Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERATURAN KEPEGAWAIAN
SIT CITRA AZ-ZAHRA
BAB I
PENDAHULUAN
PASAL I
1. Dasar
1. Landasan slam
1.1.1 Al-Quran
Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS.At-Taubah: 105)
baca selanjutnya
1.1.2 Al-Hadist
Dan Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah SAW, Keluarnya seseorang untuk mencari kayu bakar dan memaggulnya di
atas punggungnya, itu lebh baik b0ginya daripada meminta-minta kemudian Ia diberi atau menolak. (HR.Mutafaq
Alaih)
1.2.3 Misi
a. Memberi pendidikan yang baik dan berkualitas sebagai manifestasi bahwa anak adalah amanah dan AHah SWT.
b. Mengokohkan pondasi kepribadian anak sebagai tahapan penting dan awal pembentukan konsep.
c. Membimbing anak melalui kasih sayang, kedisiplnan, dan keteladanan dengan mcmperhatkan potensi, bakat,
minat, perasaan, dan opini anak yang harus dikembangkan.
d. Menciptakan suasana kegiatan belajar dan bermain yang aktif, kreatif. dan menyenang:an.
2. Tujuan
Peraturan Kepegawaian Sekolah Islam Terpadu Citra Az-Zahra dibuat dengan tujuan :
2.1 Mengatur dan menciptakan suatu hubungan kerja yang setiat dan harmonis antara lembaga dan pegawai.
2.2 Menjelaskan hak dan kewajiban pegawai agar terwujud sikap saling menghargai, menghormati dan saling
mengerti antar masing-masing individu sesuai dengan posisinya sthingga tercapai tujuan bersama bagi kemajuan
lembaga SIT Citra Az-Zahra.
PASAL 2
IST1LAH DAN PENGERTIAN
1. Yayasan
Adalah sebuah lembaga nirlaba berbadan hukum yang dibentuk oleh beberapa individu bergerak di bidang ibadah,
pendidikan, dan sosial, bernama Yayasan Al-Muhsinin
3. Pegawai
Adalah individu yang telah diterima bekerja di Sekolah Islam Terpadu Citra Az-Zahra dengan menerima gaji sesuai
ketentuan.
4. Gaji
Adalah penghasilan atas imbalan kerja berupa sejumlah nominal yang diberikan oleh Badan Pengurus Pendidikan
kepada pegawai sesuai ketentuan.
5. Tunjangan
Adalah penghasilan tambahan sebagal penunjang kerja pegawai yang diberikan oleh Badan Pengurus Pendidikan
kepada Pegawai.
6. Pimpinan
Adalah pejabat yang lebih tinggi struktur dalam organisasi dan menjadi tempat pertangungjawaban staf di bawahnya.
BAB II
KEPEGAWAIAN
PASAL3
KEDUDUKAN PEGAWAI
Pegawai merupakan unsur aparatur dan pelaksana Sekolah iam Terpadu Citra Az-Zahra yang dengan penuh kesetiaan
dan ketaatan mengabdi kepada kepentingan Badan Pengurus Pendidkan
PASAL 4
HAK PEGAWAI
1. Menerima gaji dan tunjangan yang sesuai dengan bobot kerja dan tanggung jawabnya.
2. Mendapatkan cuti dan hari libur kerja sesuai ketentuan.
3. Menerima bantuan taawun (kemanusiaan) pada keadaan-keadaan tertentu.
4. Mendapatkan hak-hak dasar kemanusiaan.
5. Memberikan saran dan kritik membangun untuk kemajuan lembaga.
6. Mendapat kesempatan mengikuti program pengembangan pegawai sesuai bidang kerjanya
7. Khusus pegawai tetap berhak mendapatkan subsidi biaya sekolah bagi putra / i nya sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Khusus pegawai tetap berhak mendapatkan tunjangan kesehatan dan hari tua.
PASAL 5
KEWAJIBAN PEGAWAI
PASAL 6
PENGGOLONGAN PEGAWAI
Pegawai digolongkan menjadi :
1. Menurut Bidang Kerja:
1.1 Manajemen
Adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Sentra Pengembangan Individu, Koordinator Bidang Studi
dan Koordinator Kelas.
1.2 Edukasi
Adalah tenaga pengajar/guru dan guru pendamping.
