0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
70 vues2 pages
Prosedur pelayanan peserta di Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan meliputi pelaporan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kepada BPJS dan Disnaker setempat dalam 2x24 jam, verifikasi status kepesertaan peserta di Trauma Center, dan pengajuan permintaan penjaminan biaya perawatan apabila diperlukan.
Prosedur pelayanan peserta di Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan meliputi pelaporan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kepada BPJS dan Disnaker setempat dalam 2x24 jam, verifikasi status kepesertaan peserta di Trauma Center, dan pengajuan permintaan penjaminan biaya perawatan apabila diperlukan.
Prosedur pelayanan peserta di Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan meliputi pelaporan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kepada BPJS dan Disnaker setempat dalam 2x24 jam, verifikasi status kepesertaan peserta di Trauma Center, dan pengajuan permintaan penjaminan biaya perawatan apabila diperlukan.
1) Pihak Pelapor wajib melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja yang menimpa peserta kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Disnaker setempat (Dinas Ketenagakerjaan dimana wilayah kerjanya termasuk area lokasi terjadinya kecelakaan) dalam jangka waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan kerja atau sejak didiagnosis penyakit akibat kerja. 2) Pelaporan ke Disnaker sebagai laporan tahap I dengan menggunakan formulir 3 KK1 atau 3 PAK bisa dalam bentuk tanda terima atau bukti pengiriman/bukti fax ke 031- (8481040)/bukti email dengan alamat : pengawasan_disnakersby@yahoo.co.id (Formulir 3 KK1 atau 3 PAK1 tidak diwajibkan mendapatkan stempel Disnaker setempat). 3) Jika kasus kecelakaan kerja terjadi di lalu lintas, maka Pihak Pelapor juga wajib melaporkan kepada Pihak Kepolisian bahwa telah terjadi kasus kecelakaan di lalu lintas 1 X 24 jam. 4) Apabila Pihak Pelapor melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja lebih dari 2 x 24 jam ke BPJS Ketenagakerjaan, maka Pihak Pelapor membuat surat pernyataan tidak mengulangi keterlambatan pelaporan kecelakaan dengan tembusan ke disnaker setempat. 5) Peserta yang mengalami kecelakaan kerja dapat langsung ke Klinik/Rumah Sakit Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama dengan membawa identitas kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan atau e-KTP. 6) Petugas administrasi Rumah Sakit Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan melakukan pengecekan eligibilitas status kepesertaan peserta melalui aplikasi eRSTC yang tersedia situs web (website) Badan Penyelenggara. a. Apabila tidak terdaftar maka petugas administrasi Rumah Sakit Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan melakukan konfirmasi kepada Bidang Pelayanan Kantor Cabang kerjasama. b. Apabila tidak terdaftar berhubung data belum terintegrasi (online) dengan aplikasi eRSTC,agar Bidang Pelayanan berkoordinasi dengan Bidang Pemasaran. Jika data tidak dapat diintegrasikan dalam waktu 2x24 jam, maka peserta diberlakukan sebagai pasien umum. c. Apabila tidak terdaftar karena perusahaan menunggak iuran , maka peserta diperlakukan sebagai pasien umum. 7) Petugas Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan untuk selanjutnya; a. Melanjutkan proses administrasi berdasarkan data yang terekam sebelumnya dari Klinik Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan bagi peserta rujukan. b. Mengisi data yang berhubungan dengan tenaga kerja di Formulir Laporan Kecelakaan tahap 1 (formulir 3 KK 1 PAK 1) melalui aplikasi e RSTC dan menghubungi perusahaan untuk kelengkapan administrasi bagi peserta. 8) Pada kasus rawat inap atau kasus tertentu yang membutuhkan penjaminan,maka Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan mengajukan permintaan penerbitan surat keterangan penjaminan dari Kantor Cabang yang melakukan kerjasama. 9) Kantor Cabang yang melakukan kerjasama paling lama 3 x 24 jam hari kerja secara sistem menerbitkan Surat Keterangan Penjaminan pada kasus tertentu kepada Rumah Sakit Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan. 10) Pihak Pelapor wajib menandatangani Surat Pernyataan Trauma Center dan Surat Pernyataan RTW serta membantu melengkapi dokumen pendukung laporan tahap 1 (Absensi, Copy Kartu Peserta , Copy KTP, Kronologis Kejadian dengan 2 orang saksi; KK1;KK2; Bukti Lapor ke Disnaker). 11) Kantor Cabang kepesertaan wajib membantu mengkoordinasikan kepadaPihak Pelapor yang merupakan peserta cabangnya untuk melengkapi dokumen pendukung laporan tahap I, agar Kantor Cabang yang bekerjasama dengan Trauma Center tersebut dapat segera memproses tagihan pembayaranTrauma Center tersebut. 12) Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut dapat diberikan rujukan keTrauma Center BPJS Ketenagakerjaan yang lebih lengkap fasilitas pelayanan kesehatannya.
13) Apabila kasusnya adalah penyakit akibat kerja, maka dokter
yang merawat wajib mengisi formulir 3b PAK3 disertai dengan bukti penunjang medis.