Vous êtes sur la page 1sur 9

PENDAHULUAN

Lazimnya pembahasan tentang sejarah peradaban sejarah dan kebudayaan islam oleh
ahli-ahli sejarah barat maupun timur diawali dengan uraian tentang sejarah bangsa arab
sebelum Islam. Hal ini memang tersas relevan, mengingat negri dan bangsa arab adalah yang
pertama kali mengenal dan menerima islam. Adalah suatu fakta bahwa agama islam
diturunkan di jazirah arab; karena itu sudah barang tentu bangsa arablah yang pertama kali
mendengar dan menghayati dan mengenal islam.
Seajarah perkembangan masyarakat arab dalam kenyataan tidak dapat dilepaskan dari
sejarah perkembangan islam. Bangsa arab adalah suatu bangsa yang diasuh dan dibesarkan
Islam; dan juga Islam didukung dan berkembang luaskan oleh bangsa arab. Dengan jelas
sejarah menunjukan bahwa kemajuan bangsa arab sampau menjadi bangsa besar, kuat dan
bersatu adalah berkat kesetiaan dan keikhlasannya terhadap islam. Demikian pula, islam
cepat tersiar dan tersear luas ke penjuru dunia, berkat peranan islam.
Dalam makalah ini saya akan sedikit menjelaskan tentang sejarah bangsa arab ditinjau
dari letak geografis jazirah arab, asal-usul bangsa arab, peradaban bangsa arab pra-islam,
kehidupan keagamaan bangsa arab, sisi positif bangsa arab, dan sisi negative bangsa arab.
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Jazirah Arab


Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi
Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai
Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah.
Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah
subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk
Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan demikian daerah hijau bebas dari
pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh
Nabi Saw di Mekkah dan di Madinah adalah agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh
perkembangan agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik yang
meliputinya.
Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar. Di sebelah
barat terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab, di sebelah timur
dengan teluk arab (Persia) dan di sebelah utara dengan gurun pasir Irak dan Syiria. Kemudian
Jazirah Arab ini terbagi kepada bagian tengah yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun
yang jarang penduduknya dan bahagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari
bagian tengah dan subur daerahnya dan banyak kota yang ada seperti: Bahrain, Oman.
Bagian tengah, terbagi kepada bagian utara di sebut dengan Nejedan bagian selatan di sebut
dengan al-Ahkaf yang jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub al-Khalli.
Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi Jazirah Arab berarti pulau Arab. Sebagian
ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan Shibhul Jazirah yang dalam bahasa Indonesia
berarti Semenanjung. Dilihat dari peta, Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang sisi-
sisinya tidak sejajar. Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah :
- Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.
- Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.
- Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
- Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.
Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian tengah dan bagian tepi. Setiap
bagian memiliki bentangan alam tersendiri. Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan
yang amat jarang dituruni hujan. Di bagian tengah inilah orang Badui tinggal. Bagian tengah
dari Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian yang lebih kecil yaitu: Bagian utara yang
disebut Najed dan bagian selatan yang disebut Al-Ahqaf. Bagian selatan penduduknya amat
sedikit. Karenanya bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat yang sunyi). Jazirah Arab
bagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah Arab. Pada bagian tepi ini,
hujan yang turun cukup teratur. Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk
kota. Sedangkan ahli ahli ilmu purba membagia Jazirah Arab menjadi tiga bagian :
1. Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya lembah Syam.
2. Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.
3. Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan Bumi Hijau.
B. Asal-Usul Bangsa Arab
Menurut para sejarawan asal mula bangsa arab terbagi menjadi 3 kaum/suku yang
berada di jazira arab, Adapun suku itu, yaitu :
1. Arab Baidah
Yaitu bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah lenyap
jejaknya. Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam catatan kitab-kitab
suci. Arab Ba'idah ini termaksud suku bangsa arab yang dulu pernah mendiami Mesopotamia
akan tetapi, karena serangan raja namrud dan kaum yang berkuasa di Babylonia, sampai
Mesopotamia selatan pada tahun 2000 SM suku bangsa ini berpencar dan berpisah ke
berbagai daerah, di antara kabilah mereka yang termaksud adalah: 'Aad, Tsamud, Ghasan,
Jad.
2. Arab Aribah
Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini. Mereka berasal dari
keturunan Qhattan yang menetap di tepian sungai Eufrat kemudian pindah ke Yaman. Suku
bangsa arab yang terkenal adalah: Kahlan dan Himyar. Kerajaan yang terkenal adalah
kerajaan Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar berdiri abad ke-2 SM.
3. Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena waktu Jurhum dari suku
bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar.
Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab, mengawini wanita suku Jurhum. Arab Musta'ribah
sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim ismail (Adnaniyyun).
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka termasuk ras atau rumpun
bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian yang anggotanya meliputi wilayah sekitar
Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania. Bangsa arab hidup berpindah-
pindah, karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan.
Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya stepa
(padang rumput) yang tumbuh secara sporadic di tanah arab di sekitar oasis atau genangan air
setelah turun hujan. Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu: Qathaniyun (keturunan Qathan) dan Adaniyun (keturuan
Ismail ibnu Ibrahim as)

