Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TnA DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER PADA
KASUS HIPERTENSI
DI DESA REROTBAGEK POLAK KEC. LABUAPI LOMBOK BARAT
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : TnA
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : Tidak Tamat SD
apat dihubungi : NyA
n kelurga : Buruh Batu
2. RIWAYAT KESEHATAN
2.1 Keluhan Utama : Pusing
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya
berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah
berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang
penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah hipertensi.
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,
3. STATUS FISIOLOGIS
3.1 Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.
3.2 Tanda-tanda vital klien
TD : 160/90 mmHg
N : 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
BB : 45 kg
3.3 Pengkajian Head to Toe
a. Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak
menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih
cukup baik.
d. Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak
ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus),
tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang,
terasa berat (kaku kuduk).
g. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i. Genetalia
Tidak terkaji
j. Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k. Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.
4. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA
4.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak
stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan,
pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu klien tampak perlahan-
lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat membungkukkan badan.
4.2 Komponen gaya berjalan dan gerakan
Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak
sempoyongan.
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya karena ke empat anaknya tinggal
bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih
bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari
sesuatu yang sedang dibicarakan.
Interpretasi hasil :
24 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah TnA mengalami gangguan kognitif
sedang.
8. PENGKAJIAN sTATUS mENTAL
Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah berkecil hati tentang masa depan karena
klien merasa senang tinggal bersama cucu dan istrinya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena
berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila
melakukn aktivitas yang berlebihan.
9. PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL
a. Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan
tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien
mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.
10. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari dan minum kopi setiap hari.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya,
klien tidak senang makan tampa garam, klien juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan
makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.
b. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien
sering merenung nasib cucu-cucunya, saat waktu luang klien biasanya bermain dengan cucu nya.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari
lancar tanpa ada gangguan.
d. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan
anak-anaknya.
e. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan
pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali.
B. DIAGNOSA
1. Analisa Data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Gangguan rasa
Arteri besar kehilangan
- klien mengeluh sakit aman nyeri
kelenterun dan menjadi
kepala
kaku
- sakit kepalanya
berdenyut-denyut
- Klien mengatakan Pembuluh darah tidak
tearasa kaku di kuduknya dapat mengembang
- Klien mengatakan sakit
kepaalanya dating Vasokonstriksi pembuluh
sewaktu-waktu darah
- Klien mengeluh
penglihatannya kabur
DO:
- Klien tampak sering TD
memegangi kepalanya
- Lien tampak lemah
- Skala nyeri 5 (0-10)
sedang.
- TTV Peningkatan tekanan
TD: 160/90 mmHg vaskuler serebral
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg
edema
4. Rumusan Diagnosa
a. Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala
dan leher bagian belakang terasa berat dan sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering
memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi di tandai dengan klien mengatakan kurang
tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak sering bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S:
36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
c. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteris Intervensi
No No.Dx Rasional
Hasil Keperawatan
1 Setelah dilakukan 1. Kaji keadan umum 1. Keadan umum
kunjungan rumah klien. menunjukkan
selama 2x60 menit keadaan klien
diharapkan pasien secarautuh dan
dapat mengontrol nyeri dengan mengetahui
atau sakit kepala hilang tanda-tanda vital
atau berkurang dengan terutama tekanan
kriteria hasil : darah. Untuk
- Klien tidak menentukan
mengungkapkan tindakan
adanya nyeri atau sakit selanjutnya.
kepala.
- Klien tampak nyaman. 2. Untuk mengetahui
- Tanda-tanda vital 2. Kaji tingkat nyeri klien. tingkat nyeri klien
dalam batas normal dengan
terutama tekanan darah menggunakan
(TD : normal 110-130 pengkajian PQRST.
mmHg, diastole 70-80
mmHg) 3. Untuk mengetahui
nyeri yang
3. Kaji lokasi intensitas dirasakan klien
dan skala nyeri. sehingga bisa
ditentukan
intervensi yang
tepat selanjutnya.
