Vous êtes sur la page 1sur 6

AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI

LANDASAN POLITIK HUKUM INDONESIA

Derita Prapti Rahayu


Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung; Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Email: deritapraptir@yahoo.com

Abstract

Pancasila is a major cornerstone in the making of law (law and Legislation) with a new or replacement
of laws (political law), so that the values of the Deity, Humanity and Society (nationalistic; democratic;
social justice) must be actualized into the substance of the law, the legal structure and legal culture to
be built, is expected to strengthen national integration, democratization of law, achieve prosperity and
social justice by putting Pancasila, ranging from values, goals until the actualization of the various fields
of existing law, whether criminal, civil, administrative and the other, as well as the internalization of the
structures of law and legal culture of Pancasila.

Keywords : Actualization, Pancasila, Politics of Law

Abstrak

Pancasila merupakan landasan utama dalam pembuatan hukum (Peraturan Perundang-Undangang) baru
maupun dengan penggantian hukum lama (politik hukum), sehingga nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan
dan Kemasyarakatan (nasionalistik; demokratik; berkeadilan sosial) harus teraktualisasi kedalam substansi
hukum, struktur hukum maupun kultur hukum yang akan dibangun, diharapkan dapat menguatkan integrasi
bangsa, demokratisasi hukum, tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial dengan menempatkan
Pancasila, mulai dari nilai, tujuan sampai dengan aktualisasi kepada berbagai bidang hukum yang ada,
baik hukum pidana, perdata, tata usaha negara dan lain-lain, serta internalisasi pada struktur hukum
dan budaya hukum Pancasila.

Kata Kunci : aktualisasi, Pancasila, Politik Hukum

A. Pendahuluan negara di sahkanlah Undang-Undang Dasar


1945 (sekarang Undang-Undang Dasar Negara
Setiap Negara pasti mempunyai politik
Republik Indonesia 1945) yang di dalam batang
hukumnya sendiri-sendiri baik Negara maju
tubuh Pasal 1 (3) dinyatakan Negara Indonesia
ataupun bukan, tidak ada politik hukum Negara
adalah negara hukum. Oleh karena itu menuntut
satu berlaku untuk Negara lain, tapi tidak menutup
pembaruan atau penggantian hukum dari hukum
kemungkinan Negara satu dapat mempengaruhi
penjajah menjadi hukum nasional dimana
Negara lain untuk membentuk hukum menurut
perubahan itu perlu dan menjadi bagian penting
negaranya, meratifikasi, menjadikan konvensi
dari politik hukum nasional (Esmi Warassih, 2005:
Internasional menjadi Undang-Undang di
43), sehingga dapat mewujudkan cita hukum yang
negaranya. Begitupula Indonesia mempunyai
diinginkan bangsa Indonesia.
politik hukumnya sendiri (Mumpuni Martojo, 2007:
1). Politik hukum baru yang berisi pembaruan Pemilihan judul di atas dilatarbelakangi
hukum menjadi keharusan bagi Indonesia sebagai oleh pengamatan penulis sebagai bangsa
negara merdeka semenjak diproklamirkan demi Indonesia yang merasakan pasang surutnya
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara Indonesia. Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal
dalam pembahasan maupun dalam tataran
17 Agustus 1945 membawa perubahan besar
penerapannya bahkan politik hukumnya. Politik
dalam semua aspek kehidupan bangsa Indonesia,
hukum di negara kita cenderung tidak lagi
termasuk penyelenggaraan hukumnya. Dalam
mewakili falsafah tertinggi kita yaitu Pancasila.
menata kerangka dan struktur dasar organisasi

