Vous êtes sur la page 1sur 19

BAB I

LATAR BELAKANG

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah
satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
sensori persepsi: Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Kelompok adalah suatu sistem sosial yang khas yang dapat didefinisikan
dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi,
inteleransi, interdependensi dan saling membagikan norma sosial yang sama
(Stuart & Sundeen, 1998). Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang
sama (Keliat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk
identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang
maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998).
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam
hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti
therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi
sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.
1. Tujuan Umum
a. Klien mampu mengontrol halusinasi.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal halusinasi.
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
d. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap.
e. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat dengan
teratur.
BAB II
TAK STIMULASI PERSEPSI

Sesi 1 : mengenal halusinasi

Tujuan
1. Klien mengenal halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klienmengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal prasaanya pada saat terjadinya halusinasi

Setting
1. Terapsan dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman

Alat
1. Spidol
2. Papan tulis

Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran atau simulasi

Lengkah-langkah kegiatan
A. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari therapys pada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan therapys (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama
klien)
b. Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Therapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan,
yaitu mengenal suara-suara yang di dengar
2) Therapys menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang di dengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien padda saat terjadinya.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan prasaan klien saat terjadi halusinasi.
Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua
mendapatkan giliran. Hasilnya tulis di white board.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan prasaan klien dari
suara yang bisa didengar.
D. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan prasan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi
2) Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung hususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan yang
diharapkan adalah mengenal isi halusinasi dan perasaan saat terjadi halusinasi.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 1 TAK
Stimulus persepsi halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
No Nama Klien Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut
. isi waktu situasi prasaan
halusinasi terjadi terjadi saat terjadi
halusinasi halusinasi halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sesi 2 : Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik


Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

Setting
1) Terapsan dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman

Alat
1) Jadwal kegiatan harian
2) Spidol dan white board/papan tulis/ fliphchart

Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran atau simulasi dan latihan

Lengkah-langkah kegiatan
A. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
a) Salam terapeutik
a. Salam dari therapys pada klien
b. Klien dan terapisan memakai papan nama
b) Evaluasi atau validasi
a. Terapisan menanyakan perasaan klien saat ini
b. Terapisan menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
c. Terapisan menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c) Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan,
yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
b. Terapisan menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klen slesai bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: pergi
jangan ganggu saya, kamu palsu, kamu palsu, saya tidak mau
bercakap cakap dengan anda
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri, terapis berurutan searah
jarum jam sampai semua peserta mendapatkan giliran.
f. Terapisan memberikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada
klien yang sudah selesai membuat jadwwal dan memperagakan
kegiatan
D. Tahap terminasi
A. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasan klien setelah selesi menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
B. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
b. Memasukkan kegitan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klien
C. Kontrak yang akan datang
a. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu: belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
b. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung hususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah
mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi. Formulir evaluasi sebagai
berikut:
Sesi 2 TAK
Stimulus persepsi halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi
NO. ASPEK YANG DI NILAI NAMA KLIEN

1. Menyebutkan cara yang selama


ini digunakan mengatasi
halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan cara
menghardik
4. Memperagakan menghardik
halusinasi

Sesi 3 : Mengontrol Halusinasi Dengan Melakukan Kegiatan


Tujuan
a) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
b) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi

Setting
a) Terapsan dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) Tempat tenang dan nyaman

Alat
a) Jadwal kegiatan harian
b) Spidol dan white board/papan tulis/ fliphchart
c) pulpen

Metode
a) Diskusi dan tanya jawab
b) Bermain peran atau simulasi dan latihan

Lengkah-langkah kegiatan
A. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Salam dari therapys pada klien
b. Klien dan terapisan memakai papan nama
2. Evaluasi atau validasi
1) Terapisan menanyakan perasaan klien saat ini
2) Terapisan menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
3) Terapisan menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
3. Kontrak
3) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan,
yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
4) Terapisan menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
Lama kegiatan 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.
jelaskan dengan melakukan kegiatan sehari-hari akan mencegah
munculnya halusinasi..
b. Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan yang bisa dilakukan
sehari-hari dan tulis di white board.
c. Terapis membagikan pormulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
pormulir yang sama di white board
d. Terapis membimbing satu per satu untuk membuat jadwal kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan
pormulir, terapis menggunakan white board
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang tlah disusun
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwwal dan memperagakan kegiatan
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasan klien setelah selesi menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaksanakan 2 cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
b. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung hususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievalusi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang diharapkan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah terjadi
halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3 TAK
Stimulus persepsi halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
NO. ASPEK YANG DI NILAI NAMA KLIEN

