Vous êtes sur la page 1sur 19

BAB 2

GAMBARAN UMUM OBJEK

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Arnotts Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi

makananan ringan dan biskuit yang telah memiliki nama besar di Indonesia, hal ini

tidak lepas dari kualitas yang baik sehingga PT Arnotts Indonesia tetap eksis

meskipun sering berganti-ganti nama. Pada mulanya PT Arnotts Indonesia

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan kering (kerupuk) dimana

pada saat itu masih bernama PT Tatas Mulya yang berdiri pada tahun 1977. PT Tatas

Mulya inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya PT Arnotts Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya zaman yang diiringi perkembangan pasar, krupuk

yang merupakan produk utama dari PT Tatas Mulya ternyata kurang disukai oleh

masayrakat, sehingga PT Tatas Mulya berinisiatif untuk merubah produknya yang

semula kerupuk menjadi makanan ringan dalam bentuk chips. Dan ternyata

pergantian produk ini mendapat respon positif dari pasar sehingga PT Tatas Mulya

dapat terus bertahan dan berkembang hingga pada akhirnya tahun 1982 PT Tatas

Mulya secara resmi membuat akte pendirian perusahaan.

Pada tahun 1984 PT Tatas Mulya melakukan pengembangan pada struktur

organisasinya dimana PT Tatas Mulya mendirikan anak perusahaan yang diberi

nama PT Cipta Rasa Primatama. Pengembangan dalam tubuh PT Tatas Mulya ini

pun diikuti dengan lokasi perusahaan, dimana PT Tatas Mulya memilih lokasi di
Pulo Mas Jakarta Timur dan PT Cipta Rasa Primatama berlokasi di Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Dengan semakin berkembangnya PT Tatas

Mulya, perusahaan ini memutuskan untuk berganti nama menjadi PT Bukit

Manikam Sakti pada awal tahun 1985 atau tepatnya pada bulan Januari. Setelah

berganti nama menjadi PT Bukit Manikam Sakti, perusahaan ini mengalami

kemajuan yang cukup pesat sehingga hanya 1 tahun setelah berganti nama atau

tepatnya pada tahun 1986 PT Bukit Manikam Sakti memutuskan untuk

mengembangkan usahanya dengan cara berpindah lokasi ke kawasan Bekasi, dimana

pada lokasi yang baru tersebut memiliki luas yang jauh lebih besar dibandingkan

lokasi PT Bukit Manikam Sakti sebelumnya.

Pada tahun 1995, PT Bukit Manikam Sakti melakukan kerjasama dengan

salah satu perusahaan biskuit dari negara Australia yang berskala Internasional yaitu

Arnotts Biscuit Limited Australia. Kerjasama ini sengaja di lakukan untuk

mengembangkan perusahaan ini karena permintaan pasar yang terus meningkat,

selain alasan tersebut PT Bukit Manikam Sakti ingin menunjukkan dirinya di kancah

perdagangan Internasional dengan melakukan ekspor terhadap produk-produknya ke

negara-negara Asia. Arnotts Biscuit Limited Australia merupakan salah satu

perusahaan biskuit terbesar di dunia yang saat ini menguasai pangsa pasar dunia

lebih dari 40%, Arnotts Biscuit Limited Australia sendiri telah berdiri sejak tahun

1865, dengan pengalamannya yang telah melebihi 140 tahun, Arnotts Biscuit

Limited Australia telah menjadi pabrik biskuit terbesar di Australia dengan produk

biskuit terbaik dan memiliki kualitas bahan baku terbaik. Dengan adanya kerjasama

antara PT Bukit Maniukam Sakti dengan Arnotts Biscuit Limited Australia, maka

10
PT Bukit Manikam Sakti kembali berubah nama menjadi PT Helios Arnotts

Indonesia dan menjadi salah satu perusahaan makanan ringan terkenal di Indonesia.

Pada mulanya PT Helios Arnotts Indonesia memiliki dua lokasi utama,

dimana untuk bagian pemasaran di fokuskan di Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta Timur, dan untuk pabrik, departemen lainnya serta proses produksi di

pusatkan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Akan tetapi pada tahun 1998 perekonomian

