Vous êtes sur la page 1sur 11

LAPORAN PRAKTER

KERJA BATU

NAMA : ROSIDA LESTALUHU

NIM : 1316174009

KELAS : TKJJ A
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan KERJA BATU dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki.

Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai KERJA BATU, yakni pemasangan batu dan kolom, plesteran dinding, dan
pemasangan ubin.

Saya juga menyadari sepenuhnya didalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu saya harapkan kritik dan saran demi perbikan
di masa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca.

Ambon, 11 Mei 2017

Penulis,

ROSIDA LESTALUHU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI..

BAB I

PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan..

1.3 Rumusan Masalah...

1.4 Metode Penulisan..

BAB II

LANDASAN TEORI.

2.1 Pengertian Batu Bata.

2.2 Jenis-jenis Batu Bata..

2.3 Fungsi Alat dan Bahan

2.4 Langkah Kerja..

BAB III.

PEMBAHASAN HASIL KERJA..

3.1 Pemasangan Bowplank.

3.2 Pemasanagn Bata..

3.3 Plesteran Dinding..

3.4 Pemasangan Ubin..

BAB IV..

PENUTUP.

4.1 Kesimpulan..

4.2 Saran.

4.3 Lembran Dokumentasi.

4.4 Daftar Pustaka..


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batu bata merupakan bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat
baik di pedesaan maupun diperkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pabrik-pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu
bata.

Penggunaan batu bata yang digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan
perumahan, bangunan gedung, pagar dan saluran. Batu bata umumnya didalam konstruksi bangunan
memiliki fungsi sebagai bahan Non-struktural, sebagai peyangga atau memikul beban yang ada saat
seperti pada konstruksi tingkat tinggi atau gedung, batu bata berfungsi sebagai Non-struktural yan
dimanfaatkan untu dinding pembatas dan estestika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.

Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi, baik Non-konstruksi ataupun structural perlu adanya
peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara meningkatan kualitas bahan material atau batu
bata sendiri maupun pnambahan dengan bahan lain.

Batu bata lempung adalah batu bata yang terbuat dari lempung atau tananh liat dengan atau
tanpa campuran bahan lain melalui suatu proses pembakaran atau pengeringan. Batu bata lempung
yang diproduksi melalui pembakaran lebih dekenal dengan nama batu merah. Dalam proses
pembuatannya baik pembuatan secara tradisional maupun modern tergantung kepada material dasar
pembentuk batu bata serta pengolahan dalam menghasilkan kualits produksi yang baik.

1.2 Tujuan Penulisan

Laporan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai awal dalam memilih jenis batu bata yang
mungkin akan digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai
sumber ilmu pengetahuan dan informasi bagi pembaca.

1.3 Rumusaln Masalah

Kesulitan yang dihadapi saat melakukan pekerjaan, yang pertama berbedanya ukuran batu bata,
sehingga sulit menentukan jarak siar antar bata. Menyusuk batu bata dengan tegak dan kesulitan yang
terakhir yaitu menentukan kedataran antar tegel.

1.4 Metode Penulisan

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan atau observasi secara langsung kepada objek yang
berhubungan dengan penulisan laporan ini. Yaitu terhadap pekerjaan batu, yang terdii
daripemasngan batu bata, plesteran dinding dan pemasangan ubin.

2. Perpustakaan

Sebuah koleksi buku dan majalah oleh karena itu perpustakaan modern telah
didefenisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam formal ataupun,
apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak.
BAB II

LANSADAN TEORI

Berdasarkn asal-usulnya batuan didefenisikan menjadi tiga dasar, yaitu Batuan beku, Batuan
sendimen, dan Batuan metamorf.

Batuan beku terbentuk dari magma cair yang mendesak ke permukaan bumi (mantel bumi).
Sesudah tersembul ke permukaan melalui rekahan-rekahan pada kulit bumu atau melalui gunug berapi
dan membentuk batuan beku dalam dan pada suatu saat akan timbul kepermukaan bumi karena adanya
proses erosi.

Jenis batuan beku terbentuk karena mendinginnya magma tergantung pada beberapa faktor
seperti komposisi magma, dan kecepatan mendinginnya magma tersebut.

Pada cairan magma yang akan mendingin, ukuran Kristal mineral berangsur-angsur membesar
dan sebagian mengendap pada suhu tinggi Kristal batuan yang tetap tinggal dalam batuan magma cair
kemudian bereaksi dengan partikel-partikel atau Kristal mineral terlarut dari lain dan membentuk
mineral baru pad temperatur yang lebih rendah.

