Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak S
2. Umur : 52 Tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Pegawai Swasta di Angkasa Pura
5. Alamat : Jalan Bhakti ABRI Rt.02/Rw.09, Sukamaju baru, Tapos, Depok
6. Komposisi Anggota Keluarga :
No Nama L/P Hub. Dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan
Genogram
(Saya gambar menggunakan pena)
Keterangan Genogram :
Keluarga Bapak S merupakan keluarga besar. Bapak S memiliki 7 bersaudara, dalam keluarganya,
bapak S adalah anak nomor 6 (enam). Kedua orang tua bapak S telah meninggal dunia karena sakit,
akan tetapi bapak S tidak mengetahui secara pasti sakit yang dialami oleh kedua orang tuanya.
Kedua kakak bapak S juga sudah meninggal, yaitu kakak nomor 1 (satu) dan kakak nomor 4
(empat). Kakak nomor 1 (satu) telah meninggal 7 tahun yang lalu karena sakit, akan tetapi sakitnya
tidak diketahui secara pasti, hanya pada saat itu penyebab meninggalnya adalah karena dalam
tubuhnya terdapat virus dan sampai meninggalnya virus tersebut belum dapat terdeteksi. Sedangkan
kakak yang nomor 4 (empat) meninggal pada usia 55 tahun, penyebab meninggalnya adalah karena
komplikasi penyakit Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi (HT). Ibu R memiliki 5 (lima)
bersaudara, dalam keluarganya ibu R adalah anak terakhir. Kedua orangtua ibu R masih hidup dan
tidak memiliki keluhan kesehatan. Bapak S dan ibu R menikah dan dikarunia 2 (dua) orang anak
yaitu 1 (satu) laki-laki yaitu anak S dan 1 (satu) perempuan yaitu anak R, keduanya saat ini
memasuki usia remaja awal.
Keluhan kesehatan yang dialami oleh bapak S adalah batuk, terdapat lendir, dan sesak (memiliki
riwayat merokok pada usia 23-50 tahun). Sehari dapat menghabiskan 1-2 bungkus rokok, terlebih
jika sedang bersama dengan teman-temannya bisa menghabiskan lebih dari 2 bungkus rokok. Pada
saat itu bapak S memiliki keinginan untuk segera berhenti merokok, tapi selalu gagal karena bapak
S merasa sulit untuk melakukannya, hingga pada akhirnya batuk dan sesaknya semakin bertambah
parah dan pada bulan Agustus 2014 bapak S dilakukan tindakan untuk membersihkan lendirnya dan
penanganan sesaknya di sebuah rumah sakit, semenjak itu bapak S sudah benar-benar memiliki
tekad dan niat yang kuat untuk berhenti merokok karena bapak S tidak ingin mengalami sakit lagi.
Sampai sekarang bapak S tidak pernah merokok. Keluhan kesehatan yang dialami oleh ibu R adalah
hanya keluhan sakit ringan seperti pusing, badan pegal, batuk maupun flu, ibu R tidak memiliki
keluhan kesehatan yang serius, hanya saja ibu R mengatakan bahwa dirinya selama ini sering cepat
stres, cemas dan panik yang berlebih sampai keluar keringat dingin jika menghadapi masalah,
khususnya jika ada salah satu anggota keluarganya yang sakit. Ibu R mengatakan sudah mencoba
mengatasinya dengan memotivasi diri sendiri akan tetapi belum berhasil dan stres, cemas dan
kepanikan yang dimilikinya belum berkurang. Ibu R ingin mengatasi masalahnya tersebut akan
tetapi belum mengerti bagaimana caranya, harapan yang disampaikan ibu R adalah ibu R ingin
lebih tenang terutama pada saat menghadapi masalah, baik masalah ringan, sedang maupun berat.
Anak S dan Anak R juga tidak memiliki keluhan kesehatan yang serius, ibu R mengatakan anak S
dan anak R jika sakit hanya mengalami sakit yang ringan seperti batuk, flu dan pusing. Anak S
sudah mengalami mimpi basah pada usia 14 tahun dan anak R juga sudah mengalami menstruasi
pada usianya yang memasuki 13 tahun ini, siklus menstruasi anak R teratur akan tetapi anak R
belum mengerti bagaimana cara perawatan kesehatan reproduksi perempuan seperti bagaimana cara
mencegah keputihan dan meredakan rasa nyeri pada saat menstruasi.
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga bapak S adalah Keluarga Inti, karena dalam satu rumah hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak saja.
8. Suku Bangsa
Suku bangsa dari Jawa. Bapak S berasal dari Bojonegoro dan Ibu R berasal dari Ngawi.
