Vous êtes sur la page 1sur 40

SILABUS

Sekolah : SMK Negeri 3 Pati


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/3
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
Kode Standar Kompetensi : H
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x pertemuan)

Kompetensi Alokasi Waktu Sumber


Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar TM PS PI Belajar
Mengidentifikasi Mengident Pengertian barisan dan Menjelaskan pengertian barisan dan deret melalui Tes Tertulis 3 Hand out Pola
pola, barisan, dan ifikasi pola deret power point Pilihan Ganda barisan dan deret
deret bilangan barisan dan Mengidentifikasi barisan Mengidentifikasi barisan dan deret bilangan melalui Essay bilangan
deret dan deret lembar kerja Lembar Kerja Abstraksi Alat
Membedakan barisan dan Membedakan barisan dan deret bilangan Siswa Peraga Menara
deret Menentukan suku-suku suatu barisan dan deret Lembar Hanoi dan
melalui lembar kerja pengamatan Loncat Katak
Menentuk Menentukan suku-suku Mengidentifikasi pola barisan bilangan dengan alat Lembar Kerja
an pola ke-n suatu barisan dan deret peraga Menara Hanoi Siswa
bilangan Mengidentifikasi pola Menemukan rumus pola suku ke-n suatu barisan
suku ke-n suku ke-n suatu barisan dan bilangan dengan alat peraga Manara Hanoi
deret Mendiskusikan lembar kerja tentang menentukan
Merumuskan pola suku pola suku ke-n beberapa barisan bilangan
ke-n suatu barisan dan deret
Menentuk Menentukan jumlah n Memperagakan pola jumlah n suku suatu deret
an jumlah n suku suatu deret bilangan bilangan dengan alat peraga Loncat Katak
suku suatu Merumuskan jumlah n Menemukan rumus jumlah n suku suatu deret
deret suku suatu barisan dan deret bilangan
bilangan Mendiskusikan lembar kerja tentang menentukan
jumlah n suku suatu deret bilangan

Mengetahui Pati, September 2011


Pengawas SMK Guru Mata Pelajaran

Drs. RIADI NUGROHO, M.Pd. ------------------------------------


Nip 196203081988031008

1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri 3 Pati


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / Semester 3
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan


masalah
Kompetensi Dasar : Menentukan tingkat simetri bangun datar
Indikator : 1. Mengidentifikasi pola barisan dan deret
2. Menentukan pola bilangan suku ke-n
3. Menentukan jumlah n suku suatu deret bilangan

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat membedakan barisan dan deret bilangan dengan tepat
2. Peserta didik dapat menentukan pola suku ke-n suatu barisan bilangan dengan
benar
3. Peserta didik dapat menentukan suku ke-n suatu barisan bilangan melalui pola
suku ke-n
4. Peserta didik dapat menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret
bilangan
5. Peserta didik dapat menentukan jumlah n suku dari suatu deret bilangan
6. Peserta didik dapat menuliskan barisan bilangan yang diketahui rumus suku ke-n
7. Peserta didik dapat menentukan suatu suku yang diketahui rumus suku ke-n dan
bilangannya
8. Peserta didik dapat menentukan suatu suku yang melebihi suatu bilangan yang
diketahui suku ke-n
B. Materi Ajar (Uraian materi terlampir)
1. Pengertian barisan dan deret
2. Mengidentifikasi barisan dan deret
3. Membedakan barisan dan deret
4. Menentukan suku-suku ke-n suatu barisan dan deret
5. Mengidentifikasi pola suku ke-n suatu barisan dan deret
6. Merumuskan pola suku ke-n suatu barisan dan deret
7. Menentukan jumlah n suku suatu deret bilangan
8. Merumuskan jumlah n suku suatu barisan dan deret

2
C. Alat/Bahan/Sumber belajar
1. Alat Belajar :
a. Alat Peraga : Menara Hanoi dan Loncat Katak (abstraksi terlampir)
b. Media Pembelajaran : Laptop dan LCD
c. Bahan Belajar : Uraian materi dan lembar kerja pola barisan dan
deret bilangan
2. Sumber Belajar :
1. Hand out pola barisan dan deret bilangan
2. Abstraksi Menara Hanoi dan Loncat Katak karangan Drs. Riadi Nugroho
3. Internet
D. Model Pembelajaran:
1. Pendekatan : Pembelajaran Kooperatif (CL) dengan Inkuiri
2. Metode : Diskusi, Demonstrasi, Eksperimen, Penugasan, Inkuiri
E. Kegiatan Pembelajaran

Terlaksana
Tahap Pembelajaran
Ya Tidak
Kegiatan Awal (15 menit)
Memberi salam, menertibkan kelas, dan berdoa
Motivasi dan apersepsi
Melalui power point guru menunjukkan slide tentang sebuah
barisan dan bertanya: Apa ciri-ciri barisan?
Pengarahan kegiatan belajar
Menyampaikan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran
tentang pola barisan dan deret bilangan
Pengorganisasian siswa berpartisipasi aktif dalam KBM
dengan membagi kelas ke dalam 5 kelompok
Memberikan pre test berupa 5 soal pilihan ganda dan 1 soal
essay

Kegiatan Inti ( 105 menit)


