Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880
namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi
tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan
komuitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.
1
melakukan penyederhanaan dan merangsang minat perusahaan untuk masuk ke
bursa serta menyediakan kemudahan-kemudahan bagi investor. Kebijakan ini
dikenal dengan tiga paket yakni Paket Kebijaksanaan Desember 1987, Paket
Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket Kebijaksanaan Desember 1988.
2
Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi dengan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1199/KMK.010/1991. Dalam keputusan ini dijelaskan bahwa tugas
Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara bursa, maka hanya
menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga membentuk lembaga baru
seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI), reksadana, serta manajer Investasi.
3
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan bagaimana Sejarah Pasar Modal di Indonesia
2. Menjelaskan bagaimana BAPEPAM
3. Menjelaskan bagaiman Sistem Perdagangan di BEI
4. Menjelaskan bagaiman IHSG
5. Menjelaskan bagaimana IPO
6. Menjelaskan bagaimana Pasar Modal Skunder
7. Menjelaskan bagaimana Peran Pemerintah dalam Pasar Modal
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami sejarah pasar modal di indonesia
2. Agar mahasiswa memahami apa itu BAPEPAM
3. Agar mahasiswa memahami Sistem Perdagangan di BEI
4. Agar mahasiswa memahami IHSG
5. Agar mahasiswa memahami IPO
6. Agar mahasiswa memahami bagaimana Pasar Modal Skunder
7. Agar mahasiswa memahami Peran Pemerintah dalam Pasar Modal
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa.
Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree Witansi &
Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa. Wiekert &
V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa.
Cruyff dan Fa. Gebroeders. Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan
obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi
yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-
perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda
serta efek perusahaan Belanda lainnya.
5
lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota
Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa. Anggota bursa
di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. V.
Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di
Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa.
Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Hal ini
dikarenakan keadaan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat
dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 miliar (jika di indeks dengan
harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang
berasal dari 250 macam efek.
6
tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar Modal, serta
membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Yang kedua ialah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT
Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan penyertaan
modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar. Yang ketiga adalah
memberikan keringan perpajakan kepada perusahaan yang go public dan kepada
pembeli saham atau bukti penyertaan modal.
7
perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal,
Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga deposito. Pengenaan pajak ini
berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya
kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor
perbankan dan sektor pasar modal.Yang ketiga adalah Paket Kebijaksanaan
Desember 1988 atau Pakdes 88 yang pada dasarnya memberikan dorongan yang
lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan bursa.Hal ini memudahkan investor yang berada di luar
Jakarta.
8
PT. Bursa Efek Surabaya, serta pada tanggal 13 Juli 1992 berdiri PT. Bursa Efek
Jakarta yang menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana bursa.
Pada tanggal 22 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock
Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek:
BES dan BEJ. Pada tanggal 19 September 1996, BES mengeluarkan
sistem Surabaya Market information and Automated Remote Trading (S-MART)
yang menjadi Sebuah sistem perdagangan yang komprehensif, terintegrasi dan
luas remote yang menyediakan informasi real time dari transaksi yang dilakukan
melalui BES. Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia,
khususnya Thailand, Filipina, Hong Kong, Malaysia,Singapura, Jepang, Korea
Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata
uang asing terhadap nilai dolar.
9
Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada
akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.Dari
regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas yakni, diberikannya
kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas.
Amanat yang diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa
Bapepam dapat melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi
kejahatan di pasar modal.
B. Bapepam
Sejak diresmikannya Pasar modal Indonesia diresmikan 1997, Badan
Pengawas Pasar Modal dan Laporan keuangan (Bapepam-LK) memiliki pengaruh
signifikan dalam proses pencairan dana perusahaan melalui investor. Bapepam-
LK merupakan badan di bawah Departemen Keuangan yang bertanggung jawab
untuk mengatur bursa saham dimana saham dan obligasi perusahaan
diperdagangkan serta mengatur prinsip pengungkapan informasi keuangan
sehingga investor dapat menggunkannya untuk mengambil keputusan. Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah
sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas
membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
lembaga keuangan. Ketua Bapepam-LK saat ini adalah Nurhaida.
10
Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal;
Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan
Perusahaan Publik;
Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang
lembaga keuangan;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan tata usaha Badan.