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga adalah Agama Islam
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga adalah Status sosial ekonomi menengah
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Mengenai rekreasi keluarga, untuk waktunya tidak tentu, karena keluarga tidak pernah
menjadwalkan secara khusus untuk aktivitas reksreasi, selain itu keluarga juga hanya
memiliki 1 (satu) motor sebagai alat transportasi. Rekreasi keluarga yang biasanya dilakukan
keluarga bapak S hanya sederhana saja, yaitu berkumpul sekeluarga dirumah untuk
berbincang-bincang ataupun nonton televisi, makan sama-sama di luar atau dirumah saja dan
jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan yang lainnya.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Keluarga bapak S telah melaksanakan fungsi kasih sayang dengan baik, kebutuhan anak-
anak lebih diutamakan dan etika serta sopan santun terhadap sesama juga diutamakan.
Keluarga, terutama bapak S dan ibu R tidak membedakan kasih sayang diantara kedua
anaknya, baik anak S maupun anak R
Mengambil Keputusan
Ibu R mengatakan :
Kalau tidak segera diobati dan ditangani
batuknya akan semakin parah dan
sesaknya akan semakin berat serta paru-
parunya bertambah rusak sehingga
dampaknya kondisi tubuh semakin lemah
dan tidak dapat melakukan aktivitas
dengan baik.
Mudah stres dan panik berlebihan pada ibu R Mengenal Masalah Kesehatan
Ibu R mengatakan :
Saya orangnya mudah sekali stres, cemas
dan panik berlebihan, terutama jika ada
masalah. Kalau sudah panik cemas dan
stres bisa sampai berkeringat dan badan
saya menjadi sangat lemas, sudah cukup
lama saya mengalami hal tersebut dan
keluhan tersebut terjadi karena saya
kurang pandai dalam mengontrol dan
mengatur (memanajemen) diri saya
sendiri.
Mengambil Keputusan
Ibu R mengatakan :
Kalau stres, cemas dan kepanikan saya
yang berlebihan ini tidak segera ditangani
dan diatasi seperti dilakukan terapi maka
saya takut dan khawatir jika stres dan
kepanikan saya menjadi bertambah dan
nantinya bisa berpengaruh pada kesehatan
dan aktivitas saya sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga.
MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS
KESEHATAN KELUARGA
Lanjutan Mudah stres dan panik berlebihan pada ibu Merawat Anggota Keluarga
Ibu R mengatakan :
R
Pada saat stres, cemas dan panik datang
yang dilakukan adalah mencoba
memotivasi diri untuk tenang, berdoa dan
berserah diri pada Tuhan, akan tetapi
keluhan tersebut masih selalu muncul
terutama pada saat dihadapkan oleh suatu
permasalahan
Modifikasi Lingkungan
Ibu R mengatakan :
Memodifikasi lingkungan dengan cara
menciptakan suasana yang tenang di
dalam rumah untuk mempermudah proses
ketenangan diri dan mengurangi stres,
cemas dan panik.
Mengambil Keputusan
Ibu R mengatakan :
Jika seorang remaja perempuan sudah
mengalami menstruasi, maka pergaulan
dengan lawan jenis harus lebih hati-hati
dan kebersihan organ intim harus dijaga,
dirawat dan dipelihara agar tetap bersih
Modifikasi Lingkungan
Ibu R mengatakan :
Keluarga tidak melakukan modifikasi
lingkungan untuk melakukan perawatan
organ intim maupun penanganan nyeri
haid dirumah. Perawatan dilakukan
sewajarnya, saat mandi dengan
menggunakan sabun biasa
MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS
KESEHATAN KELUARGA
Penampilan Umum
1. Tahap perkembangan Dewasa
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Cara berpakaian Sederhana, baju terlihat rapi dan
bersih
4. Kebersihan personal Bersih, kulit bersih dan tidak ada
gangguan kulit
5. Postur dan cara berjalan Postur tubuh sedang dan cara
berjalan baik serta tidak ada
kelainan
6. Bentuk dan ukuran tubuh Bentuk tubuh tegak, ukuran tubuh
sedang
Pemeriksaan Kulit
1. Inspeksi Kulit berwarna kuning dan terlihat
bersih
2. Palpasi Turgor kulit dalam keadaan baik
Pemeriksaan kuku
1. Inspeksi Kuku terlihat pendek dan bersih
serta tidak ada kelainan
2. Palpasi Capillary refillnya baik
f Pemeriksaan kepala
. 1. Inspeksi Rambut sebahu, bersih, kondisi
tertata rapi dan diikat dengan tali
rambut
2. Palpasi Tidak ada nyeri tekan
3. Auskultasi Tidak diperiksa
g Pemeriksaan muka
. 1. Inspeksi Bentuknya simetris dan tidak ada
kelainan bentuk
2. Palpasi Tidak diperiksa
3. Tes sensasi wajah Tidak diperiksa
Pemeriksaan mata
1. Inspeksi Tidak menggunakan kacamata,
bentuk simetris antara mata kanan
dan mata kiri, konjungtiva normal,
sklera tidak ikterik dan tidak ada
cekungan pada mata
2. Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan telinga
1. Inspeksi Tidak menggunakan alat bantu
pendengaran, Bentuk normal dan
simetris antara telinga kanan dan
telinga kiri, tidak ada kelainan
bentuk, kondisi telinga bersih
2. Palpasi Tidak ada kelainan pada bagian
daun telinga dan tidak ada nyeri
tekan
3. Tes ketajaman pendengaran Tidak diperiksa
Pemeriksaan hidung dan sinus
\ 1. Inspeksi Normal, tidak ada kelainan bentuk
hidung
2. Palpasi Tulang hidung dalam kondisi baik,
tulang tidak mengalami kelainan
dan tidak ada nyeri tekan
3. Tes penciuman Tidak diperiksa
Pemeriksaan leher
1. Inspeksi Tidak terlihat adanya kaku leher
.
