasi senam
aerobik yang dilakukan perempuan
obes selama penelitian selama 60 menit
dengan durasi gerakan persubsesi
latihan yaitu subsesi awal gerakan
pendinginan (warm up) selama 10
menit, gerakan inti (exercise) selama
40 menit dan pendinginan (cool down)
selama 10 menit.
Komponen utama latihan fisik
terdiri dari jenis, intensitas, durasi,
frekuensi, dan progresivitas latihan.
Tujuan latihan adalah meningkatkan
4. Pengaruh Diet Rendah Kalori Seimbang dan Latihan Fisik Aerobik Terhadap
Kadar Kolesterol Subjek Penelitian
Tabel 3. Distribusi Rata-Rata Kadar Kolesterol Perempuan Obes Sebelum dan
Sesudah Diet Rendah Kalori Seimbang dan Latihan Fisik Aerobik (n=31)

Kolesterol Total Mean SD P value


(mg / dl)

Kadar Kolesterol Total Sebelum 210,48 39,99 0,000

Kadar Kolesterol Total Sesudah 192,39 42,17

Pemeriksaan laboratorium kolesterol selama diet. Selain itu terjadi


menunjukkan bahwa kadar rata-rata pula pemecahan simpanan trigliserida
kolesterol total sebelum diet rendah kalori didalam jaringan adiposa. Simpanan
seimbang dan latihan fisik aerobik adalah berasal dari pemecahan kolesterol di dalam
210,48 mg/dl dengan standar deviasi plasma yang selanjutnya digunakan
39,99 mg/dl. Setelah perlakuan terjadi sebagai energi. Pemecahan ini di katalisis
penurunan kadar kolesterol total menjadi oleh enzim hormone sensitive lipase (HSL)
192,39 mg/dl dengan standar deviasi yang ada dalam jaringan adiposa tersebut.
42,17 mg/dl. Hasil uji statistik Enzim ini dipengaruhi oleh adrenalin.
menunjukkan nilai p=0,000. Maka dapat Selama diet dan latihan fisik akan terjadi
disimpulkan ada perbedaan yang peningkatan adrenalin yang berarti terjadi
bermakna antara kadar kolesterol total pula kenaikan aktifitas enzim-enzim ini.
perempuan obes sebelum dan sesudah (Zoeller, 2007)
perlakuan diet rendah kalori seimbang dan
latihan fisik aerobik. KESIMPULAN DAN SARAN
Keadaan penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Brown Kesimpulan
dkk (2000) dan Abidin-Matskies (1979) Berdasarkan hasil penelitian
mengenai efek latihan dan diet reduksi maka dapat disimpulakan bahwa
terhadap kadar kolesterol total. Dimana terdapat penurunan yang bermakna
pada penelitian Brown dkk terjadi kadar kolesterol total perempuan obes
penurunan rata-rata kolesterol sebesar 13,9 sebelum dan sesudah diet rendah kalori
dan standar deviasi 1,17 mg/dl. Pada seimbang dan latihan fisik aerobik.
penelitian abidin Matskies terjadi
penurunan Kolesterol rata-rata sebesar 57 Saran
mg/dl dan standar deviasi 22 mg/dl. (Lina, 1. Perlu adanya usaha penyebarluasan
2002) informasi tentang manfaat diet dan
Penelitian lain melaporkan olahraga khususnya latihan fisik
bahwa perubahan kadar kolesterol total aerobik pada wanita usia dewasa
akibat pelatihan fisik. Kolesterol total dapat mempengaruhi kadar
merupakan jumlah seluruh lipoprotein kolesterol.
pembawa kolesterol sehingga perubahan 2. Perlu dilakukan penelitian lebih
yang bervariasi pada komponen lanjut dan waktu yang lebih panjang
lipoprotein darah mempengaruhi kadar dengan menempatkan subjek dalam
kolesterol total (Gordon, 2003) asrama sehingga dapat mengontrol
Penurunan kadar kolesterol variabel lain dalam penelitian yang
disebabkan oleh peningkatan metabolisme dapat mempengaruhi diet rendah
kalori seimbang dan latihan fisik 2007, Laporan Nasional 2007.
aerobik. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Dwyer J.T., and Lu D. 1993. Popular
Diets For Weight Loss From
American College of Sports Medicine. Nutritionally Hazardous to
2001. Position Stand. Healthful, dalam Obesity :
Appropriate Intervention Theory and Therapy (Stunkard
Strategies For Weight Loss and A.J., and Wadden T.A., eds), 2nd
Prevention of Weight regain for ed, Raven Press, Ltd, New York.
adults. Med Sci Sports Exerc; 33 Ganong, W.F. 1999. Buku Ajar Fisiologi
(12) Kedokteran (Terjemahan). Jakarta
Asiah, Nur. 2003. Pengaruh Diet : Penerbit EGC
Rendah Kalori Seimbang Giada, F, Baldo-Enzi, et al. 1991.
terhadap Resting Energy Specialized Physical Training
Expenditure, Respiratory Programs : Effects on Serum
Quotient dan Profil Lipid Serum Lipoprotein Cholesterol,
Perempuan Obes. Fakultas Apoprotein A-1 & B and
Kedokteran, Universitas Lipolytic enzymes Activities. J
Indonesia Sports Met. Phys Fitness, Vol 31
Atikah, Fatimah Dewi. 2008. Efek (2)
Intervensi Diit dan Aktivitas Gordon, PM. 2003. Hyperlipidemia and
