Vous êtes sur la page 1sur 4

PERENCANAAN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH

I. PEMADAM KEBAKARAN
a. Latar Belakang
Dalam suatu kawasan industri, pengadaan unit pemadam kebakaran sangat diperlukan
untuk mengantisipasi kondisi bahaya apabila kebakaran terjadi disuatu kawasan.
Pengadaan unit pemadam kebakaran sebaiknya direncanakan dengan seksama serta
menggunakan standar manajemen penanggulangan pemadam kebakaran agar seluruh
area dapat terlayani dengan baik dan cepat.
b. Dasar Perencanaan
Perencanaan pengadaan unit pemadam kebakaran didasarkan pada peraturan:
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
c. Kriteria Perencanaan
- Perencanaan jumlah kebutuhan air minimum
- Perencanaan konstruksi
- Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Kriteria yang digunakan yaitu:
1. Daerah layanan dalam setiap WMK tidak melebihi dari radius 7,5 km
2. Daerah yang sudah terbangun harus mendapatkan perlindungan oleh mobil
kebakaran yang pos terdekatnya berada dalam jarak 2,5 km dan berjarak 3,5 km
dari sektor
- Hirarki layanan kebakaran
1. Pos pemadam kebakaran
a). 1(satu) Pos kebakaran melayani maksimum 3 (tiga) Kelurahan atau sesuai
dengan wilayah layanan penanggulangan kebakaran.
b). Pada pos kebakaran maksimal ditempatkan 2 (dua) regu jaga.
c). Pos kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala Pos (pemadam) yang
merangkap sebagai kepala regu (juru padam utama).
d). Setiap regu jaga maksimal terdiri dari 6 orang:
1 (satu) orang kepala regu (juru padam utama)
1 (satu) orang operator mobil kebakaran (juru padam muda)
e). 4 (empat) orang anggota dengan keahlian:
2 (dua) orang anggota tenaga pemadam (juru padam muda dan madya)
2 (dua) orang anggota tenaga penyelamat (juru padam muda)

2. Sektor pemadam kebakaran


a). Sektor pemadam kebakaran membawahi maksimal 6 pos kebakaran.
b). Setiap sektor pemadam kebakaran dipimpin oleh seorang kepala sektor
pemadam kebakaran (Pemadam II).

1
c). Setiap sektor pemadam kebakaran harus mampu melayani fungsi
penyelamatan jiwa, perlindungan harta benda, pemadaman, operasi
ventilasi, melindungi bangunan yang berdekatan.
d). Tenaga teknis fungsional pencegahan terdiri dari instruktur muda, penilik
muda dan madya, penyuluh muda, peneliti kebakaran muda.
e). Tenaga teknis fungsional pemadaman terdiri dari:
1) Operator mobil (operator mobil muda dan madya),
2) Operator komunikasi (operator komunikasi muda dan madya),
3) Juru padam (juru padam muda),
4) Juru penyelamat (juru penyelamat muda dan madya),
5) Montir (montir muda).

- Perencanaan pos pemadam kebakaran


Kriteria dalam perencanaan dalam pembangunan pos pemadam kebakaran yaitu:
1. Waktu tanggap tidak melebihi lima belas menit, pembagian waktu tanggap
sebagai berikut:
Waktu dimulai sejak diterimanya pemberitahuan kejadian kebakaran disuatu
tempat, intepretasi penentuan lokasi, dan penyiapan pasukan serta sarana
pemadaman selama 5 menit
Waktu perjalanan dari pos pemadaman menuju lokasi selama 5 menit
Waktu gelar peralatan di lokasi sampai dengan siap operasi penyemprotan
selama 5 menit
2. Bangunan pos pemadam kebakaran
Pos pemadam kebakaran minimal menggunakan lahan 200 m2 meliputi
kebutuhan ruang untuk:
Ruang siaga untuk 2 regu (1 regu = 6 orang)
Ruang administrasi
Ruang tunggu
Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker)
Gudang peralatan, yang mampu menampung:
Garasi untuk 2 mobil pompa dengan kapasitas 4.000 liter
Tandon air dengan kapasitas 12.000 liter
Halaman untuk latihan rutin
3. Bangunan sektor pemadam kebakaran
Sektor pemadam kebakaran minimal membutuhkan lahan 400 m 2 meluputi
kebutuhan ruang untuk:
Ruang siaga untuk 4 regu
Ruang administrasi
Ruang tunggu
Ruang rapat
Ruang komando
Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker)

