Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Selamat pagi teman-teman. Dalam kesempatan ini kami akan membawakan drama yang
berjudul Malin Kundang dengan para pemain :
Malin Kundang
Pada zaman dahulu kala, di suatu desa yang damai dan tentram, yang terletak di tepi
pantai, hiduplah seorang ibu bersama seorang putra nya yang bernama Malin Kundang.
Pada suatu hari, Malin dan sahabatnya Irma sedang berjalan-jalan di tepi pantai.
Berhubung hari mulai senja, Malin dan Irma lalu pulang ke rumah mereka masing-
masing.
Malam hari nya, Malin duduk di depan rumahnya sambil memikirkan rencananya
merantau ke Jakarta. Lalu, ibunya datang menghampirinya.
Esok paginya, Ibu Malin, Irma, dan Malin berkumpul untuk melepas kepergian Malin ke
Jakarta.
Malin : Saya pamit ya ibu ! Saya berjanji akan kembali setelah saya berhasil mendapat
pekerjaan.
Nyonya Malin :
Ia nak.
Hati-hati ya. Ibu akan selalu berdoa untuk keberhasilanmu.
Malin : Terima kasih ibu. (kepada Irma) Irma, saya pamit ya.
Irma : Iya,lin. Jangan lupa mengabari kami, lin.
Setelah beberapa lama tinggal di Jakarta, Malin pun berkenalan dengan seorang
wanita cantik dan kaya raya bernama Dila. Akhirnya, merekapun menikah.
Suatu hari, Dila pun mulai menanyakan tentang keberadaan keluarga Malin.
Esok harinya, Malin dan Istri nya berencana untuk berlayar. Merekapun berlayar
menggunakan kapal.
Ketika mereka sedang berlayar, kapal mereka berhenti di sebuah desa untuk
beristirahat. Malin tidak menyadari bahwa itu adalah desa tempat tinggalnya dulu. Irma yang
kebetulan lewat tak sengaja melihat kedatangan Malin. Irma lalu bergegas ke tempat Bu
Malin untuk mengatakan bahwa Malin telah kembali.
Irma : Nyonya Malin,nyonya, Malin telah kembali. Dia datang bersama istrinya.
Nyonya Malin :
Benarkah ?
Di mana Malin sekarang.
Irma : Dia sekarang sedang menunggu di tepi pantai.
Nyonya Malin :
Ya Sudah,
ayo kita kesana.
Irma : Iya, ayo !
Lalu merekapun berlari menuju keberadaan Malin Dan Istrinya. Malin sangat terkejut
ketika melihat Irma dan Ibu nya. Dia baru menyadari bahwa desa ini adalah tempat tinggal
nya dulu.
Pada saat itu turunlah hujan beserta petir yang sangat dahsyat. Saat itu juga Malin
telah berubah menjadi batu.
Lalu semenjak kejadian itu, orang-orang menyebut batu itu Batu Malin Kundang
Baiklah teman-teman, dari cerita tersebut dapat kita tarik amanat bahwa janganlah kita
durhaka kepada ibu kita. Semoga drama ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Mohon maaf jika ada kekurangan dan terima kasih banyak atas perhatian kalian.
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan
(resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya
multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi,
frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter,
mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
Multimeter analog
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV
atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam
pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya
rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter
digital.
Multimeter digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi
pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital
biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi
sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter
digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Multimeter digital, yang ini memakai sumber daya listrik, bukan baterai
Didalam elektronika ada jenis piranti yang sering dipakai yaitu piranti kumparan putar.
Piranti ini terdiri dari komponen-komponen utama. Adapun komponen utamanya sebagai
berikut:
2. Sepatu kutub
5. Jarum tunjuk
7. Papan skala
Alat ukur kumparan putar bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan
listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen.
Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat
ukur kumparan putar tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi
juga dapat digunakan untuk arus bolak-balik. Magnet permanan yang memiliki kutub utara
dan selatan dan diantara kutub-kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi. Hal
tersebut akan menyebabkan terbentuknya medan magnet yang rata pada celah diantara
kutub magnet dan silinder inti besi besi, yang masuk melalui kutub-kutub ke dalam silinder,
secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan
yang dapat melalui sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui
kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik/yang mempunyaiarah tertentu akan
dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan medan magnet. Arah dari
gaya dapat ditentukan menurut ketentuan dari tori fleming. Besarnya dari gaya ini dapat
diturunkan dengan mudah. Pada setiap ujung dari sumbu, ditempatkan pegas yang salah
satu ujungnya melakt padanya sedangkan ujung yang lain pada dasar tetap. Setiap pegas
akan memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari
sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi, dengan kata lain pegas membaerikan
pada sumbu yang berlawanan arahnya.
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibentuk kerangka
berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubung pendek,
dan memberikan pada kumparan momen peredam. Jika kumparan putar berputar yang
disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi.
Hal ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada
celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran akan
diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui hukum
tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam
kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam
celah udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus
dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah
perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian, terjadilah redaman yang
berusaha melawan perputaran.
Manfaat
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak
hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula
dipakai untuk arus AC. Pengukuran arus AC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan meter DC dan yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus dengan
meter DC tidak akan bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus
AC, sebab arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari arus AC.
Pada prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak seperti kumparan pada motor listrik, yaitu
tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka arus AC harus diubah
terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan alat yang
disebut dioda. Kita lihat dioda yang digunakan dalam suatu sirkit dapat menyelaraskan suatu
frekuensi, yang berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana
dioda dapat bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat elektron
mengalir, sehingga menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan, arah yang ditunjukkan
pada simbol dioda berlawanan dengan arah aliran elektron pada kenyataannya. Dalam
bentuk jembatan, empat dioda akan melayani arah aliran arus AC yang melewati meter
sehingga arah aliran arus AC konstan.
"Malin Kundang"
In ancient times, in a peaceful and tranquil village, located on the beach, there lived a mother with a
son named his master Kundang.
On one day, Malin and her friend Irma was walking on the beach.
Since the day began to dusk, Malin and Irma, and returned to their respective homes.
His night, Malin sitting in front of his house, thinking about his plan migrated to Jakarta. Then, his
mother came up to him.
The next morning, Ms. Malin and Irma come together to release Malin departure to Jakarta.
Malin: I leave ya mom! I promise I will come back after I managed to get a job.
Mrs Malin: He is my son. Be careful. Mother would always pray for your success.
Malin: Thanks mom. (To Irma) Irma, I said goodbye yes.
Irma: Yeah, lin. Do not forget to let us know, lin.
After spending some time in Jakarta, Malin was acquainted with a beautiful and wealthy woman
named Dila. Finally, they got married.
One day, Dila began to inquire about the existence of Malin family.
The next day, Malin and his wife plan to sail. So they sailed on the ship.
When they were sailing, the ship they stopped at a village to rest. Malin did not realize that it is the
village where he lived before. Irma who happened to pass by chance saw the arrival of Malin. Irma and
hurried to where Mrs. Malin to say that Malin had returned.
Irma: Mrs. Malin, mistress, master has returned. He came with his wife.
Mrs Malin: Really? Where Malin now.
Irma: He's now waiting on the beach.
Mrs Malin: Yes Yes, let's go there.
Irma: Yeah, come on!
Then they ran toward the existence of Malin and his wife. Malin was very surprised when I saw Irma
and her mother. He just realized that this village is home to its first.
At that time the rain came down and the lightning is very powerful. It was also Malin has been turned
into stone.
Then since the incident, the people call it rock 'Batu Malin Kundang'