4. Untuk menghindari
inssiden kecelakaan
4. Bantu pasien dalam atau terjatuhnya
ambulasi sesuai karena klien pusing.
kebutuhan.
5. Mengurangi atau
menghilangkan
sakit kepala.
6. Aktifitas yang
5. Berikan tindakan non meningkatkan
farmakologis vasokontriksi
menyebabkan sakit
kepala.
6. Berikan penjelasan cara
untuk meminimalkan 7. Analgecik dapat
aktifitas vasokontriksi. mengurangi rasa
7. Kolaborasi dalam nyeri
pemberian obat
analgesic sesuai
indikasi.
2 Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang batas 1. Memberikan dasar
kunjungan rumah tekanan darah normal, untuk pemahaman
selama 2x60 menit tekanan darah tinggi dan tentang peningkatan
diharapkan pasien efeknya. tekanan darah
mengetahui informasi mengklarifikasikan
tentang hipertensi istilah medis yang
dengan kriteria hasil : sering digunakan.
- klien mengungkapkan Pemahaman bahwa
pengetahuan akan tekanan darah
hipertensi. tinggi dapat terjadi
- Melaporkan tanpa gejala
pemakaian obat-obatan shingga
sesuai program. memungkinkan
- pasien untuk
melanjutkan
pengobatan
meskipun sudah
merasa sehat.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam NoDx Implementasi Respon hasil Paraf
1. 1 1. Mengkaji keadaan1. Hasil keadaan umum
Selasa umum klien dan klien sedang. TTV :
11-03 14 tanda-tanda vital (Td, TD : 160/100 mmHg,
16.00 S, N, Rr). S : 36,7 C,
N : 87x/menit,
RR:20x/menit.
2. Mengkaji tingkat2. P: Nyeri dirasakan
nyeri klien dengan pada kepala
menggunakan skalaQ: nyeri dirasakan
PQRST. berdenyut-denyut
R:Nyeri kepala
S : Skala nyeri sedang 5
(0-10)
T: nyeri dirasakan
3. Mengkaji lokasi, sewaktu waktu
intensitas, dan skala3. Klien mengatakan
nyeri. nyeri dirasakan pada
kepala dan leher
dibagian belakang
(kaku kuduk), nyeri
dirasakan terus-
menerus semakin berat
4. Memberikan saat berjalan, nyeri
penjelasan cara untuk dirasakan pada angka 5
meminimalkan (skala 0-10).
aktivitas 4. Klien tampak
vasokontriksi seperti memperhatikan dan
mengejan saat BAB, mendengarkan
batuk panjang dan penjelasan perawat
membungkuk
.
5. Memberikan terapi
obat sesuai indikasi :5. Obat sudah diberikan
captopril 12,5 mg ke pasien dan
menjelaskan cara
1x1.
penggunaan obat dan
efek samping obat,
klien tampak mengerti
dengan penjelasan
perawat.
selasa 2 1. Menjelaskan 1. Klien tapak
11-03-14 pengertian hipertensi mendengar pnjelasan
16.30 kepada pasien perwat
2. Menjelaskan kepada2. Klien tampak
klien tentang mendengarkan dan
pentingnya menjaga memperhatikan saat
lingkungan yang diberikan penjelasan
tenang. oleh perawat, dank lien
mengerti.
3. Berdiskusi atau3. Klien mengerti dengan
memberitahu klien penjelasan yang
tentang obat-obatan diberikan oleh perawat
nama obat yang dank lien mengatakan
diberikan captopril akan meminum
12,5 mg diminum 1x1 obatnya secara teratur.
setelah makan,
4. Klien tampak
4. Menjelaskan factor memperhatikan dan
yang memperberat tampak mengangguk
hipertensi, seperti dan akan melakukan
Menganjurkan klien saran yang diberikan
untuk tidak perawat.
mengkonsumsi
makanan yang tinggi
garam dan jangan
meminum kopi, the,
merokok karena dapat
meningkatkan
tekanan drah.
