Vous êtes sur la page 1sur 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang

harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Terdapat perbedaan yang

cukup jelas antara hutang jangka panjang dengan hutang jangka pendek

mengenai waktu pelunasan atau jatuh temponya. Hutang jangka pendek jatuh

temponya kurang dari satu tahun, sedangkan hutang jangka panjang jatuh

temponya lebih dari satu tahun. Berbeda dengan hutang jangka pendek yang

berupa biaya - biaya yang masih harus dibayar atau hutang yang umumnya

tidak dilakukan secara tertulis, dalam hutang jangka panjang biasanya

pengikatan antara debitur dan kreditur dilakukan secara tertulis. Pengikatan

secara tertulis tersebut dituangkan dalam dokumen induk yang disebut

perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini berisikan jumlah hutang yang diberikan,

tingakt bunga, syarat-syarat pembayaran kembali pokok dan bunga, barang-

barang yang dijadikan jaminan dan lain sebagainya.

Berikut merupakan contoh contoh hutang jangka panjang :

1
2

1. Kredit Investasi (Long Term Loan)

Yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang dapat

digunakan untuk pembelian aktiva tetap.

2. Hutang Obligasi (Bond Payable)

Yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan

menjual obligasi yang dapat dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kewajiban jangka panjang ?

2. Apa tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang ?

3. Bagaimana penyajian kewajiban jangka panjang menurut Prinsip Akuntansi

Berlaku Umum dalam neraca ?

4. Apa saja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka panjang ?

5. Bagaimana prosedur pemeriksaan kewajiban jangka panjang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengerti apa pengertian dari kewajiban jangka panjang

2. Mengetahui tujuan pemeriksaan dari kewajiban jangka panjang

3. Mengerti bagaimana penyajian kewajiban jangka panjang menurut prinsip

PABU dalam neraca


3

4. Mengetahui apa saja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka

panjang

5. Mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kewajiban jangka panjang

D. Manfaat Penelitian

1. Bisa membedakan ciri-ciri / pengelompokan hutang jangka panjang menurut

pengertian

2. Mengetahui alasan mengapa harus ada pemeriksaan kewajiban jangka

panjang

3. Meneliti lebih rinci bagaimana cara penyajian kewajiiban jangka panjang

yang benar menurut Prinsip Akuntansi Berlaku Umum dalam neraca

4. Mengetahui apa saja macam-macam pengujian terhadap kewajiban jangka

panjang

5. Mempelajari bagaimana cara pemeriksaan kewajiban jangka panjang

Vous aimerez peut-être aussi