Indonesia terpuruk akibat krisis moneter yang mengakibatkan banyak perusahaan

yang gulung tikar, akan tetapi tidak dengan PT Helios Arnotts Indonesia. Dampak

akibat dari krisis moneter juga langsung dirasakan oleh PT Helios Arnotts

Indonesia, meskipun tidak menutup perusahaannya, tetapi PT Helios Arnotts

Indonesia harus melakukan minimalisasi biaya sehingga terhitung sejak 1 April

1998, seluruh fungsi organisasi dan pabrik berpusat si satu tempat di Bekasi. Sejalan

dengan perkembangan industri, PT Helios Arnotts Indonesia kembali melakukan

kerjasama dengan perusahaan yang berskala internasional yang terletak di Amerika

Serikat yaitu Campbell Soup Company. Campbell Soup Company merupakan

produsen makanan yang memiliki reputasi yang sangat baik dan dikenal hampir di

seluruh dunia sebagai produsen makanan yang handal. Dengan adanya kerjasama

tersebut maka PT Helios Arnotts Indonesia memiliki afiliasi langsung dari

Campbell Soup Company dan pada bulan Desember 1998 PT Helios Arnotts

Indonesia kembali merubah namanya menjadi PT Arnotts Indonesia yang masih

dipakai hingga saat ini. Dengan adanya kerjasama dengan dua buah perusahaan

besar dunia, PT Arnotts Indonesia saat ini tidak hanya memproduksi produk-

produknya sendiri, tetapi juga mendapat kepercayaan dari perusahaan ternama untuk

melakukan proses produksi untuk produk-produk tertentu, sebut saja CNI, Nestle

11
dan ada beberapa perusahaan ternama lainnya yang menyerahkan kepercayaan

kepada PT Arnotts Indonesia untuk melakukan proses produksi untuk produk-

produknya. Adapun produk-produk yang dimiliki atau yang diproduksi oleh PT

Arnotts Indonesia adalah sebagai berikut :

Good Time

Nyam-Nyam

Tim-Tam

Stikko

Milk Plus

Goldenn Cheese

Joddy

Venezia

Prestique

2.2 Lokasi Perusahaan

Saat ini PT Arnotts Indonesia terletak di Jl. Wahab Affan No. 8 Medan

Satria, Bekasi Barat, Jawa Barat. Lokasi perusahaan ini cukup strategis mengingat

letaknya yang tidak jauh dari Jakarta atau hanya berjarak 4km dari perbatasan

Jakarta Timur. Disamping itu kebutuhan bahan baku untuk proses produksi juga

mudah untuk dipenuhi karena lokasi perusahaan yang cukup strategis dan relatif

mudah dijangkau. Untuk tenaga kerja juga di daerah ini sangat banyak, sehingga

tidak aneh jika banyak karyawan dari PT Arnotts Indonesia bertempat tinggal tidak

jauh dari perusahaan. Meski demikian tidak sedikit karyawan dari PT Arnotts

Indonesia memiliki tempat tinggal yang cukup jauh bahkan ada yang berdomisili di

12
kawasan Tangerang, akan tetapi kondisi tersebut bukan merupakan hal yang yang

terlalu besar sehingga merugikan perusahaan, tetapi dengan adanya perbedaan di

dalam komunitas perusahaan PT Arnotts saat ini tetap dapat mengabsahkan dirinya

sebagai salah satu produsen makanan yang handal. Selain itu keuntungan lokasi PT

Arnotts Indonesia saat ini adalah jalan tol yang berada dekat dengan perusahaan,

dan tentu saja hal ini sangat memudahkan transportasi baik untuk bahan baku,

pemasaran bahkan untuk karyawan PT Arnotts Indonesia sendiri. Di sekitar PT

Arnotts Indonesia berdiri, ada beberapa pabrik yang letaknya berdampingan, antara

lain pabrik baja, pabrik otomotif dan pabrik makanan ternak.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Seperti halnya perusahaan lain, PT Arnotts Indonesia juga memiliki struktur

organisasi yang berfunsi untuk mendukung jalannya perusahaan. Adapun bentuk

organisasi PT Arnotts Indonesia adalah struktur organisasi proyek dengan hubungan

organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada proyek yang sama.

Struktur organisasi perusahaan ini juga memiliki beberapa kelompok yang

menitikberatkan pada pengembangan produk tertentu (lini produksi).

Kendali perusahaan berada pada Presiden Direktur sebagai pucuk pimpinan

dan pelimpahan tugas kepada bawahan melalui manajer departemen, kenudian dari

masing-masing departemen diteruskan kepada staf serta karyawan. Adapun sebagian

dari bagian-bagian organisasi memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab

sebagai berikut :

13
1. Presiden Direktur

Menentukan kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh.

Mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk

mewujudkan tujuan yang telah disepakati perusahaan.

Merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan,

dimana mempunyai kuasa penuh dan bertanggung jawab atas

maju atau mundurnya perusahaan.

