Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
oleh :
Annisa Rahmawati
(142211101034)
Metode Penelitian
Rancangan studi atau study design terdiri dari studi 1 (n=58) adalah studi terkontrol
plasebo dimana subyek (11-12 per kelompok) secara acak menerima salah satu dari lima
perlakuan yaitu simvastatin 10 mg dengan plasebo; simvastatin 10 mg dengan ezetimibe 0,25
mg, 1 mg, atau 10 mg; atau plasebo saja. Untuk studi 2 (n=24) dibagi dalam 8 subyek per
kelompok secara acak menerima salah satu dari tiga perawatan berikut: simvastatin 20 mg
dengan ezetimibe 10 mg, 20 mg simvastatin dengan plasebo, atau ezetimibe 10 mg dengan
plasebo. Subyek stabil sebagai pasien rawat jalan NCEP. Langkah 1 diet 7 hari, diikuti
dengan rawat inap selama 16 hari untuk memastikan kepatuhan. Setelah semalaman puasa
10jam, sutdi pencegahan diberikan oral dengan 200ml non-carbonasi air suhu ruang, 1dd1 di
pagi hari selama 14 hari. Puasa (kecuali air) dilanjutkan sampai makanan disediakan 2jam
setelah pemberian dosis dap tepat pada siang hari.
Subyek yang digunakan adalah dengan kriteria serum LDL-C 130mg dl-1; dalam
kondisi sehat, tidak memiliki riwayat penyakit, tidak minum obat0obatan, minuman keras,
dan merokok.
Pengukuran yang dilakukan adalah tolerabilitas yang dilakukan pada hari ke 15,
menggunakan sampel urin dan darah yang dikumpulkan sebelum dosis awal dan akhir pada
studi (hari ke 15) kemudian di lihat ALT, GGT,CPK. Selanjutnya adalah farmakodinamik
dimana dikumpulkan profil serum lemak (LDL-C, TC, HDL-C, dan TG) setelah pemberian
dosis pada hari ke 1, 7, 14, daan 15. Fase farmakokinetik dilihat dari sampel darah rata-rata
jumlah plasma simvastatin dan konsentrasi b-hydroxysimvastatin yang dikumpulkan pada jam
awal pada hari terakhir (0 jam pada hari 14) dan pada 0.5, 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24 jam pada
hari terakhir.
Metode analisis yang digunakan adalah untuk konsentrasi lipoprotein dihitung secara
kuantitatif menggunakan alat pengujian lipid, simvastatin dan konsentrasi b-
hydroxysimvastatin menggunakan LC-MS/MS, jumlah plasma ezetimebe diukur
menggunakan pengujian LC-MS/MS yang tervalidasi dan analisis farmakokinetik
menggunakan perhitungan Cmax dan tmax dan AUC yang kemudian dilanjutkan analisis
statistik menggunakan ANOVA.
Hasil Penelitian
Kedua grafik diatas menunjukkan kedua studi menunjukkan baseline LDL-C yang
sama pada kedua perlakuan.
Pada tolerabilitas diperoleh bahwa tidak ada efek samping serius, tidak ada perubahan
secara klinik atau perubahan pada tanda-tanda vital, EKG, atau dari uji laboratorium pada
semua perlakuan.
Pada hasil farmakodinamik kedua studi menunjukkan secara signifikan berkurangnya
LDL-C vs placebo dari awal pemberian ke hari ke 7 dan ke 14 yang grafik keduanya bisa
dilihat pada grafik dibawah ini, dimana penurunan >50% terlihat pada studi 2.
Kesimpulan
Hipotesis yang menyatakan bahwa penggunaan obat golongan statin dengan ezetimibe
dapat menimbulkan interaksi farmakodinamik yang merugikan tidak terbukti pada pengujian
ini. Potensi interaksi farmakodinamik keduanya malah memberikan kegunaan dan
menawarkan manfaat klinis yang signifikan bahwa kombinasi tersebut aman dan dapat
ditoleransi. Namun interaksi farmakodinamik mungkin terjadi apabila keduanya diberikan
dengan dosis yang berlebihan. Diperlukan studi klinis lebih lanjut mengenai dosis aman
pemberian kombinasi keduannya dan penilaian efikasinya.
Pada penelitian ini pemberian ezetimibe pada dosis hingga 10mg dan simvastatin
10mg atau 20mg perhari masih dapat ditoleransi dengan baik dan memberikan penuruna
LDL-C yang signifikan dibandingkan hanya pemberian simvastatin saja. Pada dosis tersebut
pula tidak tampak adanya interaksi farmakodinamik yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kosoglou, T et al., 2002. Pharmacodynamic Interaction Between The New Selective
Cholesterol Absorption Inhibitor Ezetimibe And Simvastatin. British Journal of
Clinical Pharmacology. Vol.(54): 309-319. Departement of Clinical Pharmacology,
Schering-Plough Research Institute. USA.