112 Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ...
Pancasila sebagai landasan politik hukum jika di membangkitkan kembali Pancasila dengan istilah
masukkan dalam determinasi politik dan hukum, empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 45,
maka dalam hal ini akan difokuskan pada hukum NKRI, Bhineka Tunggal Ika). Tetapi bagaimanakah
deterninan atas politik karena setiap agenda aktualisasi Pancasila sebagai landasan politik
politik harus tunduk pada hukum, hukum dalam hukum di Indonesia ?
hal ini diartikan sebagai Undang-Undang atau
Peraturan tertulis yang dibuat dan ditetapkn oleh
B. Pengertian Politik Hukum
pihak yang berwenang, bukan hukum dalam arti
lain misalnya putusan pengadilan bahkan yang Istilah politik hukum mengandung 2 kata
hidup di masyarakat. (Moh. Mahfud MD, 2009: 70) yaitu politik dan hukum, dilihat dari perspektif
Akibatnya produk hukum perundang- etimologis, hubungan politik dengan hukum dalam
undangan tidak lagi merefleksikn keadilan publik istilah politik hukum dapat dijelaskan sebagai
tetapi lebih pada kemenangan kepentingan berikut : Istilah politik hukum dalam bahasa
partai politik yang menang. Nilai-nilai Pancasila Belanda disebut rechtspolitiek. Rechtspolitiek
tidak dikembangkan lagi, tidak sungguh-sungguh merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata
diterapkan. Tidak mengherankan kalau nilai- recht dan politiek. Kata recht berarti hukum.
nilai spiritual Pancasila makin luntur dimana hal Hukum adalah seperangkat aturan tingkah laku
itu diperparah dengan tumbangnya Orde Baru yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan kata
yang diidentikkan dengan berakhirnya Pancasila politiek atau belied berarti politik (kebijakan).
(Rodiyah, Jurnal Konstitsi PKK Universitas Negeri Politik atau kebijakan adalah rangkaian konsep
Semarang Vol. 1 2008: 70). dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencanan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
Selain terlepasnya keadilan sebagai sukma
kepemimpinan, dan cara bertindak (Eddy Asnawi,
hukum yang bersumber dari etika dan moral
Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 Edisi Khusus,
Pancasila masalah lain yang kita hadapi adalah
Februari 2011: 16)
hubungan antara hukum dan politik sebagai dua
subsistem kemasyarakatan. Dalam hal penting Selain itu politik hukum juga diartikan
tertentu hukum lebih banyak didominasi oleh politik dengan legal policy atau garis (kebijakan) resmi
sehingga sejalan dengan melemahnya dasar etik tentang hukum yang akan diberlakukan baik
dan moral. Pembuatan dan penegakan hukum dengan pembuatan hukum baru maupun dengan
banyak diwarnai oleh kepentingan-kepentingan penggantian hukum lama, dalam rangka mencapai
politik kelompok dominan yang sifatnya tekhnis, tujuan negara (Moh. Mahfud MD, 2012: 1).
tidak substansial dan bersifat jangka pendek (Moh. Satjipto Rahardjo mendefinisikan politik hukum
Mahfud MD, 2012: 68). sebagai aktifitas memilih cara yang hendak
dipahami untuk mencapai suatu tujuan sosial dan
Semenjak keesokan harinya setelah
hukum tertentu dalam suatu masyarakat (Satjipto
diproklamirkan kemerdekaan Indonesia oleh Ir.
Rahardjo, 2012: 352-353).
Soekarno, PPKI mengadakan sidang pertama dan
menetapkan ideologi negara yang benar dan sah Abdul Hakim Garuda Nusantara
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 (sekarang mendefinisikan sistem politik hukum sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia legal policy/kebijakan hukum yang hendak
1945), yaitu Pancasila, (Gunawan Setiardja, diterapkan atau dilaksanakan secara maksimal
2006: 237) sebagai ideologi negara yang jika oleh suatu pemerintah negara terntentu untuk
bertumpu pada filsafatnya secara singkat-bernas yang dapat meliputi pelaksanaan konstitusi dan
diungkapkapkan dalam kelima silanya, masa itu ketentuan hukum yang ada, pembangunan hukum
dikenal dengan masa Orde Lama. yang berintikan pembaruan atas hukum yang
telah ada dan pembuatan hukum-hukum baru,
Kemudian di masa Orde Baru dengan
penegasan pengisian lembaga penegak hukum
mengesampingkan segala penyimpangannya saat
sera pembinaan para anggota dan peningkatan
itu, selalu menyatakan melaksanakan Pancasila
kesadaran hukum masyarakat menurut persepsi
dan UUD 1945 dengan murni dan konsekuen terus
elit pengambil kebijakan (Abdul Hakim Garuda
didengungkan sehingga sangat mempengaruhi
Nusantar, September 1989: 5). Ada 3 model
perikehidupan bangsa (muncul Ekonomi Pancasila
hubungan antara hukum dan politik. Pertama,
bahkan sepakbola Pancasila) (Liek Wilardjo, 1990:
hukum determinan atas politik. Kenyataan
131). Sampai pada akhirnya Orde Baru runtuh dan
hubungan seperti ini didasarkan pada asumsi
kini kita memasuki Era Reformasi yang menurut
dan pandangan das sollen, apa yang seharusnya.
pandangan penulis karena trauma terhadap masa
Kedua, politik determinan atas hukum, dimana hal
Orde Baru di awal masa ini Pancasila jarang
ini didasarkan pada pandangan menggunakan das
sekali dibicarakan sampai pada akhir-akhir ini

Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ... 113
sein, apa dan bagaimana kenyataannya. Ketiga, normatif tetapi juga kerangka operaasional yang
berdasar pada asumsi das sollen-sein hubungan sangat kokoh bagi penataan kehidupan bangsa
hukum dan politik tak bisa dikatakan ada yang yang lebih baik bagi negeri ini (Bernard L.Tanya,
lebih dominan atau lebih unggul karena keduanya 2011: 291). Notonagoro mengistilahkan Pancasila
secara simetris saling mempengaruhi. Kalau sebagai sebuah karya agung pendiri bangsa
misalnya politik diartikan sebagai kekuasaan, melalui The Founding Father yang merupakan
maka lahirlah pernyataa politik dan hukum itu hasil pemikiran elektis inkorporsi (Ibid). Liek
determinan, karena politik tanpa hukum itu zalim Wilardjo juga secara bernas menyatakan bahwa
sedangkan hukum tanpa politik itu lumpuh (Moh. Pancasila merupakan ciri khas bangsa Indonesia
Mahfud MD: 2013: vii-viii) dan mempengaruhi kehidupan berbangsa dan
Bernard L. Tanya lebih menegaskan bahwa bernegara rakyat Indonesia yang bertujuan
politik hukum sebagai agenda hukum untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur serta
mewujudkan tujuan bersama yakni hukum harus membentuk pranata sosial politis (Liek Wilardjo,
hadir dalam mewujudkan tujuan hakiki hukum yaitu 1990: 131).
menjamin pengaturan adil, memberi kepastian Begitupula Arif Sidharta menjelaskan tentang
hukum dan mendistribusi manfaat. Inilah yang cita hukum yang berakar pada Pancasila, yang
membedakan politik hukum dengan politik yang secara formal dicantumkan dalam Pembukaan
lain seperti politik ekoknomi, politik kebudayaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita hukum
dan lain sebagainya. Jadi dalam perspektif ini dapat dipahami sebagai konstruksi pikiran yang
hukum tidak boleh dimanfaatkan untuk sembarang merupakan keharusan untuk mengarahkan
tujuan diluar tujuan ideal bersama masyarakat, hukum pada cita-cita yang diinginkan masyarakat,
bangsa dan negara (Bernard L. Tanya, 2011: 5). berfungsi sebagai tolok ukur yang berseifat
regulatif dan konstruktif, tanpa cita hukum maka
produk hukum yang dihasilkan akan kehilanngan
C. Hakekat Pancasila Bagi Indonesia
maknanya (Esmi Warassih, 2005: 43). Cita hukum
Ketika kita akan menjadikan Pancasila merupakan apa yang hendak dicapai oleh hukum.
sebagai landasan dalam politik hukum Nasional, Cita hukum (rechtsidee) mengandung arti bahwa
sebelumnya kita harus mengetahui apa sebenarnya pada hakekatnya hukum sebagai aturan tingkah