Struktur Organisasi
Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan membawahi 1
Sekretariat dan 12 Biro Teknis, di mana lingkup pembinaan dan pengawasan
meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha
jasa pembiayaan serta modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum
Biro Riset dan Teknologi Informasi
Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
Biro Pengelolaan Investasi
Biro Transaksi dan Lembaga Efek
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
11
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
Biro Perasuransian
Biro Dana Pensiun
Biro Kepatuhan Internal
Visi Bapepam-LK
Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan
profesional, yang mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga
keuangan non bank sebagai penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan
berdaya saing global
12
Kewenangan Bapepam
Bapepam mempunyai beberapa kewenangan untuk memastikan kegiatan pasar
modal berjalan sebagaimana mestinya. Kewenangan-kewenangan tersebut antara
lain adalah
a. Memberikan izin usaha kepada para pelaku kegiatan pasar modal untuk
melakukan kegiatan yang mendukung pasar modal yaitu :
Bursa efek
Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Reksa Dana
Perusahaan Efek
Penasehat Investasi
Biro Administrasi Efek
b. Memberikan izin kepada perorangan untuk melakukan kegiatan yang
mendukung pasar modal untuk menjadi :
Wakil Penjamin Emisi Efek
Wakil Perantara Pedagang Efek
Wakil Manajer Investasi
Wakil Agent Penjual Reksa Dana
c. Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian untuk melakukan kegiatan yang
mendukung kegiatan pasar modal.
d. Mewajibkan pendaftaran kepada para profesi pendukung kegiatan pasar modal
meliputi notaris, konsultan hukum, penilai (surveyor), akuntan dan wali amanat.
e. Menetapkan tata cara dan syarat pendaftaran untuk masuk ke pasar modal dan
melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang dianggap perlu guna terciptanya
kegiatan pasar modal yang efektif dan efisien.
13
C. Sistem Perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia
Saham, bukti right, waran, obligasi konversi adalah jenis-jenis efek yang
diperdagangkan di BEI. Transaksi Di BEI dilakukan pada hari-hari yang disebut
dengan Hari Bursa, yaitu:
14
Mekanisme perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia
Pelaksanaan perdagangan efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas Jakarta Automated Trading System (JATS). Sedangkan perdagangan
obligasi perusahaan dan obligasi negara di BEI menggunakan sistem
perdagangan yang disebut FITS (Fixed Income Trading System) dan OTC-FIS
(Over-the-Counter Fixed Income Service).
Mekanisme perdagangannya sebagai berikut:
1. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di
salah satu perusahaan efek.
2. Selanjutnya investor tersebut harus mendepositkan sejumlah uang tertentu
sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
3. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder
diawali dengan order (pesanan) untuk harga tertentu.
4. Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round
lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
5. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas
akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order
tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi.
1. JENIS-JENIS PASAR
1.1. Pasar Negoisasi
Pasar negoisasi di BEI terdiri dari:
Perdagangan dalam jumlah besar (Block Trading) untuk jumlah saham minimal
200 ribu lembar saham.
Perdagangan di bawah standar lot (Odd Lot) untuk jumlah saham kurang dari
standar lot (di bawah 500 saham).
Perdagangan tutup sendiri (Crossing) untuk transaksi jual beli yang dilakukan
oleh satu anggota Bursa.
Perdagangan saham pemodal asing untuk saham yang tercatat (Foreign Board).
15
1.2. Pasar Reguler
Jenis-jenis transaksi yang termasuk ke dalam pasar reguler adalah:
Jumlah saham dalam satuan standar lot yaitu 1 (satu) lot adalah 500 saham
(untuk saham yang bukan reksa dana), sedangkan standar lot untuk saham reksa
dana 1 (satu) lot adalah 100 saham. Khusus untuk saham perbankan 1 lot adalah
5000 saham.
Perubahan harga (fraksi) dalam menawar di bursa: Sejak tanggal 3 januari 2005,
satuan perubahan harga (fraksi) untuk saham adalah :
- Untuk harga saham kurang dari Rp. 500,- (lima ratus rupiah ), ditetapkan
fraksi sebe-sar Rp. 5,- (lima rupiah).
- Untuk harga saham dalam rentang Rp. 500,- (lima ratus rupiah) sampai
dengan Rp. 2000,- (dua ribu rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp. 10,-
(sepuluh rupiah).
- Untuk harga saham dalam rentang Rp. 2000,- (dua ribu rupiah) sampai dengan
Rp. 5000,- (lima ribu rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp. 25,- (dua puluh
lima rupiah).