C. Peradaban Bangsa Arab Pra-Islam


Sebagai lalu lintas perdagangan penting terutama Mekah yang merupakan pusat
perdagangan di Jazirah Arab, baik karena meluasnya pengaruh perdagangannya ke Persia dan
Bizantium di sebelah selatan dan Yaman di sebelah utara atau karena pasar-pasar
perdagangannya yang merupakan wilayah terpenting di Jazirah Arab karena begitu
banyaknya, yaitu Uk, Majnah, dan Dz al-Majz, menjadikannya kaya dan tempat
bertemunya aliran-aliran kebudayaan. Mekah merupakan pusat peradaban kecil. Bahkan
masa Jahiliah bukan masa kebodohan dan kemunduran seperti ilustrasi para sejarahwan,
tetapi ia merupakan masa-masa peradaban tinggi. Kebudayaan sebelah utara sudah ada sejak
seribu tahun sebelum masehi. Bila peradaban di suatu tempat melemah, maka ia kuat di
tempat yang lain. Man yang mempunyai hubungan dengan Wd al-Rfidn dan Syam,
Saba` (955-115 SM), Anb (400-105 SM) yang mempunyai hubungan erat dengan
kebudayaan Helenisme, Tadmur yang mempunyai hubungan dengan kebudayaan Persia dan
Bizantium, imyar, al-Mundharah sekutu Persia, Ghassan sekutu Rumawi, dan penduduk
Mekah yang berhubungan dengan bermacam-macam penjuru.
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang tersebar luas di antara kita
perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian. Pengertian yang tepat untuk
masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal
agama tauhid yang menyebabkan minimnya moralitas. Pencapaian mereka membuktikan
luasnya interaksi dan wawasan mereka kala itu, seperti bendungan Marib yang dibangun
oleh kerajaan Saba`, bangunan-bangunan megah kerajaan imyar, ilmu politik dan ekonomi
yang terwujud dalam eksistensi kerajaan dan perdagangan, dan syiir-syiir Arab yang
menggugah. Sebagian syiir terbaik mereka dipajang di Kabah. Memang persoalan apakah
orang Arab bisa menulis atau membaca masih diperdebatkan. Tetapi fakta tersebut
menunjukkan adanya orang yang bisa mambaca dan menulis, meski tidak semuanya. Mereka
mengadu ketangkasan dalam berpuisi, bahkan hingga Islam datang tradisi ini tetap ada.
Bahkan al-Quran diturunkan untuk menantang mereka membuat seindah mungkin kalimat
Arab yang menunjukkan bahwa kelebihan mereka dalam bidang sastra bukan main-main,
karena tidak mungkin suautu mukjizat ada kecuali untuk membungkam hal-hal yang
dianggap luar biasa