Membagikan media pembelajaran yang terdiri : 5 unit alat
peraga Menara Hanoi dan Loncat Katak, dan 2 lembar kerja
kepada masing-masing 5 kelompok dan membagikan hand out
materi kepada setiap peserta didik (eksplorasi)
Melalui power point guru tanya jawab tentang perbedaan
antara barisan dan deret bilangan (eksplorasi)
Guru mendemonstrasikan alat peraga Menara Hanoi untuk
menjelaskan tentang pola barisan bilangan (eksplorasi)
Peserta didik dalam kelompok memperagakan alat peraga
Menara Hanoi untuk menemukan pola barisan bilangan suku
ke-n (elaborasi)
Masing-masing peserta didik dalam kelompok mengisi
lembar kerja 1 menentukan pola barisan bilangan suku ke-n

3
Terlaksana
Tahap Pembelajaran
Ya Tidak
yang diperoleh dari peragaan alat peraga Menara Hanoi dan
setelah selesai dikumpulkan. (Elaborasi)
Guru membimbing peserta didik menemukan pola barisan
bilangan yang terbentuk dalam Menara Hanoi (Konfirmasi)
Guru mendemonstrasikan alat peraga Loncat Katak untuk
menjelaskan tentang pola deret bilangan (Eksplorasi)
Masing-masing kelompok mendiskusikan teknik
menentukan pola jumlah n suku pertama deret bilangan dengan
media alat peraga Loncat Katak dan menyerahkan lembar kerja
2 secara individu (Elaborasi)
Guru membimbing peserta didik menemukan pola jumlah n
suku pertama deret bilangan yang terbentuk dari Loncat Katak
(Konfirmasi)
Guru menjelaskan hand out pola barisan dan deret bilangan
melalui power point (Eksplorasi)
Masing-masing peserta didik aktif mengerjakan latihan-
latihan yang terdapat pada hand out tentang menentukan Un dan
Sn (Elaborasi)
Peserta didik mengerjakan post test berupa 5 soal pilihan
ganda dan 1 soal essay

Kegiatan Penutup (15 menit)


Membimbing siswa melakukan refleksi dan membuat
kesimpulan tentang pola suku ke-n dan jumlah n suku pertama
deret bilangan (Konfirmasi)
Memberikan tugas rumah berupa soal-soal yang
menyangkut pola barisan dan deret bilangan
Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu
tentang barisan dan deret aritmatika
Memberikan tugas terstruktur mengerjakan tugas individu 1
dan tugas individu 2

F. Penilaian (Perangkat Evaluasi Pembelajaran terlampir)


Bentuk pre test dan post test: pilihan ganda 5 soal
Kinerja saat melakukan kegiatan
Laporan/presentasi
Pati, September 2011
Mengetahui Guru mapel,
Pengawas SMK Disdik Kab. Pati

Drs. RIADI NUGROHO, M.Pd. ................................................

4
NIP 196203081988031008
HAND OUT
POLA BARISAN DAN DERET BILANGAN

A. Pola Bilangan
1. Pengertian Barisan dan Deret
Barisan adalah himpunan sembarang unsur-unsur yang ditulis secara berurutan.
Tiap-tiap unsur atau bilangan disebut suku barisan dan dilambangkan dengan
Un dibaca suku ke-n dimana n bilangan Asli.
Apabila suku-suku suatu barisan dijumlahkan diperoleh deret. Jumlah n suku
pertama suatu deret dilambangkan dengan Sn dibaca jumlah n suku pertama.
Unsur-unsur atau suku-suku barisan adalah nilai-nilai dari fungsi U yang daerah
definisinya adalah himpunan bilangan real.
Contoh 1 :
Manakah yang disebut barisan dan mana yang deret?
a. 2,4,6,8,10, .... dinamakan barisan
b. 1+3+5+7+9+ .... dinamakan deret
c. 2,5,8,11,14, .... dinamakan ............................
d. 1,4,9,16, .... dinamakan ............................
e. 3+8+13+18+ .... dinamakan ............................
f. +1+1+2+ .... dinamakan ............................
1 2 3 4
g. + + + + .... dinamakan ............................
2 3 4 5

Ada suatu barisan yang memiliki pola sebagai berikut.


0,1,1,2,3,5,8,13,21, ....
Pola dari barisan tersebut adalah ............................................................................
Empat suku berikutnya berapa?
0,1,1,2,3,5,8,13,21, .... , .... , .... , ....
Barisan semacam itu disebut Barisan FIBONACCI.
Tugas Individu 1 :
Coba Anda cari informasi melalui internet tentang Barisan Fibonacci, cetaklah
informasi tersebut dan kumpulkan minggu depan!

5
2. Menentukan pola bilangan suku ke-n ( Un )
Misal, suatu barisan : 2,4,6,8,10, ....
Jika ditanyakan berapakah suku ke-123 (U123), tentu dengan jalan mengurutkan
satu-per satu suku tersebut akan diperoleh jawabannya, namun cara seperti ini
tidak praktis.
Ada cara lain, yaitu dengan menentukan pola bilangan suku ke-n (U n) sebagai
berikut.
U1 = 2 = 2.1
U2 = 4 = 2.2
U3 = 6 = 2.3
U4 = 8 = 2.4
..... .........
Un = 2n
Latihan 1:
1. Tentukan pola suku ke-n (Un) dari barisan berikut!
a. 1,3,5,7,9, ....
U1 = 1 = 2-1 = .... x .... - ....
U2 = 3 = 31 = .... x .... - ....
U3 = 5 = .... - .... = .... x .... - ....
U4 = 7 = .... - .... = .... x .... - ....
dst
Un = .... x .... - .... = ........ - ....
b. 1,4,9,36,49, ....
U1 = .... = (....)2
U2 = .... = (....)2
U3 = .... = (....)2
U4 = .... = (....)2
dst.
Un = (....)2
c. 1,3,7,15,31, ....
U1 = .... = (....).... - .....
U2 = .... = (....).... - .....