- Untuk harga saham Rp. 5000,- (lima ribu rupiah) atau lebih, ditetapkan fraksi
sebesar Rp. 50,- (lima puluh rupiah).
- Untuk harga Right sampai dengan Rp. 100,- ditetapkan kelipatan Rp. 1,-
dengan setiap kali perubahan maksimum Rp. 10,-. Bagi Right dengan harga
antara Rp. 100,- hingga Rp. 1.000,- ditetapkan kelipatan Rp. 10,- dengan
setiap kali perubahan maksimum Rp. 100,-.
- Untuk harga saham waran sampai dengan Rp. 100,- ditetapkan kelipatan
Rp.1,- de-ngan setiap perubahan maksimum Rp. 10,-. Bagi Waran dengan
harga antara Rp. 100,- sampai dengan Rp. 1000,- ditetapkan kelipatan Rp. 5,-
dengan setiap kali perubahan maksimum Rp. 50,-, sedangkan untuk waran
dengan harga Rp. 1000,- sampai Rp. 5000,- ditetapkan kelipatan Rp. 10,-
dengan setiap kali perubahan maksimum Rp. 100,- dan untuk harga Waran
diatas Rp. 5000,- ditetapkan kelipatan Rp. 25,- dengan setiap kali perubahan
maksimum Rp. 200,-.
- Transaksi terjadi berdasarkan prioritas harga dan prioritas waktu.
16
1.3. Pasar Tunai
Pasar tunai disediakan bagi perusahaan Pialang yang tidak dapat memenuhi
kewajiban da-lam penyelesaian transaksi dipasar regular dan Negosiasi (gagal
menyerahkan saham) pada hari bursa keempat (T+3). Pasar Tunai dilakukan
dengan prinsip pembayaran dan penyerahan seketika (cash And carry).
17
Limit Order. Pada jenis ini, investor memberikan batas harga tertentu kepada
pialang. Dalam hal order beli, pialang akan melaksanakan order tersebut hanya
pada harga yang telah ditentukan atau harga yang lebih rendah dari batas harga
yang diberikan investor. Jika ordernya adalah order jual, maka pialang akan
malaksanakan order jika harga saham lebih tinggi atau sama dengan batas
harga yang ditentukan. Order jenis ini cenderung sulit dijalankan, karena
terdapat ketidakpastian harga, ketidakpastian kapan order dija-lankan, dan
karena adanya batasan harga. Contoh: Harga pasar saham PT. ABC saat ini Rp.
750,- seorang investor memberikan limit order untuk menjual 100 lembar
saham ABC dengan batas harga Rp. 800,- per lembar saham dalam satu hari
tertentu. Hal ini kemungkinan sulit dilaksanakan mengingat harga yang
diminta lebih tinggi, kecuali bila harga saham tersebut naik Rp. 50,- per
lembar.
Stop order terdiri dari stop order (atau sering disebut stop-loss order) dan stop
limit order (li-hat No.4). Stop-loss order dilakukan bila investor menentukan
batas harga (stop price). Jika ia akan melakukan order jual, maka stop-loss
order adalah batas harga bawah pialang tidak boleh (stop) menjual sahamnya
di bawah harga itu untuk menghindari kerugian. Kebalikannya, untuk order
beli, maka stop-loss order adalah batas harga atas di mana pialang.tidak boleh
membeli saham diatas harga tersebut. jika kemudian ada pihak lain yang
memperdagangkan saham tersebut dengan harga yang sama atau melebihi
harga yang ditentukan, maka penghentian order diberlakukan. Misalnya: stop-
loss order jual ditetap-kan Rp 750,-, maka penjualan hanya dilakukan pada
harga terbaik diatas harga Rp 750,- dan bila stop-loss order beli ditetapkan Rp
800,-, maka pembelian dilakukan pada harga terbaik dibawah harga Rp 800,-.
Stop limit order adalah jenis order yang bertujuan untuk mengurangi
ketidakpastian eksekusi harga yang berasosiasi dengan stop order. Dengan
stop limit order, investor me-nentukan dua batas harga, yaitu order price dan
limit price. Ketika saham diperdagangkan pada harga yang sama atau melebihi
harga stop order yang telah ditentukan, maka ter-bentuklah stop limit order
18
pada limit price untuk order beli yang ditentukan oleh inves-tor. Contohnya,
stop order ditentukan Rp. 800,-, dan saham bergerak menuju Rp. 825,-.