hakekat Pancasila bagi Indonesia, yaitu Falsafah laku masyarakat yang berakar pada gagasan,
Pancasila dengan kelima silanya memberikan rasa, karsa, cipta dan fikiran dari masyarakat itu
pedoman hidup yang sempurna bagi segenap sendiri. Jadi cita hukum itu adalah gagasan, karsa,
bangsa (Kesuma Jaya, 1989: 20). cipta dan fikiran berkenaan dengan hukum atau
Pancasila sebagai kontrak sosial, yaitu persepsi tentang makna hukum (Anthon Susanto,
sebagai norma-norma yang disepakati bersama 2010: 294).
sebagai dasar kehidupan sosial dan dasar Pancasila juga sebagai paradigma yaitu
kenegaraan. Pancasila yang pada kaitannya kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir
dengan hukum selalu memiliki kecenderungan sebagai titik tolak pandangan hidup, sumber
umum bahwa Pancasila ditempatkan sebagai nilai kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas
bagian yang paling tinggi dari model piramida serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan,
hukum Indonesia. Sebagaimana hal ini dijelaskan perubahan serta proses dalam suatu bidang
oleh Shidarta bahwa Pancasila menjadi bintang tertentu termasuk dalam bidang pembangunan,
pemandu atau litstern, yang lapisan-lapisan reformasi maupun pendidikan (Kaelan, 2010: 227).
materinya berisi subtansi hukum dan tiang Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-
kerangkanya struktur hukum, serta lingkungan nilai dasar dari kearifan lokal keIndonesiaan yang
kehidupannya adalah budaya hukum (Anthon dijabarkan ke dalam kelima sila. Oleh karena itu,
Susanto, 2010: hal. 294). setiap sila Pancasila mengandung nilai sekaligus
Dardji Darmodihardjo menempatkan Pancasila tujuan yang ingin dicapai bangsa ini kedepan.
sebagai sumber hukum dengan menggambarkan Kirdi Dipoyudo menyatakan bahwa pembangunan
gagasan dari Hans Kelsen tentang Grundnorm sebagai pengamalan Pancasila (Kirdi Dipoyudo,
atau norma dasar sebagai sumber dari segala Jurnal Analisa CSIS, tahun XV, No. 8 Agustus 1996 )
sumber hukum Indonesia (Ibid). Sementara Max L.
Stackhouse menilai pembaharuan hukum (pidana) D. Aktualisasi Pancasila Sebagai Landasan
di Indonesia terpenjara dalam rimba peraturan Politik Hukum Indonesia
yang lahir dan terknstruksi dalam kosmologi ala
Hegel, padahal kita memiliki Pancasila yang tidak Aktualisasi berarti pelaksanaan hingga
hanya menyediakan kerangka ontologis dan benar-benar ada (terwujud), pewujudnyataan atau

