Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA HARGA DIRI RENDAH

KASUS
Klien Nn.D 35 tahun datang ke RSJ dengan keluhan menrasa dirinya jelek dan penampilan kurang
menarik, ia mengatakan tidak ada yang suka padanya, merasa bersalah dan khawatir, hasil
pengkajian perawat BP: 140/80mmHg. pernah terlibat penyalahgunaan NAPZA. perawat
mendiskusikan bahwa klien masih memiliki kemampuan dan aspek positif, perawat berupaya
mengurangi penilaina negatif pada klien. perawat mengkaji life span history stressor masa kecil
klien. pada masa kecil klien sering disalahkan, jarang diberikan pujian atas keberhasilanya. saat
ditanya apa rencana klien setelah pulang klien menjawab: "saya tidak ingin apa-apa"
PENGKAJIAN
a. Identitas
- Nama : Nn. D
- Usia : 35 thn
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat :-
- Pekerjaan : tidak bekerja
- Pendidikan : SMP
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Status pernikahan : belum menikah
b. Keluhan utama
Merasa dirinya jelek dan penampilan kurang menarik
c. Riwayat penyakit sekarang
Pt mengatakan tidak ada yang suka padanya, merasa bersalah dan khawatir. Jarang sekali
berinteraksi dengan tetangga karena tidak percaya diri berhubungan dengan orang lain.
Sampai saat ini belum menikah, karena merasa tidak ada yang menyukainya. Pt mengatakan
tidak memiliki keinginan apa-apa saat ditanya tentang rencana jangka panjang maupun
jangka pendek.
d. Riwayat masa lalu
Pada masa kecil klien sering disalahkan, jarang diberikan pujian atas keberhasilanya
e. Riwayat penggunaan obat
Pernah terlibat penyalahgunaan NAPZA 7 tahun lalu.
f. Pemeriksaan fisik
o TTV:
TD : 140/80 mmHg Nadi : 80x/mnt RR: 20x/mnt
Suhu : 37oC
o TB : 160 cm BB: 50 kg
o Keluhan fisik:
Pt mengeluh bahwa dirinya jelek. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kecacatan fisik,
klien tidak mengeluhkan adanya perubahan fisik
g. Status mental
1. Penampilan : Pt berpakaian seperti biasa, badan terlihat terawat kuku terpotong rapi,
rambut rapi, berpakaian sesuai umur, terlihat memakai bedak.
2. Perilaku/ aktivitas : Pt terlihat kaku saat berbicara atau tidak rileks, Pt mengatakan tidak
ada masalah untuk waktu beristirahat, dan tidak ada hambatan dalam beraktivitas.
3. Sikap
Pt berinteraksi dengan perawat kooperatif namun Pt cenderung pemalu. Hanya sedikit
berbicara dan dengan volume lemah juga lambat.
4. Mood dan affect
Pt terlihat sedih dan mengatakan ada kekhawatiran terhadap persepsi orang padanya,
khawatir terlihat sangat kurang menarik. Merasa bersalah pada dirinya sendiri karena
tidak bisa tampil cantik dan menarik.
h. Psikososial
Hasil pengamatan perawat pt mempunyai penilaian yang kurang baik mengenai dirinya, adanya
disfungsi komunikasi di dalam keluarga sejak ia kecil
i. Teknik koping
Pt tidak memiliki cara untuk mengatasi permasalahannya, Pt blaming kepada dirinya sendiri
j. Hubungan (Relationship)
Pt mengatakan sulit untuk memulai pembicaraan karena khawatir apa yang dibicarakan
dianggap tidak penting karena itu jarang berinteraksi dengan tetangga maupun orang lain. Pt
berharap segera memiliki suami.
k. Kepercayaan dan adat
Ditempat Pt tinggal jarang sekali orang yang sholat 5 waktu penuh, Pt sendiri hanya melakukan
sholat saat lebaran idul fitri atau idul adha saja, karena dalam keluarganya sejak kecil tidak
menekankan sholat 5 waktu penuh, orangtuanya juga begitu.
l. Pekerjaan
Pt tidak bekerja hanya dirumah membantu orangtua, kadang-kadang membantu mengolah
sawah. Pt mengatakan lulusan SMP, dan tidak melanjutkan sekolah karena ketiadaan biaya.
m. Terapi
1. Terapi individu : Terapi Penghentian Pikiran (Thought Stopping)
2. Terapi Kelompok : Terapi Suportif
3. Terapi Keluarga : Terapi Family Psiko Edukasi
4. Terapi Komunitas : Terapi ACT