2.1 Pengertian Batu

Batu merupakan suatu benda keras dan padat yang komposisinya terdiri dari pasir, kerikil, serta
miniral-mineral yang dihasilkan oleh alam atau dengan sengaja dibuat oleh manusia yang materialnya
saling terikat secara padat, dan memiliki bentuk seperti bongkahan, penggalan atau butiran.

2.2 Jeis-jenis Batu

Batu dapat digolonglan menjadi dua tipe yaitu:

a) Alam
Batu alam adalah batuan yang dihasilkan oleh alam yang berasal dari letusan gunung berapi,
contohnya:
Batuan sendimen
Batuan yang terbentuk karena adanya proses sementasi antara butiran oleh unsur
sementasi.
Contohnya:
- Kerikil (clay)
- Batu pasir (sandstone)
- Batu kapur (limestone)
- Batu bara
- Phospat, dan lain-lain.
Batuan Beku
Batuan yang terbentuk dari magma cair yang terdesak ke permukaan bumi atau mantel
bumi. Contohnya:
- Batu granit
- Basalt
- Rhyolite
- Andesit, dan lain-lain.
Batuan metamorf
Batuan yang terbentuk karena adanya proses perubahan komposisi dari batuan akibat panas
dan tekanan tanpa pernah menjadi cair. Contohnya:
- Marmer
- Batu basak, dan lain-lain
b) Batu Buatan
Batu buatan adalah batu yang dibuat oleh manusia, batu ini terbagi menjadi 2 golongan yaitu:
Batu buatan yang dibakar
Batuan ini pada umumnya disebut batu bata atau bata merah. Di dalam konstruksi
bangunan batuan ini dipakai sebagai pengisi untuk pekerjaan pembuatan tembok atau
dinding.
Dari bahan mentah yang digunakan
Ditinjau dari bahan mentah yang digunakan dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
- Batu cetak
- Batako

2.3 Fungsi Alat dan Bahan

a) Alat

Alat pada pekerjaan batu merupakan penunjang dalam melakukan pekerjaan batu, alat yang
bias digunakan pada pekerjaan ini adalah:

Sekop
Sebagai pengangkut pasir, semen, kerikil dan sebagai alat pencampur (pengaduk) dari
material.
Sendok spesi
Menyedok campuran, memasang bata atau batu kali, memotong bata dan untuk plesteran
Ruskam besi
Untuk membantu menahan spesi
Meter
Alat pengukur pada pekerjaan bangunan
Benang
Alat penentu alat kedataran, kelurusan, ketegakkan, pada pekerjaan atau sebagai acuan
kelurusan
Watterpas
Menentukan arah kelurusan, ketegakkan, kedataran pada pekerjaan dengan jangkauan
tangan 1 meter.
Ember plastik
Sebagai pengangkut material
Ruskam kayu
Untuk menghaluskan plesteran
Ayakan
Sebagai alat pengayak pasir dan material lain
Jidar kayu
Untuk meratakan atau meluruskan plesteran
b) Bahan

Bahan pada pekerjaan batu merupakan elemen utama bahan yang digunakan adalah:

Semen
Sebagai bahan perekat campuran
Pasir
Sebagai pelengkap bahan campuran
Air
Sebagai bahan perantara untuk membasahi semen dan pasir sehingga menjadi satu
campuran yang saling terikat.
Batu bata
Ukuran 20 cm x 10 cm x 5 cm
Tegel
Tegel digunakan sebagi penutup lantai dan dinding tetapi juga digunakan untuk menghias
dinding.

2.4 Langkah Kerja

a) Pemasangan Batu Bata

Siapkan alat dan bahan


Membuat bowplank
Pemasangan penyusunan bata
Tentukan jarak siar dan spesi
Kontrol tegak lurus, mendatar setiap pasangan bata dengan watterpass

b) Plesteran dinding

Pembuatan campuran
Menentukan spesi
Isi plesteran
Buat kepala dan kaki plesteran
Ratakan plesteran dengan mistar plesteran
Haluskan dengan strik plesteran, yang terbuat dari kayu.

