Vous êtes sur la page 1sur 13

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN USAHA MILIK DESA NUGRAHA TATA SAMAYA

DESA PEJARAKAN, KECAMATAN GEROKGAK,


KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI
TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DESA PEJARAKAN, KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG
BAB I
PENDIRIAN, NAMA, TEMPAT / KEDUDUKAN DAN
DAERAH KERJA
Pasal 1
a. Pemerintah Desa Pejarakan mendirikan Badan Usaha Milik Desa dalam upaya
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
Desa

b. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa Nugraha Tata Samaya

c. BUM Desa Nugraha Tata Samaya berkedudukan di

Desa : Pejarakan
Kecamatan : Gerokgak
Kabupaten/Kota : Buleleng
d. Daerah kerja BUM Desa Nugraha Tata Samaya berada di Desa Pejarakan,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 2

a. Visi BUMaDesa Nugraha Tata Samaya mewujudkan kesejahteraan


masyarakat Desa Pejarakan melalui pengembangan usaha ekonomi dan
pelayanan sosial, DENGAN MOTO MARI BERSAMA MEMBANGUN DESA.

b. Misi BUM Desa Nugraha Tata Samaya

Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha sektor riil.
Pembangunan layanan sosial melalui system jaminan sosial bagi rumah tangga
miskin.
Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan yang mendukung perekonomian
perdesaan.
Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.
Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir terutama dalam
rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi perdesaan.

BAB III
BENTUK DAN FUNGSI
Pasal 3
a. BUM Desa Nugraha Tata Samaya berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang
dilegalisasi melalui Peraturan Desa.

b. BUM Desa Nugraha Tata Samaya berfungsi sebagai lembaga ekonomi Desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahtraan masyarakat
khususnya rumah tangga miskin Desa Pejarakan

BAB IV
STATUS KEPEMILIKAN
Pasal 4
a. BUM Desa Nugraha Tata Samaya adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki
oleh pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas
oleh pemerintah Desa.

b. Yang dimaksud dengan masyarakat pada awal pendirian BUM Desa Nugraha Tata
Samaya adalah Masyarakat Desa Pejarakan.

c. Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam kepemilikan BUM


Desa Nugraha Tata Samaya melalui penyertaan modal. Seperti yang dimaksud
dalam bagian ayat a maksimal 40 %.

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
1. Struktur organisasi BUM Desa Nugraha Tata Samaya terdiri dari Badan Pengelola
dan Badan Pengawas.

2. Badan Pengelola terdiri dari seorang ketua dan dua orang anggota.

3. Pemilihan Badan Pengelola untuk pertama kali dilaksanakan melalui testing dan
ditetapkan dengan peraturan Desa.
4. Yang dapat dipilih menjadi Badan Pengelola BUM Des Nugraha Tata Samaya
adalah mereka yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :

a. Memiliki sikap jujur, aktif, terampil dan berdedikasi terhadap BUM Desa Nugraha
Tata Samaya
b. Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengelola dan mengembangkan
BUM Desa Nugraha Tata Samaya
5. Badan Pengelola sekurang kurangnya terdiri seorang ketua, seorang sekretaris
dan seorang bendahara.

6. Badan Pengelola BUM Desa Nugraha Tata Samaya dapat diganti apabila :

a. Meninggal Dunia
b. Mengundurkan diri
c. Terbukti melakukan penyimpangan pengelolaan BUM Desa Nugraha Tata Samaya
d. Tidak mampu memimpin organisasi dan tidak mampu mengembangkan BUM Desa
sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.
7. Untuk mengisi pengurus yang kosong sebelum habis masa baktinya, mekanisme
pemilihannya dilakukan melalui Musdes.

8. Masa bakti pengurus BUM Desa Nugraha Tata Samaya 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali berdasarkan kinerja setiap 5 (lima) tahun sampai dengan usia
maksimal 60 (enam puluh) tahun.

9. Pengurus BUM Desa akan dievaluasi setiap tahun untuk mengukur kinerjanya
apakah Rencana kerja yang dibuat tercapai atau tidak.

