Vous êtes sur la page 1sur 8

LANSEKAP PERKOTAAN

TEORI PERANCANGAN KOTA

Nama Kelompok:
Aditya Aryadiva 1305315066
Reza Widarsa 1305315064
Rusdikananta Putra 1305315100
Krisna Dinata Cendana 1305315101
Adikresna Handayana 1305315131
Iwan Semara Putra 1305315048
Aprianto Dwi Putra 1305315061
Mohammad Birrul Walidaen 1405505017
Yogi Ashari 1305315073

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSEKAP


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

1
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................4


1.2. Rumusan maslah .........................................................................................4
1.3. Tujuan .........................................................................................................4

II Pembahasan

2.1. Definisi Teori Perancangan Kota ...............................................................5

III Simpulan

3.1. Simpulan ....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8

2
I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kota sebagai salah satu puncak hasil kreasi manusia, menjadi kurang lengkap
tanpa hiasan taman indah di seganap penjuru wilayahnya, bahkan Richardson Wright
dalam bukunya A Gardeners Philosphy mengatakan: Tinggi rendahnya peradaban
penghuni sebuah kota, dapat diukur dari kedudukan, perhatian dan perlakuan
warga kota terhadap tamannya. Ditambahkannya pula: It is the mark of an upward-
looking civilization that men make beautiful gardens (Suatu bukti dari peradaban
manusia yang berorientasi masa depan, diungkapkan lewat upaya pembangunan
taman nan indah).
Taman pada tahap-tahap awal perkembangannya bersifat monumental sebagai
lambang kemegahan dan kebanggaan. Namun pada masa sekarang ini taman
mengalami perubahan fungsi. Bentuk taman disesuaikan dengan orang yang akan
menggunakan taman tersebut atau disesuaikan dengan alam lingkungan sekitarnya.
Dapat berupa taman kota, taman rumah, taman bermain anak, taman perkantoran,
taman untuk pembibitan atau bahkan taman hutan raya untuk suaka margasatwa dan
fauna.
Pembangunan fisik di perkotaan yang diharapkan dapat mensejahterakan
kehidupan manusia, dalam perkembangannya telah menimbulkan permasalahan
tersendiri akibat perencanaan yang kurang memadai. Pertumbuhan penduduk serta
pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi di perkotaan
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan seperti hilangnya ruang terbuka hijau,
rusaknya fungsi resapan air, polusi air dan udara.
Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah terwujudnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Namun fakta yang kita lihat sekarang ini memperlihatkan
kondisi lingkungan yang buruk berupa kerusakan hutan alam maupun hutan buatan
termasuk rusaknya ekosistem di perkotaan.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa definisi Teori Perancangan Kota?
1.3. Tujuan
1.3.1. Menyebutkan definisi Teori Perancangan Kota dari berbagai sumber dan
menyimpulkannya.

II PEMBAHASAN

3
2.1. Definisi Teori Perancangan Kota

2.1.1. Troll (1970)

Troll mendefinisikan tentang urban lanskap adalah keseluruhan ruang dan


kenampakan dari suatu lingkungan dimana manusia itu tinggal, yang padanya terjadi
keterpaduan antara komponen fisik bumi (geosphere) dan komponen makhluk hidup dan
pengaruh kehidupan manusia yang berupa artefak. Aatefak adalah benda hasil budidaya
manusia. Beberapa contoh artefak misalnya candi, keraton, dan benda-benda peninggalan
budaya yang lain. Seiring berkembangnya waktu, teori ini mengalami beberapa
perubahan pengertian, khususnya pada artefak yang pengertiannya kini menjadi bangunan
atau perkerasan.

2.1.2. Camilo Calderon (2009)

Konsep ruang terbuka perkotaan secara tradisional digunakan untuk merangkul


ruang publik, taman, wantila atau balai desa, jalan, taman alami, daerah surplus, daerah
pinggiran, kawasan industri yang ditinggalkan atau daerah perkotaaan, dll. Dalam konsep
yang diperkenalkan itu lanskap perkotaan dapat dilihat sebagai arti lain lansekap
perkotaan. Ditekankan pada pandangan yang lebih komprehensif dan holistik pada ruang
terbuka dan poin untuk penataan kota. Intrinsik lanskap perkotaan mengandung ruang
terbuka perkotaan. Dalam kedua kasus lanskap direncanakan, dirancang atau dibentuk
untuk menyampaikan niat manusia dan dipengaruhi oleh konteks sosial, fisik dan alam di
mana ia diletakan.

2.1.3. Anne Whiston

Lansekap perkotaaan berfokus pada kebutuhan untuk menggabungkan alam


dan ekologi ke dalam struktur, bahkan kota terpadat menjadi pelopor terhadap topik
infrastruktur hijau dan lansekap perkotaan.