6
U3 = .... = (....).... - .....
U4 = .... = (....).... - .....
dst.
Un = (....).... - .....
2. Suku umum suatu barisan ialah Un = 2 n2 1.
a. Tulislah empat suku pertama !
U1 = 2 (1)2 1 = 1
U2 = .... (....)2 .... = ....
U3 = .... (....)2 .... = ....
U4 = .... (....)2 .... = ....
Jadi, empat suku pertamanya : ..... , ..... , ..... , .....
b. Suku yang mana dari barisan itu 161 ?
Un = 2 n2 1
...... ....... = .....
Un = 161 ..... - ........ = .....
..... - ....... = 0
(..... + ..... ) ( .... - .... ) = .....
n = .... ( t.m.) atau n = ....
Jadi, 161 adalah suku ke .....
c. Mulai suku keberapakah suku-suku barisan itu lebih besar 100?
Un = 2 n2 1
...... ....... > .....
Un = 161 ..... - ........ > .....
..... - ....... > 0
(..... + ...... ) ( .... - ...... ) > .....
n> ...... atau n = ......

n > ........ ( t.m.) atau n = .......


Karena n A, maka harga n (dibulatkan ke atas) adalah ......
Jadi, suku-suku barisan lebih besar 100 mulai suku .............

3. Menentukan pola jumlah n suku pertama deret bilangan ( Sn )


Misal, suatu barisan : 2+4+6+8+10+ ....

7
Jika ditanyakan berapakah jumlah 10 suku pertama (S10) maka dapat
diselesaikan dengan cara menentukan pola jumlah n suku pertama sebagai
berikut.
S1 = 2 = .... = ( .... )2 - ....
S2 = 2+4 = .... = ( .... )2 - ....
S3 = 2+4+8 = .... = ( .... )2 - ....
S4 = 2+4+8+10 = .... = ( .... )2 - ....
Dst.
Sn = ..... - .....
Latihan 2:
1. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret : 1+2+4+8+ ....
S1 = .... = .... = ( .... ).... - ....
S2 = ....+.... = .... = ( .... ).... - ....
S3 = ....+....+.... = .... = ( .... ).... - ....
S4 = ....+....+....+.... = .... = ( .... ).... - ....
Dst.
Sn = ..... - .....
2. Tentukan jumlah 20 suku pertama dari deret : 1+3+5+7+ ....
S1 = .... = .... = ( .... )....
S2 = ....+.... = .... = ( .... )....
S3 = ....+....+.... = .... = ( .... )....
S4 = ....+....+....+.... = .... = ( .... )....
Dst.
Sn = .....
Kesimpulan :

Pola suku ke-n untuk bilangan genap adalah Un = .......

Pola jumlah n suku pertama bilangan genap adalah Sn = .......

Tugas Individu 2 :
1. Tulislah 4 suku pertama dari barisan berikut :
a. 1,4,7,10, ....
b. 15,12,9,6, ....

8
c. 1,8,27,64, ....
2. Carilah rumus Un untuk barisan berikut :
a. 3,6,9,12, ....
b. 1,-3,9,-27, ....
c. 3,7,11,15, ....
3. Carilah lima suku pertama dari barisan berikut :
a. Un = 2n + 5
b. Un = n3
c. Un = (-1)n . 2n
4. Tentukan jumlah n suku pertama dari deret :
a. 1+4+7+10+ .... (S30)
b. 9+7+5+3+ .... (S20)
c. 3+6+9+12+ .... (S40)
5. Diketahui barisan dengan Un = n2 + n
a. Tulislah 5 suku yang pertama !
b. Suku ke berapakah yang besarnya 156 ?
c. Mulai suku keberapakah suku-suku barisan itu lebih dari 552 ?

9
LEMBAR KERJA 1
Nama : .......................................................
Hari, tanggal : .......................................................
Tingkat : .......................................................

Banyak Cakram Total Pemindahan Pola Pemindahan


1 = .. .. (.). - .
2 = .. .. (.). - .
3 = .. .. (.). - .
4 = .. .. (.). - .
5 = .. .. (.). - .
6 = .. .. (.). - .
..
n (.). - .

Jadi, pola barisan yang terbentuk dari pola pemindahan cakram adalah
Un = (......).... - .....

LEMBAR KERJA 2
Nama : .......................................................
Hari, tanggal : .......................................................
Tingkat : .......................................................

Percobaan 1

10
Banyak pasangan
1 2 3 4 5 6 7
cakram
Banyak loncatan . . . . . . .
Banyak geseran (lubang
. . . . . . .
berdekatan)
Total langkah
. . . . . . .
Pemindahan

Banyak Pasangan Total Langkah


Pola Pemindahan
Cakram Pemindahan
1 = .. + .. = (.). + .
2 = .. + .. = (.). + .
3 = .. + .. = (.). + .
4 = .. + .. = (.). + .
5 = .. + .. = (.). + .
6 = .. + .. = (.). + .

n (.). + .

Jadi, pola barisan yang terbentuk dari pola pemindahan cakram adalah
Un = (......).... - .....

ABSTRAKSI
ALAT PERAGA MATEMATIKA
MENARA HANOI

11
Disusun oleh
Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.
NIP 196203081988031008

HALAMAN PENGESAHAN

Alat Peraga Matematika berjudul Menara Hanoi


yang dibuat oleh Drs. Riadi Nugroho dipergunakan dalam pembelajaran
Matematika standar kompetensi Barisan dan Deret
pada kompetensi dasar menentukan pola bilangan
di kelas XI semester 3

Alat peraga tersebut dibuat sendiri oleh yang bersangkutan

12
dan di daerah Pati khususnya di SMK Negeri 3 Pati belum pernah ada

Disyahkan
Pada hari Sabtu, 6 September 2011

Pembuat

Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.


