Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembinaan kesehatan kerja pada dasarnya upaya untuk meningkatkan semua

segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup produktif secara sosial

dan ekonomi.Pelayanan kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan

preventif.Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

yang menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani dan

diharapkan dapat melakukan pekerjaan aman dan nyaman.Sehingga dapat menekan

serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit (Friend & Khon,2007).

Keberhasilan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilihat dari

sejauh mana upaya pembinaan petugas kesehatan termasuk perawat

komunitas.Kegaiatan pembinaan suatu indrustri atau perusahaan di mulai dari

terciptanya pertemuan awal sebagai langkah pertama dalam pembangunan kesehatan

keperawatan komunitas.Untuk hal tersebut maka dilakukan pengkajian untuk

merumuskan adanya suatu masalah ditempat kerja.Salah satu perusahaan di wilayah

RT 03 RW 01 Kel.Rancabolang Kec. Gede Bage akan dilakukan pengkajian, yaitu

home industri pembuatan keset.

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal, 15 Maret 2017, didapatkan data

kelompok pekerja home industripembuatan keset merupakan salah satu kelompok

kerja yang terdiri dari 6 orang pekerja yang berjenis kelamin laki-laki.Dari hasil

observasi didapatkan bahwa semua pekerja tidak memakai alat pelindung diri, seperti

masker dan sarung tangan.Selain itu pada saat bekerja posisi pekerja ada yang lebih

sering duduk, dan ada pula yang membungkuk relatif lama yang menimbulkan

ketidaknyamanan bagi pekerja. Home industri pembuatan keset tidak memiliki


perlengkapan P3K. Kondisi lingkungan kerja berada di lingkungan yang kotor,

berdebu, kurang ventilasi dan lembab, serta pencahayaannya kurang dan pekerja

kurang informasi tentang pentingnya alat pelindung diri.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Alat Pelindung Diri (APD) diharapkan

para pekerja di RT 03 RW 01Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gede Bage

Bandung dapat mengetahui tentang pentingnya memakai APD pada saat bekerja.

b. Tujuan Khusus

1. Diharapkan pekerja home industri dapat mengetahui tentang Alat Pelindung

Diri (APD).

2. Diharapkan pekerja home industri dapat mempraktekan cara memakai Alat

Pelindung Diri (APD).

3. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan.

Bab II Laporan Pelaksanaan/ Asuhan Keperawatan yang terdiri dari pengkajian,

analisadata, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Bab III Pembahasan.

Bab IV Kesimpulan dan Saran.

Referensi.

Lampiran.
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS AREA UNIT KESEHATAN KERJA

1. PROFIL KELOMPOK KERJA HOME INDUSTRIPEMBUATAN KESET

Home industri pembuatan keset telah berdiri selama kurang lebih 10 tahun

pada tahun 2007 dengan nama pemilik perusahaan bernama Bpk. H.Umar

FarukPerusahaan dagang ini memiliki karyawan 6 orang, semua karyawanberjenis

kelamin laki-laki. Pekerjaan di pembuatan keset dibagi 3 kelompok yaitu 2orang

bertugas untuk memotong pinggiran karpet, 2 orang bertugas sebagai penjahit, 2

orang bertugas finising atau hasil akhir. Setiap pekerja memiliki pendidikan akhir

SMP dan SMA dan memiliki waktu bekerja yang sama, dari mulai 8-10 jam dengan

waktu istirahat selama 2 kali yaitu pukul 10.00 dan 12.00 WIB. Pendistribusian

dilakukan setiap ada pesanan .

Pekerjaan yang dilakukan para pekerja pembuat keset sangat beresiko terhadap

kesehatan mereka, seringnya terpapar debu dan lingkungan yang kotor, yang secara

langsung atau tidak langsung mengancam kesehatan pekerja yang lambat laun akan

berdampak buruk terhadap sistem tubuh.