1.4 Umum
Adalah Staf Rumah Tangga, Keamanan, dan Sopir
2. Menurut Status :
2.1 Pegawai Tetap
Pegawai yang diangkat oleh Badan Pengurus Perdidikan melalui SK untuk bekerja pada Sekolah Islam Terpadu Citra Az-
Zahra dalam waktu tidak tentu.
PASAL 7
REKRUITMEN PEGAWAI
1. Rekruitmen berdasarkan atas kebutuhan lembaga yang diusukan oleh Unit dan ditetapkan oleh Badan Pengurus
Pendidikan.
2. Pelaksanaan rekruitmen pegawai dilakukan oleh Tim Penerimaan Pegawai yang ditetapkan oleh Pimpinan Unit
dengan persetujuan Badan Pengurus Pendidikan.
PASAL 8
PERJANJIAN KERJA PEGAWAI TIDAK TETAP
Berdasarkan statusnya, maka Pegawai Tidak Tetap dibagi menjadi 3 yaitu : Pegawai Tidak Tetap Perccbaan, Pegawai
Tidak Tetap Khusus, dan Pegawat Tidak Tetap Sementara.
1. Pegawai Tidak Tetap Percobaan
1.1 Pegawai Tidak Tetap Percobaan adalah pegawai baru yang diharuskan menjalani masa percobaan sebelum
diangkat menjadi pegawai tetap.
1.2 Masa percobaan adalah 3 bulan dan ditetapkan melalui SK
1.3 Pada masa percobaan, pegawai akan menerima gaji sesuai dengan ketentuan yang beraku.
1.4 Pada masa percobaan, pegawai akan dievaluasi kinerjanya oeh Tim yang ditunjuk oleh Pimpinan Unit untuk
selanjutnya ditindak lanjuti oleh Badan Pengurus Pendidikan.
1 5 Pada masa percobaan pegawai mendapatkan hak-haknva sesuai pasal 3 kecuali ayat 7 dan 8 serta menjalankan
kewajiban pegawai sesuai dengan pasal 4.
1.6 Pemberhentian masa percobaan sebelum waktunya dan pemutusan hubungan kerja dapat terjadi. Jika pegawai
melakukan pelanggaran berat.
1.7 Pegawai yang telah melewati masa percobaan dan dinyatakan lulus oleh Badan Pengurus Pendidikan setelah
menerima laporan dan Tim yang dibentuk oleh Pimpinan Unit akan diangkat menjadi Peawai Tetap.
1.7 Pegawai yang dianggap belum memenuhi siidar kuaifikasi Pegawai Tetap maka ditinjau ulang masa percobaannya.
PASAL 9
PERJANJIAN KERJA PEGAWAI TETAP
PASAL 10
JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Koordinator Sentra Pengembangan Individu
4. Koordinator kelas
5. Koordinator Bidang Studi
6. Wali Kelas
7. Guru Kelas
8. Tata Usaha
9. Keamanan dan Rumah Tanqga
PASAL 11
MASA JABATAN SIRUKTURAL
BAB III
TATA TERT1B DAN DISIPLIN KERJA
PASAL 12
HARI DAN JAM KERJA
PASAL 13
KERJA LEMBUR
1. Pegawai dapat diminta untuk melaksanakan kerja lembur atas persetujuan Badan Pengurus Pendidikan,.
2. Pegawai yang akan melakukan kerja lembur harus mengisi Surat Persetujuan Kerja Lembur yang ditandatangani
Pimpinan Unit dan bagian Keuangan paling lambat 1 hari sebelumnya.
3. Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak mendapatkan Tunjangan Lembur sesuai ketentuan.
PASAL 14
KEHADIRAN DAN IZIN KERJA
1. Kehadiran kerja pegawai meliputi hadir fisik dan pencatatan lembar presensi.
2. Kualitas kehadiran berdasarkan atas jam datang dan pulang dan akan menjadi unsur penilaian prestasi kerja
pegawai.
3. Pegawai yang tidak masuk kerja harus memberikan informasi dengan ketentuan:
3.1 Izin karena sakit harus secepatnya melapor ke pimpinan sebelum jam kerja. Jika sakit lebih dan 2 hari pegawai
diharapkan memberikan surat keterangan dokter.