P : intervensi dihentikan
I:
- Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
- Anjurkn klien untuk diet rendah garam
- Anjukan klien untuk istirahat cukup
S:
- klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
2
hipertensi
O:
- keadaan umum klien baik
- klien tampak mengerti, menyebutkan
penyebab yang memperberat hipertensi
- klien tampak mau mengikuti saran
perawat
- TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,7 oC
RR : 20x/mnt
A:
- masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi
P:
Intervensi dihentikan
I:
- Kaji tingkat pengetahuan klien
- Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
- Evaluasi tingkat pengetahuan setiap
selesai member penyuluhan.
S:
- Klien mengatakan makan makanan yang
sama dengan keluarganya
- Klien mengatakan tidak bia makan tampa
garam
3 O:
- Keadaan umum klien baik
- Tidak ada tanda-tanda edema
A:
- maslah keperawatan resiko kelebihan
volume cairan dapat teratasi
P:
- intervensi di hentikan
I:
- anjurkan klien untuk batasi asupan cairn
jika terjadi oedema
- anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : TnA
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : Tidak Tamat SD
apat dihubungi : NyA
n kelurga : Buruh Batu
2. RIWAYAT KESEHATAN
2.1 Keluhan Utama : Pusing
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya
berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah
berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang
penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah hipertensi.
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,
3. STATUS FISIOLOGIS
3.1 Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.
3.2 Tanda-tanda vital klien
TD : 160/90 mmHg
N : 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
BB : 45 kg
3.3 Pengkajian Head to Toe
a. Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak
menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih
cukup baik.
d. Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak
ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus),
tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang,
terasa berat (kaku kuduk).
g. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i. Genetalia
Tidak terkaji
j. Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k. Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.
4. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA
4.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak
stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan,
pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu klien tampak perlahan-
lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat membungkukkan badan.
4.2 Komponen gaya berjalan dan gerakan
Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak
sempoyongan.
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya karena ke empat anaknya tinggal
bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih
bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari
sesuatu yang sedang dibicarakan.
Interpretasi hasil :
24 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah TnA mengalami gangguan kognitif
sedang.
8. PENGKAJIAN sTATUS mENTAL
Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah berkecil hati tentang masa depan karena
klien merasa senang tinggal bersama cucu dan istrinya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena
berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila
melakukn aktivitas yang berlebihan.
9. PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL
a. Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan
tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien
mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.
10. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari dan minum kopi setiap hari.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya,
klien tidak senang makan tampa garam, klien juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan
makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.
b. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien
sering merenung nasib cucu-cucunya, saat waktu luang klien biasanya bermain dengan cucu nya.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari
lancar tanpa ada gangguan.
d. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan
anak-anaknya.
e. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan
pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali.
B. DIAGNOSA
1. Analisa Data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Gangguan rasa
Arteri besar kehilangan
- klien mengeluh sakit aman nyeri
kelenterun dan menjadi
kepala
kaku
- sakit kepalanya
berdenyut-denyut
- Klien mengatakan Pembuluh darah tidak
tearasa kaku di kuduknya dapat mengembang
- Klien mengatakan sakit
kepaalanya dating Vasokonstriksi pembuluh
sewaktu-waktu darah
- Klien mengeluh
penglihatannya kabur
DO:
- Klien tampak sering
memegangi kepalanya
- Lien tampak lemah TD
- Skala nyeri 5 (0-10)
sedang.
