Vous êtes sur la page 1sur 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cadangan minyak bumi yang semakin menipis seiring dengan meningkatnya jumlah
konsumen menyebabkan melonjaknya harga BBM dan krisis energi . Oleh karena itu semakin
banyak dikembangkan berbagai sumber energi alternatif seperti energi matahari, energi air,
energi panas bumi, dan berbagai sumber energi lainnya. Dasar pemilihan sumber energi yang
akan dimanfaatkan antara lain terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah
bioetanol.

Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dari tumbuh-tumbuhan dengan


menggunakan mikroorganisme melalui proses fermentasi. Mikroorganisme yang paling
banyak digunakan dalam fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae (ragi roti)
karena harganya murah dan lebih mudah didapat. Etanol atau etil alkohol C2H5OH berupa
cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan tidak
menimbulkan polusi udara yang besar bila terjadi kebocoran. Etanol adalah bahan bakar
beroktan 118, sehingga dapat menggantikan timbal sebagai peningkat oktan dalam bensin.
Kelebihan bahan bakar nabati (BBN) selain dapat diperbarui (renewable) juga bersifat ramah
lingkungan, dapat terurai (degradable), mengurangi efek rumah kaca, serta kontinuitas bahan
bakunya terjamin Salah satu BBN yang tidak bersaing dengan bahan pangan pokok manusia
adalah ubi Singkong (Hambali dkk, 2007).

Ubi singkong merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung,
dan ubi jalar, serta mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku
industri maupun pakan ternak. Bagian tanaman ubi singkong yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif adalah umbinya karena banyak mengandung pati atau karbohidrat
sebesar 27,9% per 100 gram berat bahan. Pembuatan bioetanol ubi singkong putih cukup
menarik perhatian karena mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan proses
pemisahan pigmen warna dibanding dengan ubi jalar kuning, merah, atau ungu serta lebih
mudah ditemukan. Kadar pati dalam ubi singkong,lumayan tinggi dan dapat digunakan sebagai
sumber bioetanol (Izzati dan Yusnidar, 2010).

Melihat potensi ubi singkong tersebut maka penulis ingin melakukan percobaan dalam
pembuatan bioetanol secara fermentasi.. Diharapkan dari percobaan dapat diketahui kadar
etanol dan sifat fisik dari bioetanol seperti densitas dan viskositasnya.

1.2 Tujuan

1. Melakukan sintesis ubi singkong menjadi bioetanol melalui proses fermentasi.

2. Mengetahui kadar etanol yang dihasilkan dari sintesis ubi singkong menjadi bioetanol
melalui proses fermentasi.

3. Mengetahui apakah etanol yang dihasilkan dari ubi singkong memenuhi SNI
DAPUS LATAR BELAKANG

Hambali, E., Mujdalipah, S., Halomoan, A.T., Waries, A., Hendroko, R. 2007. Teknologi
Bioenergi. Jakarta: Agromedia Pustaka

Izzati, N dan Yusnidar, R. 2010. Optimasi Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih (ipomea
batatas) Sebagai Sumber Alternatif Bahan Bakar yang Terbarukan. Malang: PKM-
AI Universitas Negeri Malang

Vous aimerez peut-être aussi