NIP 196203081988031008

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pati

Drs. Sarpan, S.H.,M.M.


NIP 195802221977011002

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab hanya karena

kasih karuniaNya maka penulis dimampukan untuk membuat alat peraga matematika

yang berjudul Menara Hanoi.

Alat Peraga ini dibuat sendiri oleh penulis, dan dipergunakan sehari-hari dalam

pembelajaran matematika khususnya pada standar kompetensi menerapkan konsep

13
barisan dan deret dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar yang dibahas yaitu

mengidentifikasi pola, barisan dan deret bilangan.

Alat peraga ini hanyalah sebuah alat untuk membantu siswa dalam memahami

konsep pola bilangan, oleh karena itu keberhasilan penggunaan alat peraga ini sangat

tergantung dari kesungguhan siswa dalam mengerjakan lembar kerja yang disediakan.

Guru diharapkan tetap mengajarkan pola bilangan dengan metode deduktif.

Tiada gading yang tak retak, segala kritik dan saran yang membangun senantiasa

penulis terima dengan kerendahan hati.

Pati, 6 September 2011


Penulis,

Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.


NIP 196203081988031008

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Rasional ...................................................................................... 1
B. Tujuan ......................................................................................... 1
C. Sasaran ........................................................................................ 1
D. Ruang Lingkup ........................................................................... 1

14
BAB II SPESIFIKASI ALAT PERAGA ........................................................ 2
A. Bentuk Alat 2
Peraga ........................................................................ 2
B. Alat dan 3
Bahan ............................................................................. 7
C. Petunjuk Pembuatan ...................................................................... 7
D. Kegunaan .................................................................................. 7
.....
E. Aturan
Permainan .........................................................................
F. Lembar Kerja
Siswa ......................................................................
BAB V. PENUTUP ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Penggunaan metode permainan dalam pembelajaran matematika dan
penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran sangat menunjang
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Di samping itu penggunaan alat peraga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa memberikan respon
yang positif terhadap pelajaran matematika.
Menara Hanoi menurut Ruseffendi (1992:141) termasuk media
pembelajaran yang digolongkan sebagai alat peraga yang sangat membantu
dalam menanamkan konsep pola bilangan pada kompetensi dasar barisan dan
deret. Oleh karena itu penggunaan alat peraga Menara Hanoi dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga diharapkan siswa semakin
menguasai konsep matematika khususnya pada menentukan pola berbagai
barisan bilangan.
B. Tujuan
Tujuan dari penggunaan alat peraga Menara Hanoi adalah siswa dapat
menemukan pola-pola barisan bilangan secara inkuiri. Sedangkan secara
psikologis permainan dengan menggunakan alat peraga ini bertujuan untuk
menumbuhkan motivasi dan minat siswa belajar matematika.
C. Sasaran
Sasaran penggunaan alat peraga Menara Hanoi adalah siswa SMK kelas XI
semester III semua program keahlian dengan menguasai standar kompetensi
barisan dan deret khususnya pada penemuan pola-pola bilangan.
D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penggunaan alat peraga Menara Hanoi dalam pembelajaran


matematika berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah pada
standar kompetensi menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan
masalah. Sedangkan kompetensi dasar yang diajarkan adalah mengidentifikasi
pola, barisan dan deret bilangan.

16
BAB II
SPESIFIKASI ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga


Alat peraga Menara Hanoi dibuat dari bahan kayu yaitu papan dan tripleks,
serta besi seperti terlihat pada foto di bawah ini.

Gambar 1.1
Alat Peraga Menara Hanoi
B. Alat dan Bahan
Bahan yang diperlukan meliputi papan kayu setebal 3 cm, lebar 20 cm,
sepanjang 75 cm, tripleks setebal 1 cm seluas 1m 2, dan besi beton dengan
diameter 6 mm sepanjang 0,5 m, dan cat kayu/besi. Sedangkan peralatan yang
diperlukan meliputi gergaji kayu/besi, penggaris, jangka, mesin bor dan mata bor
berdiameter 6 mm.

C. Petunjuk Pembuatan
Papan kayu dipotong dengan ukuran 55 cm x 18 cm x 3 cm. Bagian tengah
dari permukaan kayu di buat lubang sebanyak 3 buah secara garis lurus dengan
jarak 14 cm dan diameter 6 mm. Buat potongan besi 6 mm sebanyak 3 buah
dengan panjang 20 cm. Potongan-potongan tersebut berfungsi sebagai tiang
menara yaitu tiang A, B dan C. Besi-besi ditancapkan pada lubang-lubang yang
telah dibuat di papan kayu. Papan kayu dan tiang-tiangnya di cat coklat tua.
Kayu tripleks dipotong-potong menurut bangun-bangun datar lingkaran
sebanyak 13 buah. Lingkaran pertama dibuat dengan jari-jari 7 cm, kedua dengan
jari-jari 6 cm, ketiga dengan jari-jari 5 cm, dan seterusnya sampai dengan
lingkaran ketigabelas dengan jari-jari cm. Tujuh lingkaran dicat warna merah,
dan 6 lingkaran dicat warna kuning. Lingkaran-lingkaran tersebut berfungsi
sebagai cakram. Untuk lebih jelasnya perhatikan foto berikut.