- TTV
TD: 160/90 mmHg
N: 87 x/menit Peningkatan tekanan
S : 36,7 oC vaskuler serebral
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg
DO:
- Klien mengatakan
makan makanan yang Penurunan aliran darah
sama dengan
keluarganya
- TTV:
TD: 160/90 mmHg Peningkatan aldosteron
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg Retensi Na
edema
4. Rumusan Diagnosa
a. Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala
dan leher bagian belakang terasa berat dan sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering
memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi di tandai dengan klien mengatakan kurang
tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak sering bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S:
36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
c. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteris Intervensi
No No.Dx Rasional
Hasil Keperawatan
1 Setelah dilakukan 1. Kaji keadan umum 1. Keadan umum
kunjungan rumah klien. menunjukkan
selama 2x60 menit keadaan klien
diharapkan pasien secarautuh dan
dapat mengontrol nyeri dengan mengetahui
atau sakit kepala hilang tanda-tanda vital
atau berkurang dengan terutama tekanan
kriteria hasil : darah. Untuk
- Klien tidak menentukan
mengungkapkan tindakan
adanya nyeri atau sakit selanjutnya.
kepala.
- Klien tampak nyaman. 2. Untuk mengetahui
- Tanda-tanda vital 2. Kaji tingkat nyeri klien. tingkat nyeri klien
dalam batas normal dengan
terutama tekanan darah menggunakan
(TD : normal 110-130 pengkajian PQRST.
mmHg, diastole 70-80
mmHg) 3. Untuk mengetahui
nyeri yang
3. Kaji lokasi intensitas
dirasakan klien
dan skala nyeri.
sehingga bisa
ditentukan
intervensi yang
tepat selanjutnya.
4. Untuk menghindari
4. Bantu pasien dalam inssiden kecelakaan
ambulasi sesuai atau terjatuhnya
kebutuhan. karena klien pusing.
5. Mengurangi atau
menghilangkan
sakit kepala.
5. Berikan tindakan non
6. Aktifitas yang
farmakologis
meningkatkan
vasokontriksi
menyebabkan sakit
6. Berikan penjelasan cara kepala.
untuk meminimalkan
aktifitas vasokontriksi. 7. Analgecik dapat
7. Kolaborasi dalam mengurangi rasa
pemberian obat nyeri
analgesic sesuai
indikasi.
2 Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang batas 1. Memberikan dasar
kunjungan rumah tekanan darah normal, untuk pemahaman
selama 2x60 menit tekanan darah tinggi dan tentang peningkatan
diharapkan pasien efeknya. tekanan darah
mengetahui informasi mengklarifikasikan
tentang hipertensi istilah medis yang
dengan kriteria hasil : sering digunakan.
- klien mengungkapkan Pemahaman bahwa
pengetahuan akan tekanan darah
hipertensi. tinggi dapat terjadi
- Melaporkan tanpa gejala
pemakaian obat-obatan shingga
sesuai program. memungkinkan
- pasien untuk
melanjutkan
pengobatan
meskipun sudah
merasa sehat.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam NoDx Implementasi Respon hasil Paraf
1. 1 1. Mengkaji keadaan1. Hasil keadaan umum
Selasa umum klien dan klien sedang. TTV :
11-03 14 tanda-tanda vital (Td, TD : 160/100 mmHg,
16.00 S, N, Rr). S : 36,7 C,
N : 87x/menit,
RR:20x/menit.
2. Mengkaji tingkat2. P: Nyeri dirasakan
nyeri klien dengan pada kepala
menggunakan skalaQ: nyeri dirasakan
PQRST. berdenyut-denyut
R:Nyeri kepala
S : Skala nyeri sedang 5
(0-10)
T: nyeri dirasakan
sewaktu waktu
3. Mengkaji lokasi, Klien
3. mengatakan
intensitas, dan skala nyeri dirasakan pada
nyeri. kepala dan leher
dibagian belakang
(kaku kuduk), nyeri
dirasakan terus-
menerus semakin berat
saat berjalan, nyeri
dirasakan pada angka 5
4. Memberikan (skala 0-10).
penjelasan cara untuk4. Klien tampak
meminimalkan memperhatikan dan
aktivitas mendengarkan
vasokontriksi seperti penjelasan perawat
mengejan saat BAB,
batuk panjang dan
membungkuk
.