Investor kemudian menentukan Rp. 825,- sebagai limit price maka pialang
akan membeli saham dengan harga terbaik dibawah harga Rp. 825,- atau Rp.
800,-. Sebaliknya bila sa-ham diperdagangkan pada harga yang sama atau
kurang dari harga stop order, maka terben-tuklah stop limit order price untuk
order jual yang ditentukan investor. Misalnya, stop order ditentukan Rp.800,-
dan harga saham bergerak menuju Rp. 775,-, investor menentukan Rp. 775,-
sebagai limit price, maka pialang akan menjual saham tersebut dengan harga
terbaik di atas stop limit order Rp. 775,- atau di atas stop order price Rp.800,-.
4. INDEKS DI BURSA
Indeks harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang dibuat
berdasarkan rumusan tertentu untuk mencerminkan tingkat aktivitas dan fluktuasi
sebuah bursa efek. Setiap bursa efek mempunyai indikator tersendiri. Bursa saham
di Indonesia yaitu: Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini memiliki beberapa indeks,
yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Indeks LQ45, Indeks Sektoral,
dan yang terbaru adalah JII (Jakarta Islamic Index).
4.1. IHSG BEI atau JCI (Jakarta Composite Index)
IHSG BEI merupakan indikator pergerakan harga atas seluruh saham yang
tercatat di BEI, di mana satuan perubahan indeks dinyatakan dalam satuan poin.
Metode perhitungan index yang dipakai adalah = (Kapitalisasi pasar pada saat
perhitungan / kapitalisasi pasar pada tahun dasar perhitungan) x 100 %. Tahun
dasar perhitungan yang dipakai adalah tahun 1995 saat diimplementasikannya
sistem baru di BEJ, sejalan dengan keluarnya UUPM No. 8/1995. Dengan model
perhitungan seperti ini, setiap jenis saham akan mempunyai bobot yang berbeda.
Semakin besar kapitalisasi pasarnya, semakin besar bobotnya.
4.2. Indeks LQ-45
Indeks LQ45 adalah indeks dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki
likuidasi dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Kriteria pada saham-saham ini terus
direview setiap 6 bulan se-kali. Saham-saham pada indeks LQ45 harus memenuhi
19
kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut yang lengkapnya adalah
sebagai berikut:
- Masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-
rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
- Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan
terakhir).
- Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.
- Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan
jumlah ha-ri perdagangan transaksi pasar reguler.
20
4.4. Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks ini terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah Islam dan
merupakan tolok ukur kinerja suatu investasi saham berbasis syariah. Syarat
pemilihan saham pada umumnya sama dengan LQ-45, namun lebih ditekankan
pada jenis usaha emiten yang tidak boleh berten-tangan dengan syariah Islam,
seperti bukan usaha yang tergolong judi, lembaga keuangan konvensional, bukan
usaha yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan
makanan/minuman yang tergolong haram, dan bukan usaha yang memproduksi,
mensistri-busikan atau menyediakan barang atau jasa yang merusak moral dan
bersifat mudharat. JII juga akan di kaji setiap 6 bulan sekali, yaitu pada setiap
bulan Januari dan Juli. Melalui pem-bentukan indeks ini diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan inverstor untuk mengem-bangkan investasi secara
syariah.
21
Metode perhitungan
Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham
yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar
adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk
perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan
harga di BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah
sebagai berikut:
22
ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan
dengan baik.
Nilai
Tanggal
IHSG
100 10 Agustus 1982
637 27 Desember 1996
401 30 Desember 1997
398 AkhirDesember 1998
676 AkhirDesember 1999
416 24 Desember 2000
392 AkhirDesember 2001
424 AkhirDesember 2002
23
679 AkhirDesember 2003
1.000 AkhirDesember 2004
1.813 AkhirDesember 2006
2.745 28 Desember 2007
1.355 30 Desember 2008
2.534 30 Desember 2009
3.703 30 Desember 2010
3.821 30 Desember 2011
4.316 28 Desember 2012
5.000 18 April 2013
5.226 30 Desember 2014
5.518 1 April 2015
4.869 15 Juli 2015
24
3. Pencatatan Efek di bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di
bursa.
UU Pasar Modal juga mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan
penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Adapun yang dimaksud sebagai efek adalah surat berharga yaitu
surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,tanda bukti
hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan
setiap derivatif dari efek. Sementara itu, perusahaan publik didefinisikan sebagai
perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan utama untuk
melakukan go publik adalah mendapatkan pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam).
