Vous êtes sur la page 1sur 5

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

EFFECTIVENESS OF PASSIVE RANGE OF MOTION EXERCISES ON


HEMODYNAMIC PARAMETERS AND BEHAVIORAL PAIN INTENSITY AMONG
ADULT MECHANICALLY VENTILATED PATIENTS

PENDAHULUAN
Pasien dengan penyakit kritis yang menggunakan ventilator mekanik biasanya dibiarkan
beristirahat total dan terkadang juga mereka mengalami immobilisasi karena beratnya penyakit
yang dialami dan pengaruh pengobatan yang diberikan seperti sedatif. Kebanyakan dari dampak
fisiologis karena istirahat total di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan aktivitas dapat
mempengaruhi fungsi sistem tubuh dan fisik. Dampak dari imobilitas pada pasien dapat
mencakup penurunan fungsional dan neuromuskuler, kelemahan muskuloskeletal, gangguan
koordinasi, tertundanya pelepasan ventilasi mekanik, rawat inap yang berkepanjangan dan
tertundanya pemulihan setelah keluar dari Rumah Sakit. Komplikasi ini bisa saja mempengaruhi
kualitas hidup baik pasien itu sendiri maupun bagi keluarganya. Masalah mobilisasi pada pasien
terutama pasien yang terpasang ventilasi mekanik adalah sebuah tantangan bagi profesi
kesehatan. Memobilisasi pasien dengan penyakit kritis mempunyai banyak tantangan mulai dari
faktor keamanan tabung dan selang, ketidakstabilan hemodinamik, peralatan, praktek sedasi,
berat badan pasien, nyeri pasien, waktu dan prioritas mobilisasi. Semua faktor-faktor tersebut
biasanya mampu bertahan berhari-hari hingga berminggu-minggu dan menghalangi mobilitas
aktif pada pasien. Berhubungan dengan aktivitas pasien dan kemampuan pasien untuk
mentoleransi gerakan, mungkin faktor yang paling utama adalah keselamatan pasien.
Latihan ROM pasif sebagai prosedur keperawatan rutin mungkin menjadi kegiatan yang paling
tepat untuk pasien pada fase awal penyakit. Passive limb exercises (PLEs) yaitu gerakan
berulang pada sendi namun dalam batas-batas yang masih aman dan mampu dilakukan pada
pasien, dan dapat dianggap sebagai awal dari mobilisasi pasien ICU yang diberikan obat
penenang atau mengalami penurunan kesadaran.
Latihan ROM pasif dapat dilakukan secara manual oleh terapis atau perawat, atau dengan
menggunakan mesin sejenis cycle ergometers atau mesin pengulang gerakan ROM pasif.
Penelitian sebelumnya melaporkan penggunaan dalam pengulangan latihan ROM pasif untuk 5,
7 dan 10 kali untuk setiap sendi, namun peneliti sebelumnya tidak mencamtumkan alasan kenapa
memberikan pilihan-pilihan ini. Ada sebuah penelitian yang membuktikan latihan ROM pasif
yang dilakukan terus menerus di 1 kaki dalam 3 kali sehari selama 7 hari mampu meningkatkan
aliran darah ke otot dan mencegah miopati . Hal tersebut dapat digunakan sampai pasien siap
lanjut ke intervensi aktif. Toleransi dari aktivitas pasif mungkin menjadi salah satu pengantar
untuk institusi yang sesuai.
Pengukuran tanda-tanda vital fisiologis seperti jantung, tingkat pernapasan, tekanan darah,
saturasi oksigen, pusat tekanan vena dan respon nyeri telah disetujui sebagai langkah untuk
mengidentifikasi toleransi pasien, dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan stabilitas
fisiologis di ventilasi mekanik dan sakit kritis yang pasien alami dilakukan pada 5 hari atau lebih
setelah intubasi.
Aktivitas pasif terbukti aman, dapat memberikan manfaat awal untuk pasien sakit kritis yang
belum dapat mentoleransi aktivitas progresif. Meningkatkan fungsi aliran darah vena,
mempertahankan saturasi oksigen yang normal, mempertahankan fungsi sendi, mempersingkat
lama rawat inap pasien, dan meningkatkan kualitas hidup untuk pasien dengan penyakit kritis
yang dipasang ventilator mekanik. Manfaat lain dari latihan pasif adalah mengurangi nyeri yang
membuktikan bahwa mobilisasi dapat berfungsi sebagai langkah baru untuk manajemen nyeri
pada pasien sakit kritis. Skala nyeri menurun selama dan setelah intervensi dalam penelitian
mengenai respon fisiologis untuk intervensi latihan pasif pada pasien dewasa yang mengalami
sakit kritis yang terpasang ventilator mekanik.
Pada akhirnya, kekakuan pemasangan mekanik dari mobilisasi ekstremitas dapat mengubah
respon hemodinamik seperti detak jantung (HR), tekanan darah (BP) dan myocardial oxygen
consumption (mVO2). Jadi pemantauan respon fisiologis dari pasien kritis selama mobilisasi
menentukan siap tidak siapnya pasien memulai aktivitas, tetapi juga ketika aktivitas harus
dihentikan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan
ROM pasif pada peredaran darah dan intensitas nyeri pada pasien dewasa yang terpasang
ventilator mekanik.
URAIAN PICO ( PROBLEM, INTERVENTION, COMPARISON, OUTCOME)

1). Problem
Jurnal ini meneliti tentang pengaruh latihan ROM pasif pada peredaran darah dan intensitas
nyeri pada pasien dewasa yang terpasang ventilator mekanik di ruang ICU Hospital Tanta
University. Dimana besar kemungkinan pasien dengan sakit kritis yang terpasang ventilator
mengalami kekakuan otot akibat tidak adekuatnya aliran darah ke otot karena minimnya
aktivitas yang dilakukan pasien.