5. Memberikan terapi5. Obat sudah diberikan
obat sesuai indikasi : ke pasien dan
captopril 12,5 mg menjelaskan cara
1x1. penggunaan obat dan
efek samping obat,
klien tampak mengerti
dengan penjelasan
perawat.
selasa 2 1. Menjelaskan 1. Klien tapak
11-03-14 pengertian hipertensi mendengar pnjelasan
16.30 kepada pasien perwat
2. Menjelaskan kepada2. Klien tampak
klien tentang mendengarkan dan
pentingnya menjaga memperhatikan saat
lingkungan yang diberikan penjelasan
tenang. oleh perawat, dank lien
mengerti.
3. Berdiskusi atau3. Klien mengerti dengan
memberitahu klien penjelasan yang
tentang obat-obatan diberikan oleh perawat
nama obat yang dank lien mengatakan
diberikan captopril akan meminum
12,5 mg diminum 1x1 obatnya secara teratur.
setelah makan,
4. Klien tampak
4. Menjelaskan factor memperhatikan dan
yang memperberat tampak mengangguk
hipertensi, seperti dan akan melakukan
Menganjurkan klien saran yang diberikan
untuk tidak perawat.
mengkonsumsi
makanan yang tinggi
garam dan jangan
meminum kopi, the,
merokok karena dapat
meningkatkan
tekanan drah.
E. EVALUASI
No
Hari/Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Sabtu S:
15-03-2014 - Klien mengatakan sudah tidak pusing lagi
11.00 O:
- Keadaan umum klien baik
- Klien tampak rileks
- Tanda-tanda vital klien dalam batas
normal
- TTV : TD : 140/80 mmHg,
1 N : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A:
- Masalah keperawatan gangguan nyaman
nyeri dapat teratasi
P : intervensi dihentikan
I:
- Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
- Anjurkn klien untuk diet rendah garam
- Anjukan klien untuk istirahat cukup
S:
- klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
hipertensi
O:
- keadaan umum klien baik
- klien tampak mengerti, menyebutkan
penyebab yang memperberat hipertensi
- klien tampak mau mengikuti saran
perawat
- TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
2 S : 36,7 oC
RR : 20x/mnt
A:
- masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi
P:
Intervensi dihentikan
I:
- Kaji tingkat pengetahuan klien
- Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
- Evaluasi tingkat pengetahuan setiap
selesai member penyuluhan.
S:
- Klien mengatakan makan makanan yang
sama dengan keluarganya
- Klien mengatakan tidak bia makan tampa
garam
O:
- Keadaan umum klien baik
- Tidak ada tanda-tanda edema
A:
3- maslah keperawatan resiko kelebihan
volume cairan dapat teratasi
P:
- intervensi di hentikan
I:
- anjurkan klien untuk batasi asupan cairn
jika terjadi oedema
- anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : TnA
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Desa Rerot, Bagek Polak, Labuapi
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : Tidak Tamat SD
apat dihubungi : NyA
n kelurga : Buruh Batu
2. RIWAYAT KESEHATAN
2.1 Keluhan Utama : Pusing
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhn sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya
berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitny dating sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah
berobat ke dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang
penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah hipertensi.
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,
3. STATUS FISIOLOGIS
3.1 Postur tulang belakang : postur tulang belakang klien saat berjalan tegap.
3.2 Tanda-tanda vital klien
TD : 160/90 mmHg
N : 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
BB : 45 kg
3.3 Pengkajian Head to Toe
a. Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak
menggunakan kaca mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih
cukup baik.
d. Mulut dan Tenggorokan
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak
ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus),
tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang,
terasa berat (kaku kuduk).
g. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i. Genetalia
Tidak terkaji
j. Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k. Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.
4. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA
4.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi maupun lantai, dan tampak klien tidak
stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan,
pandangan mata kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang, saat mengambil sesuatu klien tampak perlahan-
lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat membungkukkan badan.