Mengadakan koordinasi yang tepat dari semua direktur guna

menjamin kelancaran organisasi melalui pertanggungjawaban

masing-masing direktur.

2. Direktur Finance dan Accounting (Keuangan dan Akunting)

Menyelenggarakan perencanaan dan pengawasan sistem

keuangan, sistem akuntansi dan administrasi.

Melakukan administrasi yang tertib.

Menjamin terciptanya pengawasan internal perusahaan.

3. Direktur Marketing (Pemasaran)

Menyelenggarakan perencanaan, pengkoordinasian, pelaksanaan

dan pengawasan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan pokok

yang ditentukan oleh presiden direktur.

Merumuskan strategi dan program pemasaran.Mengawasi

pelaksanaan untuk pencapaian target yang telah ditentukan.

14
Memantau dan menganalisa keadaan ekonomi dan pasar, baik

dalam maupun luar negeri, agar dapat mempertimbangkan

kemungkinan pengembangan pasar atau produk yang dihasilkan.

Melakukan negoisasi dengan pembeli dalam membuat kontrak

penjualan ekspor.

Menerima informasi dari pengiriman mengenai kebutuhan kuota

yang dimiliki perusahaan.

Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target

penjualan.

4. Direktur Sales (Penjualan)

Mengamati dan mengikuti secara langsung kondisi dan

perkembangan pasar, harga dan promosi, baik untuk produk

sendiri maupun produk saingan.

Memeriksa kredit langganan dan pengiriman barang ke para

pelanggan.

Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target

penjualan.

Mengadakan kunjungan secara periodik ke pelanggan dan

wilayahnya, guna mengetahui langsung kegiatan pesaing dan

untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

15
5. General Manager (Manajer Utama)

Mengawasi operasional fungsi pendukung seperti Warehouse dan

Purchasing.

6. Plant Manager (Manajer Pabrik)

Mengawasi kerja manajer produksi.

Memberikan laporan kepada Presiden Direktur mengenai aktivits

perusahaan dalam hal pengoperasian.

Mengadakan pengawasan dan pengecekan kualitas produk.

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dalam lingkungan

perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT Arnotts Indonesia dapat

digambarkan sebagai berikut:

16
2.4 Ketenagakerjaan

Dalam hal ketenagakerjaan, PT Arnotts Indonesia memiliki peraturan yang

telah ditetapkan menurut kesepakatan kerja antara PT Arnotts Indonesia dengan

Serikat Pekerja tingkat perusahaan. PT Arnotts juga memiliki beberapa jenis

pekerja, berdasarkan pada sifat dan jangka waktu kerja pekerja, terdapat 2 (dua)

status karyawan, yaitu :

1. Pekerja Kontrak

Pekerja kontrak adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untuk

jangka waktu tertentu berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati

dengan menerima gaji sesuai jumlah hari hadir.

2. Pekerja Tetap

Pekerja tetap merupakan pekerja yang meiliki hubungan kerja untuk

jangka waktu yang tidak ditentukan berdasarkan hari kerja yang melebihi

20 (dua puluh) hari dalam satu bulan dan melebihi 3 (tiga) bulan secara

terus menerus dengan gaji dengan cara bulanan, harian maupun

borongan.

Untuk memperlancar jalannya kerja dalam proses produksi, maka PT

Arnotts Indonesia membagi waktu kerja sebagai berikut :

a. Karyawan Kantor

Bagi mereka yang bekerja di perkantoran PT Arnotts Indonesia telah

menetapkan waktu kerja sebagai berikut :

Pukul 08.00 16.30 dengan waktu istirahat pukul 12.00 12.30

18
b. Karyawan Produksi

Untuk pekerja yang memiliki tugas berhubungan langsung dengan proses

produksi PT Arnotts Indonesia menetapkan untuk membagi dalam tiga

kelompok jam kerja (shift) secara bergantian dalam setiap minggunya,

adapun waktunya adalah sebagai berikut :

Shift 1 : Pukul 06.30 15.00 dengan waktu istirahat 30 menit

Shift 2 : Pukul 15.00 22.30 dengan waktu istirahat 30 menit

Shift 3 : Pukul 22.30 06.30 dengan waktu istirahat 30 menit

Dalam setiap minggunya terdapat lima hari kerja, yaitu mulai hari Senin

sampai dengan hari Jumat, kecuali pada hari libur nasional dan hari libur

perusahaan yang sudah ditetapkan oleh PT Arnotts Indonesia dan dengan jumlah

jam kerja dalam satu minggu adalah 40 jam. Disamping waktu yang telah ditetapkan

PT Arnotts Indonesia juga memberikan fasilitas berupa jaminan sosial dan

kesejahteraan karyawan, dimana jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan tersebut

diberikan dalam bentuk :

a. Sistem pengupahan yang diatur menurut peraturan Pemerintah yang

berlaku.

b. Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) berupa :

1. Jaminan kecelakaan kerja.

2. Jeminan kematian.

3. Jaminan hari tua.

4. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang meliputi :

- Pemeriksaan kesehatan pada dokter.