2
Gudang peralatan dan bahan pemadam kebakaran yang mampu
menampung:
Garasi untuk 2 mobil pompa dengan kapasitas 4.000 liter, 1 mobil tangga
17 meter, 2 mobil tangga > 30 meter, 2 mobil rescue/ambulans, 1 mobil
pemadam khusus, 1 mobil alat bantu pernapasan, 2 perahu karet
Tandon air dengan kapasitas 24.000 liter
Halaman untuk latihan rutin

d. Analisa Perencanaan
Kawasan industri JIIPE memiliki luas area sekitar 1700 ha atau sekitar 17 km2. Apabila 1
pos pemadam kebakaran melayani sekitar 7,5 km 2 maka
Jumlah kebutuhan pos pemadam kebakaran yaitu
17
= = 2.27 3
7,5

Sehingga kebutuhan pos pemadam kebakaran minimal 3 pos

Jumlah kebutuhan sektor pemadam kebakaran yaitu 1 sektor karena setiap sektor
pemadam kebakaran maksimal membawahi 6 pos kebakaran

Jumlah kebutuhan area pada pos pemadam kebakaran dan sektor pemadam
kebakaran
Jumlah area yang diperlukan untuk pembangunan 1 pos pemadam kebakaran yaitu
200 m2 dan pada sektor kebakaran membutuhkan lahan sekitar 400 m 2 sehingga
pengembang kawasan industri perlu menyediakan sekitar 1,000 m2

Dari perhitungan (200 x 3) + 400 = 1,000 m 2


Jumlah kebutuhan fasilitas dan prasarana untuk pos pemadam kebakaran dan sektor
pemadam kebakaran

Tabel 1. Kebutuhan Fasilitas dan Sarana Pemadam Kebakaran di Kawasan Industri JIIPE

No Jenis Pos Pemadam Kebakaran Sektor Pemadam Kebakaran Jumlah


Fasilitas dan
Prasarana Kebutuhan Jml Pos Total Kebutuhan Jml Sektor Total

1 Mobil

a. Mobil Pompa 2 3 6 2 1 2 8
Kapasitas
4.000L

b. Mobil tangga 1 1 1 1
17 m

3
No Jenis Pos Pemadam Kebakaran Sektor Pemadam Kebakaran Jumlah
Fasilitas dan
Prasarana Kebutuhan Jml Pos Total Kebutuhan Jml Sektor Total

Mobil tangga 2 1 2 2
>

30 m

c. Mobil rescue/ 2 1 2 2

ambulance

d. Mobil 1 1 1 1
pemadam
khusus

e. Mobil alat 1 1 1 1
bantu
pernapasan

3 Perahu karet 2 1 2 2

2 Tandon Air 1 3 3 3
kapasitas
12.000L

3 Tandon Air 1 1 1 1
kapasitas
24.000L

4 Ruang siaga 1 3 3 3
untuk 2 regu

5 Ruang siaga 1 1 1 1
untuk 4 regu

6 Ruang 1 3 3 1 1 1 4
administrasi

7 Ruang tunggu 1 3 3 1 1 1 4

8 Ruang rapat - - - 1 1 1 1

9 Ruang - - - 1 1 1 1
komando

9 Ruang ganti 1 3 3 1 1 1 4
pakaian

10 Halaman 1 3 3 1 1 1 4
untuk latihan

Vous aimerez peut-être aussi