Pada saat IPO perusahaan harus menggunakan jasa perusahaan pialang
yang disebut underwritter atau penjamin emisi. Jadi, masyarakat yang ingin
membeli saham perusahaan tersebut harus berurusan dengan penjamin emisi ini.
Harga saham yang dijual di pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (underwriter), sedangkan harga di
pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran).
Apabila penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama, maka
terjadi underpricing. Sebaliknya apabila penentuan harga saham saat IPO secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder
di hari pertama, maka terjadi overpricing.
25
underpricing, maka dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada fenomena
underpricing saja.
Tujuan IPO
Tujuan diadakannya IPO bisa kita lihat dalam 2 aspek, yaitu:
1. Aspek Finansial :
a. Untuk refinancing atau restrukturasi permodalan, yaitu meningkatkan
permodalan memperbaiki struktur keuangan perusahaan (Debt Equity
Ratio)
b. Mengurangi Cost Of Fund
c. Merupakan sumber pendanaan Jangka Panjang.
2. Aspek Non Finansial :
a. Lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat
b. Meningkatkan profesionalisme
c. Pemasaran perusahaan melalui ekspansi bisnis atau perluasan usaha
d. Investasi baru dan
e. Mengambil alih usaha lain
26
4. Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder.
5. Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan.
6. Kemampuan untuk mengadopsi karyawan kunci dengan menawarkan opsi
(option)
Selain terdapat keuntungan, dalam menjadi perusahaan publik juga terdapat
beberapa kerugian yang timbul, yaitu:
1. Biaya laporan yang meningkat karena perusahaan memiliki kewajiban untuk
menyerahkan laporan kuartalan dan tahunan kepada regulator (misalnya di
Indonesia adalah BAPEPAM)
2. Ketakutan untuk diambil alih.
3. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada penawaran umum.
4. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi
dilusi kepemilikan saham.
5. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan
pembagian dividen.
27
1. Lembaga Penunjang IPO:
a. Perusahaan Sekuritas
b. Biro Administrasi Efek
2. Profesi Penunjang IPO:
a. Akuntan Publik
b. Penasihat Hukum
c. Penilai
d. Notaris
28
a) Full Commitment
Full Commitment atau menggaransikan saham sepenuhnya yang akan dijual,
bila perushaan membutuhkan dana sebanyak Rp. 500 milyar, maka perusahaan
sekuritas menjamin sepenuhnya dana tersebut bisa diberikan perusahaan
sekuritas atau saham yang diterbitkan pasti dapat dijual. Jika terjadi saham
tidak dapat dijual maka resiko ketidakberhasilan menjual saham tersebut
bukan pada perusahaan melainkan pada perusahaan sekuritas.
b) Best Effort
Tindakan penjaminan penjualan saham sesuai dengan jumlah saham yang laku
di jual. Misal jika dari Rp.500 milyar, yang laku terjual hanya Rp. 300 milyar
maka tanggung jawab perusahaan sekuritas hanya sebesar Rp. 300 milyar,
sisanya di tanggung perusahaan atau perusahaan sekuritas tersebut dapat
mengembalikan saham yang tidak laku tersebut.
Pada saat ini perusahaan sekuritas mempunyai kewajiban harus melakukan
dengan full commitment.
Di Indonesia dikenal dengan satu pendekatan lagi dan tidak banyak yang
tahu yang dikenal dengan IPO STRATEGIC, yaitu perusahaan sekuritas hanya
sebagai pembawa perusahaan untuk melakukan registrasi ke bapepam dan
semuanya tanggung jawab perusahaan. Tindakan ini persis sama dengan
pendekatan full commitment tetapi ada perjanjian khusus antara perusahaan
sekuritas dengan perusahaan yang ingin melakukan penawaran saham ke publik.
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang
ingin menawarkan saham ke publik, sebagai berikut :
a) Nilai penawaran yang pernah di kerjakan (size of offering)
b) Industri keahlian (industry specialization)
c) Riset yang di analisis (research coverage)
d) Reputasi perusahaan (Reputation)
e) Kualitas kelompok penjamin (Qualityof underwriting group)
f) Kekuatasn distribusinya (distribution strengh)
g) Hubungan personal (personal chemistry between company management and
the underwriters personnel)
29
h) Pelanggan yang dimiliki antara eceran dan lembaga (mix of retail and
institutional customers)
i) Dukungan setelah IPO (After market supports)
j) Kualitas para analisisnya (Quality of analysts)
k) Persoalan staff (Staffing problems)
l) Referensi dari beberapa penjamin (Underwriters references).
c. Penilai
Merupakan sebuah lembaga yang diatur melalui peraturan yang
dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 57/KMK.017/1996 tentang jasa penilai publik dimana keputusan tersebut di
rubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.16/KMK.01/2006 dan
30
disempurnakan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.125.KMK.01/2008 tentang jasa penilai publik.
