Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ISU PENELITIAN
Dalam penelitian ini melihat tentang kebahagiaan merupakan tujuan utama manusia
untuk selalu berusaha dengan maksimal, salah satu elemen utama dari manusia adalah bisnis,
dalam bisnis tujuan akhirnya adalah keuntungan yang mendatangkan kebahagiaan. Hal utuma
dalam malah ini adalah menghubungkan bisnis dan usaha untuk mengejar kebahagiaan yang di
gunakan untuk mengkritisi kemampuan akuntansi untuk melihat seberapa besar tujuan akuntansi
itu membawa kebahagiaan dalam usaha atau bisnis. Tetapi ada kekhawatiran bahwa pelaporan
berkelanjutan telah diambil alih oleh kepentingan perusahaan yang nantinya bisa saja terjadi
kegagalan dalam akuntansi tersebut.
Dalam isu penelitian ini dapat ditelusur isu-isu penelitiannya karena dikatakan secara
jelas bahwa accounting berperan penting dalam usaha maupun bisnis yang tujuan akhirnya
membawa keuntungan yang membuat happiness kepada pemangku kepentingan.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat perbandingan hedonism dan eudaimonisme
dalam penelitian kebahagiaan, yang diikuti oleh diskusi singkat tentang kebagahagiaan nasional
bruto buthan dalam hal ini mengarah juga pada pandangan Buddhis tentang kebahagiaan dan
hubungan konseptual antara eudaimonisme aristoteles dan konsep nirwana oleh Buddhis. Serta
melihat juga prinsip pembeda dari buddhisme yang disebut sebagai empat meterai Dharma yang
memberikan landasan konseptual untuk melihat kemampuan akuntansi untuk berkontribusi pada
kebahagiaan.
Tujuan dalam penelitian ini sudah tercapai karena indicator-indikator yang digunakan
untuk menjawab peneliatian ini sudah cukup lengkap dan memadai untuk menjawab dari
1|Page
persoalan-persoalan penelitian ini. Serta ada juga kelemahan dalam tujuan penelitian ini yaitu
dalam penelitian ini lebih mengacu kepada kebahagiaan dan berbicara tentang kebahagiaan itu
bersifat universal yang tidak data diukur menggunakan point-point indicator, sehingga
kemungkinan akan sedikit bias dalam penelitian ini.
LITERATURE REVIEW
Dalam penelitian ini mengaitkan antara happiness dengan accounting bahwa tujuan
utama bisnis adalah untuk berkontribusi terhdapat kesejahteraan social dengan memproduksi
barang dan jasa yang membantu orang hidup bahagia dan bermakna. Tujuan utama dalam hal ini
yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia dan korporasi bisnis dipandang sebagai kendaraan
hokum yang efektif untuk mencapai tujuan . dalam penelitian ini menerima pernyataan bahwa
tujuan utama manusia adalah untuk mencapai kebahagiaan. Dengan bisnis menjadi komponen
penting yang harus berkontrinusi atau setidaknya tidak bertentangan dengan tujuan utamanya.
Penelitian ini juga menggunakan metode-metode yang cukup akurat untuk menjawab persoalana
dalam penelitian ini. Banyak hal yang harus di lihat dari kaitan hubungan antara kebahagiaan
dengan accounting itu sendiri. Selain itu untuk memberikan konseptualisasi tentang bagaimana
pembukuan tentang kebahagiaan, namun contoh singkat upaya untuk mengukur kebahagiaan
disediakan untuk memberi kritik mengenai apakah akuntansi itu mampu berkontribusi pada
tujuan kebahagiaan. Dalam penelitian ini literature sudah memadai tetapi belum secara
mendalam atau mendetail. Sehingga belum dilihat inti pokok dari permasahalan ini.
HASIL PENELITIAN
Makalah ini dimulai dengan menantang pandangan dominan bahwa tujuan bisnis adalah
untuk mendapatkan keuntungan, dengan pengamatan itu hanyalah sarana menuju akhir yang
lebih tinggi untuk mencapai bentuk kebahagiaan yang berarti. Menafsirkan ini sebagai
eudaimonic Iness atau nirwana, makalah ini mengeksplorasi apakah akuntansi memiliki
kemampuan untuk berkontribusi pada tujuan spiritual yang inheren ini. Proyek pengukuran GNH
Galhoffer, Haslam, Ezzamel, Molisa dan Bhutan menunjukkan kemungkinan peran akuntansi di
dalamnya Alam pencarian spiritual yang inheren. Namun pemeriksaan konsep akuntansi
fundamental dualisme, terpisah Entitas, pandangan benar dan adil, tidak memperhitungkan
2|Page
dampak eksternal terhadap entitas, independensi dan objektivitas, dan keutamaan Minat dan
keuntungan, semuanya terbukti bertentangan dengan empat meterai kebijaksanaan Buddhis. Ini
menunjukkan akuntansi Berkontribusi pada kesalahpahaman tentang realitas sejati, karena itu
berkontribusi pada penderitaan dan bukan kebahagiaan.
KESIMPULAN
Makalah ini nampaknya menunjukkan bahwa akuntansi itu sia-sia dan bahkan merusak
pada pandangan salah yang menghadirkan penghalang kebahagiaan, karena pemikiran salah
menciptakan ketidakjelasan untuk melihat Sifat Buddha yang melekat. Oleh karena itu jawaban
atas pertanyaan utama makalah ini nampaknya, akuntansi Tidak bisa melakukan pencarian yang
berarti untuk mencapai kebahagiaan. Yang lebih memprihatinkan adalah kemampuan akuntansi
untuk membangun penghalang yang menghalangi Sifat sebenarnya dari kenyataan, yang
merupakan langkah penting untuk membangun pandangan benar yang dibutuhkan untuk maju di
sepanjang jalur Buddhis pencerahan.
3|Page
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap proses ini dengan memberikan
pemahaman tentang Lse reality of accounting menggunakan alat konseptual Buddhisme. Inheren
dalam ajaran Buddha tidak hanya menjadi sumber Penderitaan tapi jalan menuju pengentasan
penderitaan. Sementara makalah ini menjelaskan kontradiksi teoritis akuntansi, Ada kesempatan
untuk penelitian lebih lanjut untuk menggunakan prinsip yang sama ini untuk menemukan solusi
terhadap kontradiksi ini.
4|Page