BAB VI
KEWAJIBAN DAN HAK Badan Pengelola
Pasal 6
1. Badan Pengelola mempunyai kewajiban :
a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUM Desa Nugraha Tata
Samaya
b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan, inventaris dan pencatatan pencatatan
lain yang dianggap perlu secara tertib dan teratur.
c. Membuat rencana kerja, anggaran pendapatan dan pengeluaran BUM Desa
Nugraha Tata Samaya setiap tahun dan rencana kerja ini harus dievaluasi setiap
tiga bulan sekali.
d. Memberi pelayanan kepada anggota masyarakat
e. Memberi pembinaan administrasi dan manajemen usaha anggota masyarakat
f. Menyelenggarakan Musdes Pertanggungjawaban setiap akhir tahun.
2. Badan Pengelola mempunyai hak :
a. Mengambil keputusan yang dipandang tepat dalam pengelolaan BUM Desa dalam
rangka mencapai tujuan.
b. Memperoleh honor tetap setiap bulan disesuaikan dengan besarnya pendapatan
BUM Desa Nugraha Tata Samaya 30 % dari pendapatan perbulan atau sesuai
standar upah minimum kabupaten Buleleng.
c. Badan Pengelola mendapat bagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) tahunan yang
besarnya sudah ditentukan dalam anggaran Dasar.
d. Memperoleh tunjangan hari raya setiap tahun sekali yang besarnya maksimum 1 kali
gaji satu bulan.

Pasal 7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BADAN PENGELOLA
a. Ketua

Memimpin organisasi BUM Desa


Melakukan pengendalian kegiatan BUM Desa
Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjajian kerjasama dengan pihak
ketiga dalam pengembangan usaha atau lain lain kegiatan yang dipandang perlu
dilaksanakan.
Melaporkan kepada keuangan BUM Desa setiap bulan kepada Penasehat.
Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa setiap triwulan kepada Penasehat dan
Pengawas.
Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa akhir tahun melalui Mudes
Pertanggungjawaban.

b. Sekretaris

Melaksanakan tugas kesekretarisan untuk mendukung kegiatan ketua.


Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUM Desa.
Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUM Desa.
Bersama Ketua meneliti kebenaran dari berkas berkas pengajuan permohonan
pinjaman pengecekan di lapangan. ( Dalam hal BUM Desa Simpan Pinjam ).
Bersama Ketua dan Bendahara membahas dan memutuskan permohonan pinjaman
yang layak direalisasi. ( Dalam hal BUM Desa simpan pinjam ) dan juga pengecekan
kebenaran saldo tabungan dan deposito ( Kegiatan ini dapat dilakukan setiap saat
sesuai dengan kebutuhan ).
c. Bendahara

Menerima, menyimpan dan membayar uang berdasarkan bukti bukti yang sah.
Membantu ketua dalam mebahas dan memutuskan permohonan pinjaman yang layak
direalisasikan (dalam hal BUM Desa Simpan Pinjam)
Melaporkan posisi keuangan kepada ketua secara sistematis, dapat
dipertanggungjawabkan dan menujukan kondisi keuangan dan kelayakan BUM
Desa yang sesungguhnya.
Mengeluarkan uang berdasarkan bukti bukti yang sah
Mengatur likwiditas sesuai dengan keperluan.
Menyetorkan uang ke Bank setelah mendapat persetujuan dari Ketua.

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 8
1) BUM Desa Nugraha Tata Samaya dapat membentuk / memilih pengawas dengan
melalui mekanisme Musdes.
2) Pengawas sekurang kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) orang yang berasal dari tokoh
masyarakat, unsur perangkat desa maupun BPD.
3) Pengawas mendapat bagian SHU tahunan yang besarnya sudah ditentukan dalam
anggaran dasar.

Pasal 9
OPERASIONAL
1) Biaya biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUM Desa Nugraha Tata
Samaya diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh BUM Desa pada setiap
bulannya.
2) Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUM Desa Nugraha Tata Samaya
pengeluarannya diatur sebagai berikut :
a. Untuk Biaya Operasional ( Honor, Alat tulis kantor, Rumah Tangga Kantor, jasa
simpan pinjam, dll )
3) Pendapatan sebagaimana disebut diatas adalah pendapatan dari pengelolaan yang
diperoleh BUM Desa Nugraha Tata Samaya termasuk pendapatan administrasi,
jasa pendapatan bunga dari bank dan pendapatan lain lainnya.
BAB VIII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 10
Forum pengambilan keputusan terdiri dari :
a. Musyawarah Anggota, sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, forum ini
dapat memilih dan memberhentikan Badan Pengelola BUM Desa maupun
menetapkan pembubaran BUM Desa.

b. Musyawarah Anggota Khusus, adalah forum penyelesaian terhadap penyelewengan


dan hal hal lain yang dapat merugikan lembaga BUM Desa.

c. Rapat Anggota Tahunan, sebagi forum laporan pertanggung jawaban pengurus dan
penyusunan rencana strategis pengembangan BUM Desa.

d. Rapat pengurus, sebagi forum pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan


operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun usaha.

BAB IX
PERMODALAN
Pasal 11
a. Penyertaan modal, dari anggota perorangan maupun secara berkelompok dan atau
lembaga lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan antara BUM Desa dengan
pihak yang bersangkutan.

b. Pemupukan Modal Kerja yang disisihkan dari sisa hasil usaha.

c. Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat.

d. Modal BUM Desa dapat juga diperoleh dari :

- Pemerintah Desa
- Pemerintah Kabupaten
- Pemerintah Provinsi
- Pinjaman
- Simpanan Masyarakat

BAB X
KEGIATAN USAHA
Pasal 12
a. Memberikan pinjaman modal usaha kepada masyarakat desa, terutama masyarakat
miskin yang berpotensi untuk mengembangkan usaha dan dinilai layak untuk
diberikan pinjaman. ( Dalam hal BUM Desa simpan pinjam ).

b. Menerima tabungan, deposito atau penyertaan modal dari anggota, masyarakat


desa atau pihak lain sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
c. Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun bekerjasama dengan pihak
lain.

d. Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun dana bantuan dari pihak lain
dalam rangka penanggulangan kemiskinan, peningkatan pendapatan dan
kesejahtraan masyarakat desa, khususnya anggota BUM Desa.

e. Melakukan usaha ekonomi sesuai potensi yang ada.

Pasal 13
KENTENTUAN PINJAMAN
a. Pinjaman BUMDes hanya dipergunakan membiayai kegiatan usaha ekonomi
produktif yang dinilai layak. Pemberian pinjaman diberikan secara perorangan
melalui pokmas UEP dengan system tanggung secara perorangan.

b. Permohonan pinjaman masing masing Pokmas UEP/perorangan dinilai kelayakan


usaha dan kelayakan pinjamannya oleh BUM Desa.

c. Pokmas UEP / Perorangan yang permohonan pinjamannya dinyatakan layak


selanjutnya menandatangani akad pinjaman / akad kredit.

d. Plafon pinjaman yang diberikan BUM Desa disesuaikan dengan likwiditas yang ada
atau sesuai dengan akumulasi permodalan BUM Desa. Sebagi acuan besarnya
akumulasi Pinjaman yang diberikan maksimal 80 % dari simpanan pihak ketiga.

e. Pokmas UEP maupun anggota perorangan yang memiliki pinjaman pada BUM Desa
wajib setiap bulannya menyetorkan angsuran pokok+bunganya pada BUM Desa.

f. Pokmas UEP maupun anggota perorangan yang melakukan transaksi pinjaman baru
dengan BUM Desa wajib.

Memberikan administrasi pinjaman sebesar 2% dari plafon kredit bulanan, 1% dari


plafon kredit harian dan kredit Gerbang Sadu Mandara (GSM) / RTS
Memberikan tabungan wajib 1% dari plafon kredit bulanan dan bias diambil jika
kredit di BUM Desa telah dilunasi.
g. Jasa / bunga pinjaman di tentukan oleh Badan Pengelola setelah memperhitungkan
biaya resiko, tingkat keuntungan.

h. Apabila terjadi tunggakan angsuran maupun kemacetan pinjaman bagi pokmas,


akan dikenakan ketentuan tanggung renteng, demi menjamin pengembalian
pinjaman dana BUM Desa sesuai dengan prosedur dan ketentuan sebagai mana
diatur dalam peraturan organisasi.

i. Bagi peminjam perorangan yang menunggak angsuran atau macet pengembalian


pinjamannya kepada BUM Desa maka jaminannya akan disita sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

j. Bagi pokmas / perorangan yang pinjamannya atau kreditnya macet maka akan
mendapatkan sanksi berupa tidak mendapatkan pelayanan administrasi di Kantor
Perbekel Pejarakan.

k. Ketentuan lebih rinci mengenai syarat syarat pinjaman / kredit sesuai dengan surat
permohonan pinjaman / kredit dan surat perjanjian pinjaman / kredit.

Pasal 14
KETENTUAN SIMPANAN
a. Ketentuan simpanan baik tabungan maupun deposito sesuai dengan ketentuan
umum yang berlaku di perbankan dan untuk lebih rincinya sesuai dengan syarat
syarat yang ada dalam pormulir permohonan / bellyet deposito dan syarat syarat
formulir permohonan / buku tabungan.
b. Suku bunga yang berlaku baik untuk deposito maupun tabungan sesuai dengan
suku bunga yang berlaku di perbankan atau sesuai dengan kemampuan BUM Desa.
Pasal 15
a. Dana BUM Desa dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang nilai
prospektif dan tidak merugikan lembaga BUM Desa.

b. Status dana yang digunakan oleh BUM Desa untuk pengembangan usaha
ditetapkan sebagai dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam bentuk setoran
keuntungan secara terjamin oleh pengelola unit usaha BUM Desa dan atau
berdasarkan perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

c. Bentuk usaha yang dikembangkan BUM Desa antara lain dalam bentuk : (i) Usaha
Simpan Pinjam, (ii) Pengelola unit usaha sendiri, (iii) Kemitraan bagi hasil.

d. Unit usaha yang dikelola sendiri oleh BUM Desa berbentuk,unit jasa pembayaran
PBB P2, unit perdagangan, unit pengelolaan sarana air bersih, unit pengelolaan
pariwisata, dan yang lainnya yang kemudian dikembangkan di kemudian hari sesuai
dengan potensi yang ada.

BAB XI
PEMBUKUAN
Pasal 16
a. Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan menggunakan system
Pembukuan keuangan standar ( akuntansi ) seperti neraca, rugi / laba, buku bantu ,
buku kas , daftar inventaris, dan lain lainnya sehingga mudah mengetahui
perkembangan kondisi keuangan maupun kesehatan BUM Desa.

b. Tahun pembukuan dimulai tanggal 1 Januari 31 Desember.

BAB XII
SISA HASIL USAHA
Pasal 17

a. Sisa Hasil Usaha ( SHU ) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil
transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya kewajiban pada pihak lain,
serta penyusutan atas barang barang inventarisa dalam satu tahun buku.

b. Tahun buku BUM Desa Nugraha Tata Samaya adalah tahun tender.

c. Pembagian SHU dibagi berdasarkan proporsi :

50% untuk Modal


15% untuk dana badan pengelola dan pengawas
2,5% untuk dana pendidikan, pembinanan dan pelatihan
25% untuk dana pembangunan desa
2,5% untuk dana social
5% untuk dana cadangan

Demikian Anggaran Dasar ini dibuat dengan sesunguhnya. Apabila ada kekeliruan
akan dilaksanakan peninjauan kembali berdasarkan ketentuan yang disepakati.

Anggaran Rumah Tangga


Badan Usaha Milik Desa
Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

Bab1
Kewajiban dan Hak Pengawas
Pasal 1
1) Pengawas mempunyai kewajiban :
a. Memberikan masukan / saran dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus
BUMDes Nugraha Tata Samaya.
b. Membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Badan Pengelola BUMDes
c. Menciptakan BUM Desa tetap sehat dan berkembang.
2) Pengawas mempunyai hak:
a. Menerima laporan perkembangan keuangan dari BUM Desa.
b. Memperoleh imformasi dari BUM Desa terkait dengan program program yang
masuk.
c. Mendapatkan gaji dari BUM Desa yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan
BUM Desa.
d. Mendapatkan Dana Sisa Hasil Usaha akhir tahun.

