Vous êtes sur la page 1sur 2

Materi Latihan Dasar Blue Choir UNSRAT

Materi I
TEKNIK DASAR PERNAPASAN
PERNAFASAN
Orang dengan talenta menyanyi ada dimana-mana,
Pernafasan adalah dasar dari bernyanyi. tetapi
Setiap penyanyi yang baik harus bisa melaksanakan Mereka yang terlatih jumlahnya sedikit.
teknik pernafasan yang benar. sementara
Umumnya ada 3 metode pernafasan MEREKA YANG TERLATIH
1. metode pernafasan perut DAN MAU MELAYANI TUHAN
2. metode pernafasan dada JUMLAHNYA JAUH LEBIH SEDIKIT
3. metode pernafasan diafragma Pamflet Bandung Chorale Society

Dalam bernyanyi diguakan adalah metode pernafasan diafragma, karena dengan metode ini pengeluaran napas
lebih mudah di kendalilkan disamping volume udara yang masuk lebih banyak.
Pada pernafasan diafragma, paru-paru akan terisi penuh tanpa terjepit, karena ruangan pernapasan akan
diperluas dengan bergeraknya rongga badan (diafragma) kebawah. Untuk mengeluarkan nafas, cukup menekan
paru-paru dengan diafragma, dibantu oleh otot perut dan otot-otot di sisi badan.

Latihan pernapasan dengan baik, harus diawali dengan relaksasi atau pelemasan. Hal ini perlu untuk mengurangi
ataupun menghilangkan resiko keseleo saat melaksanakan latihan-latihan tahap berikut. Sasaran pelemasan
adalah seluruh tubuh dan kemudian dikonsentrasikan pada semua otot-otot yang berhubungan dengan
pernapasan, meliputi otot wajah terutama rahang, otot leher, dada, perut, otot-otot sisi badan dan otot bahu. (bagi
mereka yang tak berotot atiolo the Lu).
Relaksasi otot pernapasan dalam, bisa dilakukan dengan menghirup udara sambil mengangkat kedua tangan,
lalu merentangkannya kesamping sehingga membentuk huruf V sambil menghirup nafas. Hal ini akan
meningkatkan volume udara dalam paru-paru yang berarti meningkatkan jumah oksigen yang masuk, akibatnya
kadar oksigen dalam darah semakin banyak dan tubuh akan merasa lebih segar dan tidak cepat capek.
Perhatikanlah cara bernapas ketika relaksasi dan bernyanyi

LATIHAN PEMBUKA
Latihan ini cenderung pada latihan relaksasi dan merupakan dasar latihan pernapasan.
Keluarkan nafas secara bebas tanpa ada ketegangan. Tunggulah sebentar sampai kita ingin menghirup
udara. Pada saat seperti ini, perut akan mengecil (mengurus) dan sisi badan seolah mengerut. Kemudian dengan
mulut tertutup hiruplah udara melalui hidung seperti orang menghirup keharuman bunga mawar. ketika udara
masuk kedalam tubuh sisi tubuh membesar dan perut mengembang. Anda bisa memeriksa dengan tangan.
Tahan nafas sebentar kemudian keluarkan nafas dengan lancar tanpa ada ketegangan. Perut kembali mengecil
dan sisi badan menjadi kurus.
Lamanya masing-masing tahap bisa ditentukan sesuai dengan kemampuan.
Pengambilan dan pengeluaran napas dilaksanakan dengan ringan tanpa adanya keteganan dan tanpa
menggerakkan bahu Napas ditarik jangan sampi sepenuh-penuhnya dan jangan dikeluarkan sampai sehabis-
habisnya sebab dengan cara seperti ini akan menimbulkan ketegangan dan mengganggu ketenangan dalam
bernyanyi.

Pengambilan nafas dengan hidung memiliki keuntungan :


1. Udara Yang dihirup dibersihkan
2. Tenggorakan menjadi luas, langit-langit lunak dinaikkan terutama ketika mengambil nafas dengan cara
mendengkus. Ini sangat menguntungkan untuk memebentuk suara yang baik.

LATIHAN MEMPERKUAT OTOT DIAFRAGMA.


1. Latihan ini dilaksankan sambil berbaring meletakan beban diatas daerah diafragma (antara bagian perut
dan bagian dada). Letakkan beban yang agak berat misalnya buku, kemudian tarik nafas, (pernafasan
diafragma tentunya). Usahakan desakan nafas mendorong beban keatas.
2. Latihan dilaksanakan sambil dengan menekankan tangan ke atas diafragma dan nafas kita harus
mendorong tekanan tangan tadi. Latihan ini bisa juga dilaksakan dengan bantuan seorang teman, ia
bisa menekan daerah diafragma dengan tangannya dan kita akan mendorong dengan tekanan/desakan
nafas. Untuk mengurangi resiko cedera ketika melakukan latihan berpasangan hendaknya diafragama
diberi penyangga seperti buku yang tebal atau sejenisnya agar tangan tidak terpeleset dan otot daerah
diafragma lebih enak. Disaming itu beban tekanan tangan akan dibagi merata.
3. Untuk menggerakkan diafragma lebih elastis dan mampu bergerak dengan cepat dan kuat adalah
tertawa terbahak-bahak.

