Vous êtes sur la page 1sur 11

http://belajarmanagement.wordpress.

com/2009/08/22/penilaian-sekuritas/

Penilaian sekuritas mempunyai pengertian proses penentuan nilai pasar suatu


sekuritas. Dimana sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak
kepemilikan untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan atas perusahaan
yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang melaksanakan hak
tersebut.

Bila dikaitkan dengan keperluan analisis, maka sekuritas-sekuritas tersebut terbagi


atas 3 tipe; yakni:

Sekuritas yang memberikan penghasilan tetap.

Sekuritas jenis ini adalah obligasi, dimana biasanya mempunyai features (gambaran)
sebagai berikut; punyai nilai nominal yang disebut juga dengan face value, waktu
pelunasan, mempunyai coupon rate per tahun (% pa).

Dan sesuai dengan penggunaan rumus,

Bo = ( Ft / ((1 + r)t) ) + ( N / (1 + r)n) )

maka didapat bila tingkat suku bunga dianggap relevan oleh pemodal meningkat,
harga pasar obligasi akan menurun dan sebaliknya. Dengan demikian bila diabaikan
kemungkinan default, maka harga obligasi akan tergantung pada tingkat suku
bunganya.

Sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak tetap.

Untuk jenis sekuritas ini contohnya adalah saham, karena pemilik saham akan
mendapatkan penghasilan dalam bentuk deviden dan perubahan harga saham.

Bilamana harga saham lebih tinggi dari pada harga beli saham, maka pemodal akan
memperoleh capital gains, apabila kondisi sebaliknya maka pemodal akan
mendapatkan capital loss.

Dengan demikian, para pemodal atau analis sekuritas akan memperkirakan nilai-nilai
variabel (seperti tingkat resiko, proporsi laba yang dibagi, tingkat keuntungan yang
akan diperoleh) dimasa yang akan datang dan bukan atas nilai historisnya.

Sekuritas yang mempunyai karakteristik opsi.


Salah satu jenis sekuritas yang berkarakteristik adalah warrant. Warrant adalah opsi
untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu dan biasanya sering
dipergunakan untuk pemanis penerbitan obligasi.

Dan bilamana suatu obligasi disertai dengan warrant, maka investor akan memperoleh
bunga tetap dari pembelian obligasi dan juga memperoleh opsi untuk membeli saham
biasa dengan harga tertentu. Kalau harga saham diperkirakan akan naik maka opsi ini
akan berharga. Dan akibatnya perusahaan mungkin dapat menjual obligasi dengan
tingkat suku bunga yang lebih rendah.

Bagi perusahaan penerbit warrant ini mempunyai keuntungan dengan adanya


tambahan dana dari penjualan saham biasa yang diatas nilai nominal saham tersebut
disamping dana dari penjualan obligasi tadi.

Dalam memberikan penilaian warrant, terdapat 2 faktor yang menyebabkan


perhitungan menjadi complicated. Pertama adalah kemungkinan adanya pembayaran
akan deviden; kedua adalah aspek dilution (pengeceran).

zhttp://iptekindonesiae.blogspot.com/2013/11/teknik-analisis-saham.html

Teknik Analisis Saham : Pengambilan keputusan investor untuk melakukan


investasi pada saham selalu mempertimbangkan faktor perolehan dan risiko.
Risiko diidentifikasikan dengan fluktuasi atau ketidakpastian. Walaupun
pertumbuhan dari perolehan diinginkan, tetapi fluktuasi tajam yang
memunculkan risiko tinggi selalu diupayakan ditekan.

Analisis saham dibutuhkan untuk menentukan kelas risiko dan perolehan


surat berharga sebagai dasar keputusan investasi. Analisis tersebut dilakukan
dengan dasar sejumlah informasi yang diterima investor atas suatu jenis
saham tertentu. Keputusan investasi akan berbeda apabila merupakan hasil
analisis yang berbeda, dari susunan informasi yang berbeda, selama dengan
kondisi yang berbeda dengan preferensi risiko yang relevan untuk berbagai
investor. Francis (1983) mengemukakan dua pendekatan dalam penilaian
sekuritas, yaitu analisis fundamental (fundamental approach) dan analisis
teknikal (technical approach).

Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari
tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai
langkah penilaian saham perusahaan. Asumsi yang digunakan adalah harga
saham yang terjadi merupakan refleksi dari informasi mengenai saham
tertentu. Hal ini terjadi apabila efisiensi pasar modal sekurang-kurangnya
dalam bentuk setengah kuat. Para investor yang mengambil keputusan
berdasarkan faktor fundamental ini biasanya cenderung lebih senang
menghindari risiko (risk averse).

Dalam menerapkan analisis fundamental ini pada praktiknya akan selalu


mengasumsikan bahwa pembentukan harga suatu saham dipengaruhi oleh
berita yang datangnya secara acak (random walk) dan harga saham akan
secara cepat menyesuaikan dengan keadaan berita tersebut. Sehingga
analisis fundamental akan lebih tepat digunakan apabila kondisi pasar modal
berada dalam tingkat efisiensi setengah kuat dan kuat.

Asumsi lainnya dari analisis fundamental ini adalah sebagai berikut (Huang,
1990) :
Investor adalah rasional dan berperilaku risk averse

Investor tersebut akan mencari saham yang memberikan keuntungan


maksimal apabila risiko yang dihadapi sama besarnya, atau akan mencari
saham yang memberikan risiko terkecil apabila keuntungan yang diperoleh
sama.
Teori Jalan Acak (The theory of random walk)

Berita akan datang secara acak. Berita baik, secara teoritis akan mengangkat
harga saham bersangkutan. sebaliknya, berita buruk akan mendorong harga
saham untuk turun.
Teori pasar yang efisien (The theory of Efficient Market)

Pasar dapat dikatakan efisien apabila berita-berita yang datang secara cepat
beredar ke seluruh investor yang ada.

Analisis Teknikal
Analisis Teknikal merupakan teknik analisis saham yang dilakukan dengan
menggunakan data historis mengenai perkembangan harga saham dan
volume perdagangan saham dalam pola gratik. dan kemudian digunakan
sebagai model pengambilan keputusan. Penawaran dan permintaan akan
digunakan untuk memprediksi tingkat harga mendatang dan pergerakannya.
Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang paling banyak dilakukan oleh
para investor, bahkan penelitian Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-
Rodriguez dkk (1999) menyatakan bahwa lebih dari 90% investor
memberikan bobot yang lebih tinggi pada penggunaan analisis teknikal
dibandingkan analisis fundamental dalam membeli atau menjual saham.
Asumsi dalam analisis teknikal antara lain (Huang, 1990 dan Sri Handari dkk,
1996)
Kejadian di pasar menggambarkan segalanya (Market action discount
everything)

Reaksi pasar akan terjadi sesuai dengan kondisi pasar tersebut, dimana
apabila tawaran jual (offer) lebih banyak dibandingkan tawaran beli (bid) maka
harga akan bergerak turun. Demikian pula sebaliknya apabila tawaran jual
lebih sedikit dibandingkan dengan tawaran beli maka harga akan bergerak
naik.
Harga bergerak mengikuti tren (Price move in trends)

Harga saham akan bergerak sesuai dengan keadaan pasar, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Apabila suatu harga saham telah bergerak baik
naik ataupun turun maka harga saham tersebut untuk selanjutnya akan
mengikuti pola sebelumnya sampai berita atau isu yang terbaru ada.
Masa lalu akan terulang dengan sendirinya (History repeat itself)

Pergerakan harga saham yang pernah terjadi akan selalu melekat dibenak
seorang investor dan cenderung untuk menjadi acuan bagi seorang investor
untuk mengambil keputusan investasi.

Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal tidak
efisien dalam bentuk lemah, atau dengan kata lain tidak random walk. Sesuai
dengan salah satu asumsi dalam analisis teknikal yang berbunyi history
repeat itself. maka kondisi pasar modal yang saham-saham tidak bergerak
acak dan dapat diprediksi akan membuat analisis teknikal bermanfaat bagi
investor.

Analisis teknikal dapat didefinisikan sebagai penggunaan data spesifik yang


berasal dari transaksi dipasar untuk analisis baik harga saham agregat
(indeks pasar maupun rata-rata industri) atau harga saham tunggal. (Jones,
2004).

Pendekatan teknikal dalam investasi pada dasarnya adalah refleksi ide bahwa
harga bergerak dalam tren yang ditentukan oleh perubahan perilaku investor
terhadap berbagai macam tekanan ekonomi, moneter, politik dan psikologis.
Seni analisis teknikal, dalam kaitannya sebagai seni, digunakan untuk
mengidentifikasi perubahan tren pada tahap awal dan untuk menjaga bentuk
investasi sampai beratnya menunjukkan bahwa tren akan berbalik (Pring,
Edward dan Magee (1958) mengartikulasikan asumsi dasar yang mendasari
analisis teknikal sebagai berikut :
Nilai pasar ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan
Penawaran dan permintaan diatur oleh berbagai faktor, baik rasional maupun
irasional.
Harga sekuritas cenderung untuk bergerak pada sebuah tren yang bertahan
untuk waktu yang cukup lama, disamping fluktuasi kecil dipasar.
Perubahan didalam tren disebabkan oleh pergeseran penawaran dan
permintaan.

Pergeseran pada penawaran dan permintaan, dengan tidak memperhatikan


mengapa pergesaran terjadi, dapat dideteksi cepat atau lambat pada grafik
transaksi pasar.
beberapa pola grafik cenderung mengalami pengulangan.

Multifraktal
Ide dasar pengembangan eksponen Hurst adalah model otokorelasi. Pada
otokorelasi biasa menggunakan data sebagai satu kesatuan deret waktu,
sedangkan pada analisis R/S (Rescaled range Analysis, sebutan untuk
mendapatkan eksponen Hurst) data dipecah menjadi beberapa bagian, dan
analisis R/S dilakukan terhadap masing-masing data yang terpecah. Misalkan
kita memiliki data deret waktu Y1, ... , YN data ini kemudian dipecah menjadi
beberapa bagian dengan panjang yang sama, dengan masing-masing terdiri
atas y1,...,yt.

Nilai R diperoleh dari persamaan :

RN = MaksX(t,N) minX(t,N)
Nilai X diperoleh dari persamaan :

Dimana mN adalah rata-rata deret waktu selama periode N. Nilai S


merupakan deviasi standard data deret waktu yang kita miliki. Dapat diperoleh
dengan persamaan

Rasio R/S dari R dan Deviasi Standard S dari deret waktu utama dapat
dihitung dengan hukum empiris sebagai berikut (Yao dkk, 1999) : R/S = NH .
Nilai Eksponen Hurst dapat dihitung sebagai berikut :

H = log(R/S)/log(N)
Dimana nilai H berada diantara 0 dan 1 (0<H<1). Estimasi nilai H dapat
diperoleh dengan melakukan perhitungan slope grafik log R/S terhadap N
menggunakan regresi.

Nilai eksponen Hurst (H) menggambarkan probabilitas bahwa dua event


konsekutif dapat muncul. Jika nilai H = 0,5 maka data deret waktu bertipe
acak, terdiri atas event-event yang tidak berhubungan. Nilai H selain 0,5
menggambarkan bahwa objek observasi tidak independen, Ketika 0 H <0,5,
sistem yang diteliti merupakan deret ergodic dan antipersisten dengan
frekuensi pembalikan yang tinggi dan volatilitas yang tinggi. Disamping
kelaziman yang ada mengenai konsep pembalikan rata-rata pada literatur
ekonomi dan keuangan, hanya ditemukan beberapa deret waktu
antipersisten. Bagi kondisi ketiga (0,5 < H 1,0), H mendeskripsikan deret
persisten dan adanya tren yang ditunjukkan oleh efek ingatan jangka panjang
(long memory effects). Kekuatan bias bergantung pada seberapa besar nilai
H diatas 0,5. Semakin rendah nilai H, lebih banyak noise pada sistem dan
deret lebih mendekati keacakan.(Yao dkk, 1999).