3.2 Izin karena musibah harus secepatya melapor ke pimpinan paling lambat 3 jam setelah musibah terjadi.
3.3 Izin karena acara di luar tugas lembaga harus meminta izin 1 hari sebelumnya.
4. Pegawai yang tidak masuk tanpa ijin ke pimpinan maka dianggap mangkir kerja dan dianggap melanggar disiplin
pegawai.
5. Intensitas izin pegawai akan dihitung dan akan menjadi catatan penhlaian prestasi kerja Pegawai.
PASAL I5
TATA TERTIB LAIN
1. Tata tertib lain akan diatur dalam Tata Tertib Operasional yang disusun oleh masing-masing unit dan disahkan oleh
Badan Pengurus Pendidikan.
2. Tata Tertib Operasional mencakup antara lain, waktu kerja, seragam, petugas piket harian, presensi, pemeliharaan
inventanis sekolah dan kebersihan.
BAB IV
CUTI DAN KETERANGAN TAMBAHAN
PPSAL 16
CUTI
1. Prosedur pengambilan cuti khusus dilakukan dengan mengajkan Surat Permohonan Cuti paling lambat 3 hari
sebelumnya kecuali cuti untuk musibah
2. Pegawai diberikan hak cuti untuk :
2.1 Hamil : 3 bulan dan jika 2 bulan sudah kuat bekerja capat dipercepat.
2.2 Pernikahan : 7 hari
2.3 Kelahiran anak : 1 hari
2.4 Pernikahan anak kandung : 3 hari
2.5 Khitanan anak : 1 hari
2.6 Pernikahan saudara kandung : 1 hari
2.7 lbadah haji/umroh : 3 hari sebelum dan sesudah
2.8 Ujian Pendidikan Formal : 2 3 hari (dapat diperpanjang)
2.9 Musibah kematian anggota keluarga : 1 hari (dapat diperpanjang)
PASAL 17
PENGUNDURAN DIRI
1. Pengunduran tidak dapat diberikan kepada pegawai yang belum melalui masa kerja selama minimal 3 tahun.
2. Pegawai yang akan mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri 2 bulan sebelumnya.
3. Pegawai yang sudah bekerja minimal 3 tahun dan mengundurkan diri secara murni tanpa cacat pelanggaran maka
berhak mendapatkan uang gaji 1 bulan penuh pada bulan berjalan dan tanda terima kasih.
PASAL 18
MENINGGAL DUNIA
Kepada pegawai yang meninggal dunia dan masih tercatat sebagai pegawai lembaga, pada ahli waris yang sah akan
diberikan gaji 1 bulan penuh.
PASAL 19
AWAL DAN AKHIR MASA KERJA
1. Masa kerja Pegawai Tidak tetap Percobaan, Pegawai Tidak tetap Khusus, dan Pegawai Tidak tetap Sementara
sesuai dengan pasal 8.
2. Masa kerja Pegawai Tetap sesuai aenqan pasal 9.
3. Masa kerja dapat berakhir karena pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh:
3.1 Pengunduran diri
3.2 Berakhirnya masa kerja
3.3 Sakit berkepanjangan
3.4 Kematian
3.5 Pensiun (batas usia kerja)
3.6 Pelanggaran disiplin
4. Batas usia kerja adalah 55 tahun dan berhak mendapatkan uang pesangon sesuai ketentuan
5. Pada saat berakhirnya masa kerja, pegawai harus menyelesaikan hutang piutang dari masalah-masalah
administratif dengan lembaga.
BAB V
PENGEMBANGAN PEGAWAI DAN SISTEM PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL I7
PENGEMBANGAN PEGAWAI
PASAL 18
PEMBAGIAN KERJA
1. Pembagian kerja pegawai dilakukan berdasarkan jabatan struktural dan tanggung jawab.
2. Pembagian kerja pegawai diatur dalam rincian Tugas pegawai yang disusun oleh Pimpinan Unit dan disetujul oleh
Badan Pengurus Pendidikan.
PASAL 19
PENILAIAN PRESTASI KERJA
1. Unsur pokok yang diperhatikan dalam penilaian prestasi kerja adalah aspek konitmen, karakter, dan kompetensi
(keahlian).