c) Pemasangan ubin

Siapkan alat dan bahan secukupnya


Pasangkan tegel untuk menentukan siar
Lukis lantai kerja sesuai ukuran yang ditentukan
Mulai memasang ubin
Cek kelurusan dan kerataan pemasangan tersebut
Bersihkan permukaan ubin dengan kain
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PRAKTER

3.1 Pembuatan Bowplank


a) Bahan dan alat
Bahan
Kayu 3m = 16 buah
Kayu 1m = 10 buah
Kayu 50 cm = 8 buah

Alat

Paku
Gergaji
Benang
Martil

b) cara pembuatan bowplank

Kayu ukuran 3m, 2 buah di pakai, dengan 1 buah kayu, yang berukuran 1m, yang dipakai atau
dipaku di tengah-tengah sebagai sambungan kayu antara 2 kayu tersebut.
Kemudian ambil 4 buah beton sebagai tempat memaku bowplank
Ukuran panjang bowplank setelah dipaku atas dan bawah menjadi 502 cm2, dibagi menjadi 9
bagian dengan ukuran 167 cm2, dengan paku.
Kemudian tarik pembatas benanguntuk pembatas sesuai paku yang ada pada setiap 167 cm2

3.2 Pemasangan Batu Bata dan Pembuatan Kolom

Pemasangan batu bata adalah pemasangan batu yang pada lapisan kedua, keempat, keenam
semuanya terdiri dari bata. Sedangkan pada apisan pertama, ketuga, kelima dan ketujuh diujungnya
dipasang satu batu. Pemasangan batu bata dilakukan dengan posisi memanjang dan berjumlah 3 buah
dengan perbandingan campuran yang digunakan adalah 1:10.

Pembuatan kolom diletakkan diujung kedua pemasangan batu bata, dengan bentuk persegi
empat, pembuatan atau pemasangan kolom menggunakan batu bata dengan jumlah 4 buah batu bata
sebanyak 7 lapis pasangan.

Alat dan Bahan


a) Alat
Sendok spesi
Watterpass
Meteran
Ember kecil
Sekop
b) Bahan
Batu bata
Pasir
Semen
Air

Langkah kerja

Gunakan pakaian kerja, agar tetap aman


Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai
Campurkan bahan-bahan yang akan disiapkan
Mulai memasang bata dengan mengikuti lapisan paling bawah diberi spesi sebagai siar dasar
Pasangan bata dilanjutkan sampai 7 lapisan bata, dan tetap memperhatikan kerapian siar pada
pasangan bata
Kedataran pasanan bata selalu dicek dengan waterpass
Setelah pemasangan batu bata ukur tinggi dan lebar dan juga kedataran
Rapikan siar dan bersihkan hasil kerja

3.3 Plesteran Dinding

Melakukan lesteran dinding adalah melapisi pasangan batu bata, baik pemasangan batu kali
maupun batu cetak (batako). Dengan campuran atau spesi agar permukaan tidak rusak. Sehingga
kelihatan rapih dan bersih.

Dalam proses ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga hasilnya memuaskan. Spesi atau campuran
yang digunakan dalam plesteran perbandingan 1:10.

3.4 Pemasangan Ubin

Pemasangan ubin adalah pemasangan keramik yang disusun secara horizontal atau mendatar dengan
ketegakan dan kedatarannya diukur menggunakan waerpass. Dalam pekrjaan ini, sangat dibutuhkan
ketelitian dan kesabaran yang tinggi perbandingan campuran yaitu 1:10.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil praktek yang dilakukan di bengkel atau lab. Maka saya dapat mengambil
kesimpulan bahwa, dalam mengerjakan suatu konstruksi bangunan harus lebih dahul memahami dasar
dai material yang dalam hal ini adalah batu bata, mempelajari dan memahami fungsi dan penggunaan
alat yang digunakan dalam pekerjaan agar tidak ada kecelakaan-kecelakaan kecil yang terjadi. Dan yang
terakhir mempelajari langkah-langkah kerja agar dapat menghasilkan hasil yang baik dan benar dibidang
konstruksi, serta mampu teliti dalam setiap pekerjaan.

4.2 Saran

Dalam melakukan sebuah kerja konstruksi, harus memahami beberapa hal berikut:

Dapat menggunakan peralatan dan bahan dengan baik


Mampu memahami dasar-dasar setiap pekrjaan
Menjaga keselamatan diri dan semua dalam bekerja.
4.4 DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://www.google.com/laporan+kerja+batu.com

Vous aimerez peut-être aussi