http://mynamecahyaardiningsih.blogspot.com/2013/10/teknis-analisis-dan-
penilaian-investasi.html

TEKNIS ANALISIS DAN PENILAIAN INVESTASI SAHAM DAN PASAR


MODAL EFISIEN

A. Pendekatan untuk Penilaian Investasi Saham


Investasi dalam bentuk saham merupakan investasi yang memiliki resiko tinggi sehingga
investor perlu melakukan penilaian terhadap harga saham tersebut. Penilaian in berguna bagi
investor dalam menerima gambaran harga saham yang wajar, deviden yang akan diperoleh,
kelangsungan hidup suatu investasi, serta ketepatan waktu berinvestasi atau melepas
investasinya. Terdapat 2 pendekatan dalam penilaian saham, yaitu :

1. Pendekatan nilai intrinsik


Nilai intrinsik saham adalah nilai nyata (true value) saham yang ditentukan oleh beberapa faktor
fundamental perusahaan. Terdapat tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap nilai intrinsik
saham yaitu :
- Nilai aktiva perusahaan. Nilai ini berupa nilai pasar, yang dapat dilikuidasi untuk membayar
hutang kepada kreditur dan dibagikan kepada pemegang saham.
- Kemungkinan pendapatan, deviden dan aliran arus kas di masa mendatang. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap nilai sekarang dari saham.
- Kemungkinan pertumbuhan di masa depan di mana prospek perusahaan adalah pertumbuhan
di masa depan yang berpengaruh terhadap nilai intrinsik saham.

2. Pendekatan nilai pasar


Teknik ini mempertimbangkan suatu harga saham individual dibandingkan dengan indicator
indicator lain di pasar saham. Pendekatan nilai pasar secara sederhana berkaitan dengan nilai
pasar, bukan nilai intinsik. Terdapat empat aspek utama dalam penilaian saham, yaitu:
- Valuation model, yaitu menghitung faktor faktor utama yang mempengaruhi harga saham
seperti tingkat suku bunga, earning, deviden, dan resiko yang dihadpi.
- Analisa valuasi sector pasar utama berdasarkan perkalian PER, harga relative performance
earning dan trend jangka panjang keuangan yang diukur dengan Return on Capital serta sumber
dan penggunaan dana.
- Analisa dari pengaruh masalah teknis termasuk unsur- unsure besarnya penawaran dan
permintaan saham.
- Analisa sekuler yang mempunyai implikasi terhadap return dan resiko dibandingkan dengan
tingkat bunga obligasi pemerintah, rentabilitas dan arus dana investasi.

B. Bentuk Efisiensi Pasar


Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau dapat
dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar
dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Tiga macam
bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan kegiga macam bentuk dari informasi yaitu :
Efisiensi pasar lemah : Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga
dari sekuritas tercermin secara penuh dari informasi masa lalu. Jika pasar bentuk lemah, maka
nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang sehingga investor
tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak
normal.
Efisiensi pasar setengah kuat : Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi
yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dapat
berupa sebagai berikut ini :
a) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang
mempublikasikan informasi tersebut. Contohnya seperti pengumuman laba, pengumuman
pembagian deviden, pengumuman pembagian deviden, pengumuman pengembangan produk
baru, dll.
b) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga harga sekuritas sejumlah
perusahaan. Contohnya seperti regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan yang harus
dipenuhi oleh semua bank-bank.
c) Informasi yang dipublkasikan yang mempengaruhi harga harga sekuritas semua perusahaan
terdaftar di pasar saham. Contohnya : perturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas
yang harus dilakukan oleh semua perusahaan.
Efisiensi pasar bentuk kuat : Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika
harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk
informasi privat.