4.2 Komponen gaya berjalan dan gerakan
Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara hati-hati dan perlahan, jalan tampak
sempoyongan.
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya karena ke empat anaknya tinggal
bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih
bagus dan baik, emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan memberikan umpan balik dari
sesuatu yang sedang dibicarakan.
Interpretasi hasil :
24 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Dari hasilMMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 21 ini menunjukkan bahwah TnA mengalami gangguan kognitif
sedang.
8. PENGKAJIAN sTATUS mENTAL
Klien mengatakan tidak pernah merasa sedih dan selalu merasa ceria, klien tidak pernah berkecil hati tentang masa depan karena
klien merasa senang tinggal bersama cucu dan istrinya, klien tidak pernah merasa gagal dalam membimbing anak-anaknya karena
berhasil dalam menjadi kepala keluarga, klien juga merasa puas dengan keadaannya yang sekarang, klien mengatakan cepat lelh apabila
melakukn aktivitas yang berlebihan.
9. PENGKAJIAN MASALAH EMOSIONAL
a. Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan
tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat penenang serta klien
mengatakan tidak pernah mengurung diri, klien selalu ditemani oleh istri dan cucunya.
10. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
Pola kebiasaan : klien mengatakan sering merokok menghabiskan lebih dari 3 batang perhari dan minum kopi setiap hari.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya,
klien tidak senang makan tampa garam, klien juga mengatakan makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan
makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.
b. Pola istirahat tidur
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam hari karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, klien
sering merenung nasib cucu-cucunya, saat waktu luang klien biasanya bermain dengan cucu nya.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK.Klien BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali per hari
lancar tanpa ada gangguan.
d. Pola aktivitas
Klien masih bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencucui piring, klien berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan
anak-anaknya.
e. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore harimenggunakan sabun, sikat gigi setiap kali mandi, menggunakan
pasta gigi, biasanya mengganti pakaian 2 hari sekali.
11. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 6:5, klien tinggal bersama dengan istri dan 3 orang cucu-cucunya, bentuk rumah petak dengan jenis
bangunan atap rumah menggunakan atap genteng berdindingkan tembok, lantai semen. Kebersihan lantai kurang, ventilasi <15% luas
lantai dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada ventilasi dan ukuran rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal
menata perabotan kurang dimana sepeda gayung di letakkan di ruang tamu dan tertumpuk dengan barang-barang yang lain, alat rumah
tangga tidak lengkap karena karpet atau kursi tempat duduk tamu tidak ada.Kulkas tidak ada dan tempat gallon untuk air bersih tidak
ada dan banyak yang lainnya.
b. Sanitasi
sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan TnH mengatakan air yang diminum air biasa tanpa direbus, pengelolaan jamban
bersama dengan jenis jamban leher angsa dan dengan jarak < 10 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah tidak lancer,
bekas sampah biasanya dibuang sembarang ke kali
c. Fasilitas
klien tidak memelihara ternak dan tidak bekerja sebagai nelayan, anak-anaknya kebanyakan bekerja sebagai buruh batu, tidak terdapat
sarana olah raga, taman dan ruang pertemuaan.Sarana hiburan yang ada hanyalah televisi.
d. Keamanan Dan Transportasi
Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan bencana Sarana komunikasi yang dimiliki yaitu
handphone.
B. DIAGNOSA
1. Analisa Data
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS: Gangguan rasa
Arteri besar kehilangan
- klien mengeluh sakit aman nyeri
kelenterun dan menjadi
kepala
kaku
- sakit kepalanya
berdenyut-denyut
- Klien mengatakan Pembuluh darah tidak
tearasa kaku di kuduknya dapat mengembang
- Klien mengatakan sakit
kepaalanya dating Vasokonstriksi pembuluh
sewaktu-waktu darah
- Klien mengeluh
penglihatannya kabur
DO:
- Klien tampak sering TD
memegangi kepalanya
- Lien tampak lemah
- Skala nyeri 5 (0-10)
sedang.
- TTV Peningkatan tekanan
TD: 160/90 mmHg vaskuler serebral
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg
DO:
- Klien mengatakan
makan makanan yang Penurunan aliran darah
sama dengan
keluarganya
- TTV:
TD: 160/90 mmHg Peningkatan aldosteron
N: 87 x/menit
S : 36,7 oC
RR: 20 x/menit
BB: 45 kg Retensi Na
edema
4. Rumusan Diagnosa
a. Gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan Peningkatan tekanan vaskuler serebral di tandai dengan klien Mengeluh pusing kepala
dan leher bagian belakang terasa berat dan sakit/nyeri, pusing dirasakan terutama saat berjalan, skla nyeri 5, Klien tampak sering
memegangi kepalanya, penglihatan kabur, TTV : TD :60/90 mmHg, N:87 x/menit, S: 36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi mengenai penyakit dan terapi di tandai dengan klien mengatakan kurang
tahu tentang penyakit hipertensinya, klien tampak sering bertanya tentang penyakitnya TTV : TD:60/90 mmHg, N:87 x/menit, S:
36,7 oC, RR: 20 x/menit, BB: 45 kg.
c. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteris Intervensi
No No.Dx Rasional
Hasil Keperawatan
1 Setelah dilakukan 1. Kaji keadan umum 1. Keadan umum
kunjungan rumah klien. menunjukkan
selama 2x60 menit keadaan klien
diharapkan pasien secarautuh dan
dapat mengontrol nyeri dengan mengetahui
atau sakit kepala hilang tanda-tanda vital
atau berkurang dengan terutama tekanan
kriteria hasil : darah. Untuk
- Klien tidak menentukan
mengungkapkan tindakan
adanya nyeri atau sakit selanjutnya.
kepala.
- Klien tampak nyaman.
- Tanda-tanda vital 2. Kaji tingkat nyeri klien. 2. Untuk mengetahui
dalam batas normal tingkat nyeri klien
terutama tekanan darah dengan
(TD : normal 110-130 menggunakan
mmHg, diastole 70-80 pengkajian PQRST.
mmHg)
3. Untuk mengetahui
3. Kaji lokasi intensitas
nyeri yang
dan skala nyeri.
dirasakan klien
sehingga bisa
ditentukan
intervensi yang
tepat selanjutnya.
4. Untuk menghindari
4. Bantu pasien dalam inssiden kecelakaan
ambulasi sesuai atau terjatuhnya
kebutuhan. karena klien pusing.
5. Mengurangi atau
menghilangkan
sakit kepala.
5. Berikan tindakan non 6. Aktifitas yang
farmakologis meningkatkan
vasokontriksi
menyebabkan sakit
6. Berikan penjelasan cara kepala.
untuk meminimalkan
7. Analgecik dapat
aktifitas vasokontriksi.
mengurangi rasa
7. Kolaborasi dalam
nyeri
pemberian obat
analgesic sesuai
indikasi.
2 Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang batas 1. Memberikan dasar
kunjungan rumah tekanan darah normal, untuk pemahaman
selama 2x60 menit tekanan darah tinggi dan tentang peningkatan
diharapkan pasien efeknya. tekanan darah
mengetahui informasi mengklarifikasikan
tentang hipertensi istilah medis yang
dengan kriteria hasil : sering digunakan.
- klien mengungkapkan Pemahaman bahwa
pengetahuan akan tekanan darah
hipertensi. tinggi dapat terjadi
- Melaporkan tanpa gejala
pemakaian obat-obatan shingga
sesuai program. memungkinkan
- pasien untuk
melanjutkan
pengobatan
meskipun sudah
merasa sehat.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam NoDx Implementasi Respon hasil Paraf
1. 1 1. Mengkaji keadaan1. Hasil keadaan umum
Selasa umum klien dan klien sedang. TTV :
11-03 14 tanda-tanda vital (Td, TD : 160/100 mmHg,
16.00 S, N, Rr). S : 36,7 C,
N : 87x/menit,
RR:20x/menit.
