Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
P ( 57 Tahun )
DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL
DI PANTI PERSINGGAHAN SOSIAL MARGO WIDODO
SEMARANG III
Disusun oleh :
Kusumawati 22020113120008
Elissa Maharani 22020113120043
Nama : Ny. P
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Perum Banyumanik RT 5 RW 17,
Banyumanik, Tembalang
Tgl. Masuk RS : 23 Maret 2011
Tgl. Pengkajian : 25 April 2017
No. CM : 185/03/11
Dx. Medis :-
B. ALASAN MASUK
PM dibawa ke Panti Rehabilitasi Sosial Margo Widodo Semarang
oleh Pemkot Semarang yang ketika itu melakukan razia. PM tidak dapat
diajak komunikasi ketika pertama diterima di panti. PM lebih suka
menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan teman-teman dip anti. Saat
diajak bicara PM hanya diam dan tidak mau melakukan kontak mata.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Menurut pengasuh panti dan catatan medis Ny. P belum pernah
mengalami gangguan jiwa dan keluarga juga tidak memiliki riwayat
gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Menurut pengasuh panti, Ny. P tidak mendapatkan pengobatan
gangguan jiwa karena Ny. P belum pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya.
3. Trauma
Menurut pengasuh, Ny. P tidak pernah melakukan, mendapatkan
dan melihat perilaku aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam keluarga, tindakan criminal dan usaha bunuh diri
selama di panti. Ketika ditanya, Ny. P hanya menjawab Mbuh.
(Tidak tahu).
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Menurut catatan medis dan pernyataan Ny. P, tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa ataupun yang masuk rumah
sakit jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ny. P mengatakan Mbuh.
D. FISIK
1. Kesadaran Ny. P tampak Composmentis
2. Tanda vital
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 85 kali/menit
- Suhu : 360C
- Pernafasan : 24 kali/menit
- TB : 150 cm
- BB : 40 kg
3. Riwayat makan/ minum di rumah
Ny. P mengatakan makan 3 kali sehari, dengan mengkonsumsi
makanan yang diberikan dari panti. Ny. P minum dalam satu hari
sebanyak 4-5 gelas/hari. .
4. Tanda-tanda dehidrasi
Tidak tampak tanda-tanda dehidrasi pada Ny. P
5. Riwayat penyakit fisik
Menurut catatan medis Ny. P pernah mengalami batuk dan sesak
napas pada tahun 2012. Catatan medis menunjukkan pada tahun yang
sama Ny. P mengalami bising cordis.
E. PSIKOSOSIAL dan SPIRITUAL
1. Genogram
Genogram Ny. P
Ny. P
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Ny. P
Penjelasan :
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Ny. P tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. P
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
b. Identitas diri
Ny. P tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. P
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
c. Peran
Ny. P tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. P
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
d. Ideal diri
Ny. P tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. P
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
e. Harga diri
Menurut Ny. P, hubungan dengan PM lain di panti baik.
Namun pada saat dikaji Ny. P lebih senang menyendiri, Ny. P
hanya mengenal sedikit nama teman- temannya, dan Ny. P jarang
kumpul bersama dengan teman-temannya. Menurut pernyataan
teman sebangsal, Ny. P jarang berkomunikasi dan lebih suka
menyendiri atau banyak tidur.
3. Hubungan sosial
a. Orang dekat
Ny. P jarang kumpul bersama dengan teman-temannya.
Menurut pernyataan teman sebangsal, Ny. P jarang
berkomunikasi dan lebih suka menyendiri atau banyak tidur.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat di rumah dan
di RS
Menurut observasi di panti, Ny. P sering terlihat
menyendiri, pasif, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain,
dan menjawab pertanyaan seperlunya setelah diulang lebih dari
dua kali.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain yaitu
dalam hal komunikasi, Karena Ny. P lebih suka menyendiri.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Ny. P mengatakan beragama Islam, dan Ny. P mengatakan
Mbuh saat ditanya tentang keyakinan akan sakit yang
dialaminya.
b. Kegiatan ibadah
Ny. P mengatakan tidak sholat dan tidak berdoa.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Ny. P tampak bersih, penampilan dalam berpakaian rapi, rambut rapi.
2. Pembicaraan
Ny. P lebih suka diam saat diajak berkomunikasi. Menjawab sangat
singkat setelah pertanyaan diulang lebih dari dua kali dengan suara
yang sangat pelan.
3. Aktifitas motorik
Ny. P jarang melakukan kontak mata dengan orang lain saat diajak
bicara. Ny. P lebih suka menunduk dan memegangi lututnya.
4. Alam perasaan
Ny. P tidak mengingat suatu peristiwa/trauma, Ny. P tampak murung
dan terlihat bingung.
5. Afek
Ny. P diam saja meskipun suasana sedang ramai.
6. Interaksi
Ny. P tidak mau melakukan kontak mata dengan lawan bicara dan
hanya menunduk. Ketika diminta menatap, Ny. P hanya melakukannya
sekilas kemudian menunduk lagi. Ny. P tidak banyak berinteraksi
dengan PM lain dipanti.
7. Persepsi
Pendengaran Ny. P baik, penglihatan baik, perabaan baik, penciuman
baik, dan pengecapan baik. Ny. P tidak mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Ketika merespon pertanyaan, Ny. P masih lambat dan jawaban yang
diberikan sangat singkat. Ny. P sering menjawab pertanyaan setelah
diulang lebih dari dua kali oleh penanya.
b. Isi Pikir
Ny. P lebih suka sendiri dan tidak suka berbicara dengan orang lain.
Ny. P mengatakan malas berkumpul dengan orang lain.
9. Tingkat kesadaran
Klien mampu berorientasi terhadap tempat dengan baik. Klien tahu
nama tempat dan sekarang berada dimana.
10. Memori
Memori Ny. P kurang baik, karena tidak dapat mengingat masa lalu
yang berhubungan dengan keluarganya. Ny. P hanya mengingat nama
dan asal tempat tinggal. Ny. P tidak dapat mengingat nama
mahasiswa.
11. Kemampuan penilaian
Ny. P mampu mengambil keputusan sederhana secara mandiri seperti
mandi dulu, ganti pakaian, makan dulu sebelum mandi, mengambil
minum setelah mandi, berkumpul untuk melakukan kegiatan dipagi
hari seperti senam, mendengarkan musik.
12. Daya tilik diri
Ny. P tidak menyadari tentang gangguan jiwa yang dialami. Hal ini
ditunjukkan dari Ny. P tidak dapat menjawab pertanyaan dan hanya
mengatakan Mbuh,.
13. Tingkat Konsentrasi atau berhitung
Waktu disuruh menyebutkan angka 110, Ny. P tidak mau
menyebutkan. Tingkat konsentrasi Ny. P kurang baik, karena tidak
bisa focus dan harus mengulang pertanyaan untuk mendapatkan
jawaban dari Ny. P.
M. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
SP 2
1. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mereveiw pertemuan sebelumnya.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan dengan
orang lain dan mempraktekan cara berkenalan dengan
satu orang.
3. Melatih klien berkenalan dengan 2 3 ornag atau lebih.
4. Membantu pasien memasukan latihan berkenalan
dengan orang lain ke dalam jadwa kegaiatan harian.
SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara bercakap cakap
saat melakukan kegiatan sehari hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berbicara kegiatan
sosial seperti senam lansia dipagi hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
2 Koping Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling percaya Kusuma
dan
Individu Tidak keperawatan Ny. P diharapkan : 2. Kaji status koping yang digunakan klien
Elissa
Efektif 1. Klien mampu mengenal koping 3. Beri dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya
individu tidak efektif 4. Motivasi untuk melakukan evaluasi perilaku dirinya
2. Klien mampu mengatasi koping sendiri
individu tidak efektif 5. Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara
3. Klien mampu memperagakan konstruktif
dan menggunakan koping yang 6. Ajarkan alternatif koping yang konstruktif
konstruktif untuk mengatasi
masalahnya
O. IMPLEMENTASI
3. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi S : Ny. P berkata, Saya lebih suka sendiri, saya dikamar diam
tanda dan gejala isolasi sosial saja.
O: Ny. P terlihat diam dan berbicara sangat pelan setiap
ditanya.
5. Membantu mengenal dan mengidentifikasi akibat S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu.
isolasi sosial. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.
7. Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang Klien tampak malu dan tidak mau ketika diminta untuk
berkenalan.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, dari Semarang.
dengan orang lain dan mempraktekkan cara O : Ny. P tampak berkenalan dengan merunduk dan malu,
berkenalan dnegan satu orang. dengan nada pelan saat memperkenalkan diri. Ny. P juga
belum berani meminta orang lain untuk berkenalan
dengannya.
3. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny P berkata, Tidak kenal dengan teman yang mau diajak
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan berkenalan.
teman lain O : Ny. P masih merunduk dan belum berani untuk meminta
kenalan dengan orang lain. Namun setiap orang lain mengajak
berkenalan ia menjawab nama dan asalnya.
4. Membantu klien memasukkan latihan berkenalan S : Ny. P berkata, Iya
dengan orang lain ke dalam jadwal kegiatan harian. O : Ny. P merunduk
2. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny. P memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan dan asal dengan lawan bicara saya Parwati dari Semarang.
teman lain O : Ny. P menggunakan kontak mata dengan lawan bicara
3. Melatih dan menjelaskan cara bercakap cakap S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu
saat melakukan kegiatan sehari hari dan O : Ny. P terlihat bingung dan tidak tau bagaimana
mempraktekkannya dengan perawat atau teman membicarakan topik tersebut, atau topik lain
sebayanya. Seperti membicarakan topik senam di
pagi hari.
Selasa, 25 09.30 Koping 1. Membina hubungan saling percaya S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, Saya asalnya dari
April WIB Individu Tidak Semarang, Banyumanik.
2017 Efektif O : Ny. P sekilas ada kontak mata dengan lawan bicara
kemudian merunduk.
2. Mengkaji status koping yang digunakan klien S : Ny. P berkata Iya senang di panti
O : Ny. P tampak menunduk.
S : Ny. P tampak Lebih suka diam.
O : Ny. P menjawab dengan nada pelan.
3. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan S : Ny. P berkata Saya tidak tahu
perasaannya O : Klien tampak menunduk.
4. Mendorong klien untuk evaluasi perilaku dirinya S : Ny. P berkata, Mbuh, Saya tidak tahu
sendiri. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.
2. Mengajarkan klien memecahkan masalah dengan S: Ny. P berkata, Saya lupa, belum mencoba
cara yang konstruktif seperti mengobrol dengan O : Ny. P menjawab pertanyaan dengan dengan melihat
teman atau perawat. kontak mata lawan bicara
S : Ny. P berkata, Iya mau mencoba
O : Ny. P masih kesulitan dan bingung untuk memulai
pembicaraan sehingga masih dibimbing mahasiswa.
P. EVALUASI