Ketiga bentuk pasar ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk
pasar ini berupa tingkatan yang kumulatif.Tingkatan kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa
pasar efisien bentuk kuat adalah juga pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk
lemah. Implikasi initidak berlaku sebaliknya bahwa pasar efisien bentuk lemah tidak harus
berarti pasar efisien bentuk setengah kuat.

C. Mekanisme Efisiensi Pasar Modal


Dalam pasar modal terdapat dua cara penjualan saham, yakni pasar perdana (primary market)
dan pasar sekunder (secondary market).
Pasar perdana adalah pasar dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalunya sebelum
dicatatkan di bursa efek. Saham atau efek yang pertama kali diperdagangkan biasanya
ditawarkan oleh pihak penjamin emisi (underwriter) kepada investor melalui perantara pedagang
efek. Perantara pedagang efek ini bertindak sebagai agen penjual saham. Proses penjualan
perdana ini biasanya disebut denga Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana.
Pasar sekunder adalah pasar dimana efek efek yang telah dicatatkan di bursa efek diperjual
belikan secar bebas. Dalam pasar sekunder ini, investor diberikan kesempatan seluas- luasnya
untuk membeli atau menjual saham yang telah tercatat tersebut melalui perantara yang disebut
dengan pialang.
D. Pentingnya Efisiensi Pasar
Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja
perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek bagus akan mempunyai harga
saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan deng prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai
pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor
kepada perusahaan.
Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek
tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang
kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi
tentang kondisi perusahaan. Jadi harga saham menaik sebagai alay mendapatkan biaya yang fair.
Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham, dengan kata lain
lembaga keuangan menaruh kepercayaan terhadap harga saham yang berlaku di pasar modal.
Apabila terdapat kesalahan dalam penetapan harga saham (mispriced) baik itu terlalu rendah atau
terlalu tinggi (over value) adalah tugas para analisis untuk menemukan kesalahan penetapan
harga saham tersebut dan kemudian akan dikoreksi. Dari sisi lain perusahaan tidak akan khawatir
tentang harga sahamnya. Jika perusahaan akan membeli saham perusahaan tersebut dari pasar
untuk mempengaruhi harga agar cenderung naik, akan tetapi pada pasar efisien harga harga
tesebut tetap pada titik tertentu sebagai rrefleksi semua informasi.
Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Biaya iklan diperlukan untuk
melakukan penyebaran informasi mengenai saham di pasar, meskipun pada pasar efisien secara
cepat informasi akan tersebar dan direfleksikan pada harga saham. Dalam kenyataanya, besarnya
biaya iklan akan mempengaruhi kenaikan harga ataupun meningkatkan volume pembelian
saham. Hipotesis pasar efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh
biaya iklan tersebut.
Pada pasar efisien, para manajer tidak dapat memanipulasi teknik data akuntansi atau prosedur
prosedur, untuk memberi gambaran perusahaan yang berbeda. Mereka dapat memanipulasi
dengan mengumumkan laba perlembar saham yang cenderung naik. Dengan laba yang
meningkat, hal ini akan meningkatkan harga saham di pasar. Meskipun terdapat informasi
pengumuman laba yang demikian, para analisis akan menyesuaikan dengan data akuntansi yang
benar. Jadi, pada pasar efisien memanipulasi prosedur akuntansi tidak mempunyai dampak pada
harga saham.
Di pasar efisien para investor tidak memerlukan sumber informasi lain. Informasi direfleksikan
pada harga saham. Para investor tidak khawatir membeli saham pada harga yang cukup
optimistik. Mereka menilai harga yang benar adalah seperti yang mereka lihat di pasar.

