Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1/1/2016
TEAM VCT RAFFLESIA KIBANG BUDI JAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, bahwa bulan September 2016 kami
telah menyelesaikan sosialisasi Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) bagi siwa-siswi se-Kecamatan
Lambu Kibang. Sebuah program perduli HIV-AIDS bagi anak remaja dengan tujuan
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang
Bawang Barat dalam hal ini bagian Pemberantasan Penyakit yang telah memberikan masukan
Akhir kata, laporan kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kerja team VCT
Rafflesia Kibang Budi Jaya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Besar
harapan kami, saran dan kritik yang membangun kami butuhkan untuk perbaikan-perbaikan di
2016
1
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR...1
DAFTAR ISI......2
BAB I PENDAHULUAN....3
B. PELAKSANAAN PROGRAM..........................................................................................4
C. PENCAPAIAN PROGRAM..............................................................................................4
DOKUMENTASI KEGIATAN.......................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan Ilmu dan Teknologi selain membawa manfaat bagi mereka yang dapat
menggunakan dengan baik juga berefek bagi mereka yang menyalahgunakan. Berbagai foto,
video bahkan situs-situs yang menampilkan hal-hal yang tidak bermanfaat pun lebih mudah
diakses. Secara alamiah rasa ingin tahu yang sangat besar terjadi di dalam diri remaja serta rasa
ingin mencoba semua tantangan membuat seorang dengan mudah terjerumus akan hal-hal yang
negative apalagi bila tidak dibekali dasar keagamaan dan dasar pengetahuan seorang remaja
tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran yang empuk bagi peredaran
obat-obat terlarang dan sebagai pengguna akses internet terbesar di dunia perlu mendapatkan
perhatian yang lebih terutama remaja karena sangat diyakinkan bahwa pengguna dunia internet,
media social terbesar di negara ini adalah anak remaja. Kebebasan seksual, penggunaan narkoba
yang tidak sesuai dengan karakter budaya bangsa pun tidak lagi diperdulikan oleh beberapa
remaja, apalagi stempel gaul dipakaikan bila berani mencoba hal itu.
narkoba suntik dan hubungan seksual yang tidak sehat atau bergonta-ganti. Dengan fenomena di
atas, sangat dikhawatirkan perkembangan HIV-AIDS akan menunjukkan kenaikan yang tentu
saja ini merupakan hal yang cukup mengerikan terutama bagi generasi penerus bangsa ini. Oleh
karena itu Kementrian Kesehatan membuat program untuk sosialisasi ABAT. Sejak tahun 2014
puskesmas Kibang Budi Jaya dibentuk Team VCT Rafflesia dengan SK Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk menjalankan program ABAT secara kontinu dan
3
BAB II
KEGIATAN PROGRAM
Sasaran responden kegiatan adalah usia 15 tahun sampai 25 tahun, berdasarkan rentang umur
tersebut, team vct membuat perencanaan sasaran adalah anak-anak sekolah menengah pertama
Visi Sosialisasi ABAT ini adalah diperolehnya pengetahuan yang benar tentang penyakit
HIV-AIDS.
Metode sosialisasi ABAT ini adalah dengan melakukan pretest pengetahuan HIV-AIDS,
pemutaran film dari Kementerian Kesehatan RI, diskusi dan posttest pengetahuan HIV-AIDS.
B. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program sosialisasi ini diadakan pada bulan September 2016 yang juga
merupakan awal bulan ajaran baru. Sasaran penyuluhan merupakan siswa-siswi kelas tiga
C. Pencapaian Program
Rentang usia sasaran sosialisasi ABAT berkisar dari usia 13 (tiga belas) tahun sampai 18
(delapan belas) tahun. Distribusi usia peserta penyuluhan ABAT dapat dilihat di bawah ini.
4
Grafik 1. Distribusi Usia Peserta Penyuluhan ABAT 2016
150
160
140
120
95
100 80
80 61
60 41
40
20 9
0
13 th 14 th 15 th 16 th 17 th 18 th
Usia peserta penyuluhan yang terbanyak adalah 15 (lima belas) tahun yakni sebanyak 150
peserta yang tersebar di sebanyak 8 (delapan) sekolah. Jumlah keseluruhan peserta sebanyak 439
siswa-siswi.
Distribusi peserta laki-laki dan perempuan pada sosialisasi ABAT tahun 2016 dipaparkan
sebagai berikut :
200
236 Laki-laki
Perempuan
5
Terdapat sebanyak 200 peserta laki-laki atau siswa dan 236 peserta perempuan atau
siswi. Angka tersebut merupakan peserta penyuluhan sosialisasi ABAT bukan merupakan jumah
Dari table di atas dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran yang terendah ada di SMA
Gunung Sari sebanyak 76%, hal ini kemungkinan disebabkan adanya kesalahpahaman mengenai
kunjungan yang dilakukan oleh petugas, para siswa menyangka adanya penyuntikan imunisasi,
untuk sekolah yang lain, angka kehadirannya cukup tinggi. Sementara itu di dalam pelaksanaan
sosialisasi ABAT dilakukan pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat pengetahuan para
siswa seputar penyakit HIV-AIDS. Untuk melihat sampai sejauhmana tingkat pengetahuan para
siswa, di bawah ini kami paparkan hasil pencapaian pelaksanaan program ABAT 2016.
6
Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan ABAT
JML
No Sekolah Peserta Pretest % Posttest %
1 SMP Kibang Yekti Jaya 34 9 26.5% 34 100%
2 MTS Kibang Budi Jaya 40 3 7.5% 40 100%
3 SMP Gilang Tunggal Makarta 79 29 36.7% 79 100%
4 MAN Kibang Budi Jaya 76 31 40.8% 76 100%
5 SMP Gunung Sari 127 13 10.2% 127 100%
6 SMA Gunung Sari 19 6 31.6% 19 100%
7 SMK Kibang Budi Jaya 33 12 36.4% 33 100%
8 Pondok Pesantren Lesung Bakti Jaya 28 8 28.6% 28 100%
Total 436 111 25.5% 436 100%
Dari table di atas didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dari sebelum penyuluhan
dan sesudah penyuluhan. Sebanyak 25,5 persen siswa yang menjawab benar dari pertanyaan
yang diberikan seputar penyakit HIV-AIDS setelah mendapatkan penyuluhan sebesar 100 persen
para siswa dapat menjawab pertanyaan seputar HIV-AIDS dan dinyatakan telah ABAT. Hal ini
7
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kegiatan sosialisasi ABAT ini merupakan kegiata tahunan tim rafflesia puskesmas Kibang
Budi Jaya, hasil akhir yang diharapkan adalah sesuai misi sosialisasi ini. Banyak sekali
rintangan yang dihadapi banyak secara internal maupun external. Salah satunya, karena kegiatan
ini merupakan kegiatan tahunan bukan merupakan program baru, beberapa sekolah menanggapi
b. Saran
Perlu adanya inovasi bahkan mungkin materi penyuluhan berupa film mengenai HIV-AIDS
yang baru guna mencegah kejenuhan baik itu dari pihak tim sendiri maupun sekolah.
8
DOKUMENTASI KEGIATAN ABAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DAN ATAS
SE-KECAMATAN LAMBU KIBANG
9
DOKUMENTASI KEGIATAN ABAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DAN ATAS
SE-KECAMATAN LAMBU KIBANG
10