2. GAMBARAN LOKASI KEGIATAN UKK

Lokasi home industri pembuatan keset terletak di RT 03 RW 01 Kelurahan

Rancabolang. Lokasi UKK berada di pinggir jalan dan dekat dengan pemukiman

penduduk.
3. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KERJA

a. Pengkajian

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal, 15 Maret 2017, didapatkan data

kelompok pekerja home industry pembuatan keset merupakan salah satu kelompok

kerja yang terdiri dari 6 orang pekerja yang berjenis kelamin laki-laki. Alasan

didirikannya selain untuk keuntungan pemilik home industri juga membantu memberi

lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.

Salah satu bentuk pengkajian yang dilakukan adalah observasi dan wawancara

langsung dengan pekerja dan pemilik home industri.Dari hasil observasi didapatkan

bahwa semua pekerja tidak memakai alat pelindung diri, seperti masker dan sarung

tangan selain itu pada saat bekerja posisi pekerja ada yang lebih sering duduk, dan

ada posisi pekerja yang membungkuk relativ lama yang menimbulkan

ketidaknyamanan bagi pekerja.

Dari hasil observasi bahwa yang dikelola tidak memiliki pelayanan kesehatan

dilingkungan kerja perusahan, selain itu home industri tidak memiliki perlengkapan

P3K, tidak memiliki alat pemadam kebakaran.

Kondisi lingkungan kerja dan tempat tinggal yang disediakan oleh perusahan

kurang layak karena berada dilingkungan yang sama dengan tempat kerja,

kondisinya kotor, berdebu, kurang ventilasi dan lembab, serta pencahayaannya

kurang dan pekerja kurang informasi tentang pentingnya alat pelindung diri.
2. Analisis Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : tidak ada

Do : Kurang pengetahuan

Hasil observasi posisi pekerja tentang ergonomic

ada yang lebih sering duduk, tubuh pada kelompok

dan ada posisi pekerja yang pekerja home

membungkuk relativ lama yang industri pembuat

menimbulkan ketidaknyamanan keset.

bagi pekerja.

2. Ds :

Para pekerja mengatakan home Kurang pengetahuan

industri yang dikelola tidak tentang alat

menyediakan alat pelindung diri pelindung diri (APD)

seperti, masker dan sarung pada kelompok

tangan. pekerja home

Do : industri pembuatan

- semua pekerja tidak memakai keset

alat pelindung diri seperti

masker, helm dan sarung tangan.

- Perusahan dagang Sarana tidak

memiliki persedian

perlengkapan P3K, alat

pemadam kebakaran,

lingkungan tempat tinggal dan


lingkungan kerja yang kotor,

berdebu, serta lembab

- Pekerja kurang informasi

tentang alat pelindung diri.

. Rumusan Diagnosa

a. Kurang pengetahuan tentang ergonomik: sikap tubuh saat bekerja pada

kelompok pekerja home industri pembuatan keset di RT 03/01 Kel.

Rancabolang Kec. Gede Bage berhubungan dengan kurangnya paparan

informasi.

b. Kurang pengetahuan tentang alat pelindung diri (APD) pada kelompok pekerja

home industri pembuatan keset di RT 03/01 Kel. Rancabolang Kec. Gede Bage

berhubungan dengan kurangnya paparan informasi

Rencana dan Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1 Kurang pengetahuan tentang Setelah dilaksanakan Penyuluhan

ergonomik: sikap tubuh saat asuhan keperawatan kesehatan tentang

bekerja pada kelompok pekerja komunitas selama 1 ergonomic tubuh


home industri pembuatan keset kali pertemuan, bagi pekerja PD.

di RT 03/01 Kel. Rancabolang diharapkan dapat Sarana Jaya.

Kec. Gede Bage berhubungan meningkatkan

dengan kurangnya paparan pengetahuan tentang Pendemonstrasian

informasi. ergonomic : sikap ergonomic tubuh

Ds : tidak ada tubuh saat bekerja untuk bekerja dan

Do : pada kelompok pendemonstrasian

Hasil observasi posisi pekerja pekerja dengan criteria stretching saat

ada yang lebih sering duduk, hasil; bekerja

dan ada posisi pekerja yang pekerja mengetahui

membungkuk relativ lama apa ergonomic tubuh

yang menimbulkan pekerja mengetahui

ketidaknyamanan bagi pekerja. tentang tujuan

penerapan ergonomic

ketika bekerja

pekerja mengetahui

manfaat dari

ergonomic tubuh

pekerja mengetahui

cara mengurangi dan

mencegah pegal yang

dirasakan.