Terhadap Profil Lipid Anak Dislipidemia. In Ehrman JK etal.
dengan Obesitas. Tesis. Fakultas Clinical Exercise Physiology.
Kedokteran : Universitas Champaign : Human Kinetics.
Sumatera Utara. Horowitz JF. 2001. Regulation of lipid
Berg A., Frey I., Baumstark HM. And mobilization and axidation
Keul J. 1994. Physical Ativity during exercise in obesity.
and Lipoprotein lipid disorders. Exercise in Obesity. Exerc Sport
Sport Med : 17. Sci Rev : 29 (1)
Bouchard C. 1991. Current Houston ME. 2001. Biochemistry Primer For
understanding of The Etiology of Exercise Science. 2nd Ed.
Obesity : Genetics and Champaign:Human Kinetics
nongenetic factors. Am J Clin Lina, Tan, 2002. Pengaruh Diet Rendah
Nutr : 53 Kalori Seimbang dan olahraga
Brodsky I.G ( 1999) Hormone, cytokine erobik terhadap berat badan dan
and nutrient interventions dalam profil lipid penderita berat
Modern Nutritions in Health and badan lebih. Fakultas
Desease (Shils ME, dkk). Kedokteran Universitas
Willian&Wilkins A. Waverly Indonesia
Company, Baltimorea Mahan L.K dan Stump S. E. (1996). Weight
Departemen Kesehatan Dan Management and Eating Disorders,
Kesejahteraan Sosial RI, 2000. dalam Krauses Food, Nutrition &
Pedoman Pelatihan Gizi Diet Theraphy. Edisi ke-9. W.B.
Olahraga Untuk Prestasi. Saunders Company, USA
Direktorat Jenderal Kesehatan Manore, M., Thompson J. 2000. Sport
Masyarakat. Jakarta Nutrition For Health and
Departemen Kesehatan RI. 2008. Riset Ferformance. Champaign, IL :
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Human Kinetics.
Mayes PA., Botham KM. 2003. Lipid Rubenstein L.Z. Editor) Raven
transport & Storage. Dalam Press, Ltd. Newyork.
Murray RK et al. Harpers Siregar, Edison T.B.P, 2004. Pengaruh sesi
Illustrated Bochemistry. 26th Ed. latihan aerobik intermiten
New York : Lange Medical intensitas sedang terhadap profil
Books/McGraw Hill. lipid darah tenaga kesehatan
Meilany, Tinuk Agung. 2001. Profil perempuan dengan berat badan
Klinis dan Laboratoris Obesitas lebih dan obesitas. Program
pada Murid Sekolah Dasar. Pascasarjana FK Universitas
Tesis. Fakultas Kedokteran : Indonesia.
Universitas Indonesia Skov A.R. 1999. Randomized Trial on
Misnadiarly,2007. Obesitas:Sebagai Faktor Protein vs Carbohidrate in ad
Resiko Beberapa Penyakit. libitum fat Reduced diet for the
Jakarta:Pustaka Obor Populer Treatment of Obesity. Int J. Obes
Opie, et al. 1995. Physical Actyvity and Related Metab. Disrd. 23.
the Incidance Coronary Health Suarca Kadek, Suandi IKG. 2007.
Disease . Annu Rev. Public Hubungan Antara Total Lemak
health 8 : 253-287 Tubuh Dengan Profil Lipid Pada
Permadhi I, Oetoro S., Witjaksono F. 2008. Anak Obese do SD Denpasar.
Efektifitas Penggunaan Meal CDK Vol. 34 No. 6 / 159 Nov
Replacement Pada Pengaturan Des 2007
Diet Pasien Obesitas Dalam Syaiful, Anwar. 2001. Gambaran Lipid
Memperbaiki Komposisi Tubuh Wanita Yang Melakukan
dan Faktor Resiko Sindroma Olahraga Kesegaran jasmani.
Metabolik. CDK 161 / Vol 35 No.2 FK Universitas Brawijaya
Pi-Sunver, F.X. 1998. Obesity, Dalam Sudigdo Sastroastnoro, dkk. 2002. Dasar-
Modern Nutrition In Health and dasar MetodologiPenelitian Klinis.
Disease, VIIIth ed, Shils, M.E., Jakarta: UI
Olson, J.A., Shike, M. (Eds). Stangl, V. Baumann, G. 2002. Coronary
Tokyo: Lea & Febiger. Atherogenic Risk Factors in Women.
Pescatello, LS, Va Heest JL. 2000. Eur Heart J 23
Physical Activity Mediates a Wallace JP. 1997. Obesity. In: ACSM's
healthier body weight in Exercise Management for
presence of obesity. Br J. Sports Persons with Chronic Diseases
Med (34) and Disabilities. Human
Roza, Defia. 2008. Pengaruh Latihan Kinetics.
Fisik Terhadap profil lipid Waspadji S. 2004. Diabetes Mellitus,
wanita usia dewasa. Program Penyakit Kronik dan
Pascasrjana Universitas Andalas Pencegahannya. Dalam:
Padang. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Sarwono, Waspadji, dkk. 2003. Terpadu. Editor: Soegondo S,
Pengkajian Status Gizi. Cetakan Subekti I. Edisi4
Pertama. Balai Balai Penerbit: WHO. 2000. Obesity: Preventing and
Fakultas Kedokteran Universitas Managing The Global Epidemic,
Indonesia WHO Technical Report Series;
Sih R dan Morley J.E. 1995. Lipid 894, Geneva.
dalam Geriatric Nutrition ( Zoeller, R.F. 2007. Phisical Activity ang
Morley J.E., Glick Z., dan fitness in Prevebtive of Coronary
Heart Disease and Associated
risk factor, American Journal of
lifesty

Vous aimerez peut-être aussi