Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GANGGUAN
Oleh :
Riena
11-2015-124
Pembimbing :
Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ (K)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. WA
Tempat/Tgl. lahir : Tangerang, 20 Maret 1999 (17 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA kelas 3
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum menikah
Bangsa/Suku : Indonesia/ Sunda
Alamat : Kp. Pinang RT 003/ 004 Tigaraksa Kab. Tangerang Banten
Masuk RS tanggal : 28 Desember 2016
Ruang perawatan : Ruang Rawat Inap Anak dan Remaja
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Datang diantar keluarga
II.RIWAYAT PSIKIARTIK
Autoanamnesis :
Tanggal 12 Januari 2017, pukul 10.35 WIB, di Ruang bangsal anak dan remaja
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan.
Tanggal 13 Januari 2017 pukul 17.00 WIB di Ruang bangsal anak dan remaja
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan
Tanggal 16 Januari 2017 pukul 10.45 WIB di Ruang bangsal anak dan remaja
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan
Tanggal 18 Januari 2017 pukul 11.30 WIB di Ruang bangsal anak dan remaja
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan
Alloanamnesis :
Anamnesis tanggal 15 Januari 2017
A. KELUHAN UTAMA
Pasien dibawa ke IGD RSJ Soeharto Heerdjan karena cemas dan berperilaku
aneh sejak 1 minggu SMRS
4. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah seperti anak normal lainnya, dan sekarang sudah duduk di
bangku SMA. Menurut ayah pasien, pasien selalu naik kelas dan dapat menangkap
pelajaran dengan baik di sekolahnya. Pasien dikenal sebagai anak yang rajin di
sekolah. Tugas dari guru selalu dikerjakan dan dipelajari ulang di rumahnya.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum bekerja, masih menjalani pendidikan sekolah di bangku SMA
kelas 3.
E. RIWAYAT KELUARGA
N K N
K
IU B
U
STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan, berusia 17 tahun tampak sesuai dengan
usianya. Memakai kaos berwarna hijau, celana panjang berwarna hijau.
Rambut pasien hitam, keriting, agak berantakan dan kurang terawat. Saat
diajak berbicara pasien hanya melakukan kontak mata sekali-sekali saja dan
cenderung tidak bisa diajak berbicara dalam waktu yang lama.
2. Kesadaran
a. Kesadaran neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
3. Perilaku dan psikomotor : Normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa : Tidak Kooperatif
5. Pembicaraan :
Cara berbicara : Tidak spontan, artikulasi jelas, suara kecil
Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.
a. ALAM PERASAAN
1. Mood : Iritabel
2. Afek : terbatas
3. Keserasian : serasi
b. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Auditorik (-) Visual (-)
2. Ilusi : (-) Tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) Tidak ada
4. Derealisasi : (-) Tidak ada
c. FUNGSI INTELEKTUAL
1. Taraf pendidikan : SMA kelas 3
2. Pengetahuan umum :
3. Kecerdasan :
4. Konsentrasi :
5. Perhatian :
6. Orientasi :
a. Waktu : Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam hari).
b. Tempat: Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada dimana).
c. Orang : Baik (pasien mengetahui sedang diwawancarai oleh dokter
serta mengenal teman-temannya).
7. Daya ingat :
a. Jangka panjang : Baik (Saat ditanya pasien anak keberapa dan
berapa bersaudara)
b. Jangka pendek : Baik (Saat ditanya tadi pagi sarapan dengan
apa)
c. Segera :
8. Pikiran abstrak :
9. Visuospasial :
10. Kemampuan menolong diri : Baik (pasien bisa makan, mandi, buang air kecil
dan berpakaian sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Miskin ide
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : Ada
b. Preokupasi : Ada (+)
c. Obsesi : Ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan rujukan : Tidak ada
f. Gagasan pengaruh : Tidak ada
f. PENGENDALIAN IMPULS
Saat wawancara, pasien tampak kebingungan mencari barangnya yang hilang
(tas, sandal, botol minum) dan selalu minta menelefon orang tua nya agar cepat
pulang karena mau UTS.
g. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien bersikap tenang terhadap teman yang
mengganggu saat sesi wawancara)
2. Uji daya nilai : Baik (pasien mengatakan mencuri merupakan hal yang
tidak baik)
3. Daya nilai realitas : Cukup
h. TILIKAN
Tilikan I pasien tidak merasa bahwa dirinya sedang sakit.
i. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
Jantung:
o Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
o Palpasi: ictus cordis teraba
o Perkusi: batas jantung DBN
o Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
o Inspeksi: bentuk datar
o Palpasi: supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
o Perkusi: timpani seluruh lapang abdomen
o Auskultasi: bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
B. STATUS NEUROLOGIK
Saraf kranial : dalam batas normal
Refleks fisiologis : dalam batas normal
Refleks patologis : tidak ada
Motorik : tidak terganggu
Sensibilitas : dalam batas normal
Fungsi luhur : tidak terganggu
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Saran :
VI. PENEMUAN BERMAKNA
Pasien cemas dan berperilaku aneh sudah sejak 1 minggu SMRS
Pasien sering merasa kehilangan barang-barangnya
Pasien merasa bahwa ada yang mengambil barang-barangnya sehingga semua barang-
barang di rumah nya dimasukkan ke kamar tidurnya
Pasien menjadi suka marah dan sulit untuk tidur
Pasien tidak pernah melihat sosok yang tidak dilihat oleh orang lain
Pasien masih makan, mandi, BAK dan BAB dengan baik
Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal sejak dari dalam kandungan hingga
sekarang
Pasien tidak pernah mengalami kejang, demam tinggi, epilepsi dan trauma kepala.
Distress Disfungsi
Gangguan Jiwa
Gangguan Depresi
Adanya
Pasien tidak memiliki trauma pada kepala atau pembedahan kepala, terdapat riwayat
kejang, tidak ada riwayat infeksi berat, tidak ada riwayat penyakit terntentu yang
berbahaya Gangguan mental organic
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi narkoba, konsumsi alkohol, ataupun zat
psikoaktif lainnya selama hidup Gangguan mental dan prilaku akibat NAPZA
disingkirkan
Pasien tidak terdapat gejala-gejala psikotik pada pasien berupa waham serta
halusinasi. Pada pasien ini tidak pula terdapat penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi. Skizofrenia dapat disingkirkan
Pada pasien tidak ada rasa senang atau pun rasa sedihy berlebihan. Pasien terkadang
sulit tidur namun masih makan dengan baik Gangguan suasana perasaan
disingkirkan
Pada pasien perkembangan pada bagian kognitif, bahasa dan motorik serta sosial
tidak ada gangguan. Pasien dapat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas nya dengan
baik Retardasi mental dan perkembangan psikologis disingkirkan
Pada pasien menunjukkan adanya gangguan tingkah laku dissosial yang didugan
akibat dari kelainan organik Gangguan tingkah laku disingkirkan
XII. TERAPI
- Rawat inap
o Indikasi: pasien gelisah dan mengganggu ketenangan orang lain
- Medikamentosa:
o Asam valproat 1 x 300mg oral
o Carbamazepine 2 x 100mg oral
Tujuan pemberian farmakoterapi untuk mengatasi epilepsinya dengan obat
antikonvulsan yang merupakan gangguan organik pada pasien.
- Non-medikamentosa:
Psikoterapi
Pendekatan Cognitive-Behavioral
Tujuan dari cognitive behavioral adalah untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan
berkomunikasi, kontrol impuls dan emosi.
Terapi keluarga
Terapi yang memfokuskan pada perubahan sistem keluarga seperti
meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi dalam keluarga