2.1.4. Watt Hall, Suite 204

Istilah "Lansekap Perkotaan" mengacu pada kota di alam, dalam pemandangan


alam beradaptasi dengan kehidupan manusia dan tujuan mulianya untuk merangkul segala
bentuk kehidupan. Kasus ini mempertanyakan perihal pembangunan lansekap perkotaan
pada sebuah alam. Hal ini dibuktikan dengan adanya project lansekap dengan tujuan

4
untuk menguji perkembangan dan pembentukan sebuah kota ditinjau dari adanya sebuah
tatanan lansekap.

2.1.5. Teori Figure Ground (solid-void plan)

Land use atau tata guna lahan adalah pengaturan mengenai penggunaan lahan
dimana memerlukan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Terdiri dari lahan
terbangun (urban solid) dan lahan terbuka (urban void). Pendekatan figure ground
adalah suatu bentuk usaha untuk memanipulasi atau mengolah pola existing figure
ground dengan cara penambahan, pengurangan, atau pengubahan pola geometris dan
juga merupakan bentuk analisa hubungan antara massa bangunan dengan ruang terbuka
Figure ground menekankan adanya public civics space atau open space pada kota
sebagai figur.

2.1.6. Teori Keterkaitan Lingkage

Linkage artinya berupa garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu
dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan
yang lain. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang
berbentuk segaris dan sebagainya. Menurut Fumuhiko Maki, Linkage adalah semacam
perekat kota yang sederhana, suatu bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan
kegiatan yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota. Menurut Shirvani (1985), linkage
menggambarkan keterkaitan elemen bentuk dan tatanan masa bangunan, dimana
pengertian bentuk dan tatanan massa bangunan tersebut akan meningkatkan fungsi
kehidupan dan makna dari tempat tersebut. Karena konfigurasi dan penampilan massa
bangunan dapat membentuk, mengarahkan, menjadi orientasi yang mendukung elemen
linkage tersebut.

2.1.7. Teori Lokasi

Bila pada figure ground theory dan linkage theory ditekankan pada konfigurasi
massa fisik, dalam place theory ditekankan bahwa integrasi kota tidak hanya terletak pada
konfigurasi fisik morfologi, tetapi integrasi antara aspek fisik morfologi ruang dengan
masyarakat atau manusia yang merupakan tujuan utama dari teori ini, melalui pandangan
bahwa urban design pada dasarnya bertujuan untuk memberikan wadah kehidupan yang
baik untuk penggunaan ruang kota baik publik maupun privat. Pentingnya place theory
dalam spasial design yaitu pemahaman tentang culture dan karakteristik suatu daerah

5
yang ada menjadi ciri khas untuk digunakan sebagai salah satu pertimbangan agar
penghuni (masyarakat) tidak merasa asing di dalam lingkungannya. Sebagaimana tempat
mempunyai masa lalu (linkage history), tempat juga terus berkembang pada masa
berikutnya. Artinya, nilai sejarah sangat penting dalam suatu kawasan kota. Aspek
spesifik lingkungan menjadi indikator yang sangat penting dalam menggali potensi,
mengatur tingkat perubahan serta kemungkinan pengembangan di masa datang.

Teori ini berkaitan dengan space terletak pada pemahaman atau pengertian
terhadap budaya dan karakteristik manusia terhadap ruang fisik. Space adalah void yang
hidup mempunyai suatu keterkaitan secara fisik. Space ini akan menjadi place apabila
diberikan makna kontekstual dari muatan budaya atau potensi muatan lokalnya.

6
III SIMPULAN

3.1. Simpulan

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa Teori
Perancangan Kota adalah teori atau konsep yang akan diterapkan dalam perancangan
suatu kota, serta digunakan untuk merangkul ruang publik. Artinya bahwa urban design
pada dasarnya bertujuan untuk memberikan wadah kehidupan yang baik untuk
penggunaan ruang kota baik publik maupun privat.

7
DAFTAR PUSTAKA

- http://utubuin.blogspot.co.id/2010/04/teori-perancangan-kota.html
(diakses:09/02/2016)
- http://arch.its.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=495&Itemid=98&lang=in
(diakses:09/02/2016)
- teori urban desain pReSty LaRaSati.htm forumdetil.asp.htm Balchin, P., N.,
Isaac, D. and Chen, J., Urban economics; a global perspective, Palgrave,
Hampshire, 2000.
- Habitat, An urbanizing world; global report on human settlements 1996, Oxford
University Press, New York, 1996.
- Habitat, Cities in a globalizing world; global report on human settlements 2001,
Earthscan Publications Ltd, London, 2001.

Vous aimerez peut-être aussi