114 Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ...
pengejawantahan (AKA Kamarulzaman, Dahlan Y, 3. Seminar Hukum Nasional ke-V tahun 1990
2005: 23) yang dalam konteks aktualisasi Pancasila menyatakan bahwa pada akhir Repelita
disini berarti bersama-sama kita mewujudkan VI sudah harus tersusun pola pikir dan
Pancasila sebagai landasan dalam pembuatan kerangka sistem hukum nasional berdasarkan
hukum (Peraturan Perundang-Undangang) Pancasila dan UUD 1945
baru maupun dengan penggantian hukum lama 4. Seminar Hukum Nasional ke-VI tahun
(politik hukum) agar dalam pelaksanaannya dapat 1994 menyatakan bahwa sistem hukum
mencapai keadilan yang menjadi tujuan hakiki nasional yang juga merupakan sistem hukum
hukum tersebut. Pancasila, harus merupakan penjabaran
Indonesia lahir dengan Pancasila sebagai dari seluruh sila-sila Pancasila secara
ideologi dan dasar negara yang sudah lahir keseluruhan.
terlebih dahulu pada sidang Dokuritsu Junbi 5. Rekomendasi Konvensi Hukum Nasional
Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan tahun 2008 dinyatakan bahwa perlu disusun
Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila Grand Design Sistem dan Politik Hukum
adalah sebuah sistem filsafat yang merupakan Nasional dengan landasan UUD NRI
rumusan ideal dalam bangun keindonesiaan yang 1945 sebagai landasan konstitusional dan
dicita-citakan bangsa. Berbagai komponen bangsa Pancasila sebagai landasan filosofisnya.
seharusnya menggunakan dan mengembangkan
implementasi sistem filsafat Pancasila dalam Disamping hasil seminar dan konvensi
berbagai bidang (Soejadi, 1999: 183). Namun tersebut, kedudukan penting Pancasila dalam
realitasnya, menurut Benny Susetyo, Pancasila sistem hukum nasional juga telah diatur dalam
yang sering diagung-agungkan sebagai falsafah berbagai peraturan perundang-undangan,
bangsa, pedoman bertindak, identitas nasional, seperti dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor
sumber hukum, dan cita-cita nasional, namun 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
kenyataannya lebih sering dipandang sebagai Perundang-undangan menyatakan bahwa
simbol saja (Benny Susetyo, 2010: 214) Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum negara. Dalam penjelasan Pasal 2
Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila
disebutkan bahwa Penempatan Pancasila sebagai
bahkan ditempatkan sebagai paradigma politik
sumber dari segala sumber hukum negara adalah
hukum. Pancasila memiliki nilai-nilai dasar
sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang
yang bersifat universal dan tetap. Nilai-nilai
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
itu tersusun secara hierarkis dan piramidal,
yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan
mengandung kualiltas tertentu yang harus dicapai
ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
oleh bangsa Indonesia yang akan diwujudkan
bangsa dan negara sehingga setiap Materi Muatan
menjadi kenyataan konkret dalam kehidupan
Peraturan Perundang-undangan tidak boleh
bermasyarakat (Kaelan, 2010: 70-71)
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
Dalam konteks politik hukum Pancasila dapat dalam Pancasila. Jadi jelaslah bahwa nilai-nilai
terlihat pada urgensi sebagai dasar hukum dan Pancasila harus selalu melandasi setiap politik
sumber hukum nasional terlihat dalam berbagai hukum bangsa Indonesia.
hasil seminar dan konvensi nasional, antara lain
(Barda Nawawi Arief, Makalah Seminar Nasional Selain itu agar dapat mengaktualisasikan
FH Trunojono, Bangkalan, 2009) ; Pancasila dalam politik hukum Nasional, maka
sila-sila Pancasila harus dipandang sebagai suatu
1. Seminar Hukum Nasional ke-II menyatakan
sistem nilai, sehingga pada hakikatnya Pancasila
bahwa pelaksanaan UUD 1945 yang
merupakan satu kesatuan. Adapun nilai-nilai yang
berlawanan dengan semangat dan jiwa
terkandung dalam setiap sila adalah sebagai
Pancasila berarti manipulasi konstitusi dan
berikut (Kaelan, 2010: 79-84) :
penghianatan terhadap Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
2. Seminar Hukum Nasional ke-IV menyatakan
nilai bahwa segala hal yang berkaitan dengan
bahwa Pancasila merupakan nilai-nilai
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
kejiwaan bangsa; dasar tertib hukum
bahkan moral negara, moral penyelenggara
Indonesia; pedoman dan penunjuk arah;
negara, politik negara, pemerintahan negara,
dan batu ujian mengenai kepatutan dan
hukum dan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan. Dinyatakan pula,
perncerminan nilai-nilai Pancasila didalam negara, kebebasan dan hak asasi warga
perundang-undangan merupakan hakekat negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan
pembentukan sistem hukum nasional Yang Maha Esa.

Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ... 115
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4. Asas Demokrasi (mengamanatkan bahwa
adalah perwujudan nilai kemanusiaan kekuasaan harus tunduk pada hukum yang
sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral adil demokratis).
dan beragama, serta adil dalam hubungan 5. Asas Keadilan Sosial (mengamanatkan
diri sendiri, sesama dan lingkungannya. bahwa semua warga negara mempunyai
3. Sila Persatuan dan Kesatuan mengandung hak yang sama bahwa semua orang sama
nilai bahwa negara Indonesia merupakan dihadapan hukum).
persekutuan diantara keberagaman yang
dilukiskan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Nilai- Berdasarkan penjelasan tersebut di atas
nilai nasionalisme harus tercermin dalam Pancasila menjadi landasan atas politik hukum
segala aspek penyelenggaraan negara. Indonesia. Hukum harus berdasarkan pada
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Pancasila, produk hukum boleh dirubah sesuai
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ dengan perkembangan zaman dan pergaulan
Perwakilan mengandung nilai bahwa negara masyarakat, tentunya Pancasila harus menjadi
adalah dari, oleh dan untuk rakyat. Nilai kerangka berfikir. Pancasila dapat memandu
demokrasi mutlak diterapkan dalam kehidupan politik hukum nasional dalam berbagai bidang,
bernegara, baik menyangkut aspek moralitas yaitu (Moh. Mahfud MD, 2006: 17-18)
kenegaraan, aspek politik, maupun aspek 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi
hukum dan perundang-undangan. landasan politik hukum yang berbasis moral
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat agama
Indonesia mengandung nilai yang merupakan 2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
tujuan negara sebagai tujuan bersama. Nilai Esa menjadi landasan politik hukum yang
keadilan harus terwujud dalam kehidupan menghargai dan melindungi hak-hak asasi
bersama (keadilan sosial) yang bertujuan manusia yang nondiskriminatif
untuk kesejahteraan seluruh warga negara. 3. Sila Persatuan Indonesia menjadi landasan
politik hukum yang mempersatukan seluruh
Barda Nawawi menyatakan bahwa sistem unsur bangsa dengan berbagai ikatan
hukum nasional (SHN) pada hakikatnya adalah primordialnya masing-masing
Sistem Hukum Pancasila. Apabila dijabarkan lebih
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
lanjut, sistem hukum Pancasila adalah SHN yang
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
berlandaskan/berorientasi pada tiga pilar/nilai
Perwakilan menjadi landasan politik hukum
keseimbangan Pancasila, yaitu :
yang meletakkan kekuasaan di bawah
1. berorientasi pada nilai-nilai Ketuhanan kekuasaan rakyat (demokratis)
(bermoral religius);
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
2. berorientasi pada nilai-nilai Kemanusiaan Indonesia menjadi landasan politik
(humanistik); dan hukum dalam hidup bermasyarakat yang
3. berorientasi pada nilai-nilai Kemasyarakatan berkeadilan sosial sehinga mereka yang
(nasionalistik; demokratik; berkeadilan sosial). lemah secara sosial dan ekonomis tidak
ditindas oleh mereka yang kuat secara
Mochtar Kusumaatmadja yang menyatakan
sewenang-wenang
bahwa dalam negara hukum (Rule of law)
untuk Republik Indonesia harus menganut
Menurut Mahfud MD, ada dua alasan pokok
asas dan konsep Pancasila yang terkandung
yang menyebabkan Pancasila tidak dapat
dalam Pembukaan UUD 1945, yakni (Mochtar
diganggu gugat, yaitu yang pertama, Pancasila
Kusumaatmadja, 1972: 11):
sangat cocok dijadikan platform kehidupan
1. Asas Ketuhanan (mengamanatkan bahwa bersama bagi bangsa Indonesia yang sangat
tidak boleh ada produk hukum nasional yang majemuk agar tetap terikat erat sebagai bangsa
anti agama). yang bersatu, dan yang kedua, Pancasila
2. Asas Kemanusiaan (mengamanatkan bahwa termuat dalam pembukaan UUDNRI 1945 yang
hukum nasional harus menjamin, melindungi di dalamnya ada pernyataan kemerdekaan
hak asasi manusia). oleh bangsa Indonesia sehingga jika pancasila
3. Asas Kesatuan dan Persatuan (menga- diubah maka berarti Pembukaan UUDNRI pun
manatkan bahwa hukum Indonesia harus diubah. Pancasila telah mampu memposisikan
merupakan hukum nasional yang berlaku bagi dirinya sebagai tempat untuk kembali jika bangsa
seluruh bangsa Indonesia, berfungsi sebagai Indonesia terancam perpecahan.
pemersatu bangsa).

