Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nur Lathifah
(IIIA KEPERAWATAN)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Respirasi II.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Askep Pneumonia.
Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan serta motivasi
dari beberapa pihak, oleh karenanya kami mengucapkan Alhamdulillah dan
terima kasih kepada:
1. Bapak Budi Utomo,Amd,Kep,M,Kes, selaku ketua Stikes Muhammadiyah
Lamongan.
2. Ibu Ilkafah, M.Kep, sebagai dosen pembimbing.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis membuka
diri untuk menerima berbagai masukan dan kritikan dari semua pihak. Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca
khususnya.
Lamongan, September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang . 1
1.2 . Rumusan Masalah ... 1
1.3 . Tujuan Penulisan . 1
1.4. Metode Penulisan 2
1.5. Sistematika Penulisan . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pneumonia ......... 3
2.2. Klasifikasi Pneumonia............................................................... 4
2.3. Etiologi Pneumonia............... 4
2.4. Tanda dan Gejala Pneumonia................................................................ 5
2.5. Manifestasi klinis Pneumonia.................... 6
2.6. Patofisiologi Pneumonia .............................. 7
2.7. Pemeriksaan Penunjang. 7
2.8. Penatalaksanaan Pneumonia ............................................................ 8
2.9. Pengkajian Pneumonia 9
2.10.Analisa Data dan Diagnosa.. 11
2.11.Rencana Keperawatan.. 14
2.12. Implementasi dan Evaluasi.. 19
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1. Asuhan keperawatan pada Ny. L pada kasus pneumoni . 22
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan 37
4.2. Saran ................................................................................................
40
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3. Fisioterapi
Penderita perlu tirah baring dan posisi penderita perlu diubah-ubah untuk
menghindari pneumonia hipografik, kelemahan dan dekubitus.
2.9. Pengkajian pada Pneumonia
2.9.1. Pengertian Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
2.9.2. Pengkajian Riwayat Kesehatan
Pengkajian riwayat kesehatan merupakan langkah pertama dalam proses
keperawatan yang mana dalam proses ini bertujuan untuk pengumpulan data
tentang tingkat kesejahteraan klien, riwayat kesehatan klien, riwayat kesehatan
keluarga dan pola pemeliharaan kesehatan yang mana dikumpulkan selama
wawancara. Pengkajian riwayat kesehatan meliputi:
a) Data Biografi
a) Nama
b) Usia
c) Jenis kelamin
d) Agama
e) Alamat
f) Penanggung jawab
g) Tanggal masuk RS
h) Tanggal pengkajian
b) Riwayat penyakit sekarang
1. Keluhan utama
Klien sering batuk
2. Keluhan penyakit sekarang
Klien sesak nafas
Klien nyeri dada
Klien tampak kelelahan dan letih
c) Riwayat penyakit dahulu
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama
atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya
sebelumnya pasien pernah mengalami infeksi pada saluran nafas.
d) Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada atau tidak yang mengalami
penyakit yang sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang diderita
saat ini.
e) Pola pemeliharaan kesehatan
Merupakan pola kesehatan yang sering dilakukan misalnya :
1. Kebiasaan minum alkohol
2. Kebiasaan merokok
3. Menggunakan obat-obatan
4. Aktifitas atau olahraga
5. Stress
f) Riwayat psikologi dan spiritual
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak
penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien,
mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya dan
sistem nilai kepercayaan pasien.
2.9.3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan semua bagian tubuh dengan
menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan fisik
dilakukan setelah riwayat keperawatan dilakukan sehingga data historis tersebut
dapat diperkuat. Setelah itu data baru dikumpulkan selama pemeriksaan. Adapun
pemeriksaan fisik pada pneumonia adalah:
1. Sistem Integumen
Kulit pucat, cyanosis, banyak keringat, suhu kulit meningkat, kemerahan.
2. Sistem Pulmonal
Pernafasan cuping hidung, batuk produktif atau non produktif, sputum banyak,
penggunaan otot bantu pernafasan, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru.
3. Sistem Cardiovaskuler
Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokonstriksi, kualitas darah
menurun.
4. Sistem Neurosensori
GCS menurun, refleks menurun atau normal, letargi.
5. Sistem Musculoskeletal
Tonus otot menurun, nyeri otot, retraksi paru dan penggunaan otot aksesori
pernafasan.
6. Sistem genitourinaria
Produksi urin menurun atau normal.
7. Sistem digestif
Konsistensi feses normal atau diare.
