Vous êtes sur la page 1sur 4

Pisang Agung (Musa paradisiaca)

I. Asal Muasal Tanaman Pisang

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu jenis buah tropis yang mempunyai
potensi cukup tinggi untuk dikelola. Pisang telah menjadi komoditas ekspor dan impor di
pasar internasional. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara yang kemudian menyebar luas
ke benua Afrika dan Amerika. Habitatnya adalah daerah tropis yang beriklim basah, dan
dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun tinggi.

II. Botani Tanaman Pisang

Menurut ilmu tumbuhan-tumbuhan (botani), pisang diklasifikasikan ke dalam golongan


sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monokotyledonae
Ordo : Scitaminae
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca Linn.
Tanaman pisang merupakan tanaman semusim yang akan mati setelah sekali berbuah,
namun sebelum berbuah tanaman ini selalu melakukan regenerasi yaitu melalui tunas-tunas
yang muncul pada bonggolnya. Tunas anakan akan menggantikan tanaman induk dan siap
menghasilkan buah baru.
Tanaman pisang terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Akarnya berupa akar
serabut yang berpangkal pada umbi batang. Akar terbanyak terdapat di bagian bawah tanah
yang tumbuh sampai kedalaman 75 sampai 150 cm di dalam tanah. Akar yang berada di
bagian samping umbi batang tumbuh ke samping atau mendatar. Perkembangan akar samping
bisa mencapai 4 sampai 5 meter. Batang pisang terletak dalam tanah berupa umbi batang.
Batang yang berdiri tegak di atas tanah merupakan batang semu yang terbentuk dari pelepah
daun panjang yang saling menelangkup dan menutupi dengan kuat dan kompak sehingga
dapat berdiri tegak seperti batang tanaman. Tinggi batang semu berkisar antara 3,5 sampai
7,5 meter tergantung jenisnya. Daun pisang letaknya tersebar, helaian daun berbentuk lanset
memanjang dan bagian bawah berlilin yang diperkuat oleh tangkai daun yang panjangnya
antara 30 sampai 40 cm. Bunga pisang berkelamin satu, berumah satu dalam satu tandan.
Daun penumpu bunga berjejal rapat dan tersusun secara spiral. Daun pelindung berwarna
merah tua, berlilin dan mudah rontok dengan panjang 10 sampai 25 cm.

III. Ekofisiologi Tanaman Pisang

Pisang termasuk tanaman yang mudah tumbuh, mudah beradaptasi terhadap lingkungan
tumbuh karena dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan)
pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman pisang dapat tumbuh optimal
pada tipe iklim basah sampai kering dengan curah hujan antara 1.400 mm dan 2.500 mm per
tahun dan merata sepanjang tahun. Tanaman pisang membutuhkan tanah yang subur dengan
pH antara 4,5 dan 7,5. Walaupun tidak menyukai tanah kering, pisang juga tidak
menghendaki air yang menggenang terus-menerus karena akar tanaman memerlukan
peredaran udara yang baik di dalam tanah.
Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman pisang. Di sentra-sentra
produksi utamanya, suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15 C dalam jangka
waktu yang cukup lama. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27 C, dan
suhu maksimumnya 38 C. Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi
kelebihan penyinaran akan menyebabkan daunnya terbakar matahari (sunburn). Dalam
keadaan cuaca berawan atau di bawah naungan ringan, daur pertumbuhannya sedikit panjang
dan tandannya lebih kecil. Pisang sangat sensitif terhadap angin kencang, karena angin yang
terlalu kencang dapat merobek-robek daunnya, menyebabkan distorsi tajuk dan dapat
merobohkan pohonnya.

IV. Pisang Agung Lumajang

SALAH satu produk unggulan pertanian di Kabupaten Lumajang adalah Pisang Agung.
Kelebihan dari jenis pisang ini di antaranya berukuran besar, satu tandan dapat berisi 1-2
sisir, panjang per satu buah berkisar antara 33-36 cm dengan lingkar buah 19 cm dan tahan
simpan lama, sehingga pisang agung ini cocok sebagai buah untuk oleh-oleh maupun sebagai
bahan baku produksi kripik, pisang goreng, pisang rebus dan getuk pisang.

SENTRA PRODUKSI
Pisang agung di Kabupaten Lumajang banyak dibudidayakan di wilayah Kecamatan Senduro
dan Keeamatan Pasrujambe. Luas areal pengembangan meliputi 1.323 ha dengan jumlah
populasi tanaman 1.190.700 rumpun. Tanaman yang dibudidayakan petani meliputi dua
varietas yaitu: Jenis Agung dan jenis Talum, baik secara monokultur maupun sebagai kebun
campuran. Jumlah produksi pisang agung di Kabupaten Lumajang per hari mencapai 53.1
ton, baik untuk kepentingan industri kripik pisang maupun untuk buah suvenir yang banyak
dijual di pasar-pasar buah di Kota Lumajang.

SPESIFIKASI
Spesifikasi Pisang Agung Komoditi Unggulan Kabupaten Lumajang adalah :
:> Jenis tanaman Pisang Agung Talun.
:> Warna buah mulai masak hijau kekuning-kuningan.
:> Bentuk buah bulat, panjang agak melengkung.
:> Satu tandan berisi 1 2 sisir.
:> Ukuran buah :
Panjang : 20 30 cm.
Diameter buah : 70 100 mm.
Ketebalan kulit : 3 5 mm
lsi per sisir : 15 20 buah.
:> Rasa manis agak masam.
:> Daging buah berwarna kuning keputihan dan tidak banyak berair.
:> Daya simpan buah: 3-4 minggu, dengan digantung lebih tahan lama.
:> Berat pertandan: 10-20 kg.
:> Bagus untuk bahan kripik pisang.

VI. Kandungan Buah Pisang Agung

Buah pisang mengandung nilai gizi cukup tinggi sebagai sumber karbohidrat, vitamin
dan mineral seperti kalium, fosfor, besi, dan kalsium. Kalium diketahui bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung dan membersihkan karbondioksida di
dalam darah. Kandungan kalium yang tinggi dapat memperlancar pengiriman oksigen ke otak
dan membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Buah pisang juga mengandung cukup
banyak vitamin A, sedikit vitamin B1 dan vitamin C. Kandungan vitamin A yang tinggi dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ISPA (infeksi saluran pernafasan), kulit bersisik,
dan kebutaan.
Kandungan gula di dalam buah pisang merupakan gula buah atau fruktosa yang mempunyai
indeks glikemik rendah. Keunggulan lain dari buah pisang adalah mengandung
serat . Serat sangat baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. Serat juga mampu
mencegah kanker saluran pencernaan karena mampu mengikat zat karsinogen di dalam
saluran pencernaan.
Kandungan lain pisang Agung (Musa paradisiaca) yang telah ranum, adalah lectin. Lectin
merupakan protein yang secara spesifik berikatan dengan gugus gula tertentu dan memiliki
reaksi kimia terhadap gugus gula tersebut. Lectin pada pisang disebut Banana Lectin
(BanLec), yaitu lectin yang secara spesifik terikat pada mannose, dimana gugus gula ini
banyak terdapat pada protein di permukaan HIV. Hal ini didukung oleh data bahwa lectin
dapat berfungsi melawan infeksi karena dapat mengikatkan diri pada glukosa yang terdapat
pada permukaan sel parasit. Hal ini mendorong penulis untuk mengetahui apakah BanLec
dapat digunakan sebagai terapi.
Sumber : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: SAREKDA Jawa
Timur, edisi: 008,1 2010, hlm. 22.

Vous aimerez peut-être aussi