Tugas dari Penilai :
a) Melakukan penilaian terhadap asset emiten
b) Memberikan rekomendasi yang berkenaan dengan asset
c) Memberikan advice mengenai property
d. Konsultan Hukum
Tugas Konsultan Hukum :
a) Melakukan pemeriksaan atas (legal audit)kondisi perusahaan secara hukum
b) Memberikan opini atas IPO Perusahaan.
Oleh karenanya konsultan hukum harus mengeluarkan dua surat dalam
penawaran saham ke publik yaitu opininya atas IPO yang dilakukan perusahaan
apakah sudah memenuhi persyaratan dikenal dengan Legal Opinion dan surat
mengenai legalitas hukum perusahaan dimana konsultan hukum melakukan
pemeriksaan hukum dikenal dengan Legal Audit.
31
g) Kualitas kualitatif konsultan hukum.
e. Konsultan Keuangan
Tugas Konsultan Keuangan, sebagai berikut:
a) Melakukan proyeksi ke depan tentang perusahaan
b) Memberikan advise kepada emiten mengenai keuangan perusahaan terutama
untuk IPO
c) Membuat perhitungan keuangan perusahaan sesuai pasar
d) Membantu emiten dalam rangka menghitung nilai saham yang akan dijual.
Konsultan Keuangan merupakan lembaga yang menjadi partner perusahaan secara
detail untuk terjadinya IPO.
f. Notaris
Akta yang dibuat oleh Notaris merupakan catatan yang dapat dibuat
sebagai bukti baik untuk perselisihan hukum maupun untuk kepentingan
musyawarah.
Tugas dari Notaris :
a) Membuat Akta IPO
b) Memberikan advise secara hukum berkenaan dengan kenotariatan.
Biasanya Notaris hanya bertugas ketika mengaktekan proses ipo dan juga
mengundang semua yang ikut serta membuat ipo perusahaan dalam hal ini
penjamin emisi untuk menyatakan komitmennya.
32
Pemilihan Notaris berdasarkan karakteristik sebagai berikut :
a) Reputasi Notaris
b) Pengalaman Notaris untuk emiten
c) Kecepatan Notaris untuk memenuhi dead-line
d) Size yang pernah diaudit konsultan keuangan
e) Kualitas kualitatif Notaris.
33
e) Mengkomunikasikan informasi perusahaan kepada publik agar diiterima
dengan baik.
34
persetujuan rencana IPO dan perubahan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga perusahaan ;
c. Perusahaan membentuk tim untuk mempersiapkan IPO paling sedikit 5
orang yang terdiri dari bidang akuntansi, hukum, corporate finance, dan
bidang lain yang dianggap perlu seperti pemasaran, produksi, dan
logistik. Pembentukan tim ini dimaksudkan untuk mempersiapkan
proyeksi dari masing-masing bidang untuk lima tahun ke depan. Untuk
bidang keuangan, proyeksi lima tahun ke depan dibuat dengan telah
mempertimbangkan aliran dana yang masuk pada saat penawaran
saham ke publik telah berjalan. Selain pembentukan tim untuk
mempersiapkan proyeksi, perusahaan juga sebaiknya melakukan
sosialisasi rencana IPO kepada seluruh staf agar semua staf memahami
proses IPO dan dapat mendukung proses IPO secara transparan dan
sesuai dnegan aturan yang ada ;
d. Mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan ;
e. Mempersiapkan kelengkapan dokumen-dokumen sebagai berikut :
- Surat pengantar pernyataan pendaftaran
- Prospektur lengkap, iklan, brosur, edaran, dan dokumen lain yang
diwajibkan yang berhubungan dengan proses IPO
- Rencana jadwal emisi
- Laporan keuangan
- Rencana penggunaan dana
- Proyeksi, jika dicantumkan dalam prospektus
- Legal audit
- Legal opinion
- Riwayat hidup komisaris dan direksi
- Perjanjian penjamin emisi
- Perjanjian agen penjualan
- Perjanjian perwaliamanatan
- Perjanjian dengan bursa efek
- Kontrak pengelolaan saham
35
- Kesanggupan calon emiten untuk menyerahkan semua laporan yang
diwajibkan oleh UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
- Bappepam-LK dapat meminta keterangan lain yang bukan merupakan
bagian dari pernyataan pendaftaran, seperti NPWP dan KTP komisaris