Pemeriksaan ektremitas atas
1. Bahu Bahu tidak mengalami gangguan
atau kelainan, bahu masih bisa
berfungsi baik dan normal
2. Siku Siku tidak mengalami gangguan
atau kelainan, bahu masih bisa
berfungsi baik dan normal
3. Pergelangan dan telapak tangan Pergelangan dan Telapak tangan
masih bisa berfungsi baik dan
normal
Data Subjektif :
Ibu R mengatakan :
Saya orangnya mudah sekali stres dan
panik berlebihan, terutama jika ada
masalah. Kalau sudah panik dan stres bisa
sampai berkeringat dan badan saya
menjadi sangat lemas, sudah cukup lama
saya mengalami hal tersebut dan keluhan
tersebut terjadi karena saya kurang pandai
dalam mengontrol dan mengatur
(memanajemen) diri saya sendiri.
Level 2 Level 2
Kelas M : Psychological Well-Being Kelas T : Psychological
(Hasil yang menggambarkan kesehatan Comfort Promotion
emosional individu dan terkait dengan (Intervensi untuk
persepsi diri) mempromosikan
kenyamanan menggunakan
teknik psikologis)
Level 3 Level 3
Hasil : Intervensi :
1211. Anxiety Level 5820. Anxiety Reduction
1212. Stress Level 6040. Relaxation Therapy
5922. Self-Hypnosis
Facilitation
Level 2 Level 2
Kelas S : Health Knowledge (Hasil Kelas S : Patient
yang menggambarkan pemahaman Education (Intervensi
individu dalam menerapkan informasi untuk memfasilitasi
untuk mempromosikan, memelihara pembelajaran)
dan memulihkan kesehatan)
Kelas T : Psychological
Comfort Promotion
(Intervensi untuk
mempromosikan
kenyamanan
menggunakan teknik
psikologis)
Level 3 Level 3
Hasil : Intervensi :
1805. Knowledge : Health Behavior Kelas S : Patient Education
1823. Knowledge : Health Promotion 5510. Health Education
1843. Knowledge : Pain Management
Kelas T : Psychological
Comfort Promotion
6040. Relaxation Therapy
Diagnosa keperawatan:
Domain 5 : Perception/Cognition
Class 4. Cognition
(00251) Labile Emotional Control
Total 5
Diagnosa keperawatan:
Domain 5 :
Perception/Cognition
Class 4.
Cognition
(00126) Deficient Knowledge
Kemungkinan diubah 2 2/2 x 2 = 2 Pada saat nyeri apabila nyerinya masih bisa
Mudah (2) dikontrol biasanya anak R hanya tiduran dan
Sebagian (1) istirahat saja, tapi jika nyeri haid tidak
terkontrol biasanya langsung minum obat
Tidak dapat (0)
pereda nyeri atau minum kiranti.
Kemungkinan dicegah 1 2/3 x 1 = 2/3 Nyeri haid bisa datang kapan saja, nyeri haid
Tinggi (3) dapat dicegah dengan teknik relaksasi dan
Cukup (2) keputihan dapat terhindar dari infeksi dengan
Rendah (1) melakukan perawatan dan pemeliharaan
organ intim yang baik dan benar
Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 = 1/2 Tidak ada persiapan menjelang datangnya
Segera (2) haid untuk mengantisipasi agar pada saat haid
Tidak perlu (1) tidak nyeri. Anak R juga belum pernah
mendapatkan informasi bagaimana cara
Tidak dirasakan (0)
merawat organ intim yang baik beserta cara
mengatasi nyeri haid yang aman dan
mencegah dari keputihan
Total 33/5
UNIVERSITAS INDONESIA
OLEH :