D. Kehidupan Keagamaan Bangsa Arab


Sebelum Islam penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam, dan Jazirah
Arab telah dihuni oleh beberapa ideolgi, keyakinan keagamaan. Bangsa Arab sebelum Islam
telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka. Kepercayaan ini diwarisi
turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as. al-Quran menyebut agama itu
dengan Hanif, yaitu kepercayaan yang mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan
menghidupkan dan mematikan, Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya. Kepercayaan
yang menyimpang dari agama yang hanif disebut dengan Watsniyah, yaitu agama yang
mempersyarikatkan Allah dengan mengadakan penyembahan kepada :
Anshab, batu yang memiliki bentuk
Autsa, patung yang terbuat dari batu
Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, logam dan semua patung yang
tidak terbuat dari batu.
Berhala atau patung yang pertama yang mereka sembah adalah : Hubal. Dan
kemudian mereka membuat patung-patung seperti Lata, Uzza, Manata, dll. Tidak semua
orang arab jahiliyah menyembah Watsaniyah ada beberapa kabilah yang menganut agama
Yahudi dan Masehi. Agama Yahudi dianut oleh bangsa Yahudi yang termaksud rumpun
bangsa Samiah (semid). Asal usul Yahudi berasal dari Yahuda salah seorang dari dua belas
putra nabi Yakub.
Agama Yahudi sampai ke Jazirah Arab oleh bangsa Israel dari negeri Asyur. Mereka
diusir oleh kerajaan Romawi yang beragama Masehi dan bangsa Asyur ini berangsur-angsur
mendiami Yastrib (Madinah) dan sekitarnya dan mereka menyebarkan agama Yahudi
tersebut.Agama Masehi yang berkembang adalah : Sekte Yaqubiah yang mengatakan bahwa
perbuatan dan iradat al Masih adalah tabiat ketuhanan. Kaum Yaqubiah berkata bahwa
persatuan ketuhanan dengan kemanusiaan pada diri al-Masih ialah sebagaimana air
dimasukan ke dalam tuak, lalu menjadi jenis yang satu.
Agama-agama yang ada pada saat itu antara lain :
1. Yahudi
Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab. Daerah
Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima menjadi pusat penyebaran
pemeluknya. Yaman juga dimasuki ajaran ini, bahkan Raja Dzu Nuwas Al Himyari juga
memeluknya. Bani Kinanah, Bani Al Haarits bin Kaab dan Kindah juga menjadi wilayah
berkembangnya agama Yahudi ini.
2. Nashara (Kristen).
Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah. Ada beberapa
gereja besar yang terkenal. Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam.
Demikian juga masuk di selatan Jazirah Arab dan berdiri gereja di Dzufaar. Lainnya, ada
yang di And dan Najran. Adapun di kalangan suku Quraisy yang menganut agama Nashrani
adalah Bani Asad bin Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlibdari kabilah
Rabiah dan sebagian kabilah Qudhaah.
3. Majusiyah
Sebagian sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah
dan Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki bin
Hisan) termasuk yang menganut ajaran Majusi ini. Majusiyah juga masuk ke daerah Hajar di
Bahrain.
4. Syirik (Paganisme).
Kepercayaan dengan menyembah patung berhala, bintang-bintang dan matahari yang
oleh mereka dijadikan sebagai sesembahan selain Allah. Penyembahan bintang-bintang juga
muncul di Jazirah Arab, khususnya di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani
Lakhm, Khuzaah dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.
5. Al Hunafa
Meskipun pada waktu hegemoni paganisme di masyarakat Arab sedemikian kuat,
tetapi masih ada beberapa orang yang dikenal sebagai Al Hanafiyun atau Al Hunafa. Mereka
tetap berada dalam agama yang hanif, menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya serta
menunggu datangnya kenabian.
Di antara beberapa agama/kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah penyembahan
terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah, sehingga menyesaki
lingkungan Kabah. Dan setiap qabilah di Arab memiliki berhala sebagai sesembahan mereka
sendiri-sendiri. Di antara berhala yang paling populer di kalangan mereka ialah :
1. Wadd.
Adalah nama patung milik kaum nabi Nuh yang berasal dari nama seorang shalih dari
mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di Jeddah dan diberikan kepada Auf bin
Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al Quraa di Dumatul Jandal dan disembah oleh bani kalb
bin Murrah. Patung ini ada sampai datangnya Islam kemudian dihancurkan Khalid bin Walid
dengan perintah Rasulullah.
2. Suwaa
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan
kepada Mudhor bin Nizaar dan diserahkan kepada bani Hudzail serta ditempatkan di Rohaath
sekitar 3 mil dari Makkah.
3. Yaghuts
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan
kepada Naim bin Umar Al Muradi dari Majhaj dan ditempatkan di Akmah atau Jarsy di