17
Gambar 1.2
Bahan alat peraga Menara Hanoi yang sudah dicat
C. Kegunaan
Menurut Wilkinson (Angkowo dkk.:2002:14-15) bahwa salah satu kriteria
media pembelajaran adalah ketepatgunaan. Alat peraga Menara Hanoi sangat
tepat digunakan dalam pembelajaran barisan dan deret. Fungsi dari alat peraga
Menara Hanoi adalah untuk menemukan suatu pola bilangan dengan cara
bermain.
D. Aturan Permainan
Pindahkan susunan cakram satu per satu dari tiang A ke tiang B atau C
sehingga susunan cakram sama dengan keadaan semula dengan aturan, pertama,
setiap kali memindah cakram hanya diperbolehkan mengangkat satu cakram, dan
kedua, setiap cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang
lebih kecil. Perhatikan foto berikut.

Gambar 1.3
Peragaan pemindahan cakram dari tiang A ke C

E. Lembar Kerja Siswa


Untuk memperagakan Menara Hanoi ikuti petunjuk kerja sebagai berikut.
Percobaan dapat dimulai dari 1 buah cakram, 2 buah cakram, 3 buah cakram, dan
seterusnya sampai dengan 13 cakram. Cakram dibuat 2 warna untuk
mempermudah gerakan sehingga jangan sampai 2 cakram yang warnanya sama

18
tersebut terletak saling berdekatan. Setiap pemindahan dari satu tiang ke tiang
yang lain diperhitungkan sebagai satu langkah perpindahan. Total pemindahan
adalah banyaknya pemindahan minimal.

A B C

Setelah diberi contoh pemindahan, siswa diminta untuk melakukan


percobaan dan mengisi tabel percobaan seperti di bawah ini, kemudian
merumuskan pola bilangannya. Tabel Percobaan Menara Hanoi sebagai berikut.

Banyak Cakram Total Pemindahan Pola Pemindahan


1
2
3
4
5
6

n

F. Petunjuk Guru
Kunci dari lembar kerja di atas adalah seperti tabel berikut

Banyak Cakram Total Pemindahan Pola Pemindahan


1 1=21 21 - 1
2 3=41 22 1
3 7=81 23 1
4 15 = 16 1 24 1
5 31 = 32 - 1 25 1
6 63 = 64 - 1 26 - 1
. ..
n .. 2n - 1

19
BAB III
PENUTUP

Pembelajaran kompetensi dasar menemukan pola bilangan dengan


menggunakan alat peraga Menara Hanoi dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
dan merangsang siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dengan materi
selanjutnya. Bagaimanapun baiknya alat peraga ini, namun sasaran akhir dalam
pembelajaran pola bilangan tetap mengutamakan pada kemampuan deduktif siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang menyangkut pola bilangan.
Alat peraga Menara Hanoi hanyalah alat bantu yang dapat dipakai dalam
pembelajaran matematika untuk menumbuhkan respon positif dari siswa. Motivasi
eksternal yang timbul dari permainan matematika diharapkan dapat menguatkan
motivasi internal dari dalam diri siswa sehingga siswa tetap bersemangat dan
bergembira dalam belajar matematika.

20
DAFTAR PUSTAKA

Angkowo dkk., 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Marsudi Raharjo dkk.,2006. Petunjuk Menggunakan Alat Peraga Matematika SMA.


Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.

Ruseffendi, 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

21
ABSTRAKSI
ALAT PERAGA MATEMATIKA
LONCAT KATAK

Disusun oleh
Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.
NIP 1962030819881008

22
HALAMAN PENGESAHAN

Alat Peraga Matematika berjudul Loncat Katak


yang dibuat oleh Drs. Riadi Nugroho dipergunakan dalam pembelajaran
Matematika standar kompetensi Barisan dan Deret
pada kompetensi dasar menentukan pola bilangan
di kelas XI semester 3

Alat peraga tersebut dibuat sendiri oleh yang bersangkutan


dan di daerah Pati khususnya di SMK Negeri 3 Pati belum pernah ada

Disyahkan
Pada hari Sabtu, 6 September 2011

Pembuat

Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.


NIP 196203081988031008

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pati

Drs. Sarpan, S.H.,M.M.


NIP 195802221977011002

23
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab hanya

karena kasih karuniaNya maka penulis dimampukan untuk membuat alat peraga

matematika yang berjudul Loncat katak.

Alat Peraga ini dibuat sendiri oleh penulis, dan dipergunakan sehari-hari

dalam pembelajaran matematika khususnya pada standar kompetensi menerapkan

konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar yang dibahas

yaitu mengidentifikasi pola, barisan dan deret bilangan.

Keberhasilan penggunaan alat peraga ini sangat tergantung dari kesungguhan

siswa dalam mengerjakan lembar kerja yang disediakan. Oleh karena itu penulis

berharap agar para siswa atau guru sejawat yang ingin menggunakan alat peraga ini,

agar mempersiapkan sebaik mungkin.

Tiada gading yang tak retak, segala kritik dan saran yang membangun

senantiasa penulis terima dengan kerendahan hati.

Pati, 6 September 2011


Penulis,

Drs. Riadi Nugroho, M.Pd.


NIP 196203081988031008

24
DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
E. Rasional ...................................................................................... 1
F. Tujuan ......................................................................................... 1
G. Sasaran ........................................................................................ 1
H. Ruang Lingkup ........................................................................... 1

BAB II SPESIFIKASI ALAT PERAGA ........................................................ 2


A. Bentuk Alat 2
Peraga ........................................................................ 2
B. Alat dan 3
Bahan ............................................................................. 7
C. Petunjuk 7
Pembuatan ...................................................................... 7
D. Kegunaan .........................................................................
..............
E. Aturan
Permainan ........................................................................
.
F. Lembar Kerja
Siswa ......................................................................
BAB V. PENUTUP ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

25
26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Penggunaan metode permainan dalam pembelajaran matematika dan
penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran sangat menunjang
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Di samping itu penggunaan alat peraga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa memberikan respon
yang positif terhadap pelajaran matematika.
Loncat Katak menurut Ruseffendi (1992:141) termasuk media
pembelajaran yang digolongkan sebagai alat peraga yang sangat membantu
dalam menanamkan konsep pola bilangan pada kompetensi dasar barisan dan
deret. Oleh karena itu penggunaan alat peraga Loncat Katak dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap matematika khususnya pada menentukan pola
berbagai barisan bilangan.