HERRY LAND// EL-95 Com. Lab.


a/d : Blue Choir Studio
Engineering Sam Ratulangi University
Materi Latihan Dasar Blue Choir UNSRAT

Dalam dua latihan pertama bagian ini perhatikanlah bahwa desakan nafas yang menggerakkan diafragma
dan otot-otot perut, bukan semata-mata otot perut mengembang dan mengerut tanpa adanya nafas yang
dalam.

CARA PENGAMBILAN NAFAS DALAM BERNYANYI


1. Pengambilan nafas yang dalam. Hal ini dilaksanakankan pada awal nyanyian sehingga tersedia nafas
yang cukup untuk menghabiskan satu frase hingga diperoleh tempat untuk pengambilan nafas.
2. Mencuri nafas. Oleh karena mengambil nafas bukan tempatnya, hal ini harus dilakukan secermat
mungkin sehingga hampir tidak kentara. Tetapi perlu diingat mengambil nafas bukan pada tempatnya
sangatlah tidak baik.
3. Bernafas secara bergantian. Ini khusus dalam paduan suara. Bila ada suatu nada yang panjang atau
bagian kalimat lagu yang tidak boleh putus, maka pengambilan napas dilakukan dengan cara
bergantian dengan penyanyi tetangga. Hendaknya pengambilan nafas tidak serempak dengan penyanyi
tetangga. Untuk hal ini, berhentilah dengan decrescendo untuk mengambil nafas kemudian masuklah
kembali dengan lembut.

SIKAP TUBUH
Usahakan agar tubuh tidak tegang pada saat bernyanyi. Ketegangan bisa ditimbulkan oleh kondisi fisik
dan mental. Keadaan fisik yang capek atau sakit bisa mempengaruhi pernafasan sehingga nafas menjadi pendek
dan tampak gelisah. Kondisi rohani yang menimbulkan ketegangan adalah ketakutan, kecemasan, kesedihan dan
2
DP (demam pangggung) atau faktor G (grogi x gugup). Ketegangan seperti ini adalah ketegangan yang tidak
wajar karena seharusnya tidak tercipta. Hal ini akan mengakibatkan semua yang telah dilatih dengan baik akan
menjadi abu. Untuk mengatasinya dibutuhkan konsentrasi dan penguasaan diri.

Solusi Praktis.
Ketika ketegangan mulai merasuki jiwa, tariklah nafas dalam-dalam tahan sebentar kemudian keluarkan secara
bebas. Lakukanlah 2 atau 3 kali.
Ketika bernyanyi, kaki yang satu bisa maju sedikit ke depan sehingga berat tubuh bisa dipindah-pindahkan
dengan relaks dari satu kaki ke kaki yang lain.
Untuk membidik nada yang tinggi jangan menegadahkan kepala keatas hal ini akan menambah ketegangan pada
pita suara dan otot leher. Sebaiknya tundukan kepala sedikit kedepan.

CITA-CITA
1. Bernafas tanpa menggerakan bahu atau dada
2. Milikilah nafas yang panjang
3. Berdirilah dengan rileks dan tidak kaku
4. Bernyanyilah dengan gembira dan senang.

ISTILAH yang sering di jumpai dalam koleksi lagu BC.


A Capella : Capel gereja kecil ; a capella - menurut gereja kecil. Dalam musik berarti nyanyian untuk
paduan suara tanpa iringan instrumen.
Allegro : Tempo cepat, hidup, gembira (mm = 132 138)
Andante : Tempo seperti orang berjalan (mm = 72 76)
Cantabile : Berlagu
Con : Dengan. Con Motto Dengan lebih hidup.
D.C. : Da Capo dari kepala artinya di ulang dari kepala/ awal (Da {Latin} De artinya dari; Capo
{Latin} caput artinya kepala)
D.S. : Da Segno dari tanda di ulang dari tanda (Segno {Latin} Signum artinya tanda ).
Fine : Akhir lagu (finish here)
Largo : Lebar, luas tempo lambat (mm = 46 50)
Lento : Tempo lambat (mm =56 58)
MM : Maelzel Metronome, ukuran kecepatan ketukan.
Moderato : Tempo sedang (mm = 96 100)
Ritardando : Melambat; tempo melambat secara berangsur-angsur.
Ritenuto : Menahan; tempo melambat secara tiba-tiba.

Disusun oleh :
Bid. Pelatihan Blue Choir
Fakultas Teknik UNSRAT 2003 Berdasarkan:
- PML A 21, Membentuk Suara,Pusat Musik Liturgi Yogyakarta, 1998
- Paduan suara, Pdt. Markus Agung
- Istilah-istilah Musik, Latifah Kodijat Marzoeki, Djambatan 1995

HERRY LAND// EL-95 Com. Lab.


a/d : Blue Choir Studio
Engineering Sam Ratulangi University

Vous aimerez peut-être aussi