Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien : -
a. Reagen ASTO : suspense yang stabil dari partikel latex polysiren yang telah
dilapisi oleh streptolisin O dan 0,1% sodium azide sebgaia bahan pengawet.
b. Control positif : serum yang mengandung ASTO lebih dari 200 UI/ml dan
pengawet.
d. Batang pengaduk
e. Slide
B. Analitik
1. Metode kualitatif
4. Ambil satu tetes control positif lalu letakkan pada lingkaran pertama.
lingkaran ke tiga.
- Isi masing-masing dengan buffer sebanyak 100ml (buffer yang telah diencerkan
10x)
- Lalu campur kemudian pindahkan 100ml ke tabung 2. Kerjakan hal yang salam
5. Hasil harus dibaca dalam jangka waktu 3menit, karena reaksi non spesifik
C. Pasca analitik
Kualitatif
Sampel kemungkinan mengandung antbody asto melampaui 200 iu/ml ketika
- Pengenceran terbesar dari sampel tes menunjukkan aglunisasi pada titik akhir
- Hasil positif: terdapat aglutinasi dari suspense partikel latex. Serum yang berakhir
NARKOBA
A. PRA ANALITIK
immunoassay
3. Prinsip : pada strip mengandung konjugat drugs IgG anti narkoba dimana substrat
urin yang mengandung drugs akan bereaksi dengan konjugat dimana hasil (+)
ditandai dengan terbentuknya garis merah pada test (-) pada control.
berikut ini merupakan keadaan normal, dan keadaan urin diluar kondisi berikut
a. Suhu urin harus dicatat dalam waktu 4menit sesudah pengambilan sampel
dengan suhu diantara 32-389C dan tetap diatas 330C dalam waktu 15menit.
e. Tampilan urin normal (tidak berbusa, keruh, berwarna gelap atau sangat jernih
b. Urine
B. ANALITIK
1. Keluarkan alat uji dari sachetnya dan buka penutup pada bagian alat uji.
2. Tempatkan alat uji pada permukaan datar yang tidak bersifat menyerap
garis berwarna merah pada membrane pengujian. Hasil dibaca pada menit
C. PASCA ANALITIK
INTERPRESTASI Hasil
2. Negatif, jika terbentuk dua garis warna pada control C dan tes T
TB
1. Pra Analitik
a. Persiapan pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus.
b. Persiapan sampel : Serum/Plasma.
c. Prinsip : Pada saat serum di teteskan pada ruang atau
sumur sampel, sampel akan berreaksi dengan partikel yang telah di lapisi
dengan protein yang terdapat pada bantalan specimen.
Campuran ini bergerak scara kromatografi, jika serum
mengandung antibody mycobacterium tuberculosis maka
akan timbul garis warna pada garis test.
2. Analitik
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diadaptasikan semua kit dan sampel ke suhu ruang sebelum digunakan.
c. Dibuka kantong tes, diletakkan tes ditempat datar dan kering.
d. Dimasukkan 3 tetes serum pada sumur sampel.
e. Ditambahkan 1 tetes larutan buffer.
f. Didiamkan selama 5 menit.
g. Dibaca reaksi yang terjadi.
3. Pasca Analitik
a. Negatif : Terbentuk satu garis warna pada zona garis control saja,
ini berarti pada serum dan plasma dan darah tidak ada
antibody Mycobacterium Tuberculosis.
b. IgM Positif : Terbentuk dua garis warna merah muda atau ungu tepat di
area Tes (T) dan di area Kontrol (C). Hal ini berarti pada
serum terdapat antibody Mycobacterium Tuberculosis.
c. Invalid : Jika tidak timbul garis warna zona Control maka tes di
nyatakan gagal, diulangi test dengan alat yang baru.