B. Tujuan
Tujuan dari penggunaan alat peraga Loncat Katak adalah siswa dapat
menemukan pola-pola barisan bilangan secara inkuiri. Sedangkan secara
psikologis permainan dengan menggunakan alat peraga bertujuan untuk
menumbuhkan motivasi dan minat siswa belajar matematika.

C. Sasaran
Sasaran penggunaan alat peraga Loncat katak adalah penguasaan standar
kompetensi barisan dan deret yang diberikan di kelas XI semester III dan secara
khusus pada penemuan pola-pola bilangan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penggunaan alat peraga Loncat Katak dalam pembelajaran


matematika berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah pada
standar kompetensi menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan
masalah. Sedangkan kompetensi dasar yang diajarkan adalah mengidentifikasi
pola, barisan dan deret bilangan.

26
BAB II
SPESIFIKASI ALAT PERAGA
A. Bentuk Alat Peraga
Alat peraga Loncat Katak dibuat dari bahan kayu yang dicat, dan besi.
Bahan kayu yang dipakai berukuran 55 cm x 8 cm x 3 cm, ditengah-tengahnya
dibuat lubang sebanyak 13 buah dengan diameter 10,5 cm sedalam 3 cm.
Lubang-lubang tersebut dipergunakan untuk menaruh cakram yang terbuat dari
besi sebagai gambaran dari katak, dengan panjang 20 cm dan diameter 10 mm.
Untuk jelasnya perhatikan foto berikut.

Gambar 1.1
Alat Peraga Loncat Katak
B. Alat dan Bahan
Bahan yang diperlukan meliputi papan kayu setebal 3 cm, besi beton
dengan diameter 10 mm sepanjang 2,5 m, cat kayu/besi. Sedangkan peralatan
yang diperlukan meliputi gergaji kayu/besi, penggaris, mesin bor dan mata bor
berdiameter 10 mm.
C. Petunjuk Pembuatan
Papan kayu dipotong dengan ukuran 55 cm x 8 cm x 3 cm. Bagian tengah
dari permukaan kayu di buat lubang sebanyak 13 buah secara garis lurus dengan
jarak 4 cm dan diameter 10,5 mm. Papan kayu dicat warna biru. Besi beton
dipotong dengan panjang 20 cm sebanyak 12 buah, 6 buah dicat warna pink, dan
6 buah dicat warna ungu (seperti terlihat pada Gambar 1.1)

D. Kegunaan

27
Menurut Wilkinson (Angkowo dkk.:2002:14-15) bahwa salah satu kriteria
media pembelajaran adalah ketepatgunaan. Alat peraga Menara Hanoi sangat
tepat digunakan dalam pembelajaran barisan dan deret. Fungsi dari alat peraga
Menara Hanoi adalah untuk menemukan suatu pola bilangan dengan cara
bermain. Fungsi dari alat peraga Loncat Katak adalah untuk menemukan suatu
pola bilangan dengan cara bermain.
E. Aturan Permainan
Pindahkan cakram kelompok pink ke cakram kelompok ungu (posisi awal:
kedua kelompok dipisahkan oleh sebuah lubang yang terletak di tengah dan
masing-masing kelompok berdiri berjajar) dengan aturan sebagai berikut.
Pertama, setiap kali melangkah hanya boleh mengangkat satu cakram. Kedua,
dalam melangkah bila terjadi lompatan hanya boleh diijinkan melompati satu
cakram berlainan warna, bila tidak ada cakram yang dilompati maka cakram
yang dipegang hanya diijinkan digeser satu langkah. Ketiga, tidak diperbolehkan
melangkah mundur. Peragaan tersebut terlihat pada foto berikut.

Gambar 1.2
Peragaan Alat Peraga Loncat Katak
F. Lembar Kerja Siswa
Untuk percobaan menggunakan satu pasang cakram, langkah pertama misal
memegang cakram pink paling depan dengan melangkah satu geseran. Gerakkan
cakram ungu satu langkah melompati cakram pink tadi. Kemudian geser cakram
pink ke depan.
Untuk percobaan menggunakan lebih dari satu pasang cakram, langkah
pertama misal memegang cakram pink paling depan dengan melangkah satu
geseran. Gerakkan cakram ungu satu langkah melompati cakram pink yang

28
pertama digerakkan. Gerakkan cakram ungu berikutnya dengan melangkah satu
geseran. Kemudian cakram pink yang terdepan digerakkan melompati cakram di
depannya, lalu cakram pink berikutnya, demikian seterusnya untuk langkah-
langkah berikutnya.
Dari percobaan akan dicari banyaknya langkah untuk memindahkan n
pasang cakram, di mana banyaknya (total) langkah adalah banyaknya
perpindahan minimal. Banyaknya langkah pemindahan tergantung banyaknya
pasang cakram dan akan membentuk pola bilangan. Kuncinya setiap cakram
yang akan kita gerakkan jangan sampai 2 cakram yang satu warna itu terletak
berjajar sebelum sampai ke tujuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa diminta melakukan permainan
loncat katak dan mengisi tabel untuk kegiatan berikut:
Percobaan 1
Banyak pasangan
1 2 3 4 5 6 7
cakram
Banyak loncatan .. .. .. .. .. .. ..
Banyak geseran
.. .. .. .. .. .. ..
(lubang berdekatan)
Total langkah
Pola bilangan yang terdapat pada percobaan 1 adalah seperti
tabel berikut.
Banyak pasangan
1 2 3 4 5 .. n
cakram
Total langkah
Pola bilangan
Dari tabel di atas kemudian dicari rumus menentukan total langkah
perpindahan untuk n pasang cakram.