2.) Intervention
Sampel penelitian ini yaitu 40 orang pasien dewasa yang terpasang ventilator mekanik yang
memenuhi syarat kriteria inklusi yang akan dilakukan latihan ROM pasif oleh para peneliti.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah:
a. Pasien berusia 18 tahun atau lebih
b. Pasien dengan ventilasi mekanik dalam waktu 48 jam
c. Pasien dengan aliran darah yang stabil
d. Tidak ada masalah pada ortopedi dan pembuluh darah yang membatasi rentang gerak
(ROM) seperti ekstremitas fraktur, dislokasi sendi, subluksasi amputasi, anggota badan
hilang atau terluka, diduga atau sebenarnya dalam trombosis vena dan tulang belakang,
panggul, atau ketidakstabilan ekstremitas bawah akan dikeluarkan dari penelitian.
Latihan ROM pasif terdiri dari 20 menit gerakan fleksi-ekstensi untuk kedua ekstremitas
atas dan kedua tungkai bawah secara bersamaan (satu sesi untuk satu hari). Setelah
selesai melakukan latihan ROM pasif pertama, pasien harus beristirahat selama sekitar 60
menit tanpa kegiatan sampai peneliti mendapatkan hasil terakhir. Setiap pasien menerima
10 rentang gerakan pasif berulang pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah yang
dibantu peneliti ketika sedang dalam posisi terlentang.
- Untuk ekstremitas atas, rentang latihan ROM pasif termasuk fleksi jari dan ekstensi,
pergelangan tangan fleksi, ekstensi dan ulnaris dan deviasi radial; siku fleksi,
ekstensi, supinasi dan pronasi; dan fleksi bahu, ekstensi, dan adduksi.
- Ekstremitas bawah, melakukan Passive limb exercises (PLEs), termasuk fleksi kaki
dan ekstensi, fleksi pergelangan, dorsofleksi, inversi dan eversi, fleksi lutut dan
ekstensi dan fleksi hip, ekstensi, adduksi, dan rotasi internal dan eskternal.

Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 20 menit untuk 1 hari. Para peneliti
memperoleh parameter hemodinamik dan BPS melalui 4 tahap:
- Tahap 1 (waktu 0): melibatkan pengukuran garis dasar (denyut jantung, sistolik,
diastolik, dan saturasi oksigen, CVP) dan BPS skor yang diperoleh.
- Tahap 2 (waktu 1): para peneliti mengukur parameter fisiologis (denyut jantung,
sistolik, diastolik, dan saturasi oksigen, CVP) dan BPS skor 5 menit setelah latihan.
- Tahap 3 (waktu 2): para peneliti mengukur parameter fisiologis setelah 20 menit
intervensi (setelah selesai).
- Tahap 4 (waktu 3): para peneliti mengukur parameter fisiologis 60 menit setelah
penyelesaian intervensi.
- Fase evaluasi: Pada fase ini, para peneliti mulai untuk mengukur parameter
hemodinamik dan BPS selama 4 fase yang disebutkan di atas dan
membandingkannya untuk mengetahui pengaruh penelitian ini.

3.) Comparison
Jurnal yang dianalisa:
Effectiveness Of Passive Range Of Motion Exercises On Hemodynamic Parameters And
Behavioral Pain Intensity Among Adult Mechanically Ventilated Patients

Analisanya:
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan menggunakan 40 sampel
yang sudah dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Diskusi:
Pasien dengan sakit kritis yang terpasang ventilator sangat berkemungkinan mengalami
kekakuan otot yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke seluruh tubuh terutama pada
otot ekstremitas akibat kurangnya aktivitas dan gerakan. Latihan ROM pasif dapat membantu
melancarkan kembali aliran darah dengan menggerakkan organ ekstremitas pada pasien sakit
krisis yang terpasang ventilator.

4.) Outcome
Hasil penelitian:
Intervensi keperawatan yang tepat untuk pasien sakit kritis yang terpasang ventilator
mekanik agar mengurangi resiko kekakuan otot akibat tidak lancarnya aliran darah yang akan
menghambat mobiltas pasien kritis adalah dengan menggunakan latihan ROM pasif secara
rutin. Latihan ROM pasif berfungsi untuk mempertahankan elastisitas mekanis dari otot dan
membantu kelancaran sirkulasi darah. Latihan ROM pasif juga mengurangi lama rawat inap
pasien.

Vous aimerez peut-être aussi