2. Mengkaji tingkat2. P: Nyeri dirasakan
nyeri klien dengan pada kepala
menggunakan skalaQ: nyeri dirasakan
PQRST. berdenyut-denyut
R:Nyeri kepala
S : Skala nyeri sedang 5
(0-10)
T: nyeri dirasakan
sewaktu waktu
3. Mengkaji lokasi,3. Klien mengatakan
intensitas, dan skala nyeri dirasakan pada
nyeri. kepala dan leher
dibagian belakang
(kaku kuduk), nyeri
dirasakan terus-
menerus semakin berat
saat berjalan, nyeri
dirasakan pada angka 5
4. Memberikan
(skala 0-10).
penjelasan cara untuk
4. Klien tampak
meminimalkan
memperhatikan dan
aktivitas
mendengarkan
vasokontriksi seperti
penjelasan perawat
mengejan saat BAB,
batuk panjang dan
membungkuk
. 5. Obat sudah diberikan
5. Memberikan terapi ke pasien dan
obat sesuai indikasi : menjelaskan cara
captopril 12,5 mg penggunaan obat dan
1x1. efek samping obat,
klien tampak mengerti
dengan penjelasan
perawat.
selasa 2 1. Menjelaskan 1. Klien tapak
11-03-14 pengertian hipertensi mendengar pnjelasan
16.30 kepada pasien perwat
2. Menjelaskan kepada2. Klien tampak
klien tentang mendengarkan dan
pentingnya menjaga memperhatikan saat
lingkungan yang diberikan penjelasan
tenang. oleh perawat, dank lien
mengerti.
3. Berdiskusi atau3. Klien mengerti dengan
memberitahu klien penjelasan yang
tentang obat-obatan diberikan oleh perawat
nama obat yang
diberikan captopril dank lien mengatakan
12,5 mg diminum 1x1 akan meminum
setelah makan, obatnya secara teratur.
E. EVALUASI
No
Hari/Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Sabtu 1 S:
15-03-2014 - Klien mengatakan sudah tidak pusing lagi
11.00 O:
- Keadaan umum klien baik
- Klien tampak rileks
- Tanda-tanda vital klien dalam batas
normal
- TTV : TD : 140/80 mmHg,
N : 84x/menit,
S : 36,5oC,
RR : 20x/menit.
A:
- Masalah keperawatan gangguan nyaman
nyeri dapat teratasi
P : intervensi dihentikan
I:
- Anjurkan klien untuk tetap
mempertahankan kesehatannya
- Anjurkn klien untuk diet rendah garam
- Anjukan klien untuk istirahat cukup
S:
- klien mengatakan sudah tau apa itu
hipertensi, dan penyebab terjadinya
hipertensi
O:
2- keadaan umum klien baik
- klien tampak mengerti, menyebutkan
penyebab yang memperberat hipertensi
- klien tampak mau mengikuti saran
perawat
- TTV dalam batas normal
TD : 140/80 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,7 oC
RR : 20x/mnt
A:
- masalah keperawatan kurang
pengetahuan teratasi
P:
Intervensi dihentikan
I:
- Kaji tingkat pengetahuan klien
- Berikan penyuluhan mengenai
penyakitnya
- Evaluasi tingkat pengetahuan setiap
selesai member penyuluhan.
S:
- Klien mengatakan makan makanan yang
sama dengan keluarganya
- Klien mengatakan tidak bia makan tampa
garam
O:
- Keadaan umum klien baik
- Tidak ada tanda-tanda edema
3
A:
- maslah keperawatan resiko kelebihan
volume cairan dapat teratasi
P:
- intervensi di hentikan
I:
- anjurkan klien untuk batasi asupan cairn
jika terjadi oedema
- anjurkan klien untuk membatasi
konsumsi rendah garam