dan direksi
- Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi
- Khusus penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat utang, harus
mendapat peringkat dari lembaga pemeringkat terlebih dahulu
(pemeringkatan ini bisa dimintakan ke PT Pefindo Pemeringkat Efek
Indonesia)
- Mengajukan pernyataan go public kepada Bappepam-LK
- Kontrak pendahuluan dengan bursa efek
Adapun langkah-langkah pengajuan pernyataan pendaftaran ke
Bappepam-LK adalah sebagai berikut :
- Mengajukan pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh calon
emiten bersama penjamin emisi
- Emiten melakukan ekspos terbatas di Bappepam-LK
- Bappepam-LK melakukan inventarisasi atas kelengkapan dokumen
emisi
- Setelah semua dokumen lengkap, selanjutnya Bappepam-LK akan
melakukan evaluasi mengenai kelengkapan dokumen, kecukupan serta
kejelasan informasi, keterbukaan, dan aspek hukum, akuntansi,
keuangan, manajemen
- Tiga puluh hari sejak pengajuan pernyataan pendaftaran, Bappepam-LK
akan memberikan tanggapan
- Apabila semua dokumen lengkap, jelas, dan benar maka pernyataan
pendaftaran dinyatakan efektif
Setelah dinyatakan efektif, perusahaan dapat membuat prospektus yaitu
dokumen resmi yang dikeluarkan emiten dalam rangka menjual efek
kepada masyarakat.
2. Masa Penawaran
36
Melanjutkan pernyataan efektif yang dikeluarkan oleh Bappepam-LK,
maka perusahaan dapat melakukan penawaran dengan empat tahap
penawaran yang dapat ditempuh :
- Mempublikasikan prospektus
Setelah perusahaan membuat prospektus maka perusahaan harus
mempublikasikannya dengan cara mengiklankan di surat kabar nasional
dan dan public expose
- Melakukan penawaran perdana
Setelah membuat prospektus dan publikasi, emiten dapat melakukan
penawaran perdana dan investor bisa membeli saham
- Penjatahan efek
Apabila permintaan investor melebihi persediaan maka akan dilakukan
penjatahan untuk menghindari efek jatuh kepada sedikit investor
- Refund
Dalam hal investor yang sudah terlanjur menyetor uang untuk membeli
saham ternyata tidak mendapatkan jatah, maka terjadilah pengembalian
uang investor ini
3. Masa Pencatatan
Beberapa minggu setelah terjadinya penawaran perdana, bursa efek akan
melakukan pencatatan guna evaluasi. Pencatatan ini juga terdapat tahap-
tahap yang harus dipenuhi, yaitu :
- Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa
- Bursa melakukan evaluasi
- Permohonan yang memenuhi persyaratan pencatatan akan diberikan
surat persetujuan pencatatan
- Emiten membayar biaya pencatatan
- Bursa mengumumkan pencatatan efek di papan perdagangan elektronik
bursa
- Efek mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di BEI, dimulailah
perdagangan di pasar sekunder
-
37
Kendala IPO
Dalam melakukan IPO terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh suatu
perusahaan, Kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang
melakukan IPO, yaitu pada saat penetapan harga saham perdana pada IPO atau
saat go publik karena tidak ada harga pasar sebelumnya yang dapat diobservasi
untuk dipakai sebagai penetapan penawaran. Selain itu kebanyakan dari
perusahaan yang akan go publik mempunyai sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai pengalaman terhadap penetapan harga ini. Sebenarnya sebuah
perusahaan yang ingin go publik harus berhubungan dengan underwriter atau
penjamin emisi. Di sini terjadi penentuan harga saham yang ditetapkan bersama
antara perusahaan (emiten) bersama pihak penjamin (underwriter). Oleh karena
itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Bapepam No. Kep 01/PM/1988
pasal 11 bahwa penjamin emisi (underwriter) berperan dalam penetapan harga
saham di pasar perdana.