2 Kurang pengetahuan tentang Setelah dilaksanakan Penyuluhan

alat pelindung diri (APD) pada asuhan keperawatan kesehatan tentang

kelompok pekerja home komunitas selama 1 Alat Pelindung Diri

industri pembuatan keset di kali pertemuan, (APD) bagi pekerja

RT 03/01 Kel. Rancabolang diharapkan dapat PD. Sarana Jaya


Kec. Gede Bage berhubungan meningkatkan

dengan kurangnya paparan pengetahuan tentang

informasi alat pelindung diri

Ds : pada kelompok

Para pekerja mengatakan home pekerja dengan criteria

industri yang dikelola tidak hasil;

menyediakan alat pelindung pekerja mengetahui

diri seperti, masker dan sarung apa itu APD,

tangan. Jenis-jenis APD

Do : manfaat pemakaian

- semua pekerja tidak memakai APD.

alat pelindung diri seperti

masker, helm dan sarung

tangan.

- Perusahan dagang Sarana tidak

memiliki persedian

perlengkapan P3K, alat

pemadam kebakaran,

lingkungan tempat tinggal dan

lingkungan kerja yang kotor,

berdebu, serta lembab

Pekerja kurang informasi

tentang alat pelindung diri

5. Implementasi Dan Evaluasi

KEGIATAN IMPLEMENTASI EVALUASI

31-03-2017 1. Melakukan penyuluhan S:


Jam 16.00 sd tentang APD (pengertian, Pekerja mengatakan memahami tentang

selesai tujuan/manfaat dan apa itu APD dan manfaat pemakaian

macam-macam ADP). APD

Pekerja mengatakan akan berusaha

2. Menyebarkan leaflet memenuhi penyediaan APD dan

tentang APD menggunakannya, walaupun hanya

beberapa jenis APD seperti masker,

sarung tangan, dan helm pelindung.

O:

Pekerja nampak antusias, ketika ditanya

kembali dapat menjawab pertanyaan

dengan lancar.

A : Masalah teratasi

P:

Sarankan para keperja untuk terus

memakai APD untuk keselamatan kerja

mereka.

Pemakaian alat APD bisa dimodifikasi,

seperti pemakaian masker bisa diganti

dengan syal atau kain.

Sarankan untuk langsung ke rumah

sakit untuk memeriksakan kesehatan

jika merasakan gangguan kesehatan.

31-03-2017 1. Melakukan penyuluhan S:


Jam 16.00 sd tentang ergonomic tubuh Pekerja mengatakan sedikit memahami

selesai bagi pekerja PD. Sarana tentang sikap tubuh saat kerja dan

Jaya. manfaat nya

2. Mendemonstrasikan Pekerja mengatakan sedikit memahami

ergonomic tubuh untuk tentang peregangan saat bekerja dan

bekerja dan mengatakan akan mencoba untuk

mendemonstrasikan melaksanakan apa yang sudah di

stretching atau demonstrasikan

peregangan saat bekerja O:

Pekerja nampak antusias dan

memperhatikan ketika penyuluhan.

A : masalah teratasi

P:

Sarankan para kekerja untuk terus

menerapkan sikap tubuh saat bekerja

untuk keselamatan kerja mereka dan

peregangan untuk mengurangi nyeri yg

dirasakan

Sarankan untuk langsung ke rumah

sakit untuk memeriksakan kesehatan

jika merasakan gangguan kesehatan.


BAB III
PEMBAHASAN

1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dari kegiatan ini adalah pembuatan pre planning, persiapan SAP
dan leaflet untuk dilakukannya penyuluhan tentang alat pelindung diri, tempat dan alat
alat lainnya disiapkan oleh anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing
masing.Pemberitahuan penyuluhan di lakukan pada tanggal, 31 Maret 2017.
Pembuatan SAP dan Leaflet dimulai setelah pre planning.Kemudian dilakukan
pengecekan tugas masing masing anggota, kendala yang ada dihadapi langsung oleh
penanggung jawab kegiatan.