ANALISA DATA

DATA ANALISA DATA MASALAH KEPERAWATAN


DS: Pada masa kecil klien sering sering Harga diri rendah kronis
disalahkan, jarang diberi pujian
- Mengatakan rasa bersalah
- Keluhan merasa dirinya jelek akan keberhasilannya
dan penampilan kurang
menarik Peran keluarga tidak efektif
- Mengatakan tidak ada yang

suka padanya
Mengatakan tidak ada yang suka
padanya, merasa bersalah dan
DO:- khawatir

Merasa dirinya jelek dan
penampilan kurang menarik

Harga diri rendah kronis
Ds : Life span history stressor masa Harga diri rendah
situasional b.d perasaan
- Klien merasa dirinya jelek dan kecil
diabaikan sekunder
penampilan kurang menarik. (sering disalahkan, jarang akibat : keterlibatan
- Klien mengatakan tidak ada penyalahgunaan NAPZA.
diberikan pujian atas
yang suka padanya.
keberhasilannya)
- Klien merasa bersalah dan
khawatir.
Pernah terlibat penyalahgunaan
Do :DO:
NAPZA
- Klien pernah terlibat
penyalahgunaan NAPZA.
- Pada masa kecil klien sering Mekanisme koping tidak efektif
disalahkan, jarang diberikan
pujian atas keberhasilanya. Merasa dirinya jelek dan
- Saat ditanya apa rencana klien
penampilan kurang menarik
setelah pulang klien
menjawab: "saya tidak ingin
Tidak ada yang suka padanya
apa-apa".

Merasa bersalah dan khawatir

Gangguan konsep diri

Harga diri rendah


DS: Traumatik tumbuh kembang Gangguan identitas
personal
- Klien merasa dirinya jelek (support system keluarga negatif)
- Merasa penampilannya
Koping tidak efektif
kurang menarik

- Menyatakan tidak ada yang
Menyalahkan diri sendiri
suka padanya
- Pernah terlibat NAPZA Turunnya rasa percaya diri
- Statement saya tidak ingin
gambaran kapasitas diri
apa-apa