Kendala lain yang terjadi dalam IPO adalah harga saham perdana
cenderung underpricing. Telah diuraikan diatas bahwa Underpricing adalah suatu
keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah
dibandingkan dengan ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Bagi perusahaan
yang mengeluarkan saham, apabila terjadi underpricing berarti kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan dana maksimal. Sebaliknya bila terjadi
overpricing perusahaan akan berhasil menghimpun dana lebih murah, sehingga
akan mendapatkan dana yang maksimal. Kondisi Underpricing ini menyebabkan
terjadinya positive Initial Return (IR), dimana keuntungan yang diperoleh
pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana saat
IPO dengan harga jual yang bersangkutan di hari pertama dipasar sekunder. Para
pemilik perusahaan menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing, karena
terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran (wealth) dari
pemilik kepada para investor.
38
E. Pasar Modal Sekunder (Secondary Market)
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Fungsi
Pasar Sekunder:
1.Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
2.Dibebankan komisi untuk pembelian maupun penjualan
3.Pemesanan dilakukan melalui Anggota Bursa
4. Jangka waktu tidak terbatas
39
(Bank Indonesia). Dengan demikian pasar keuangan sebagai salah satu subsistem
perekonomian negara tidak akan bisa lepas (bebas) dari peranan pemerintah
tersebut. Dalam rangka mengatur sistem perekonomian pada umumnya dan
sektor-sektor ekonomi khususnya pemerintah mempunyai kebijakan yaitu:
masalahnya seberapa besar campur tangan pihak pmerintah dalam setiap sektor
perekonomian tersebut. Demikian halnya dan sekuritas lainnya. Sistem pasar
keuangan adalah sumber pinjaman masyarakat pada suatu perekonomian.
40
Selain itu pemerintah mengharapkan dengan dibentuknya Bapepam maka seluruh
kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat dengan biaya yang relatif
murah.
3. Departemen Teknis
Pemberian izin Usaha tergantung dari bidang usahanya masing masing.
Setiap bidang usaha izinnya akan dikeluarkan oleh departemen yang
membawahinya. Sebagai contoh untuk perusahaan pertambangan, maka izin
usahanya haruslah dikeluarkan oleh departemen pertambangan dan energi
Adapun izin usaha yang dikeluarkan adalah sebagei berikut :
Izin Usaha bidang keuangan dan perbankan dari departemen keuangan
melalui Bank Indonesia
Izin Usaha bidang pengangkutan dari departemen Perhubungan
Izin Usaha bidang perdagangan dari departemen perindustrian dan
perdagangan.
Izin usaha bidang industri oleh departemen perindustrian dan perdagangan
Izin usaha bidang perkebunan dan peternakan dari departemen pertanian.
Izin usaha bidang pariwisata dari departemen pos dan telekomunikasi
41
4. Departemen Kehakiman
Bagi perusahaan tang berbentuk PT, sebelum didirikan, maka anggaran
dasar perusahaan harus disahkan terlebih dahulu oleh Deprtemen Kehakiman.
Anggaran dasar ini sebelumnya dibuat di depan notaris lalu didaftarkan di
pengadilan negeri setempat untuk kemudian disahkan oleh Departemen
Kehakiman dan diberitakan dalam lembaran berita Negara.
BAB III
PENUTUP
42
KESIMPULAN
Pasar modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
meningkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
Dengan menggunakan mekanisme pasar keuangan tersebut.pemerintah juga
mempunyai alternatif lain guna meningkatkan pendapatan. pemerintah meminjam
uang dari bank sentral untuk menutupnya. Kebutuhan akan valuta asing dapat
menyedot peredaran uang lokal dalam suatu perekonomian negara. Dari segi lain.
Selain meminjam dana dari pasar modal. bank sentral itu sendiri meminjam dana
dari pasar keuangan.
SARAN
Adapun dari makalah ini penulis masih memiliki banyak kekurangan, kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan dari pembaca semua.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
43
1. http://belajarinvestasi.com/sekolah-saham/ipo-dan-prosesnya.html,pada
tanggal 20 September 2013.
3. http://djohanwidagdo.wordpress.com/2011/02/02/ipo-initial-public-offering-
dan-aspek-perpajakannya/, pada tanggal 20 September 2013.
4. http://id.shvoong.com/business-management/investing/2184154-definisi-
initial-public-offering-ipo/#ixzz2epnLCCjy, pada tanggal 20 September 2013.
44