19
- Perawatan di rumah sakit.

- Biaya bersalin istri pekerja.

- Keluarga Berencana (KB)

c. Alat kerja berupa pakaian kerja yang diberikan oleh perusahaan.

d. Peralatan keselamatan kerja seperti kacamata las, sarung tangan kerja dan

topi yang selalu tersedia bagi karyawan yang memerlukan.

e. Tunjangan Hari Raya (THR).

f. Tunjangan biaya transportasi.

g. Koperasi karyawan.

h. Tempat peribadatan.

i. Sarana olahraga

2.5 Occational Health & Safety (OH & S) Perusahaan

Occational Health & Safety merupakan kesehatan dan keselamatan kerja

yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, lingkungan dan cara-cara

melakukan pekerjaan, sehingga dengan adanya Occational Health & Safety ini PT

Arnotts Indonesia mengharapkan adanya hubungan timbal balik antara seluruh

pekerjanya dengan kesehatan. Occational Health & Safety yang telah ditetapkan oleh

PT Arnotts Indonesia bertujuan untuk memelihara dan menjaga jiwa serta raga

seluruh karyawan, karena dengan bekerja secara aman sesuai dengan instruksi dan

aturan kerja yang disediakan, itu berarti seluruh karyawan dan manajemen telah

memelihara jiwa dan raga sesuai dengan harapan dari pihak perusahaan dengan

pemberlakuan Occational Health & Safety. Ada beberapa manfaat yang dapat

20
dihasilkan dengan adanya Occational Health & Safety ini, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan moral kerja.

2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3. Menurunkan angka absen atau hilangnya jam kerja akibat sakit atau

kecelakaan kerja.

4. Menurunkan angka kecelakaan.

5. Meningkatkan keselamatan kerja.

Untuk dapat merealisasikan manfaat tersebut ada beberapa yang prinsip kerja

yang harus diterapkan oleh setiap pekerja dan seluruh orang yang berada di dalam

PT Arnotts Indonesia. Prinsip kerja tersebut diantaranya :

1. Selalu ikuti petunjuk dan rambu-rambu yang ada di area kerja anda.

2. Pastikan anda telah mengetahui cara kerja dari alat kerja.

3. Pastikan bahwa anda telah siap melakukan pekerjaan, bila perlu lakukan

pemanasan.

4. Terapkan cara mengangkat dan memindahkan barang yang benar

(material handling).

5. Jangan mengangkat sendiri beban yang melebihi 40% berat badan anda.

6. Jangan pernah melakukan tindakan jalan pintas karena keamanan anda

akan terancam, seperti mengkanibal sensor pada guardian masin dan lift

barang.

7. Jagalah selalu kebersihan tempat kerja anda.

8. Janganmenggunakan lift barang sebagai alat angkut orang.

21
9. Gunakan selalu alat pelindung kerja sesuai ketentuan di tempat kerja.

10. Stop, apakah anda teleh memakai peralatan keamanan dengan benar?.

11. Laporkan kecelakaan kerja sekecil apapun.

12. Gunakan alat bantu untuk memindahkan barang yang berat.

13. Jangan mengendarai forklift bila belum memiliki SIO atau mengikuti

pelathan.

14. Jangan menumpang pada forklift atau hand pallet.

2.6 Kondisi Bisnis Perusahaan

Saat ini persaingan antar perusahaan sangat beragam di berbagai industri, dan

Michael Porter mengidentifikasi bahwa menurutnya ada lima kekuatan yang

menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik dari suatu pasar atau segmen

pasar. Dan pendekatan inilah yang banyak digunakan utuk mengembangkan strategi

oleh banyak industri. Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat

dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan. Dimana lima kekuatan tersebut adalah

pesaing industri, pendatang baru potensial, barang substitusi, kekuatan pembeli dan

yang terakhir kekuatan pemasok. Kelima faktor tersebut dapat digambarkan pada

gambar berikut dibawah ini.