DO: kemampuan individu + goal
individu

Kebingungan kapasitas diri sendiri
yang sebenarnya

RENCANA INTERVENSI
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Diagnosa Umum: 1. Tekankan pada klien 1. Tiap indv unik dg
keperawatan: klien dapat perlu menghindari potensi masing2.
harga diri menunjukan membandingkan diri
rendah kronis perubahan dengan orang lain.
b.d persepsi kemajuan sikap 2. Memiliki daftar 2. Fokus pada
kurang yang keberhasilan klien kekuatan, dasar
dihargai menunjukan saat ini dan masa pengembangan diri.
orang lain adanya rasa lalu.
peningkatan
harga diri.
Khusus 1: Klien Kriteria Hasil: 1. Sapa ramah klien 1. Memberikan awal
(verbal, non verbal) yang baik pada klien
dapat membina Ekspresi
2. Perkenalan diri 2. Memberikan awal
wajah
hubungan saling dengan sopan yang baik pada klien
bersahabat
3. Tanya nama lengkap 3. Merupakan
percaya. Ada kontak
klien dan nama pendekatan pada
mata
panggilan yang klien
Mau berjabat
disukai klien 4. Merupakan
tangan
4. Jelaskan tujuan pendekatan pada
Mau
pertemuan klien
menyebutkan
5. Jujur, menepati janji 5. Agar klien percaya
nama
6. Tunjukkan sikap perawat
Mau duduk
empati dan 6. Agar klien dapat
berdampingan
menerima klien apa menunjukan sikap
dengan
adanya terbuka pada
perawat
7. Beri klien perhatian perawat
Mau dan perhatikan 7. Menciptakan ikatan
mengutarakan kebutuhan percaya dan terbuka
masalah yang antara klien dan
dihadapi perawat
Khusus 2: Klien Kriteria Hasil: 1. Diskusikan 1. Membantu klien
Dapat kemampuan dan mengidentifikasi
- Klien dapat
mengidentifikasi aspek positif yang kemampuan
menyatakan
kemampuan dan dimiliki klien positifnya.
kemampuan
aspek positif 2. Utamakan memberi 2. Memberikan
yang dimiliki
yang di miliki pujian yang realistik motivasi pada klien
klien
3. Setiap bertemu tanpa melebih-
klien, hindarkan lebihkan.
memberi penilaian 3. Agar tidak
yang negatif memperparah
4. Mendorong klien kondisi klien.
dalam berpartisipasi 4. Berpartisipasi dalam
di kelas, kegiatan, kegiatan baru
atau hobi. Jelaskan menimbulkan rasa
bahwa klien dapat kompetensi dan
menikmati atau harga diri pada
mendapatkan seseorang.
pengalaman. 5. Mungkin perlu
5. Kolaborasi dengan intervensi tambahan
konseling atau terapi untuk
kesehatan mental mengembangkan
atau kebutuhan perubahan yang
khusus lainnya yang dibutuhkan oleh
mendukung keadaan klien.
klien.

Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan
Harga diri Tujuan umum : Gunakan Dengan
rendah Klien komunik komun
situasional b.d menunjukkan asi ikasi
perasaan peningkatan terapeu terape
diabaikan harga diri tik utik
sekunder untuk dihara
akibat : memba pkan
keterlibatan ngun pasien
penyalahguna rasa bisa
an NAPZA. percaya koope
dan ratif
empati selam
dalam a
perawat peraw
an. atan.
Tujuan khusus Klien dapat 1. Bina hubungan 1. Hubungan saling
1 : Klien dapat mengungkapkan saling percaya : percaya sebagai
meningkatkan perasaannya dan dasar utama
- Salam perkenalan
keterbukaan keadaan saat ini interaksi yang
diri
dan hubungan secara verbal. penting
- Ciptakan
saling percaya.
lingkungan yang
tenang
- Jelaskan tujuan
interaksi
- Buat kontraksi
yang jelas
2. Mengetahui
2. Dorong
persepsi klien
dan beri
terhadap
kesemp
kondisinya.
atan
untuk
mengun
gkapkan
perasaa
nnya.
Tujuan khusus Klien mampu 1. Diskusikan 1. Menggali
2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan kemampuan
mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang positif klien
kemampuan aspek positif yang masih dimiliki kemudian
dan aspek dimiliki klien : klien. ditonjolkan
positif yang - Kemampuan sehingga klien
dimiliki. yang dimili ki merasa hidupnya
klien 2. Beri pujian atas berarti.
2. Meningkatkan
- Aspek positif aspek positif dan
harga diri klien.
keluarga klien kemampuan yang
- Aspek positif masih dimiliki
lingkungan yang klien.
dimiliki klien
Tujuan khusus - Klien menilai 1. Diskusikan 1. Membantu klien
3 : Klien dapat kemampuan dengan klien dalam
menilai yang dapat kemampuan yang merencanakan
kemampuan diguna kan di masih dapat aktifitas yang
yang digunakan. rumah sakit. digunakan. dapat dilakukan.
2. Bantu klien
- Klien menilai
menyebutkan
kemampuan 2. Mengetahui
dan beri
yang dapat kegiatan apa
penguatan.
diguna kan yang diinginkan
3. Beri respon yang
dilingkungan klien.
kondusif dan
keluarga.
menjadi
3. Mempertahanka
pendengar yang
n rasa percaya
aktif.
klien agar klien
dapat
mengungkapkan
perasaannya.
Tujuan khusus - Klien memiliki 1. Diskusikan 1. Mendorong klien
4 : Klien dapat kemampu an dengan klien untuk lebih
memilih/ yang akan dilatih. beberapa termotivasi
menetapkan - Klien mencoba. aktifitas yang melakukan
kegiatan yang dapat dilakukan kegiatan sehari-
sesuai dengan dan dipilih hari guna untuk
kemampuan. sebagai kegiatan meningkatkan
yang akan harga diri klien.
dilakukan klien
sehari-hari.
Tujuan khusus Klien dapat 1. Diskusikan dan 1. Agar klien tidak
5 : Klien dapat melakukan tetapkan urutan bingung dengan
melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang kegiatan yang
kegiatan sesuai jadwal yang dibuat. akan dilatih. direncanakan
rencana yang dan dapat
dibuat. melakukannya
2. Peragakan dengan baik.
2. Meningkatkan
kegiatan yang
pemahaman
akan dilakukan
klien tentang
pasien.
3. Beri dukungan kegiatannya.
3. Meningkatkan
dan pujian yang
rasa percaya diri
realistik.
klien.
Tujuan khusus Keluarga dapat 1. Berikan 1. Pendidikan
6 : Klien Klien memberi dukungan pendidikan kesehatan dapat
dapat dan pujian. kesehatan pada meningkatkan
memanfaatkan keluarga tentang pengetahuan
sistem cara merawat keluarga tentang
pendukung yang klien dengan cara merawat
ada. HDR. klien.
2. Bantu keluarga 2. Dukungan
memberi keluarga
dukungan selama membantu
klien dirawat. pemulihan klien.
3. Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan
3. Meningkatkan
dirumah.
pengetahuan
untuk kelanjutan
perawatan
dirumah.
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Diagnosa Umum: klien 1. Gunakan komunikasi 1. Dengan komunikasi
keperawatan: memiliki terapeutik untuk terapeutik
Gangguan gambaran membangun rasa diharapkan pasien
Identitas yang positif percaya dan empati bisa kooperatif
Personal b.d mengenai dalam perawatan selama perawatan.
2. Dorong klien untuk 2. Mengetahui faktor
disfungsi identitas
dapat menceritakan penyebab penilaian
proses dirinya sendiri
mengapa ia dapat akan dapat
keluarga dan
menilai dirinya digunakan untuk
perceived
negatif menentukan
prejudice
3. Kaji adanya support
intervennsi
sistem di sekita klien.
selanjutnya
3. Adanya suport
sistem akan
membantu klien
dalam menghadapi
kondisi-kondisi stress
berlebih
Khusus 1: klien Kriteria Hasil: 1. Bantu klien dalam 1. Mengetahui dirinya
dapat mengenali dirinya dalam berbagai
- klien merasa
memberikan sendiri ketika dia kondisi akan
nyaman dan
batasan- mengalami stress meningkatkan
menerima
2. Diskusi dengan klien
batasan pengenalan terhadap
dengan dirinya
untuk membuat
pemikiran diri sendiri dalam
sekarang
suatu strategi
negatif pada - klien dapat merespon stressor
menghadapi stress 2. Koping yang positif
dirinya memiliki
3. Anjurkan klien untuk
akan menurunkan
motivasi dalam
memilih dan
penilaian negatif
dirinya untuk
melakukan aktivitas
pada dirinya
melakukan hal
yang disukai 3. Aktivitas dapat
yang positif 4. Diskusikan dengan
merangsang
klien mengenai cita-
pelepasan edhorpins
cita dan keinginannya
yang akan
5. Berikan edukasi pada
menurunkan stress
keluarga klien
dan meningkatkan
mengenai pentingnya
kenyamanan diri
melakukan
sendiri
komunikasi yang baik
4. Cita-cita dan
dan benar.
keinginan seseorang
dapat
membangkitkan
motivasi
5. Komunikasi yang
tidak bagus akan
menyebabkan
kesalahpahaman
pada seseorang yang
dapat menimbulkan
trauma.
Khusus 2: klien Kriteria Hasil: 1. Kaji apa yang 1. Mengetahui
dapat dengan menyebabkan klien penyebab akan
- Klien
jelas dan merasa jelek, dapat menyediakan
menyatakan
bangga penampilannya tidak data untuk
dirinya tidak
menggambark menarik dan tidak intervensi
jelek
an tentang - Klien ada yang suka selanjutnya.
2. Mengembangkan
dirinya menyatakan padanya
2. Melakukan interaksi kepercayaan dengan
penambilannya
dengan intesnitas orang lain dan
menarik
- Klien sering dengan klien, memperoleh
menyatakan libatkan juga keluarga penilaian diri sendiri
3. Diskusi dengan klien
ada orang yang dari orang lain.
selama kurang lebih 2 3. Memberikan
suka dan
jam selama 1 kali kesempatan klien
bersosialisasi
sehari selama 6 hari untuk mengutarakan
dengannya
untuk mendiskusikan pendapatnya.
4. Percaya diri
apa yang difikirkan
seseorang akan
klien
4. Anjurkan klien untuk mempengaruhi
mulai mempercayai kinerja.
5. Pujian dan motivasi
dirinya sendiri dalam
akan meningkatkan
melakukan berbagai
rasa percaya diri
hal
5. Berikan pujian dan seseorang yang akan
motivasi pada klien mendorongnya
ketika ia mampu untuk melakukan hal
melakukan suatu lebih.
aktivitas
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Strategi pelaksanaan hari 1