5. Menyebutkan kegiatan yang


biasa dilakukan
6. Memperagakan kegiatan yang
biasa dilakukan
7. Menyusun jadwal kegiatan
harian
8. Menyebutkan 2 cara mengontrol
halusinasi

Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan bercakap-cakap


Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2. Klien dapat bercakap- cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.

Setting
1. Klien duduk bersama dalam ruangan
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1. Spidol dan papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian dalam papan

Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Diskusi
a. Salam terapeutik
1. Salam kepada klien
2. Klien memakai papan nama
b. Evaluasi
1. Menanyakan prasaan klien saat ini
2. Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap.
2. Terapis menjelaskn aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan tempat harus
mengatakan kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan tidak
bias di ajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan suster atau
suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
yang di sebelahnya.
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.
4. Tahap terminasi
a. evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di
latih.
3. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan dating
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
2. Terapis menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
. TAK untuk stimulasi persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang di harapkan
adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai
berikut.
Sesi 4 : TAK
Stimulus Persepsi : halusinasi
Kemampaun bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No Aspek yang Nama klien
dinilai

1 Menyebutkan
orang yang biasa
diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun
jadwal
percakapan
4 Menyebutkan
tiga cara
mengontrol dan
mencegah
halusinasi

SESI 5: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

Tujuan
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
2. Jadwal kegiatan harian
3. Beberapa contoh obat

Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi empat
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik,
menyibukkan diri dengan kegiatan, dan bercakap-cakap).
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat.
2) Menjelaskan aturan main berikut
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat
kambuh.
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab
kambuh.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan
waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard.
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu
minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat,
dan benar dosis obat.
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara
bergiliran.
f. Berikan pujian pada klien yang benar.
g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di
whiteboard)
h. Mendiskusikan perasaan kien setelah teratur minum obat (catat dalam
whiteboard).
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
l. Memberi pujian tiap kali klien benar
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap, dan
patuh minum obat.
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi.
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien.
Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja.askpek yang dievaluasi adalah kemampuan halusnasi sesi 5, kemampuan
klien yang diharapkan adalah menyebutkan lima benar cara minum obat,
keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh minum obat.

FORMULIR EVALUASI
SESI 5 TAK
Stimulus Persepsi Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
No. Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan akibat
benar cara minum keuntungan minum tidak patuh minum
obat obat obat

Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2) Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan 5 benar
cara minum obat, keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum
obat. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasika kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien engikuti sesi 5, TAK stimulasi pesepsi halusinasi. Klien
mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan
kerugian tidak minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara
yang benar.

BAB III
SETTING TEMPAT, WAKTU DAN PENGORGANISASIAN

1. Setting tempat

LIDER Co,LIDER
KLIEN
KLIEN
KLIEN
KLIEN
PASILITATOR

PASILITATOR KLIEN

KLIEN KLIEN PASILITATOR

OBSERVER

2. Setting waktu
a. Pembukaan 5 menit
b. Sesi 1 : 10 menit
c. Sesi 2 : 10 menit
d. Sesi 3 : 10 menit
e. Sesi 4 : 10 menit
f. Sesi 5 : 10 menit
g. Kesimpulan 5 menit
h. Penutup 5 menit

3. Pengorganisasian
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi
yang telah disepakati. Sebagai berikut:
a. Leader : Imam Syafiih
b. Co. Leader : Moh Rizki Pradana
c. Fasilitator 1 : Moh Qurthuby Al Bahthimy
d. Fasilitator 2 : Lusiyani
e. Observer : Slamet Riyadi
f. Observer : Moh Agus Sarwedi

Vous aimerez peut-être aussi