Vous êtes sur la page 1sur 5

SELF INTRODUCTION/PENGENALAN DIRI

Nama saya Bimo Eka Yudha Saputra, saya sering disapa dengan Bimo, di keluarga saya
maupun di lingkungan teman-teman saya. Saya lahir di kota kendari tanggal 23 desember 1996,
saya anak pertama dari 2 orang bersodara, adik saya perempuan namanya Dinda, ayah dan ibu
saya bekerja sebagai pegawai negri sipil di kota Baubau Sulawesi tenggara.

My name is Bimo Eka Yudha Saputra, in my family and also my friend's environment I
often greeted with Bimo. I was born in Kendari City on December 23, 1996, I am the first child
of two brothers. My sister name is Dinda, my father and mother/ my parent are worked as a civil
servant in Baubau City east of Sulawesi.

Saat ini saya tinggal di JL. Sorosutan NO. 27 YOGYAKARTA, saya tinggal di jogja
karena melanjudkan studi S1 saya di universitas Ahmad Dahlan, namun alamat asli saya yaitu di
JL. Sultan Hasanudin NO. 12 kota Baubau Sulawesi tenggara. Ya bisa dibilang anak Sulawesi
yang merantau di pulau jawa.

I live now at Sorosutan street, No. 27 Yogyakarta. I live here because I continue my
study at Ahmad Dahlan University, but my original address at Sultan Hasanuddin street No. 12,
Baubau City, east of Sulawesi, It can be said that children of Sulawesi wander in Java Island.

Sedikit berceritra tentang latar belakang pendidikan saya, walaupun sejarah perjalanan
sekolah saya mulai dari SD sampai SMA tidak begitu berprestasi, maka dari itu dalam tulisan ini
saya akan banyak berceritra dari sisi keseruan saya menjalani masa-masa sekolah saya, dan
bukan dari sisi prestasi akademik. Saya menempuh sekolah dasar di SDN 2 TELADAN Baubau,
ya masa-masa ini bisa dibilang adalah masa-masa dimana anak seumuran saya pada waktu itu
begitu lepasnya bermain dan tidak dibebani dengan begitu banyaknya tanggung jawab duniawi,
tanggung jawab terbesar pada masa itu mungkin hanyalah sebatas PR matematika yang diberikan
oleh guru di sekolah.

Slightly told you about my educational background, although the history of my school
journey from elementary to high school is not very achievers, therefore in this paper, I only write
my excitement through my school times and not in my academic achievement. I was in the
second elementary school of Teladan Baubau. These times are times of There are the times
where the child in my age so off play and Not burdened with so many worldly responsibilities,
the big responsibility in that times is to do homework of mathematic lesson which is given by a
teacher.

Pada saat sekolah dasar saya sangat banyak mempunyai teman, tidak hanya teman
sekelas saja, namun siswa yang berbeda kelas dengan sayapun banyak yang akrab dengan saya.
Sebagaimana sifat sorang anak-anak, waktu keluar main adalah waktu yang sangat kami tunggu,
mungkin tidak seperti sekolah-sekolah lain di perkotaan, yang mana jam keluar mainnya atau
jam istirahatnya digunakan untuk sekedar jajan dikantin ataupun sekedar dipakai bermain di
dalam lingkungan sekolah. Namun sedikit berbeda dengan kondisi sekolah saya pada waktu itu,
jam keluar main kami betul-betul kami pergunakan untuk bermain, dan bukan hanya bermain di
dalam lingkungan sekolah saja, saya dan kawan-kawan tidak jarang bemain di luar area sekolah,
kami biasa keluar dari area sekolah hanya untuk bermain bola atau bahkan mencari burung
dengan ketapel tradisional yang kami buat sendiri.

I have many friends not only the classmate but also I was familiar with different classes.
As the childlike, the class resting time which is we were waiting for, it may not be like other
schools in urban areas, which in the class resting time they have a snack in a canteen or only
playing in the school environment. But it is different with my school condition in that time, a
resting time we really used it for playing, not only playing in the school environment, I and my
friends no often playing football out of school. We get out for playing football or looking for
birds by using slingshot which it we made ourselves.

Bukan karena guru sekolah saya pada waktu itu tidak melarang murid-muridnya untuk
bermain terlalu jauh dari lingkungan sekolah, namun insting seorang anak-anak yang tidak dapat
dibendung mungkin, serta kondisi pagar sekolah saya yang pada waktu itu masih sangat mudah
buat anak-anak bandel seumuran saya padawaktu itu untuk melewatinya.

Because no the teacher was not prohibited the students played too far from the school
environment, perhaps the child instinct which is cannot be dammed, as well as the condition of
my school fence which at that time was still very easy to past it by the naughty students in my
age.
Ketika SMP saya masuk di SMPN 1 Baubau, sekolah yang tidak jauh dari rumah saya.
seperti biasa, ketika SMP saya juga mempunyai banyak teman, mulai dari teman yang rajin
banget belajar sampai teman yang bandelnya minta ampun. karena cara pertemananku yang
seperti itu, yang akhirnya ketika saya kesulitan ketika mengerjakan tugas yang diberikan guru,
saya mempunyai teman-teman yang pintar dan baik hati membatu saya mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan guru, dan ketika saya melewati teman-teman saya yang bandelnya minta ampun,
yang sukanya malak dan isengin siswa lain, saya adalah salah satu siswa yang tidak diganggu
oleh teman-teman saya yang bandel itu karena saya cukup akrab dengan mereka.