Invasi paru
Inflamasi
Hipoventilasi
Suplai O2 kurang
Gangguan pertukaran Gas
3 DS : Pasien mengatakan sakit pada dadanya
DO : raut muka meringis kesakitan
Skala nyeri 6 Virus ,bakteri,protozoa
Invasi paru
Inflamasi paru
Nyeri
4 DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO : BB turun Virus ,bakteri,protozoa
Invasi paru
Batuk
Aspirasi
anoreksia
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
5 DS : pasien mengatakan cepat capek ketika beraktivitas
DO : 5 5
5 5 Virus ,bakteri,protozoa
Invasi paru
Bronkopasme
Hipoventilasi
Suplai O2 kurang
2.10.2. Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan produksi mucus
berlebih.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai O2 kurang.
3. Nyeri berhubungan dengan Imflamasi paru.
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anaroksia.
5. Resiko gangguan intoleransi aktifitas berhubungna dengan sesak nafas.
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi
nafas.
3. Biarkan teknik batuk efektif.
2. Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat adanya sianosis
perifer (kuku)
atau sianosis sentral.
3. Kaji status mental.
4. Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan
batuk efektif.
5. Kolaborasi, berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong
master, master venturi.
4. Atur dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode batuk.
5. Kolaborasi
Berikan analgesik dan antitusik sesuai indikasi
1. Nyeri dada biasanya ada dalam seberapa derajat pada pneumonia, juga
dapat
timbul karena pneumonia seperti perikarditis dan endokarditis.
2. Perubahan FC jantung/TD menu bawa Pc mengalami nyeri, khusus bila
alasan
lain tanda perubahan tanda vital telah terlihat.
3. Tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat
menghilangkan
ketidaknyamanan dan memperbesar efek derajat analgesik.
4. Alat untuk mengontrol ketidaknyamanan dada sementara meningkat
keefektifan
upaya batuk.
5. Obat dapat digunakan untuk menekan batuk non produktif atau
menurunkan mukosa berlebihan meningkat kenyamanan istirahat umum.
4 4 Tujuan : setelah dilakukan proses keperawatan selama 2x24 jam nutrisi
terpenuhi dengan
KH :
- Nafsu makan pasien bertambah
- BB naik 1. Identifikasi faktor yang menimbulkan mual/muntah, misalnya:
sputum, banyak nyeri.
2. Jadwalkan atau pernafasan sedikitnya 1 jam sebelum makan
3. Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti
panggang)
makanan yang menarik oleh pasien.
4. Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar.
1. Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah.
2. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi.
3. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat atau tidur.
4. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Asuhan keperawatan pada pada Ny.L pada kasus pneumoni
Ny. L usia 64 tahun, alamat Jl. Kp. Cabang Karang Asih Cikarang Bekasi, ,
status menikah dan mempunyai anak 2 orang anak, saat ini sedang dirawat di
RSCM. Saat ini keluhan yang dirasakan batuk dan lemas, 2 minggu yang lalu
sebelum MRS klien mengatakan lemas, nafsu makan menurun, batuk keluar
dahak terutama malam hari. 2 hari kemudian oleh anaknya di bawah ke Jakarta
karena di Medan sendirian. Setelah di Jakarta klien tidur terus, maka oleh
anaknya klien di bawah ke RSCM. Mempunyai riwayat Sekitar 5 tahun yang lalu
klien menderita hipertensi dengan control tidak teratur. 1 tahun yang lalu klien
mengalamai kecelakaan dari mobil ( terlempar ) dan dirawat di RS tarutung (
Sum sel ). Sejak itu klien berjalan dengan bantuan tongkat selama 2 tahun .
Tidak ada riwayat DM, TBC. Riwayat keluarga tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi, DM, paru atau jantung. Suami meninggal karena kecelakaan.
Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb : 10.5, Hematokrit : 31, Leukosit :
8.300, Trombosit : 156.000, MCV : 83, MCH : 38, MCHC : 34, Diff Count : -
/1/1/65/33/-/23, Urien PH : 7.442, Ureum : 32, Kreatinin : 0,6, SGOT : 3, SGPT
: 20, Na : 44, Kalium : 3.1, Cl : 0.5, AGD : PCO2 : 38, PO2 : 136.7, HCO3 : 25,5,
O2 Sat : 99.2. Radiologi : CTR > 50 % ( kardiomegali ). ECG, Irama sinus,axis
normal, HR : 110, S (v1) + R (v6) > 35 mm, R/S (v1) < 1, interval ST 0.12,
ST elevasi tidak ada, ST Depresi tidak ada, RBBB/LBBB tidak ada. Kesimpulan
hiperteropi ventrikel kanan dan mendapatkan terapi Terapi Obat-obatan. O2: 2
liter/menit, Cefriaxon : 1 x 1 gram, Captopril: 1 x6.25 mg, KSR: 2x1, Lasix: 1 x
2 amp, Ascardia: 1x 80 mg. Diet Jantung III ( 1700 kal ) Diagnosa medis : CHF
+ Pneumonia.
