Vous êtes sur la page 1sur 3

PRAKTIKUM MATA KULIAH ANALISIS PANGAN (FT-238)

ACARA PRAKTIKUM:

ANALISIS KADAR AIR dan ABU

Oleh:

Nikko Juniarto

492015007

Program Studi Teknologi Pangan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Kristen Satya Wacana

2017
I. Tujuan
Mengetahui analisa kadar air dan abu pada suatu bahan pangan menggunakan
metode pengeringan (gravimetri)

II. Dasar Teori


2.1 Kadar air
2.2 Kadar abu

III. Materi dan metode


3.1.1 Alat :
Oven
Thanur
Cawan porselen
Neraca analitik
Mesin penepung
Desikator
3.1.2 Bahan:
Kacang hijau
Kacang tanah
Beras merah
Beras putih
3.2.1 Persiapan sampel:
Sampel ditimbang sebanyak 5 gram
Sampel dihancurkan menggunakan mesin penepung
Sampel siap digunakan untuk analisis berikutnya
3.2.2 Analisis kadar air
Cawan porselen kosong dimasukan kedalam oven selama 30 menit dengan
suhu 110C, kemudian dimasukkan ke dalam desikator dan beri nama sampel
Cawan kosong ditimbang dan di catat beratnya, kemudian tambahkan sampel
sebanyak 2 gram
Sampel dimasukkan ke dalam oven selama 2,5 jam dengan suhu 105C
Sampel dimasukkan kedalam desikator dan ditimbang.
Sampel dimasukkan lagi kedalam oven selama 30 menit dengan suhu 105C
Sampel dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang berat akhirnya
3.2.3 Analisis kadar abu
Cawan porselen kosong dimasukkan ke dalam oven selama 30 menit dengan
suhu 110C, kemudian dimasukkan ke dalam desikator dan beri nama sampel
Cawan kosong ditimbang dan dicatat beratnya, kemudian tambahkan sampel
sebanyak 1 gram
Sampel dimasukkan kedalam tanur selama 3 jam dengan suhu 550C
Sampel dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang berat akhirnya
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil pengamatan
No Sampel Air (gram) Abu (gram)
Berat Berat Berat 1 Berat 2 Berat Berat Berat
Cawan Sampel cawan Sampel Akhir
1. Kacang 33,5333 2,0081 35,6854 35,3129 22,9158 1,0057 22,9535
Hijau 33,9150 2,0066 35,3101 35,6894
2. Kacang 34,2192 2,0048 36,0862 35,4784 23,0104 1,0021 23,0366
Tanah 33,6196 2,0020 35,4808 36,0886
3. Baras 34,4909 2,0028 36,3139 36,2425 22,8166 1,0040 22,8274
Putih 34,5604 2,0006 36,2434 36,3152
4. Beras 34,8534 2,0045 36,6133 36,6177 22,4733 1,0088 22,4861
Merah 33,9469 2,0035 37,7068 35,7124

4.2 Pembahasan
4.2.1 Kadar air

V. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kadar air
Berdasarkan hasil pratikum dapat disimpulkan bahwa analisa kadar air dalam
suatu bahan pangan dapat dilakukan menggunakan metode thermogravimetri.
Prinsip dari analisa kadar air dengan metode thermogravimetri adalah
menguapkan seluruh kandungan air yang terdapat dalam sampel hingga didapati
bobot konstan. Kelemahan dari metode ini adalah teruapkannya senyawa-senyawa
selain air yang ikut menyebabkan susut bobot pada bahan sehingga terhitung
sebagai kadar air bahan.
5.1.2 Kadar abu
Berdasarkan hasil pratikum dapat disimpulkan bahwa kadar abu suatu bahan
menunjukan kandungan mineral dalam bahan tersebut. Analisa kadar abu dapat
dilakukan dengan metode gravimetrik (pengabuan kering) yang menggunakan alat
bantu yaitu tanur listrik.

5.2 Saran
Supaya analisa dilakukan dengan metode yang lebih lengkap agar praktikan
mengetahui analisa kadar air dan abu dengan lebih mendalam.

Daftar Pustaka

Vous aimerez peut-être aussi