2 Teknis penilaian prestasi kerja disusun oleh Pimpinan Unit dan disahkan oeh Badan Pengurus Pendidikn.
BAB V
PELANGGARAN DAN SANKSI
PASAL 20
TINGKATAN PELANGGARAN
1 Pelanggaran adalah perilaku indisipliner yang tidak sesuai dengan peraturan kepegawaian.
2. Jenis Pelanggaran:
2.1 Pelanggaran sangat berat:
2.1.1 Perilaku amoral dan asusila yang bertentangan dengan ajaran Islam sepe-ti korupsi, mabuk, zina, dan lain-lain.
2.1.2 Tidak adanya perbaikan yang signifikan setelah mendapat masa pembinaan (skorsing) terakhir pada sanksi
pelanggaran berat.
2.2 Pelanggaran berat
2.2.1 Perilaku menyalahgunakan kepercayaan dan wewenang yang diberikan kepada pegawai seperti : barang-barang,
uang, dokumen atau surat menyurat milik lembaga.
2.2.2 Melakukan pelanggaran sedang setelah mendapat 2 kali peringatan.
2.3 Pelanggaran sedang
2.3.1 Tindakan yang bertentangan dengan kepentingan / peraturan lembaga sehingga menimbulkan kerugian atau
merusak nama baik lembaga.
2.3.2 Menyalahgunakan atau merusak secara sengaja fasilitas lembaga sehingga menimbulkan kerugian material bagi
lembaga.
2.3.3 Melakukan transaksi usaha dan pungutan dalam bentuk apapun juga di lingkungan lembaga tanpa izin Badan
Pengurus Pendidikan.
2.3.4 Menggunakan nama lembaga untuk kepentingan pribadi.
PASAL 21
SANKSI-SANKSI
4. Setiap pelanggaran yang bersifat kerugian material maka pegawai yang bersangkutan harus mengganti kerugian
tersebut sesuai kesepakatan bersama dengan Badan Pengurus Pendidikan.
PASAL 22
MEKANISME PENJATUHAN SAKSI
1. Sebelum menjatuhkan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya, wajib dilakukan proses tabayyun (konfirmasi data
dan pihak yang bersangkutan dan pihak ain).
2. Setelah tabayyun diadakan penyelidikan oleh Tim yang ditunjuk oleh Badan Pengurus Pendidikan.
3. Hasil pemeriksaan tersebut harus dituangkan dalam Berita Aara Pemoriksaan (BAP) yang ditandatangani oeh
Pimpinan dan Anggota Tim untuk disampaikan kepada Pimpinan Unit dan disetujui Badan Pengurus Pendidikan.
4. Apabila terindikasi Pelanggaran Sedang, maka penjatuhan sanksi dapat Iangsung dilakukan oleh Pimpinan Unit.
5. Apabila terindikasi Pelanggaran Berat atau Sangat Berat maka penjatuhan sanksi dilakukan oleh Badan Pengurus
Pendidikan.
BAB Ill
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 23
PENGADUAN DAN PENYELEDAIAN PERSELISIHAN
Jika pegawai perseorangan maupun bersama-sama menganggap bahwa perLkuan terhadapnya tidak adil atetj tidak
wajar serta bertentangan dengan praturan yang da, maka dapat menyampaikan pengaduan sebagai berikut:
a. Kepada penanggungjawab untuk dimusyawarahkan.
b. Apabila penyelesaian pada tingkat pertama (a) tidak ditemukan kesepakatan maka dapt diteruskan kepada
Pimpinan Unit.
c. Apabila penyesaian pada ingkat kedu2 (b) tidak ditemukan ksepakatan maka dapat dite-uskan kenada Bran
Pengurus Pendid;kan.
d. Apabila penyelesaian pada tingkat ketiga (C) tidak ditemukan kesepakatan maka dapat dteruskan kepada Yayasan.
BAB VIH
PENUTUP
PASAL 24
PENJELAS
1. Peraturan KePegawaian ini merupakan pedoman utama daIam menjalin hubungan kerja antara Badan Perigurus
Pendidikan dan pegawai SIT Citra Az-Zahra
2. Peraturan Kepegawaian ini akan Iebih dijabakan secara rinci dalam
a. Tata Tertib Operasional Pegawai
b. Rincian Tugas Kerja Pegawai
c. Teknis Penilaian Prestasi Kerja
Ditetapkan di Jakarta
Drs. H. Antodiko
Direktur Badan Pengurus Pendidikan