When I was in junior high school 1 Baubau, it is not too far from my house. As usual, I
have many friends also, from the hard work friends of study until the naughty friends. Because
my friendships like it, when I have difficulties to do a task from the teacher given, I have the
clever friends and the kindness friends to help me do the tasks given by the teacher and when I
went through my naughty friends, which they like to disturb other students, I am is one of the
student not disturb because I am quite familiar with them.

kebiasaanku berteman dengan siapa saja membuatku banyak menemukan hal-hal baru
dari teman-temanku yang beragam tersebut, dan satu pelajaran yang sangat berharga sekali yang
saya dapatkan ketika saya memiliki banyak teman yaitu, dengan banyak teman kita dimudahkan
untuk urusan-urusan yang kita sendiri mungkin belum tentu bisa untuk mengerjakannya. Ya
prinsip berteman dengan sapa saja inilah yang saya pegang terus sampai sekarang.

My habit makes friends with anyone more help me to discover new things from the
varieties friends, one lesson I get valuable of me when I get many friends, with many of friends
we are facilitated eased for our own affairs which ourselves may not necessarily be able to do it.
Make a friend's anyone is the principle of friends what I hold until know.

Setelah lulus SMP saya melanjutkan sekolah saya di SMAN 1 Baubau. Di kelas 1 sma
saya pernah mengikuti kegiatan lomba gerak jalan yang diadakan setiap tahunnya oleh
penerintah kota Baubau untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal
17 agustus 1945. Kegiatan yang selalu ditunggutunggu oleh setiap sekolah di kota Baubau dan
masyarakat kota baubau tentunya, kegiatan yang buat beberapa siswa enggan untuk
mengikutinya, karena buat beberapa siswa menganggap kegiatan ini melelahkan dan
membosankan, dan buat sebagian siswa juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tahunan
ini, dan saya adalah salahsatu siswa yang cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini, saya
mengikuti kegiatan ini juga karena beberapa alasan, yang pertama karena saya ditunjuk oleh guru
untuk mengikuti kegiatan ini, yang kedua karena saya pada waktu itu sangat ingin tergabung
dalam grup marcing band di sekolah saya yang sangat terkenal di kota Baubau, dan siswa yang
ikut gerak jalan otomatis lulus masuk seleksi grup marcing band tersebut.

After graduating from junior high school I continue my study at senior high school 1
Baubau. In the first class of SMA I have participated in a motion contest held every year by
Baubau city government for celebrated Indonesia independence day at Augustus, 17 1945. The
activity is of course always waiting for every school and community in Baubau city. For some
students are unwilling follow it, because some of them assumed exhausting and boring and some
of them assumed enthusiastic following this activity, I follow this activity because some reasons,
the first because I was appointed by the teacher to followed this activity, the second because in
that time I want to join with marching band in my school which is very famous in Baubau city
and the student who followed the motion automatically passed of selection of marching band.

Singkat cerita, kamipun berhasil mendapatkan juara 1 dalam kegiatan gerak jalan tersebut
untuk kategori gerak jalan pria tingkat SMA sekota Baubau. Sayapun tergabung dalam grup
marcing band di sekolah, di grup marcing band saya memilih alat music pukul yang disebut
dengan kuarto, tapi kegiatanku tersebut tidak bertahan lama, setelah berapa minggulatihan entah
kenapa antusiasku menjadi anggota tetap marcing band mulai pudar, dan akhirnya sayapun
memutuskan untuk tidak melanjudkan latihan dan tidak mengikuti pelantikan menjadi anggota
tetap grup marcing band sekolahku.

In short, we successful got the champion in the male motion category of SMA Baubau
City. I was in the group of marching band at my school, in marching band group I choose
percussion it called kuarto, but my activity not last long, after some of weeks practicing I dont
know why is my enthusiastic become the member of marching band is began to fade and the end
I decided not to continue my practice and not follow inauguration to become the permanent
member of marching band
Ketika SMA saya mengambil jurusan ips sebagai konsentrasi pembelajaran, alasannya
cukup klasik kenapa saya mengambil jurusan ips, karena saya tidak begitu suka dengan pelajaran
yang penuh dengan perhitungan serta rumus-rumus matematis. Ditahun 2014 sayapun lulus SMA
dan memilih keluar daerah untuk melanjudkan pendidikan, jogjapun menjadi pilihanku untuk
melanjudkan kuliah serta mencari pengalaman serta hal-hal baru yang mungkin tidak saya
dapatkan dikotaku sendiri.

When I was in senior high school I chose IPS as my concentration of my learning, the
reason is quite classic because I don't like the lesson which is full of calculations and
mathematical formulas. In 2014 I pass from senior high school and I choose out of the area to
continue my study, Jogjakarta is become my choice to continue my study and looking for new
experiences which I do not get in my hometown.

Vous aimerez peut-être aussi