Percobaan 2
Banyak pasangan
1 2 3 4 5 a
cakram ungu
Banyak pasangan
2 3 4 5 6 a+1
cakram pink
Banyak loncatan .. .. .. .. .. .. ..
Banyak geseran
.. .. .. .. .. .. ..
(lubang berdekatan)
Total langkah .. .. .. .. .. .. ..

29
Dari tabel di atas kemudian dicari rumus menentukan total langkah
perpindahan jika banyaknya cakram ungu = a, dan banyaknya cakram pink =
a+1.

G. Petunjuk untuk guru


Untuk percobaan menggunakan satu pasang cakram, langkah pertama misal
memegang cakram pink paling depan dengan melangkah satu geseran. Gerakkan
Percobaan 1
Banyak pasangan
1 2 3 4 5 6 7
cakram
Banyak loncatan 1 4 6 8 10 12 14
Banyak geseran
2 4 9 16 25 36 49
(lubang berdekatan)
Total langkah 3 8 15 24 35 48 63

Banyak
pasangan 1 2 3 4 5 .. n
cakram
Total langkah 3 8 15 24 35
Pola bilangan 12+2.1 22+2.2 32+2.3 42+2.4 52+2.5 62+2.6 n2+2n

BAB III
PENUTUP

30
Pembelajaran kompetensi dasar menemukan pola bilangan dengan
menggunakan alat peraga Loncat Katak dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
dan merangsang siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dengan materi
selanjutnya. Bagaimanapun baiknya alat peraga ini, namun sasaran akhir dalam
pembelajaran pola bilangan tetap mengutamakan pada kemampuan deduktif siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang menyangkut pola bilangan.
Alat peraga Loncat Katak hanyalah alat bantu yang dapat dipakai dalam
pembelajaran matematika untuk menumbuhkan respon positif dari siswa. Motivasi
eksternal yang timbul dari permainan matematika diharapkan dapat menguatkan
motivasi internal dari dalam diri siswa sehingga siswa bersemangat dan bergembira
dalam belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

31
Angkowo dkk., 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Marsudi Raharjo dkk.,2006. Petunjuk Menggunakan Alat Peraga Matematika SMA.


Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.

Ruseffendi, 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

32
SOAL PRE TEST DAN POS TEST
POLA BARISAN DAN DERET BILANGAN
WAKTU 20 MENIT

I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada huruf
A,B.C,D, atau E !
1. Perhatikan himpunan bilangan-bilangan di bawah ini!
(i) 50,48,36,24,12, .
1 2 3 4 5
(ii) + + + , .
3 5 7 9 11
(iii) -60-50-40-30,-20, .
(iv) -1,-4,-9,-36,-49, .
(v) 1,1,2,4,7,13,24,44, .
Yang disebut barisan adalah pernyataan .
A. (i), (iii), dan (iv)
B. (ii), (iii) dan (v)
C. (ii), dan (iii)
D. (i), (iv), dan (v)
E. (iii) dan (iv)
1 2 3 4
2. Diketahui suatu barisan : , , , , .
4 9 16 25
Pola suku ke-n (Un) dari barisan tersebut adalah .
n
A. Un =
n 1 2
n
B. Un =
( n 1) 2
n 1
C. Un =
( n 1) 2
n 1
D. Un =
( n 1) 2
n 1
E. Un =
n2
3. Diketahui suatu barisan : 1,3,7,15,31, .
Suku ke-12 dari barisan itu ialah .
A. 4.097
B. 4.096
C. 4.095

33
D. 2.048
E. 2.047
4. Diketahui deret bilangan : 1+5+9+13+17+ .
Rumus jumlah n suku pertama dari deret bilangan tersebut ialah .
A. Un = n2 - 1
B. Un = n2 + 1
C. Un = 2n2 + 1
D. Un = 2n2 + 3
E. Un = 2n2 - 1
5. Diketahui deret bilangan : 3+7+11+15+19+ .
Jumlah 50 (S50) suku pertama dari deret tersebut ialah .
A. 3.600
B. 2.600
C. 2.500
D. 2.400
E. 2.000

II. Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat Pilihlah jawaban yang paling benar
dengan memberi tanda (X) pada huruf A,B.C,D, atau E !

6. Diketahui barisan dengan Un = n2 + 2n


a. Tulislah 5 suku yang pertama !
b. Suku ke berapakah yang besarnya 440 ?
c. Mulai suku keberapakah suku-suku barisan itu lebih dari 255 ?

