Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini 2,5 miliar orang atau dua
perlima dari populasi dunia menghadapi risiko DBD. Kurang pengetahuan
mengenai DBD merupakan salah satu penyebab tetap tingginya kasus DBD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan
Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue Pada Anak di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014. Desain penelitian ini adalah
bersifat Deskriptif, metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara tehnik
Accident Sampling dengan total sampel 40 orang responden. Pengumpulan data
dilakukan mulai Juli s/d September 2014, dengan menggunakan kousioner yang
terdiri 20 pernyataan positif dan negative. Analisa data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
pengetahuan responden secara umum tentang DBD berada dalam katagori
rendah. Pengetahuan responden tentang pengertian DBD berada dalam kategori
tinggi sebanyak 25 (62,5%) dari total 40 responden. Pengetahuan responden
tentang penyebab DBD berada dalam kategori tinggi sebanyak 25 (62,5%) dari
total 40 responden. Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala DBD
berada dalam kategori rendah sebanyak 33 (82,5%) dari total 40 responden.
Pengetahuan responden tentang pencegahan DBD berada dalam kategori rendah
sebanyak 21 (52,5%) dari total 40 responden. Berdasarkan hasil penelitian
diatas maka diharapkan kepada responden dapat menggali informasi lebih
mendalam tentang pengetahuan kesehatan khususnya DBD melalui penyuluhan-
penyuluhan kesahatan, buku-buku, dan media lainnya, dan bagi puskesmas agar
dapat lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan dan pengetahuan
keluarga tentang penyakit DBD dengan cara memberikan penyuluhan-
penyuluhan khususnya di daerah yang tinggi kasus DBD
PENDAHULUAN
Penyakit Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu infeksi yang
ditularkan melalui giigtan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang banyak
ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun
terakhir terjadi peningkatan terhadap penyebaran kasus DBD di daerah urban dan semi
urban, sehingga hal tersebut menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat
125
Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2337 - 9952
126
Nur Asiah, Sari Wahyuni, Suzanni
Berdarah Dengue Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar
Tahun 2014.
KAJIAN PUSTAKA
Pengetahuan Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan "What" misalnya: apa air, apa manusia, apa alarn dan sebagianya
sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab pertanyaan "Why" dan "how"
misalnya: mengapa air mendidih bisa di panaskan, mengapa bumi berputar, mengapa
manusia bernafas, dan sebagainya. Menurut Ellya (2010) pengetahuan adalah hasil
melihat, mendegar, merasa dan berfikir yang menjadi dasar untuk bersikap dan
bertindak.
Salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang
diperoleh dari pengalaman sendiri. Adapun pengetahuan tentang DBD adalah
merupakan bahwa keluarga atau masyarakat dapat mengetahui tentang pencegahan
penyakit DBD. keluarga manapun untuk menjaga kebersihan rumah serta lingkungan
dari benti-benti nyamuk di sekitar perkarangan tempat tinggal mereka. Maka untuk itu
kepada tim kesehatan, agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang
pencegahan DBD kepada masyarakat atau keluarga. Pengetahuan adalah merupakan
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
obyek. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan "lembaga" yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Menurut Suprajitno (2004) Keluarga merupakan
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga
lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah
dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dengan yang lainnya saling
bergantung dan beribtraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan keluarga
yang ada di sekitarnya. Menurut Suprajitno (2004) tugas keluarga dalam bidang
kesehatan meliputi: 1) Mengenal masalah kesehatan keluarga, 2) Memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga, 3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan, 4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga,
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan sekitarnya bagi keluarga.
Fungsi perawatan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya dengan pasien Demam
Berdarah Dengue karena selama pasien sakit keluarga merasa dituntut untuk menjaga
dan memenuhi kebutuhan pasien selama berada dirumah sakit (Suprajitno, 2004).
Keluarga mempunyai cara-cara tersendiri untuk mengatasi masalah kesehatan.
Kegagalan dalam mengatasinya akan mengakibatkan penyakit terus menurus dan
keberhasilan keluarga untuk berfungsi sebagai satu kesatuan. Dalam perawatan
127
Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2337 - 9952
awitan mendadak penyakit ini yang ditandai dengan demam, sakit kepala, hilang nafsu
makan, dan berbagai tanda serta gejala non spesifik lain termasuk mual, muntah dan
ruam kulit.
129
Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2337 - 9952
130
Nur Asiah, Sari Wahyuni, Suzanni
e. Kolam atau aquarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan
pemakan jentik nyamuk.
f. Semprot sudut-sudut rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliaran
nyamuk dengan obat semprot nyamuk apabila tampak nyamuk berkeliaran dipagi,
siang atau sore hari.
g. Apabila ada salah satu orang penghuni rumah yang positif atau diduga menderita
DBD, segera semprot seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot
nyamuk dipagi, siang, sore hari sekalipun penderita tersebut sudah dirawat di
rumah sakit.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue di
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014. Penelitian ini
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang mulai tanggal Juli s/d 26
September 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Blang Aceh Besar Tahun 2014
selama empat hari dan dalam satu hari peneliti mendapatkan responden sebanyak 10
orang dengan total respoden 40 orang.
persentase 62,5%. Pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014 berada
pada kategori rendah sebanyak 33 responden dengan persentase 82,5%. Pengetahuan
keluarga tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas
Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014 berada pada kategori rendah sebanyak 21
responden dengan persentase 52,5%
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat
Pengetahuan Keluarga Tentang Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas
Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014, dapat dilihat pada persentasenya berada pada
katagori rendah yaitu 24 responden dengan persentase (60%) dari total 40 responden.
Maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan keluarga belum
sepenuhnya mengetahui tentang Demam Berdarah Dengue.
keluarga yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar,
masih ada sebagian anggota keluarganya yang menderita penyakit Demam Berdarah
Dengue, dan keluarga juga kurang mengetahui dan juga kurang mendapatkan edukasi
serta kurang minat untuk mengetahui lebih jauh tentang Demam Berdarah Dengue,
kurang nya pengetahuan keluarga dapat dilihat dari tingkat pendidikan responden yang
rata-rata pendidikan terakhir SD dan SMP, dan kebanyakan responden yang berada di
wilayah Puskesmas Blang Bintang dominan bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga
keluarga kurang memperdulikan tentang kesehatan dan kurang mengetahui secara
umum tentang penyakit Demam Berdarah Dengue. Demam Berdarah Dengue (DBD)
adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan
apabila timbul renjatan (shock) angka kematian akan meningkat (Suharsono, 2010).
Keluarga yang berada di wilayah kerja puskesmas Blang Bintang Aceh Besar
sebagiab sudah mengetahui penyebab dari Demam Berdarah Dengue. Karena keluarga
menganggap ini adalah hal yang sering terjadi dan sering timbul dikalangan keluarga
responden dan mereka sering mendapatkan informasi-informasi dari media-media dan
ditelevisi tentang kesehatan sehingga keluarga sudah sedikit paham penyebab dari
Demam Berdarah Dengue.
Demam Berdarah Dengue (DBD) ditandai oleh demam mendadak tanpa sebab
yang jelas disertai dengan gejala lain seperti lemah, nafsu makan berkurang, muntah,
nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala-gejala tersebut
menyerupai influensa biasa. Pada hari ke-2 dan ke-3 demam muncul bentuk perdarahan
yang beraneka ragam dimulai dari yang paling ringan sampai berupa perdarahan
dibawah kulit, perdarahan gusi, epistaksis, sampai perdarahan yang hebat sampai
muntah darah akibat perdarahan lambung, melena, dan juga hematuria masif.
Sebagian besar keluarga yang berada di wilayah kerja puskesmas Blang Bintang
Aceh Besar masih kurang paham bagaimana cara pencegahan penyakit Demam
Berdarah Dengue yang sebenarnya, karena sebagian keluarga di wilayah kerja
puskesmas blang bintang masih ada sampah diperkarangan sekitar rumah yang tidak
dibakar ataupun di kubur sesuai dengan PSN DBD, maka pencegahan yang dilakukan
oleh sebagian keluarga belum sesuai dengan yang di anjurkan, sehingga masih dapat
menimbulkan penyakit Demam Berdarah Dengue.
132
Nur Asiah, Sari Wahyuni, Suzanni
Cara pencegahan DBD yaitu dengan PSN BDB melalui 3 M. Menguras tempat
penampungan air sekurangnya seminggu sekali. Menutup rapat-rapat tempat
penampungan air. Mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas plastik
bekas, dll (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2014 terhadap 40 responden dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Secara Umum Tentang Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014
berada pada kategori rendah
2. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Pengertian Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014
berada pada kategori tinggi.
3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Penyebab Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014
berada pada kategori tinggi.
4. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Tanda dan Gejala Demam
Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun
2014 berada pada kategori rendah.
5. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2014
berada pada kategori rendah.
SARAN
1. Bagi Puskesmas
Diharapkan bagi tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
agar dapat lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan dan pengetahuan
Keluarga tentang kesehatan khusus nya penyakit DBD dengan cara memberikan
penyuluhan-penyuluhan khususnya di daerah yang tinggi angka kesakitan dan
kematian kasus DBD.
2. Peneliti Lain
Diharapkan kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian terkait
pengetahuan DBD agar dapat melakukan penelitian ini kearah yang lebih bagus dan
memperbaiki kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
3. Bagi Keluarga
Diharapkan bagi responden agar dapat terus menggali pengetahuannya tentang
kesehatan khususnya DBD melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan, buku-buku maupun media lain. Sebab
mendapatkan informasi terkait DBD sedini mungkin dapat mengurangi angka
kejadian dan kesakitan dari DBD.
.
133
Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2337 - 9952
DAFTAR PUSTAKA
Ellya, E., S. (2010). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
Faisal, dkk., (2008). http://www.infeksi.com.upnvj.ac.idpdf. di akses pada tanggal 17
Maret 2014.
Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah : A Survival Guide. B-First. (PT. Bentang
Pustaka) Anggota IKAPI.
Hidayat, (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta. Salemba
Medika.
Misnadiarly. (2009). Demam berdarah dengue (DBD): ekstrak daun jambu biji bisa
mengatasi DBD, Edisi 1., Jakarta: Pustaka Popular Obor.
Ngastiah. (2005). Ilmu Keperawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Suharsono, (2010). Upaya Peningkatan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue
(ABJ-DBD) Melalui Penggerakan Juru Pemantau Jentik
(Jumantik.).www.tdmrc.org/id/wpcontent/3439_studi_pengetahuan_sikap. di
akses pada tanggal 18 Februari 2014.
Suprajitno, (2004). Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: EGC.
Widoyono, (2008). Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga.
134