22
Pendatang Baru
Potensial

Ancaman

Kekuatan Tawar

Pemasok Pembeli
Pesaing

Kekuatan Tawar

Ancaman

Substitusi

1. Ancaman persaingan industri yang ketat

Kekuatan ini paling berpengaruh jika dibandingkan dengan empat

kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat

berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan kompettitif (competitive

advantage) dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan

pesaingnya. Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan

balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu, menambah fitur,

23
menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan

Suatu segmen akan menjadi tidak menarik di dalam segmen tersebut

telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif. Segmen yang ada

bahkan menjadi lebih tidak menarik jika pada segmen tersebut stabil dan

menurun, penambahan kapasitas pabrik dalam jumlah besar, biaya tetap

tinggi, penghalang untuk keluar besar, atau jika pesaing memiliki

kepentingan yang besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi ini

akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan

pengenalan produk baru, sehingga akan menjadi sangat mahal bagi

perusahaan untuk bersaing.

Saat ini, persaingan di dalam industri makanan ringan dapat

dikategorikan sangat ketat, dimana banyak produsen yang bermain di dalam

industri ini, sebut saja selain PT Arnotts Indonesia masih ada nama-nama

besar seperti Danone, Mayora, Garuda Food, Indofood, dan masih banyak

lagi termasuk pesaing-pesaing kecil yang memproduksi Yan-yan dan lain

sebagainya.

2. Ancaman pendatang baru

Daya tarik dari sebuah segmen berbeda-beda menurut tingkat

pengahalang untuk masuk dan keluarnya. Segemen yang paling menarik

adalah segmen yang memiliki tingkat penghalang untuk masuk yang tinggi

dan tingkat pengahalang untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan baru

yang dapat memasuki industri, dan perusahaan yang memiliki kinerja yang

buruk dapat dengan mudah keluar. Jika penghalang untuk masuk dan

penghalang untuk keluar tinggi, potensi laba memang akan tinggi, namun

24
perusahaan memiliki resiko yang lebih besar karena dengan kondisi demikian

perusahaan yang memiliki kinerja buruk harus tetap tinggal dan berjuang

keras disana.

Jika penghalang untuk masuk dan keluar rendah, perusahaan dapat

dengan mudah masuk dan keluar dari industri, serta tingkat pengembalian

investasinya relatif stabil bahakan tergolong rendah. Kasus yang terburuk

adalah jika ada sebuah segmen yang memiliki karakteristik penghalang

masuk yang rendah dan tingkat penghalang untuk keluar tinggi. Dalam

kondisi ini perusahaan-perusahaan akan masuk dalam situasi yang

menguntungkan akan tetapi sulit untuk keluar pada saat menghadapi situasi

yang buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan

penurunan pendapatan bagi semua pihak.

3. Ancaman produk substitusi (pengganti)

Suatu segmen akan menjadi tidak menarik jika terdapat barang

substitusi atau potensial dari suatu produk. Produk substitusi akan membatasi

harga dan laba yang yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan dari

sebuah segmen tertentu. Perusahaan harus mengamati secara dekat

kecenderungan harga dari produk pengganti. Jika kemajuan teknologi atau

persaingan meningkat di industri barang pengganti tersebut, maka harga dan

laba dalam segmen tersebut mungkin akan menurun.

4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli

Suatu segmen akan menjadi tidak menarik bagi sebuah perusahaan

jika pembeli memiliki kekutan posisi tawar menawar (bargaining

power)yang tinggi atau semakin meningkat. Pembeli akan berusaha untuk

25
memaksa harga dari sebuah produk diturunkan, meminta mutu yang lebih

baik, menuntut peningkatan dalam pelayanan, serta membuat para pesaing

akan saling beradu, yang aman semua itu akan menjadi beban bagi

profitabilitas penjual.

Kekuatan posisi tawar menawar para pembeli akan berkembang jika

mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut

merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut tidak

terdeferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/ produk lain rendah, pembeli

peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau jika pembeli dapat

melakukan integrasi ke hulu.

Untuk melindungi diri mereka, penjual dapat memilih pembeli yang

memiliki kekuatan posisi tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti

pemasok. Pertahanan yang lebih baik adalah dengan mengembangkan

tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh pembeli yang kuat.

5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar menawar pemasok.

Kakuatan yang terakhir dalam analisa lima kekuatan porter adalah

ancaman kekuatan posisi tawar pemasok, dimana suatu segemen akan

menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan

harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Pemasok cenderung

menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit

barang substitusi, produk yang dipasok adalah produk masukan yang penting,

biaya berpindah pemasok tinggi, dan jika pemasok dapat melakukan integrasi

ke hilir.

26
2.7 Bvksbvjksbkasbvjbkj

2.8 Vlsbvlsbobjsdfbvobofs

2.9

27

Vous aimerez peut-être aussi