Tujuan

a. Saling mengenal antara klien dan perawat


b. Membangun hubungan saling percaya antara klien dan perawat
c. Meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya.
d. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
e. Menidentifikasikan suport sistem yang dimiliki oleh klien
f. Mengetahuai penilaian klien pada diri sendiri
1. Orientasi
Salam:
- Mengucapkan salam
- Menyapa
- Memperkenalkan diri
- Menanyakan nama
Evaluasi/validasi :
Menyakan kabar dan suasana hati klien.
Kontrak (topik, waktu, tempat) :
- Menanyakan kesediaan untuk berdiskusi
- Menanyakan tempat yang dipilih untuk berdiskusi
- Mendiskusikan waktu untuk berdiskusi
2. Kerja
- Berkenalan dengan klien dengan tata cara yang baik dan benar
- Berikan klien perhatian penuh ketika dia sedang berbicara
- Persilakan klien untuk bercerita mengenai dirinya jangan membantah apa yang diceritakan
oleh klien
- Menanyakan kebiasaan-kebiasaan klien ketika bertemu dengan orang asing
- Tanyakan pada klien siapa orang yang paling dekat dengan klien
- Tanyakan apa saja pencapaian klien selama ini
- Tanyakan pada klien mengenai kegiatan kesukaannya
- Tanyakan mengenai kebiasaan-kebiasaan klien dirumah
3. Terminasi
- Evaluasi:

SUBJEKTIF OBJEKTIF
Klien menjawab salam perawat Ekspresi ramah, dan tersenyum.
dengan ramah dan sekaligus
memperkenalkan diri ke perawat.
Klien menjawab pertanyaan yang di Klien memandang perawat saat
ajukan perawat bicara dan dengan mimik semangat
Klien dapat berdiskusi dengan baik. Klien mendengarkan apa yang
dikatakan perawat
Klien menceritakan semuanya yang Sikap dan mimik klien terbuka
dialaminya. terhadap perawat yang menandakan
klien percaya pada perawat.
- Rencana tindak lanjut
o mendorong klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan
o melakukan kolaborasi dengan konseling ataupun terapis kesehatan mental
- kontrak
o topik: berdiskusi tentang hobi dan kegiatan, belajar untuk berpenampilan lebih baik,
belajar berkomunikasi dengan orang lain dan management stress klien
o Waktu dan tempat: jam 3 sore di ruang 403 RS.