116 Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ...
E. Simpulan dibangun, diharapkan dapat menguatkan integrasi
bangsa, demokratisasi hukum, tercapainya
Pancasila merupakan landasan utama
kesejahteraan dan keadilan sosial dengan
dalam pembuatan hukum (Peraturan Perundang-
menempatkan Pancasila, mulai dari nilai, tujuan
Undangang) baru maupun dengan penggantian
sampai dengan aktualisasi kepada berbagai
hukum lama (politik hukum), sehingga nilai-nilai
bidang hukum yang ada, baik hukum pidana,
Ketuhanan, Kemanusiaan dan Kemasyarakatan
perdata, tata usaha negara dan lain-lain, serta
(nasionalistik; demokratik; berkeadilan sosial)
internalisasi pada struktur hukum dan budaya
harus teraktualisasi kedalam substansi hukum,
hukum Pancasila.
struktur hukum maupun kultur hukum yang akan

Daftar Pustaka
Abdul Hakim Garuda Nusantara. 1989. Politik Hukum Nasional. Makalah Pada Karya Latih Bantuan
Hukum diselenggarakan Oleh Yayasan LBH Indonesia dan LBH Surabaya.
AKA Kamarulzaman, Dahlan Y. 2005. Kamus Ilmiah Serapan. Yogyakarta : Absolut.
Anthon Susanto. 2010. Ilmu Hukum Non Sistematik Fondasi Filsafat Pengembangan Ilmu Hukum
Indonesia. Yogyakarta : Genta Publishing.
Bambang Sugono. 2006. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Barda Nawawi Arief. 2009. Implementasi Ide-Ide Dasar Pancasila dalam Pembaharuan Hukum Pidana
Indonesia. Makalah Seminar Nasional FH Trunojono. Bangkalan.
Benny Susetyo. Ketidakadilan Kemerdekaan dalam Rindu Pancasila. Jakarta : Kompas Media Nusantara.
Bernard L. Tanya. 2011. Politik Hukum Agenda Kepentingan Bersama. Yogyakarta : Genta Publising.
. 2011. Hukum Etika dan Kekuasaan, Yogyakarta : Genta Publising.
Esmi Warassih. 2005. Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang : Suryandaru Utama.
Gunawan Setiardja. 2010. Berpikir Secara Filsafati Sebagai Sarana Memahami Pancasila Baik Sebagai
Ideologi Maupun Sebagai Dasar Negara, dalam Menggagas Hukum Progrsesif Indonesia. Pustaka
Pelajar Yogyakarta dan Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro. Semarang.
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.
Kartono. Politik Hukum Judicial Review di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 Edisi Khusus.
Februari 2011.
Kesuma Jaya. 1989. Pancasila ditinjau secara Filsafat-1. Bandung : Tarsito.
Kirdi Dipoyudo. Pembangunan Sebagai Pengamalan Pancasila. Jurnal Analisa CSIS. tahun XV. No. 8
Agustus 1996.
Lev, Daniel S. 2013. Hukum Dan Politik Di Indonesia Kesinambungan dan Perubahan. Jakarta : LP3ES.
Liek Wilardjo. 1990. Realita dan Desiderata. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.
Mardalis. 1990. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta ; Bukit Aksara.
Mochtar Kusumaatmadja. 1972. Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung
: Bina Citra.
Moh. Mahfud MD. 2006. Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Pustaka Jakarta : LP3ES.
-. 2009. Konstitusi Dan Hukum Dalam Kotroversi Isu, Jakarta : Rajawali Pers.
-. 2012. Konstitusi Dan Hukum Dalam Kontroversi Baru. Jakarta : Rajawali Pers.
-. 2012. Politik Hukum Di Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Mumpuni Martojo. 2007. Modul Kuliah Politik Hukum. Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.
Rodiyah. Ironis Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Antara Harapan Dan Realitas Dalam Sistem Hukum
Politik Indonesia. Jurnal Konstitsi PKK Universitas Negeri Semarang Vol. 1, November 2008.
Satjipto Rahardjo. 2012. Ilmu Hukum. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Soejadi. Pancasila sebagai Sumber Tertib Hukum Indonesia, Lukman Offset, Yogyakarta. 1999

Yustisia Edisi 91 Januari - April 2015 Aktualisasi Pancasila sebagai Landasan ... 117

Vous aimerez peut-être aussi