Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Analisis cost effectiveness (analisis efektivitas biaya) pada prinsipnya adalah membandingkan output
yang dihasilkan dari berbagai kombinasi input, sehingga bisa diperkirakan kombinasi biaya terendah
yang menghasilkan output yang diharapkan. Atau bisa pula mengidentifikasi output yang terbaik dari
suatu biaya yang besarannya sudah ditentukan. Kesemuanya mengacu pada prinsip efektifitas.
Analisis cost effectiveness adalah suatu bentuk analisis ekonomi yang membandingkan biaya dengan
hasil (efek) dari dua atau lebih tindakan. Analisis cost effectiveness berbeda dari analisis cost-benefit
(biaya-manfaat) yang memberikan nilai moneter untuk ukuran dari efek. Analisis cost effectiveness
sering digunakan dalam bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, dimana tidak memungkinkan
untuk menggunakan nilai uang untuk mengukur efek kesehatan dan pendidikan.
Berikut sebuah contoh sederhana perhitungan dan analisis cost effectiveness untuk memberikan
gambaran mengenai logika dan alur pikir metode analisis ini.
Dalam kasus diatas, maka perlu dijabarkan terlebih dahulu apa output yang diharapkan, yaitu adanya
peningkatan mutu seluruh kepala sekolah di Indonesia pada tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Peningkatan mutu yang dimaksud secara ideal adalah adanya peningkatan tingkat kompetensi para
kepala sekolah yang bisa diukur dari:
Perhitungan mengenai hasil tersebut tentu saja tidak bisa dilakukan secara tepat saat program belum
dijalankan. Yang dapat dilakukan adalah pendekatan estimasi ataupun proyeksi kemungkinan di masa
depan. Dalam kasus ini akan dipakai pendekatan estimasi hasil berdasar asumsi historis (pengalaman
pelaksanaan program di masa lalu).
Masih banyak kemungkinan kombinasi lain, namun dalam kasus ini hanya dipakai alternatif sederhana
tersebut sebagai latihan analisis cost effectiveness.
In-Field Assignment
(1 bulan kalender)
Evaluasi Tes tertulis & presentasi Tes tertulis & Tes tertulis (online)
rencana program presentasi rencana & makalah rencana
program kerja
Tempat kerja
masing-masing (In-
Field Assignment)
Pelatih Certifed Trainer dari Certifed Trainer dari Certifed Trainer dari
masing-masing Provinsi masing-masing Provinsi Pusat
Pembagian kelas Total 265 ribu @ 40 Total 265 ribu @ 40 Tidak terbatas
peserta per kelas peserta per kelas
Pembangunan - - Rp 15 milyar
infrastruktur ICT
Pelatihan ToT 497 kab/kot x 5 trainer x 497 kab/kot x 5 trainer x 200 trainer x Rp 5 juta =
(Training of Trainers) Rp 5 juta = Rp 12,4 Rp 5 juta = Rp 12,4 Rp 1 milyar
milyar milyar
Operasional 265 ribu peserta x Rp 1,5 265 ribu peserta x Rp 2 265 ribu peserta x Rp
pelaksanaan juta = Rp 397,5 milyar juta = Rp 530 milyar 300 ribu = Rp 79,5 milyar
Materi belajar 265 ribu peserta x Rp 265 ribu peserta x Rp Rp 1 milyar (digital)
100 ribu = Rp 26,5 milyar 100 ribu = Rp 26,5 milyar
Keterangan: Rincian bersifat kasar, besaran biaya tidak riil karena berupa asumsi.
Kuantitas (jumlah Perkiraan 80% karena Perkiraan 60% yang bisa Perkiraan 80% karena
peserta) berbagai kendala teknis mengikuti program kendala ketersediaan
di lapangan. secara lengkap 2 sesi. infrastruktur teknis.
Berdasar evaluasi sederhana terhadap Program Pelatihan Peningkatan Mutu Kepala Sekolah Indonesia
menggunakan prinsip cost effectiveness, maka didapatkan bahwa alternatif 3 yaitu Pelatihan Jarak Jauh
(Distance Learning) adalah alternatif terbaik karena bisa menghasilkan rasio output terbaik dengan biaya
terendah.