Strategi pelaksanaan hari 2


Tujuan:

- Mengetahui kemampuan komunikasi klien dengan orang lain


- Mengetahui kemampuan koping stress klien
- Menetapkan kegiatan yang disenangi klien untuk dimasukkan dalam jadwal
- Pemberian edukasi pada keluarga mengenai komunikasi yang baik
- Mengajarkan pada klien untuk berpenampilan yang baik
1. Orientasi
Salam:
- Mengucapkan salam
- Menyapa
- Menanyakan apakah masih ingat dengan nama kita
Evaluasi/validasi :
Menyakan kabar dan suasana hati klien.
Kontrak (topik, waktu, tempat) :
- Menanyakan kesediaan untuk berdiskusi
- Menanyakan tempat yang dipilih untuk berdiskusi
- Mendiskusikan waktu untuk berdiskusi
2. Kerja
- Tanyakan pada klien bagaimana dia jika sedang menghadapi stress
- Tanyakan pada klien apa saja yang ia lakukan untuk koping terhadap stress yang ia hadapi
dan tawarkan beberapa cara koping stress.
- Mengkaji aktivitas kesenangan klien, tanyakan apakah ia sering melakukannya dan
sarankan untuk melakukan aktivitas yang dia senangi.
- Diskusikan dengan klien mengenai cita-cita dan keinginannya dan support atau berikan
nasihat-nasihat yang dapat mendukung pencapaian keinginannya.
- Membentuk kelompok interaksi dengan klien dan dapat juga keluarga dilibatkan
- Berikan pujian dan motivasi pada klien ketika ia mampu melakukan suatu aktivitas
- Ajarkan pada klien cara berpenampilan yang baik jika perlu make up
- Ajarkan pada keluarga cara komunikasi yang baik dalam sebuah keluarga dan dampak yang
ditimbulkan jika komunikasi keluarga jelek
3. Terminasi
- Menanyakan perasaan klien setelah berdiskusi
- Menanyakan komitmen klien apakah benar-benar akan taan melaksanakan aktivitas yang
dicanangkan
EVALUASI INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Harga diri rendah 3. Penekanan pada klien perlu S: klien merasa senang dengan
kronis b.d persepsi menghindari membandingkan diri mengikuti keas dan
kurang dihargai dengan orang lain. bertemu dengan orang lain.
4. Memiliki daftar keberhasilan klien saat
oranglain Klien menyatakan bahwa
ini dan masa lalu.
masih banyak hal yang
5. Klien dapat membina hubungan saling
masih dapat ia lakukan
percaya.
O: klien tidak memiliki mimik
6. mengidentifikasi kemampuan dan aspek
takut jika bertemu dengan
positif yang di miliki
7. Mendorong klien dalam berpartisipasi orang lain
A: masalah harga diri rendah
di kelas, kegiatan, atau hobi. Jelaskan
mulai teratasi
bahwa klien dapat menikmati atau
mendapatkan pengalaman. P: lanjutkan intervensi
8. Kolaborasi dengan konseling atau terapi
kesehatan mental atau kebutuhan
khusus lainnya yang mendukung
keadaan klien.

