Vous êtes sur la page 1sur 2

Asam Mefenamat

Pemerian : - Warna : putih atau hampir putih


- Rasa : tidak berasa
- Bau : tidak berbau
- Bentuk : Serbuk hablur
Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam kloroform, sukar larut
dalam etanol dan metanol, praktis tidak larut dalam air.
Titik lebur : 230 0C
pKa/pKb : 4,2
pH larutan : 4-7
Stabilitas :
- Terhadap cahaya lebih mudah terurai dengan adanya cahaya.
- Terhadap Udara Higroskopis dan mudah terurai dengan adanya udara.
Sumber :Farmakope Indonesia IV hal.43

Latar Belakang

Dalam bidang industri farmasi, perkembangan tekhnologi farmasi sangat


berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini banyak
ditunjukkan dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang disesuaikan dengan
karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan penigkatan kualitas obat dengan
meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi atau mengganggu dari efek
farmakologis zat aktif obat.
Sekarang ini banyak bentuk sediaan obat yang dijumpai di pasaran antara lain:
Dalam bentuk sediaan padat: Pil, Tablet, Kapsul. Supposutoria. Dalam bentuk sediaan
setengah padat: Krim, Salep. Dalam bentuk cair: Sirup, Eliksir, Suspensi, Emulsi dan lain-
lain. Suspensi merupakan salah satu contoh dari bentuk sediaan cair, yang secara
umum dapat diartikan sebagai suatu system disperse kasar yang terdiri atas bahan
padat tidak larut tetapi terdispersi merata ke dalam pembawanya.
Penggunaan dalam bentuk suspensi bila dibandingkan dengan larutan sangatlah
efisien sebab suspensi dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam
air.
Dengan demikian sangatlah penting bagi kita sebagai tenaga farmasis untuk
mengetahui dan mempelajari pembuatan sediaan dalam bentuk suspensi yang sesuai
dengan persyaratan suspensi yang ideal ataupun stabil agar selanjutnya dapat
diterapakan pada pelayanan kefarmasian dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anief M., 1987, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, UGM Press, Yogyakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Voight Rudolf 1971. Buku pelajaran Tehnologi Farmasi edisi kelima, Yogyakarta
Gajahmada University Press.
Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2009
ISO Indonesia volume 47, 2012-2014

Vous aimerez peut-être aussi