KUNCI PRE TEST DAN POST TEST

34
I. PILIHAN GANDA
1. D
2. A
3. C
4. E
5. B

II. ESSAY
6. a. Un = n2 + 2 n
U1 = 12 + 2.1 = 3
U2 = 22 + 2.2 = 8
U3 = 32 + 2.3 = 15
U4 = 42 + 2.4 = 24
U5 = 52 + 2.5 = 35
Jadi, barisan bilangannya ialah 3 , 8 , 15 , 24 , 35
b. Un = n2 + 2n
n2 + 2n = 440
Un = 440 n2 + 2n - 440 = 0
( n + 22 ) ( n 20 ) = 0
n = -22 (t.m) atau n = 20
Jadi, 440 adalah suku ke-20
c. Un = n2 + 2n
n2 + 2n > 255
Un = 255 n2 + 2n - 440 > 0
( n + 17 ) ( n 15 ) > 0
n < -17 (t.m) atau n > 15
Karena n A, maka harga n yang memenuhi n > 15
Jadi, suku bilangan lebih besar 225 adalah mulai suku ke-16

KUNCI LEMBAR KERJA 1

35
Banyak Cakram Total Pemindahan Pola Pemindahan
1 1=2 1 (2)1 - 1
2 3=4 1 (2)2 - 1
3 7=8 1 (2)3 - 1
4 15 = 16 1 (2)4 - 1
5 31 = 32 1 (2)5 - 1
6 63 = 64 1 (2)6 - 1
..
n (2)n - 1

Jadi, pola barisan yang terbentuk dari pola pemindahan cakram adalah
Un = 2n - 1

KUNCI LEMBAR KERJA 2

Percobaan 1

Banyak pasangan
1 2 3 4 5 6 7
cakram
Banyak loncatan 1 4 6 8 10 12 14
Banyak geseran
2 4 9 16 25 36 49
(lubang berdekatan)

36
Total langkah 3 8 15 24 35 48 63

Banyak Pasangan Total Langkah


Pola Pemindahan
Cakram Pemindahan
1 3 3 = 1 + 2 = (1)2 + 2.1
2 8 8 = 4 + 4 = (2)2 + 2.2
3 15 15 = 9 + 6 = (3)2 + 2.3
4 24 24 = 16 + 8 = (4)2 + 2.4
5 35 35 = 25+ 10 = (5)2 + 2.5
6 48 48 = 36 + 12 = (6)2 + 2.6

n (n)2 + 2n

Jadi, pola barisan yang terbentuk dari pola pemindahan cakram adalah
Un = n2 + 2n

PEDOMAN PENILAIAN
LEMBAR KERJA, PRE TEST DAN POST TEST
POLA BARISAN DAN DERET BILANGAN

A. LEMBAR KERJA
1. Lembar kerja 1 skor maksimum 10
2. Lembar kerja 2 skor maksimum 10

B. PRE TEST DAN POST TEST


Skor soal pilihan ganda = B x 3
Skor soal maksimum soal essay No. 6a = 5
No. 6b = 10
No. 6c = 10
Bobot Nilai Tes Tertulis 70% dan Lembar Kerja 30%
SkorPG SkorEssay
Nilai Tes Tertulis =
4
SkorLK 1 SkorLK 2
Nilai Lembar Kerja =
2

37
70% NilaiTesTe rtulis 30% NilaiLembarKerja
Nilai Akhir =
10
C. NILAI SIKAP
Nilai afektif peserta didik dalam kelompok dinilai dengan lembar penilaian yaitu
lembar observasi
Lembar Observasi peserta didik
Nama :
NIS :

Skor
No Aspek Yang Diamati
0 (tidak ada) 1 (kurang) 2 (sedang) 3 (baik)
1 Melakukan kerjasama
2 Mengajukan pertanyaan
3 Menerima pendapat orang lain
4 Mengoperasikan alat peraga
4 Presentasi

Kriteria Penilaian
skor yang didapat
Nilaidiskusi ( Nd ) 100
skor total
Interval Nilai Diskusi :
90 s.d. 100 : Amat Baik
80 s.d. 89 : Baik
70 s.d. 79 : Cukup
69 : Kurang

38
KISI-KISI SOAL PRE TEST DAN POST TEST
POLA BARISAN DAN DERET BILANGAN

Sekolah : SMK Negeri 3 Pati


Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 10 menit
Jumlah Soal : 6 butir ( 5 pilihan ganda dan 1 soal essay terdiri atas 3 sub pertanyaan )
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

Kompetensi Kls/ No.


Materi Pembelajaran Indikator Soal Bentuk Soal
Dasar Semester Soal
Mengidentifikasi Pengertian barisan dan deret XI / 3 1. Peserta didik dapat membedakan barisan Pilihan 1
pola, barisan dan Mengidentifikasi barisan dan deret dan deret bilangan dengan tepat Ganda
deret bilangan Membedakan barisan dan deret 2. Peserta didik dapat menentukan pola suku dengan 2
Menentukan suku-suku ke-n suatu ke-n suatu barisan bilangan dengan benar 5 option
barisan dan deret 3. Peserta didik dapat menentukan suku ke-n Essay
Mengidentifikasi pola suku ke-n suatu barisan bilangan melalui pola suku terstruktur 1 3
suatu barisan dan deret ke-n soal dengan
Merumuskan pola suku ke-n suatu 4. Peserta didik dapat menentukan rumus 3 sub
barisan dan deret jumlah n suku pertama suatu deret pertanyaan 4
Menentukan jumlah n suku suatu bilangan
deret bilangan 5. Peserta didik dapat menentukan jumlah n
Merumuskan jumlah n suku suatu suku dari suatu deret bilangan 5
barisan dan deret 6. Peserta didik dapat menuliskan barisan
bilangan yang diketahui suku ke-n 6a
7. Peserta didik dapat menentukan suatu suku
yang diketahui rumus suku ke-n dan 6b
bilangannya
8. Peserta didik dapat menentukan suatu suku
yang melebihi suatu bilangan yang 6c
diketahui suku ke-n

39

Vous aimerez peut-être aussi