Harga diri rendah 1. Menggunakan komunikasi terapeutik S: Klien mengerti tentang


situasional b.d untuk membangun rasa percaya dan tindakan keperawatan yang
perasaan diabaikan empati dalam perawatan. dilakukan, klien tampak tidak
2. Mengidentifikasi kemampuan dan
sekunder akibat : nyaman, Klien dapat
aspek positif klien :
keterlibatan mengidentifikasi kemampuan
- Mendiskusikan aspek positif dan
penyalahgunaan dan aspek positifnya.
kemampuan klien yang masih
NAPZA.
dimiliki.
- Memberi pujian yg realistis.
3. Membantu klien memilih kemampuan O: Klien tampak merasa
nyaman dan rileks, Klien
yang masih dapat digunakan :
tampak antusias dan tidak
- Mendiskusi kemampuan pasien yg
menarik diri, Klien tampak
masih bisa digunakan saat ini. rileks dan mengerti tentang
- Membantu pasien menyebutkan
penjelasan yang diberikan,
dan memberi penguatan thd Keluarga mengerti tentang
kemampuan klien. kegiatan yang dilakukan dan
- Merespons kondusif dan menjadi keluarga tampak memahami
tentang masalah dihadapi
pendengar yang aktif.
4. Membantu klien memilih kegiatan yang
akan dilatih sesuai kemampuan klien : klien.
- Mendiskusikan dengan klien
A: masalah teratasi sebagian
kegiatan yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan. P: Lanjutkan tindakan
- Membantu klien menetapkan
kegiatan yang dapat di lakukan
(mandiri, bantuan minimal,
bantuan penuh dari lingkungan
terdekat pasien).
- Memberikan contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang dapat
dilakukan klien.
- Menyusun bersama klien daftar
kegiatan sehari-hari klien
5. Melakukan kegiatan sesuai jadwal yang
dibuat :
- Mendiskusikan dan tetapkan
urutan kegiatan yang akan dilatih.
- Memperagakan kegiatan yang akan
dilakukan pasien.
- Memberikan dukungan dan pujian
yang realistik.
6. Keluarga dapat memberi dukungan dan
pujian.
- Memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga tentang cara
merawat klien dengan HDR.
- Membantu keluarga memberi
dukungan selama klien dirawat.
- Membantu keluarga menyiapkan
lingkungan dirumah.
Gangguan Identitas 4. Gunakan komunikasi terapeutik untuk S: klien menyatakan dirinya
Personal b.d membangun rasa percaya dan empati merasa plong, percaya dirinya
disfungsi proses dalam perawatan meningkat, dan dalam
5. Dorong klien untuk dapat menceritakan
keluarga dan menangani stress tidak
mengapa ia dapat menilai dirinya
perceived prejudice seburuk yang dulu.
negatif
6. Kaji adanya support sistem di sekita O: Klien lebih ceria, tidak ada
klien. mimik muka yang
7. Bantu klien dalam mengenali dirinya
menyembunyikan masalah,
sendiri ketika dia mengalami stress
keluarga mengaplikasikan ilmu
8. Diskusi dengan klien untuk membuat
suatu strategi menghadapi stress yang didapatkan dengan baik,
9. Anjurkan klien untuk memilih dan
dan dalam interaksi dengan
melakukan aktivitas yang disukai
orang lain klien terlihat enjoy
10.Diskusikan dengan klien mengenai cita-
cita dan keinginannya A: Masalah Teratasi Sebagian
11.Berikan edukasi pada keluarga klien
P: Intervensi dilanjutkan
mengenai pentingnya melakukan
komunikasi yang baik dan benar.
12.Kaji apa yang menyebabkan klien
merasa jelek, penampilannya tidak
menarik dan tidak ada yang suka
padanya
13.Melakukan interaksi dengan intesnitas
sering dengan klien, libatkan juga
keluarga
14.Diskusi dengan klien selama kurang
lebih 2 jam selama 1 kali sehari selama
6 hari untuk mendiskusikan apa yang
difikirkan klien
15.Anjurkan klien untuk mulai
mempercayai dirinya sendiri dalam
melakukan berbagai hal
16.Berikan pujian dan motivasi pada klien
ketika ia mampu melakukan suatu
aktivitas
DAFTAR PUSTAKA

1. CMHN, ( 2005 ). Modul I-C. Manajemen keperawatan Psikososial dan Pelatihan kader
kesehatan, Jakarta, FIK UI
2. Stuart and Sundeen, ( 2002 ). Pocket Guide To Psychistric Nursing, ( 5th edition ), alih bahasa,
Jakarta, EGC.
3. Judith and Nancy. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta: EGC
4. Newfield, Susan A et al.2007. COXS CLINICAL APPLICATIONS OF NURSING DIAGNOSIS Adult,
Child,Womens, Mental Health, Gerontic, and Home Health Considerations fifth edition.
Philadelphia: F. A. Davis Company

Vous aimerez peut-être aussi