E. Kriteria Pasar Efisien


Investor banyak dan bertujuan untuk memaksimalkan profit (price taker) dan tidak dapat
dipengaruhi harga. Investor dalam pasar modal yang secara aktif melakukan analisa, penilaian,
dan transaksi sekuritas berjumlah besar. Dan investor berlaku rasional dan berorientasi profit-
maximizing. Sehingga investor hanya sebagai penerima harga (price takers), yang berarti bahwa
investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga ditentukan oleh
demand dan supply yang ada di pasar modal.
Informasi yang murah dan merata. Informasi pasar tersedia secara luas bagi semua investor pada
saat yang bersamaan dan biaya untuk memperoleh informasi tersebut murah.
Informasi bersifat acak. Informasi terjadi secara acak, sehingga investor tidak dapat memprediksi
(mengantisipasi) kapan informasi baru terjadi.
Investor berekasi dengan segera dan fully information. Investor bereaksi secara cepat dan penuh
terhadap informasi baru, sehingga harga suatu sekuritas menyesuaikan secara cepat. Hal ini dapat
terjadi jika pelaku pasar merupakan investor yang canggih, yang mampu memahami, dan
menginterpretasikan informasi dengan baik dan cepat.
F. Random Walk
Model random walk mengemukakan persoalan, yaitu apakah harga-harga saham atau
tingkat keuntungan yang lalu dapat membantu dalam meramalkan harga-harga saham atau
tingkat keuntungan waktu yang akan datang.
Model ini menegaskan dua hipotesis utama yaitu perubahab-perubahan harga adalah
bebas antara satu jangka waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti
beberapa distribusi probabiliti tertentu.
Pada model ini asumsi pergerakan harga adalah random, oleh karena itu walaupun para
investor memperoleh informasi dari orang dalam, ia masih tidak dapat meramal pergerakan
harga saham yang akan datang dengan tepat. Hal ini karena segala informasi akan terkandung
dalam harga saham itu sebagaimana diketahui umum. Teori ini berdasarkan pada kepada pasar
efisien yaitu informasi saat itu mudah didapatkan. Rintangan dalam pengaliran informasi dan
kegiatan-kegiatan disinformation, yang bertujuan memberikan gambaran kabur kepada infestor
tentang pasar, tidak ada sama sekali.

Memandang faktor ketidak pastian dan interprestasi yang berbeda dengan informasi yang
sampai, maka harga tidak semestinya dengan nilai intrinsik saham itu. Keadaan seperti ini
menyebabkan adanya perbedaan antara harga pasar dan nilai saham sebenarnya.
Model random walk mulai dibicarakan pada tahun 1960-an dan seterusnya bermacam-macam
studi empirikal dilakukan untuk membuktikannya.
G. Review Riset Pasar Modal
Pasar efisien terbentuk karena adanya perhatian besar pada saham-saham yang diamati
oleh sebagian besar analis, serta perhatian yang sedikit pada saham-saham yang kurang diamati
analis.
Pengujian pergerakan harga saham merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguji
pasar yang efisien bentuk lemah. Pengujian pasar yang efisien bentuk lemah ini dilakukan untuk
menguji ada tidaknya hubungan antara harga sekuritas masa lalu dengan harga sekarang atau
harga yang akan datang. Hipotesis untuk menguji pasar yang efisien bentuk lemah berhubungan
dengan langkah acak. Jika harga-harga mengikuti pola langkah acak (random walk ), maka
perubahan harga dariwaktu ke waktu sifatnya adalah random atau acak.
Bagi investor hendaknya dapat mengantisipasi dan menganalisis setiap informasi yang
disampaikan oleh manajemen perusahaan, agar dapat mengambil keputusan investasi yang lebih
tepat. Selain itu, bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal agar tidak menjadikan
informasi pengumuman stock split sebagai satu-satunya tolok ukur untuk mendapatkan abnormal
return. Investor dapat mencermati faktor lain yang dapat mempengaruhi abnormalreturn, seperti
pengumuman dividen, penawaran perdana, dan informasi akuntansi.
Bagi emiten yang akan melakukan stock split hendaknya memperhatikan kondisi pasar
modal, misalnya karenasecara teoritis stock split hanya meningkatkan lembar saham yang
beredar dan tidak secara langsung mempengaruhicashflow perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi