Vous êtes sur la page 1sur 21

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA PASIEN TN. A DENGAN MULTIPLE VULNUS


APPERTUM REGIO MANUS DEXTRA + VULNUS
APPERTUM REGIO MANDIBULA
DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN HECTING
DI RUANG IGD BEDAH RSUP SANGLAH
TANGGAL 1 MEI 2017

Oleh :

NI PUTU MEYLITHA BUDYANDANI


NIM. P07120214013

DIV KEPERAWATAN TK. III SEMESTER VI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN Ny.DA
DENGAN MULTIPLE VULNUS APPERTUM REGIO MANUS DEXTRA +
VULNUS APPERTUM REGIO MANDIBULA
DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN HECTING
DI RUANG IGD BEDAH RSUP SANGLAH
TANGGAL 1 MEI 2017

A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Ny. DA
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Jl. Tukad Gerinding No.35 E Panjer Denpasar
Status : Kawin
Agama : Hindu
Tanggal Masuk RS : 1 Mei 2017
Jam Kedatangan : 08.55 Wita
Jaminan : BPJS KIS
Diagnosa Medis : Multiple vulnus appertum regio manus dextra + Vulnus
appertum regio mandibula
No RM : 17018584
Alasan Masuk : Pasien datang dengan keadaan sadar dan mengeluh nyeri
karena luka robek pada punggung tangan kanan dan di
bawah dagu akibat jatuh saat mengendarai motor 30 mnt
sebelum MRS.
Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unrespons) :-
Warna tiase : Merah
Kuning Hijau Hitam

I. Pengkajian Primer / Survey Primer dan Resusitasi


A. AIRWAY
1. Keadaan Jalan Nafas
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Pernafasan : Teratur
Benda Asing di jalan Nafas : Tidak ada
Bunyi Nafas : Vesikuler
Bunyi Nafas Tambahan : Tidak ada
Hembusan Nafas : Terasa
2. Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Intervensi / Implementasi : Tidak ada
4. Evaluasi : Tidak ada

B. BREATHING
1. Fungsi Pernafasan
Jenis Pernafasan : Spontan
Frekwensi Pernafasan : 20 x/menit
Retraksi Otot Bantu Nafas : Tidak ada
Kelainan Dinding Thoraks : Simetris, tidak ada perlukaan ataupun jejas
Bunyi Nafas : Vesikuler +/+
Bunyi Nafas Tambahan : Tidak ada
Hembusan Nafas : Terasa
2. Masalah Keperawatan : Tidak Ada
3. Intervensi / Implementasi : Tidak Ada
4. Evaluasi : Tidak Ada

C. CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Perdarahan (internal/eksternal): Terdapat perdarahan pada luka robek
dipunggung tangan kanan dan dibawah
dagu akibat jatuh saat megendarai motor
Kehilangan Cairan : Tidak Ada
Kapilari Refill : < 2 detik
Nadi Radial/carotis : Teraba, frekuensi 80 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Akral Perifer : Hangat
Skala nyeri :
P = Nyeri pada luka robek di punggung tangan kanan dan
dibawah dagu. Nyeri bertambah jika punggung tangan dan dagu
digerakan.
Q = Nyeri seperti diremas-remas
R = Punggung tangan kanan dan dibawah dagu
S = 4 (0-10)
T = Terus menerus
2. Masalah Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik trauma
3. Intervensi / Implementasi
a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
b. Berikan Ketorolac 1 amp 30 mg (IV)
c. Berikan Paracetamol 1 x 500 mg
d. Anjurkan melakukan teknik nafas dalam dan distraksi setiap nyeri
datang
4. Evaluasi
Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 2 (0-10)

D. DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E 4, V 5, M 6
Reflex Fisiologis : + + Reflex Patologis :
+ +
Kekuatan Otot : 555 555
555 555
2. Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Intervensi / Implementasi : Tidak ada
4. Evaluasi : Tidak ada

E. EXPOSURE dan EMOSI


Pasien mengalami luka robek pada punggung tangan kanan dan bagian
bawah dagu dan keadaan emosional pasien tampak meringis dan gelisah,
pasien dengan kesadaran compos mentis.

II. Pengkajian Sekunder / Survey Sekunder


1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Pasien mengatakan tidak pernah menderita sakit yang mengaruskan
untuk dirawat di rumah sakit
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi obat-obatan,
makanan maupun minuman
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada mengkonsumsi obat
rutin atau memiliki ketergantungan terhadap obat
- Keluarga pasien mengatakan biasanya pasien hanya sakit seperti batuk,
demam, pusing dan setelah minum obat biasanya langung sembuh
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang dengan keadaan sadar dan mengeluh nyeri karena luka
robek pada punggung tangan kanan dan di bawah dagu akibat jatuh saat
mengendarai motor 30 mnt sebelum MRS. Pasien tidak mengalami
benturan pada kepala karena mengunakan helm, tidak mengalami mual
muntah dan bisa menceritakan kronologi saat ia jatuh. Pasien mampu
berjalan dan tidak ada bagian tubuh yang tidak bisa digerakan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak pernah ada yang mengalami
seperti yang pasien alami sekarang. Keluarga pasien juga mengatakan di
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun
menular seperti TBC, DM, Hipertensi dan lain-lain
2. Riwayat dan Mekanisme Trauma :
Pasien mengatakan kronologi kejadiannya yaitu ia baru berangkat sekolah
07.30 wita, saat melalui jalan depan pasar suwung ia terpeleset mengendarai
motor karena terdapat pasir di jalan aspal, lalu pasien terjatuh dan
mengatalami luka robek pada punggung tangan kanannya dan di bawah dagu
dan mengalami luka lecet di tangan kiri dan kakinya. Pasien mengatakan saat
terjatuh kepalanya tidak mengalami benturan karena menggunakan helm dan
tidak ada bagian tubuhnya yang mengalami cedera berarti ataupun tidak bisa
digerakan. Lalu pasien menghubungi keluarganya, dan diantar ke IGD RSUP
Sanglah pada taggal 1 Mei 2017 tiba pukul 08.55 wita.

3. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


a. Kepala: Bentuk kepala normachepali dan simetris, penyebaran
rambutmerata, tidak terdapat lesi atau kelainan pada tulang kepala, ubun-
ubun menutup , rambut berwarna hitam
Kulit Kepala: Bersih
Mata: Mata lengkap dan simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat
edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dengan
diameter 3 mm dan miosis saat terkena cahaya, kornea jernih.
Telinga: Bentuk telinga sama besar atau simetris kanan dan kiri, tidak ada
kelainan bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga tidak
terdapat perdarahan atau pengeluaran cairan, ketajaman pendengaran baik.
Hidung: Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tulang hidung
simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tegak di tengah, mukosa hidung
lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan, tidak terdapat epistaksis serta
tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut dan Gigi: Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir lembab, tidak ada
sariawan. Keadaan gusi dan gigi cukup bersih, lidah tidak kotor dan pada
orofaring tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah: Struktur wajah simetris dan lengkap, warna kulit sawo matang
tidak ikterik dan sianosis
Leher: Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada
penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran. Vena jugularis tidak
mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba 88 x/menit.
b. Dada/thoraks
1) Paru-paru
a) Inspeksi: Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk,
tidak terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan. Irama pernafasan dengan frekuensi 20 x/menit.
b) Palpasi: Vesikuler
c) Perkusi: Sonor
d) Auskultasi: Simetris tidak ada nyeri tekan, retraksi dinding
dada (-)
2) Jantung
a) Inspeksi: Ictus cordis tidak nampak
b) Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 5 linea media clavicularis
sinistra
c) Auskultasi : bunyi jantung S1/S2 tegak, murmur (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi: Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak
tampak adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan
pembuluh darah vena pada abdomen
b) Palpasi: Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada,
tanda ascites tidak ada
c) Perkusi: Suara abdomen tympani
d) Auskultasi: Terdengar bising usus 10 x/menit
4) Pelvis
Inspeksi: Tidak terlihat benjolan
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
5) Perineum dan Rektum: Tidak terkaji
6) Genetalia: Tidak terkaji

7) Ekstermitas
a) Status Sirkulasi: Nadi brakialis teraba 80x/menit, CRT < 2
detik, akral hangat, turgor kulit elastis
b) Keadaan Injury: terdapat trauma pada ekstremitas atas kiri
(tangan kiri).
8) Neurologis
a) Fungsi Sensorik: baik
b) Fungsi Motorik : baik

4. Hasil Laboratorium
a. Tidak dilakukan

5. Terapi Dokter
a. Paracetamol 3 x 500 mg (oral)
b. Cefixime 2 x 100 mg (oral)
c. Tetagam 250 iu (injeksi IM)
d. Ketorolac 1 amp 30 mg (IV)

B. ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
Data Subyektif : Trauma Jaringan Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri pada luka robek di
punggung tangan kanan dan di bawah dagu Terputusnya kontinuitas
akibat jatuh saat mengendarai motor jaringan kulit, otot dan
- P: Nyeri bertambah jika punggung vaskuler
tangan dan di bawah dagu digerakan.
- Q = Nyeri seperti diremas-remas Nyeri terutama di daerah
- R = Punggung tangan kanan dan dagu trauma
- S = 3 (0-10)
- T = Terus menerus Nyeri Akut
Data Obyektif :
Pasien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri : 3 (0-10)
TD :110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0 C

Data Subjektif : Vulnus Appertum Kerusakan


Pasien mengatakan mengalami luka pada integritas
punggung tangan kanan dan di bawah dagu jaringan
akibat jatuh saat mengendarai Merusak lapisan epidermis

Data Objektif :
- Tampak vulnus appertum regio manus Kerusakan integritas kulit
(D), ukuran luka 3cm x 0,5 cm
- Tampak vulnus appertum regio
mandibular, ukuran luka 4cm x 0,5 cm
- Terdapat luka robek di kulit punggung
tangan kanan diantara jari jempol dan
telunjuk pasien, bentuk luka vertical.
- Terdapa luka robek di kulit punggung
tangan kanan. Bentuk luka horizontal.
- Terdapat luka robek di kulit punggung
tangan kanan diantara jari manis dan
kelingking, bentuk luka vertical.
- Luka tampak berwarna merah
TD :110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0 C
Data Subjektif : Vulnus Appertum Risiko infeksi
Pasien mengatakan sebelumnya ia belum
pernah mengalami luka jahitan, dan belum
pernah merawat luka. Merusak lapisan epidermis

Data Objektif :
- Tampak pada luka sudah di jahit
- Terdapat 2 jahitan pada luka robek di kulit Luka terbuka
punggung tangan kanan diantara jari
jempol dan telunjuk pasien, bentuk luka
vertical. Pemberian tindakan hecting
- Terdapat 4 jahitan pada luka robek di kulit
punggung tangan kanan. Bentuk luka
horizontal. Perawatan di rumah yang
- Terdapat 1 jahitan pada luka robek di kulit tidak sesuai
punggung tangan kanan diantara jari
manis dan kelingking, bentuk luka
vertical. Kuman masuk
- Terdapat 3 jahitan pada luka robek di
bawah dagu. Bentuk luka horizontal
- Luka tampak sudah ditutupi gaas dengan Risiko infeksi
rapi
- Balutan luka dalam keadaan kering
- Tidak terdapat rembesan darah pada luka
TD :110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0 C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik trauma d.d Pasien mengatakan nyeri pada
luka robek di punggung tangan kanan akibat jatuh saat mengendarai
motor, Nyeri bertambah jika punggung tangan digerakan, nyeri seperti
diremas-remas, punggung tangan kanan, S = 4 (0-10), terus menerus,
pasien tampak meringis kesakitan, TD :110/80 mmHg, N : 80 x/menit,
RR : 20 x/menit, S : 36,5 0 C.
2. Kerusakan integritas jaringan b.d factor mekanik (robekan) d.d Pasien
mengatakan mengalami luka pada punggung tangan kanan akibat jatuh
saat mengendarai motor, tampak vulnus appertum regio manus (D),
tampak vulnus appertum regio mandibular, terdapat luka robek di kulit
punggung tangan kanan diantara jari jempol dan telunjuk pasien, bentuk
luka vertical, terdapa luka robek di kulit punggung tangan kanan. Bentuk
luka horizontal, terdapat luka robek di kulit punggung tangan kanan
diantara jari manis dan kelingking, bentuk luka vertical, luka tampak
berwarna merah, TD :110/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S :
36,5 0 C
3. Risiko infeksi berhubungan dengan luka post hecting dibuktikan dengan
Pasien mengatakan sebelumnya ia belum pernah mengalami luka jahitan,
dan belum pernah merawat luka, tampak pada luka sudah di jahit, terdapat
2 jahitan pada luka robek di kulit punggung tangan kanan diantara jari
jempol dan telunjuk pasien, bentuk luka vertical, terdapat 4 jahitan pada
luka robek di kulit punggung tangan kanan, bentuk luka horizontal,
terdapat 3 jahitan pada luka robek di bawah dagu, bentuk luka horizontal,
luka tampak sudah ditutupi gaas dengan rapi, balutan luka kering, tidak
terdapat rembesan darah, TD :110/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,5 0 C

D. PERENCANAAN

No Tujuan dan Intervensi Rasional


Dx Kriteria Hasil (NIC)
(NOC)
1 Setelah dilakukan Analgesic
asuhan keperawatan Administration
selama 1 x 60 menit a. Tentukan lokasi, a. Dengan mengkaji lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, kualitas, karakteristik, kualitas, skala
berkurang dengan dan derajat nyeri nyeri dapat membantu
kriteria hasil : sebelum pemberian evaluasi derajat
NOC: obat ketidaknyamanan.
Pain Level b. Cek riwayat alergi b. Tidak terjadi kesalahan
a. Melaporkan terhadap obat pemberian obat
gejala nyeri c. Memberikan c. Mengurangi nyeri yang
berkurang 2 analgesik Paracetamol dirasakan pasien
(0-10) 1x500mg peroral
b. Melaporkan
d. Evaluasi efektivitas
lama nyeri
pemberian analgesik d. Memastikan obat sudah
berkurang
setelah dilakukan bekerja sesuai indikasi
c. Tidak tampak
injeksi.
ekspresi wajah
e. Monitor vital sign
kesakitan
d. Tidak gelisah sebelum dan sesudah e. Mengetahui keadaan umum
e. Respirasi
pemberian analgesik dan perkembangan kondisi
dalam batas
pertama kali pasien
normal
(dewasa: 16-
20 kali/menit)

2 Setelah dilakukan Suturing


asuhan keperawatan a. Identifikasi riwayat a. Menghindari terjadinya
selama 1 x 60 menit alergi pasien terhadap kesalahan pemberian obat
diharapkan obat
kerusakan integritas b. Mengkaji luka, b. Mengkaji luka secara
kulit teratasi dengan kedalaman, luasnya komprehensif untuk dapat
kriteria hasil : dan keadaan luka memberikan perawatan
NOC yang tepat
Tissue integrity : c. Membersihkan luka c. Mencegah terjadinya
Skin and Mucous dengan larutan infeksi
Membranes antiseptic dan
a. Integritas kulit gunakan teknik
yang baik bisa aseptic
dipertahankan d. Pastikan waktu yang d. Agar saat hecting nyeri
(sensasi, cukup dari efek tidak terlalu terasa
elastisitas, anastesi yang
teperatur, diberikan untuk
hidrasi, melakukan hecting
pigmentasi) e. Pilih ukuran bahan e. Untuk memaksimalkan
b. Perfusi jaringan jahitan yang tepat penyembuhan luka
baik
c. Menunjukkan f. Tentukan teknik jahit f. Teknik jahit yang tepat akan
pemahaman luka yang sesuai mengoptimalkan
dalam proses dengan keadaan luka penyembuhan luka
perbaikan kulit g. Gunakan balutan g. Balutan yang tepat akan
dan mencegah yang tepat mencegah risiko infeksi
terjadinya
cedera berulang

3 Setelah diberikan NIC :


asuhan keperawatan Infection Control
selama 1x60 menit (Kontrol infeksi) 1. Mengetahui adanya tanda
diharapkan 1. Monitor tanda dan dan gejala nfeksi
2. Supaya luka bersih dan
kerentanan terhadap gejala infeksi
2. KIE keluarga dan tidak terjadi infeksi
infeksi berkurang
passien untuk menjaga
dengan kriteria
luka jahitan tetap
hasil :
kering, menjauhkan
NOC :
luka jahitan dari air
Immune Status
3. Untuk mengurangi
atau membuka gaas
Knowledge :
terjadinya infeksi pada
yang dipasang
Infection control
3. Melakukan penjahitan luka
Risk control
dengan teknik steril
Kriteria Hasil :
4. Mencegah terjadinya
1. Klien bebas dari
tanda dan gejala 4. Instruksikan pasien infeksi dan memandirikan
infeksi cara merawat jahitan pasien dalam perawatan
2. Menunjukkan
luka
kemampuan 5. Pasien sembuh tepat waktu
untuk mencegah sesuai rencana
5. Instruksikan pasien
timbulnya infeksi
jadwal kontrol dan
3. Menunjukkan
waktu jahitan harus
perilaku hidup
dilepas
sehat 6. untuk mempercepat
6. Delegasi dalam perbaikan kondisi pasien
pemberian antibiotik :
Cefixime 2x100
mg (oral)

E. PELAKSANAAN
No Hari/Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf
Dx
1,2 Senin, Mengkaji keluhan pasien DS :
1 Mei 2017 Mengukur GCS Pasien mengatakan ia terjatuh
Pukul 09.55 Mengukur tanda vital saat berangkat sekolah
WITA Mengkaji luka, kedalaman, mengendarai motor karena
luasnya dan keadaan luka terpeleset pasir di jalan aspal.
P = nyeri bertambah ketika
punggung tangan dan di bawah
dagu digerakan
Q = nyeri seperti diremas-remas
R = punggung tangan kanan
S = 3 (0-10)
T = terus menerus
DO :
GCS : E4 V5 M6= 15
Pasien tampak meringis
kesakitan
Tampak vulnus appertum regio
manus dextra ukuran 3cm x
0,5cm.
Luka tampak berwarna merah
TD :110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0 C

1,3 Pukul 10.10 Mendelegasikan pemberian obat


DS : -
WITA Tetagram 250 UI/ml (IM)
DO : Obat sudah masuk, reaksi
alergi (-)

1,2,3 Pukul 10.20 Melakukan hecting :


DS : -
WITA - Membersihkan luka dengan
DO : Pasien mendapatkan 2
larutan antiseptic
jahitan pada luka robek di kulit
- Menyiapkan injeksi
punggung tangan kanan diantara
lidokain 1 %.
- Melakukan desinfeksi pada jari jempol dan telunjuk pasien, 4
jahitan pada luka robek di kulit
ujung luka / daerah yang
punggung tangan kanan, 1
akan disuntik dengan
jahitan pada luka robek di kulit
menggunakan alkohol 70%
- Menyuntikan lidokain punggung tangan kanan diantara
secara sub cutan di sekitar jari manis dan kelingking, 3
tepi luka. jahitan pada luka robek di bawah
- Melakukan aspirasi, apabila dagu.Teknik jahitan Simple
tidak ada darah Interrupted Suture, benang yang
- Masukan lidokain secara
dipakai ukuran 4.0
perlahan-lahan sambil Luka sudah tertutup, tidak
menarik jarum dan terdapat rembesan darah, balutan
memasukan obat sepanjang kering.
tepi luka. Lakukan pada tepi
luka yang lainnya.
- Menunggu 2 menit agar
lidokain bereaksi
- Menyiapkan nalpoeder,
jarum dan benang.
- Menguji reaksi obat dengan
menggunakan pinset
- Memasang doek
- Menjahit luka kurang lebih
1 cm diatas ujung luka dan
ikat, gunting benang
sisakan kira-kira 1 cm. jahit
satu persatu dengan jarak
jahitan satu dengan yang
lainnya kurang lebih 1 cm,
- Memberikan antiseptik pada
luka
- Memberikan supratul pada
jahitan, menutup luka
dengan kassa steril dan
rekatkan dengan plester

Mendelegasikan pemberian obat


Paracetamol 1x500 mg (IO)
Cefixime 100 mg (oral)
1 Pukul 09.40
WITA DS : -
Mengevaluasi efektivitas DO : Obat masuk sepenuhnya,
pemberian analgesik reaksi alergi (-)
Memonitor TTV
1,2,3 Pukul 09.45
WITA DS :
Pasien mengatakan nyerinya
berkurang, Skala nyeri 2 (0-10)
DO :
TD :110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Memberikan HE kepada pasien S : 36,50 C
cara merawat jahitan luka beserta
tanda dan gejala infeksi DS:
2,3 Pukul 09.50 Pasien mengatakan paham
WITA dengan penjelasan perawat dan
akan menerapkannya dirumah
Memberikan informasi kepada DO :
pasien jadwal kontrol dan waktu Pasien tampak kooperatif
jahitan harus dilepas DS:
1,2,3 Pukul 17.30 Pasien mengatakan paham
WITA dengan penjelasan perawat dan
akan kontrol ke Puskesmas pada
tanggal Senin, 1 Mei 2017
DO :
Pasien tampak kooperatif
E. EVALUASI
No Hari/Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx.
1 Senin, S : Pasien mengatakan masih mengalami nyeri namun sudah
1 Mei 2017 berkurang
Pukul 09.55 P : Nyeri bertambah ketika bergerak
WITA Q : Nyeri seperti diremas-remas
R : Punggung tangan kanan dan di bawah dagu
S : 2 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul. Hilang saat tangan didiamkan, timbul
saat digerakan.
O:
- Pasien tidak tampak meringis
- Skala nyeri : 2 (0-10)
- TD :110/80 mmHg - RR : 20 x/menit
- N : 80 x/menit - S : 36,50 C
A : Nyeri Akut
P : Lanjutkan Intervensi
(Anjurkan melakukan teknik napas dalam bila nyeri berulang
Lanjutkan terapi obat Paracetamol 3 x 500 mg (IO) dan Cefixime
2 x 100 mg (IO)

2 Senin, S : Pasien mengatakan sudah paham dengan penjelasan perawat


1 Mei 2017 mengenai cara cara merawat jahitan luka
Pukul 09.55 O:
WITA Luka sudah dijahit dan dirawat dengan tindakan aseptic
Pasien mendapatkan 2 jahitan di kulit punggung tangan kanan
diantara jari jempol dan telunjuk pasien, 4 jahitan pada di kulit
punggung tangan kanan, 1 jahitan di kulit punggung tangan
kanan diantara jari manis dan kelingking,dan 3 jahitan pada
bawah dagu. Teknik jahitan Simple Interrupted Suture, benang
yang dipakai ukuran 4.0
A : Kerusakan integritas kulit
P : Lanjutkan Intervensi
(Sampaikan jadwal kontrol ke Puskesmas pada tanggal 5 Mei
2017
3 Senin, S : Pasien mengatakan sudah paham dengan penjelasan perawat
1 Mei 2017 tentang tanda dan gejala terjadinya infeksi
Pukul 09.55 O:
WITA - Luka sudah dirawat dengan tindakan aseptic
- Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Tidak ada rembesan darah
- Balutan luka kering
A : Resiko Infeksi
P : Lanjutkan Intervensi
(Anjurkan pasien untuk menyampaikan apabila ada keluhan
sebelum waktu control, bawa pasien kembali berobat)
RESUME DAN PERENCANAAN PASIEN PULANG

INFORMASI PEMINDAHAN PASIEN KE RUANGAN/ PEMULANGAN PASIEN


MRS Di Ruang:
Foto Rongten:
Laboratorium:
EKG:
Obat-obatan:
Dipulangkan KIE : Kontrol jaritan tanggal 5 Mei 2017
Obat Pulang:
Paracetamol 3 x 500 mg
Cefixime 2 x 100 mg
Foto Rongten: Tidak ada
Laboratorium: Tidak ada
Kontrol Poliklinik: Poli/Puskesmas
Pulang Paksa KIE:-
Tanda tangan pernyataan pulang paksa:-
Meninggal Dinyatakan meninggalpukul .............. Wita
Mingggat Dinyatakan minggat Lapor Satpam:
pukul ................Wita Lapor Supervisi:
Lapor MOD:
Lapor Humas:
Denpasar, Maret 2017

Mengetahui
Pembimbing Praktik Mahasiswa

Ni Putu Meylitha Budyandani


NIP. NIM. P07120214013

Mengetahui
Pembimbing Akademik

NIP.

Vous aimerez peut-être aussi