2. Tahap Pelaksanaan
Acara dilaksanakan pada hari jumat, 31 Maret 2017 dilaksanakan kurang lebih
selama 30 menit, acara dimulai dengan penyuluhantentang alat pelindung diri kemudian
di praktekan langsung oleh mahasiswa, kemudian pekerja mempraktekan cara
menggunakan alat pelindung diri.
3. Evaluasi
a. Stuktur
Siswa siswi yang hadir sebanyak 49 murid yang terdiri dari murid TK IT Al-
Munar.Setting tempat sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan perlengkapan
yang telah digunakan selama penyuluhan ( slide power point dan alat peraga), tersedia
dan sudah digunakan sebagaimana mestinya.
Peran mahasiswa sesuai dengan: perencanaan, presenter, penanggung jawab,
moderataor, observer, dan fasilitator sesuai dengan perencanaan.Penggunaan bahasa
sudah komunikatif dalam penyampaian, siswa siswi cukup faham dengan apa yang
disampaikan dan mahasiswa memfasilitasi murid selama jalannya penyuluhan.

b. Proses
Pelaksanaan kegiatan pukul 08.30 wib s.d 10.00 wib sesuai dengan jadwal yang
direncanakan.Siswa-siswi yang diberi penyuluhan mengikuti penyuluhan dari awal
hingga akhir.
c. Hasil
1. 75% siswa-siswi TKIT Al-Munar dapat menyebutkan tentang cara menggosok gigi
yang baik dan benar serta pentingnya kesehatan pribadi.
2. 75% siswa-siswi TKIT Al-Munar dapat menyebutkan alasan menggosok gigi yang
baik dan benar.
3. 50% siswa-siswi TKIT Al-Munar dapat menyebutkan waktu menggosok gigi yang
tepat.
4. 50% siswa-siswi TKIT Al-Munar dapat menyebutkan makanan yang menyebabkan
sakit gigi
5. 100% siswa-siswi TKIT Al-Munar mempraktekan cara menggosok gigi yang baik
dan benar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pembinaan kesehatan kerja pada dasarnya upaya untuk meningkatkan semua
segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.Pelayanan kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan
preventif.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya yang
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani dan diharapkan
dapat melakukan pekerjaan aman dan nyaman.Sehingga dapat menekan serendah
mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan TKIT AL-Munar bahwa belum
berjalannya UKS di TKIT AL-Munar Kel. Rancabolang Kec. Gedebage. Oleh karena
itu, berdasarkan wawancara tersebut, mahasiswa akan menerapkan asuhan
keperawatan komunitas dalam upaya menciptakan sekolah sehat sebagai salah satu
area pembinaan keperawatan komunitas. Upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sekolah perlu dilaksanakan sejak dini. Salah satu program kesehatan bagi
anak usia pra sekolah yang berada di sekolah dilaksanakan melalui hystorical model
atau Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bagi siswa TKIT AL-Munar Kel.
Rancabolang Kec. Gedebage.

B. Saran
Dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Untuk TKIT AL-Munar
Diharapkan bagi siswa siswi, Kepala Sekolah, Guru dan semua pegawai
TKIT AL-Munar senantiasa sadar dan bertanggung jawab terhadap semua
permasalahan yang ada sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal, dan harus mampu memanfaatkan TKITAL-Munar segala sarana dan pra
sarana yang dapat dijadikan sebagai wadah bagi terwujudnya pembangunan
kesehatan di lingkungan TKIT AL-Munar Kec.Rancabolang Kel.Gede Bage.
b. Untuk Umum
Bagi masyarakat yang memiliki anak usia pra sekolah, alangkah baiknya di
ajarkan pendidikan kesehatan sedini mungkin. Hal ini di karenakan kesehatan
pada anak usia pra sekolah itu sangat penting dimana pada anak usia pra sekolah
itu adalah masa golden age. Dan dengan diberikannya pendidikan kesehatan dapat
meminimalkan angka kesakitan pada anak usia pra sekolah.

Vous aimerez peut-être aussi