Yaman, disembah oleh bani Majhaj dan bani Anam dari kabilah Thaiyi.
4. Yauq
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan
kepada kabilah Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan, disembah oleh orang-orang
Hamadan.
5. Nasr
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada
kabilah Himyar dan ditempatkan di Saba disembah oleh bani Dzi Al Kilaa dari kabilah
Himyar dan sekitarnya.
6. Manaah
Adalah salah satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut dari arah Al Musyallal di
Qadid antara Makkah dan Madinah. Patung ini sangat diagungkan oleh suku AlAus dan Al
Khazraj. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib untuk menghancurkannya pada penaklukan
kota Makkah.
7. Laata
Laata adalah kuburan orang shalih yang ada di Thaif yang dibangun dengan batu persegi
empat. Bangsa Arab seluruhnya sangat mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di
menara masjid Thaif. Ada yang mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang
membuat masakan Sawiiq untuk jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian kuburannya di
sembah. Ketika bani Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah mengutus Al Mughiroh bin
Syubah untuk menghancurkannya dan kuburan ini dibakar habis.
8. Al Uzza
Al Uzza adalah satu pohon yang disembah. la lebih baru dari Al Laata, ditempatkan di Wadi
Nakhlah di atas Dzatu Irqin. Mereka dulu mendengar suara keluar dari Al Uzza. Berhala ini
sangat diagungkan Quraisy dan Kinanah. Ketika Rasulullah Saw menaklukan Makkah, beliau
mengutus Khalid bin Al Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada tiga pohon dan ketika
dirobohkan yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita hitam berambut kusut dalam keadaan
rneletakkan kedua tangannya di bahunya menampakkan taringnya. Di belakangnya, ada juru
kuncinya. Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah, ternyata ia adalah seekor merpati,
lalu Khalid bin Al Walid membunuh juru kuncinya.
9. Hubal
Merupakan patung yang paling besar di Kabah. Diletakkan di tengah Kabah. patung ini
terbuat dari batu aqiq merah dalam rupa manusia. Dibawa Amru bin Luhai dari Syam. Isaaf
dan Naailah (Dua patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam. Dua patung ini berasal
dari sepasang orang Jurhum yang masuk ke Kabah dan berbuat fujur, lalu dikutuk menjadi
dua batu, seiring perjalanan waktu, keduanya disembah.
10. Dzul Khalashah
Ini adalah berhala milik kabilah Khatsam, Bajilah dan Daus yang berada di Tubaalah, daerah
antara Makkah dan Yaman. Begitulah gambaran keadaan agama di Jazirah Arabiyah sebelum
datangnya Islam. Mereka masih mengimani rububiyah Allah dan menganggap Allah sebagai
sesembahannya juga dan sebagai Dzat Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah risalah
samawiyah yang yang dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah nabi
Ibrahim dan Ismail.
E. Sisi Positif Dan Sisi Negative Bangsa Arab.
Arab jahiliyah itulah kata-kata yang sering kita dengar baik dari tulisan ataupun dari
perkataan orang. Jika dilihat dari fakta kemajuan yang terjadi di bangsa arab, yang maju
dalam bidang astronomi, bangunan dan lain-lain, maka jahiliah disini bukan berarti bodoh
namun bodoh dalam hal tidak meggunakan hukum/aturan Allah dalam kehidupan sehari-
sehari.
Jadi dapat kami tarik kesimpulan bangsa arab memiliki sisi negative dan sisi positif yaitu ;
Sisi negative:
1. Memandang rendah derajat wanita dan membunuh bayi perempuan yang baru lahir dan
juga membunuh anak laki-laki yang di anggap tidak pemberani.
2. Minum-minuman yang memabukan.
3. Perjudian
4. Pencurian dan Perampokan
5. Perkelahian dan Peperangan
6. Mengawini banyak istri(Poligami) dan mengawini ibu dan saudara-saudaraya sendiri
7. Menyembah berhala
Sisi Positif
1. Syajahah ( Pemberani)
2. Amanah
3. Sangat Menghormati tamu
4. Memotong tangan pencuri
5. Berkembangnya ilmu pengetahuan, diantaranya ilmu astronomi, ilmu bangunan, Ilmu
tentang iklim, Ilmu sejarah.
KESIMPULAN
Secara geografis jazirah arab hampir seluruh wilayahnya merupakan padang pasir
yang sangat luas. Asal-usul bangsa arab menurut para ahli sejarah terbagi menjadi 3 suku
yaitu Arab Baidah, Arab Aribah, Arab Musta'ribah
, system pemerintahan yang digunakan, peradaban bangsa arab pra-islam, kehidupan
keagamaan bangsa arab, sisi positif bangsa arab, dan sisi negative bangsa arab.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mubarakfuri, Shafiyyurrahman, Ar-Rahiq Al-Makhtum, Jakarta;Ummul Quro. 2012


Ismail, Faisal.Drs, Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta;CV.Bina Usaha.1984
Prof. Dr. Abu Suud, Islamilogi, Rineka Cipta;Jakarta.2003

Vous aimerez peut-être aussi