BAB II
Pengelola Usaha BUM Desa
Pasal 1
Usaha Simpan Pinjam
1) Usaha simpan pinjam BUM Desa diberikan hanya untuk usaha yang produktif.
2) Sistim pengelola usaha simpan pinjam BUM Desa setiap bulan semua anggota /
Pokmas membayar angsuran uang pokok + jasa kepada BUM Desa dengan
menggunakan buku yang disediakan.
3) Sistem pelaporan usaha simpan pinjam BUM Desa setiap bulanya memberikan
laporan perkembangan simpan pinjam kepada Perbekel, Pengawas dan Setkap
Kabupaten.
4) Dalam perkembangannya BUM Desa bisa memberikan pinjaman kepada
perorangan tanpa harus melalui Pokmas.
5) Pokmas atau perorangan yang akan mengajukan pinjaman harus datang ke kantor
BUM Desa pada jam yang telah ditentukan.
6) Pokmas atau perorangan yang akan mengajukan pinjaman harus mengisi surat
permohonan pinjaman, rencana usaha anggota, rencana angsuran anggota dan
menyerahkan anggunan/jaminan.
7) Pinjaman yang diterima oleh pokmas/perorangan harus di monitoring oleh pengurus
pokmas agar kelancaran pembayaran angsuran pokok maupun bunganya.
8) Pinjaman yang diterima oleh pokmas /perseorangan setelah jatuh tempo dapat
diperpanjang atau pengakadan kembali jika dipandang perlu oleh Badan Pengelola
BUM Desa.
9) Anggota atau pokmas yang meninggal dunia tidak akan menerima penghapusan
piutang dari BUM Desa.
10) Jika pinjaman yang diterima oleh Pokmas/perorangan mengalami kemacetan
( Kredit macet ) maka akan mendapatkan sanksi administrasi ( tidak mendapatkan
pelayanan aministrasi di kantor Perbekel ) dan sanksi dari desa Pakraman
Pejarakan seperti tidak mendapatkan pelayanan dari sulinggih sampai pinjamannya
lunas atau jaminan yang diserahkan akan disita atau dilelang.

Pasal 2
Usaha Swakelola
1. Usaha Swakelola Jasa Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (samsat)
kendaraan bermotor, Pembayaran Listrik dan Telepon, Pembayaran PBB-P2
a. Dalam pengelolaan usaha sektor jasa swakelola samsat, pembayaran listrik dan
telpon BUM Desa menyelenggarakan pencatatan administrasi terpisah dengan
usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke BUM Desa adalah pendapatan bersih usaha sektor jasa
swakelola samsat, pembayaran listrik dan telepon setiap bulan.
c. Setiap periodik usaha sektor jasa swakelola samsat, pembayaran listrik dan telepon
memberikan laporan keuangan dan perkembangan usahanya kepada BUM Desa.
d. Ketentuan lebih terperinci mengenai jasa samsat, pembayaran listrik dan telepon
ada pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jasa samsat, pembayaran
listrik dan telepon itu sendiri (terlampir).

2. Usaha Swakelola Unit Pengelolaan Sarana (UPS) Air Bersih


a. Dalam Pengelolaan UPS air bersih menyelenggarakan pencatatan administrasi
terpisah dengan usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke UPS adalah pendapatan bersih usaha sektor air bersih.
c. Secara periodik usaha sektor UPS memberikan laporan keuangan dan
perkembangan usahanya kepada BUM Desa.
d. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan UPS ada pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga UPS itu sendiri (terlampir).

3. Usaha Swakelola Perdagangan


a. Dalam pengelolaan perdagangan menyelenggarakan pencatatan administrasi
terpisah dengan usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke perdagangan adalah pendapatan bersih usaha
perdagangan setiap bulan.
c. Secara periodik usaha sektor usaha perdagangan memberikan laporan keuangan
dan perkembangan usahanya kepada BUM Desa.
d. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan usaha perdagangan ada pada
ketentuan pengelolaan perdagangan itu sendiri (terlampir).
4. Usaha Swakelola Pariwisata
a. Dalam pengelolaan pariwisata menyelenggarakan pencatatan administrasi terpisah
dengan usaha simpan pinjam.
b. Pendapatan yang masuk ke pariwisata adalah pendapatan bersih usaha sektor
usaha pariwisata setiap bulan.
c. Secara periodik usaha sektor usaha pariwisata memberikan laporan keuangan dan
perkembangan usahanya kepada BUM Desa.
d. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan usaha pariwisata ada pada
ketentuan pengelolaan pariwisata itu sendiri (terlampir).

DITETAPKAN : DI PEJARAKAN
PADA TANGGAL :
PEMERINTAH KABUPATEN : BULELENG
KECAMATAN : GEROKGAK
DESA : PEJARAKAN

Perbekel Pejarakan

Vous aimerez peut-être aussi