3.1.1. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Kp. Cabang Karang Asih Cikarang Bekasi
Suku : Medan
Pekerjaan : Pensiunan Guru SMP
Mrs : 14-12-2005 Jam : 12.41
Pengkajian : 22 - 12 2005 jam : 09.00
Regester : 296 97 63
Diagnosa masuk : CHF + Pneumonia
II. Riwayat penyakit sekarang
Alasan utama MRS :
Keluarga mengatakan bahwa kesadaran klien menurun ( tidur terus )
Keluhan utama :
2 minggu sebelum MRS klien mengatakan lemas, nafsu makan menurun,
batuk keluar dahak terutama malam hari. 2 hari kemudian oleh anaknya di
bawah ke Jakarta karena di Medan sendirian. Setelah di Jakarta klien tidur
terus, maka oleh anaknya klien di bawah ke RSCM.
3. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x/3 hari
Warna dan bau : dbn
Konsistensi : dbn
Keluhan : tidak ada BAK
Frekuensi : kateter
Warna dan bau : dbn
Keluhan : tidak ada
5. Pola aktivitas
Klien setelah pensiun menjadi guru hanya istirahat di rumah saja, tidak
ada kegiatan sehari hari karena kurang sosialisasi ( sebelum pensiun
klien sibuk dengan pekerjaannya ) sehingga sejak pensiun klien kurang
terbiasa.
2. Sistem integument
Tidak tampak pucat, permukaan kulit baik, tekstur baik, rambut tipis dan
bersih , tidak botak, perubahan warna kulit tidak ada, warna rambut
hitam campur putih.
3. Kepala
Normo cephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada.
4. Muka
Simetris, odema (-), otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis tidak ada
5. Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (-), pupil isokor sclera tidak
ikterus (-), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan menurun.
6. Telinga
Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas normal,
pendengaran menurun.
7. Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan cuping hidung
tidak ada.
9. Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, pembesaran vena jugularis 5 + 0 cm H2O.
10. Thoraks
Paru
Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-), perkusi
resonan, rhonchi +/+ pada basal paru, wheezing -/-, vocal fremitus kuat dan
simitris.
11. Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2
sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness. Bunyi s1 dan s2
tunggal, gallop (-), mumur (-). capillary refill 2 3 detik .
12. Abdomen
Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada, perabaan massa tidak
ada, pembesaran hepar tidak ada .
13. Inguinal-Genitalia-Anus
Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu limfe tidak
ada., tidak ada hemoroid.
14. Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/-, kekuatan 3/3, gerak yang tidak disadari -/-, atropi -/-,
capillary refill 3 detik.
- 38
- 136.7
- 25,5
- 99.2
DO : suara ronchi
+/+ pada basal
paru, wheezing
(-), sianosis (-),
orthopnea (-),
sputum
(-),tekanan
darah 120/80
mmHg, suhu
tubuh 36,5
C,
pernapasan 24
X/menit, nadi
110X/menit reguler
Sel- sel goblet rusak
Aspirasi
Anoreksia
S : pasien tidak sesak nafas, tidak lelah, capek, dapat beraktivitas sendiri
O:
- Mengukur TTV : T : 120/90, HR : 110/mnt, RR 20/mnt., pernapasan 22
X/menit, nadi 110 X/menit, ireguler. kekuatan otot masing- masing ekstrimitas 4.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru atau
alveoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan
dengan proses infeksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut dengan
bronchopneumonia.
Patofisiologi Pneumonia
1. Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh
mikroorganisme pathogen.
2. Terdapat infiltrat yang biasanya mengenai pada multiple lobus
3. Pada kondisi anak ini dapat akut dan kronik, misalnya : Cystic Fibrosis (CF).
Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x
2. Analisa Gas Darah
3. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah
4. Pemeriksaan serologi
5. LED
6. Pemeriksaan fungsi paru
7. Elektrolit
8. Bilirubin
9. Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka
Penatalaksanaan Pneumonia
1. Kemoterapi
2. Pengobatan Umum
Asuhan keperawatan pada pasien pneumonia meliputi :
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit masa lalu
d. Riwayat penyakit keluarga
2. Pemeriksaan fisik
a. Sistem Integumen
b. Sistem Pulmonal
c. Sistem Cardiovaskuler
d. Sistem Neurosensori
e. Sistem Musculoskeletal
f. Sistem genitourinaria
g. Sistem digestif
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb
b. Trombosit
c. Leukosit
d. PCV
e. Glukosa
f. Elektrolit
g. Kalium
h. Natrium
i. Analisa Gas Darah
4. Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan produksi mucus
berlebih.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai O2 kurang.
3. Nyeri berhubungan dengan Imflamasi paru.
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anaroksia.
5. Resiko gangguan intoleransi aktifitas berhubungna dengan sesak nafas.
5. Perencanaan keperawatan
a. Intervensi
b. Implementasi
c. Evaluasi
4.2. Saran
3.2.1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam pembuatan
makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar
3.2.2. Bagi Pendidikan
Bagi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih baik
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA