Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian

Tabel 1.1 : Gambaran motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar


dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia angkatan 2011-2013.

Pengaruh Sistem drop Out N %

Berpengaruh 17 51,5

Tidak Berpengaruh 16 48,5

Total 33 100
Sumber : Data Primer 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa motivasi belajar terhadap prestasi

belajar mahasiswa dengan adanya sistem drop out di fakultas kedokteran UMI

tidak berpengaruh signifikan, dimana prevalensi sebesar 51,5% yang menyatakan

bahwa motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh sistem drop out.

Tabel 1.2 : Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan intensitas


waktu belajar dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia angkatan 2011-2013.

Variabel N %

(Intensitaswaktubelajar)

Baik 26 78,8

Buruk 7 21,2

Total 33 100
Sumber : Data Primer 2014
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan waktu atau

intensitas belajar yang tinggi, dimana ditemukan 26 mahasiswa yang

meningkatkan intensitas waktu belajarnya dengan adanya sistem drop out atau

prevalensinya sebesar 78.8%.

Tabel 1.3 : Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan metode


belajar dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia angkatan 2011-2013.

Variabel N %

(Metode Belajar)

Membantu 29 87,9

Tidakmembantu 4 12,1

Total 33 100
Sumber : Data Primer 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi perubahan metode

belajar yang sangat membantu, dimana ditemukan 29 mahasiswa mengubah

metode belajar dengan adanya sistem drop out atau prevalensinya sebesar 87.9%

Tabel 1.4 : Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan fasilitas


belajar dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia angkatan 2011-2013.

Variabel N %

(Fasilitas Belajar)

Cukup 17 51,5

Kurang 16 48,5

Total 33 100

Sumber : Data Primer 2014


Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan fasilitas

belajar yang tidak terlalu signifikan, dimana ditemukan 17 mahasiswa yang

memperbaiki fasilitas belajar dengan adanya sistem drop out atau prevalensinya

sekitar 51.5%.

Tabel 1.5 Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan prestasi


belajar dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia angkatan 2011-2013.

Variabel N %

(Prestasi Belajar)

Cukup 25 75,8

Kurang 8 24,2

Total 33 100
Sumber : Data Primer 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi

belajar yang tinggi, dimana ditemukan 25 mahasiswa yang memperbaiki prestasi

belajar dengan adanya sistem drop out atau prevalensinya sebesar 75,8%

IV.2 Hasil pembahasan

IV.2.1 Prevalensi Pengaruh Sistem Drop Out Terhadap Motivasi Belajar

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 51.5% mahasiswa yang

menyatakan bahwa sistem drop out mempengaruhi motivasi belajar mereka. Hal

ini disebabkan oleh karena sistem ini dapat menjadi cambuk atau motivasi bagi

mahasiswa untuk menjalani proses perkuliahan dengan lancar. Dengan adanya


sistem DO mampu membuat seorang mahasiswa untuk memotivasi dan

memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.

Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang terancam drop out

melakukan perubahan yang untuk memotivasi dirinya agar terbebas dari drop out

mulai dari menambah waktu intensitas belajar, memperbaiki metode belajar,

menambah fasilitas belajar, dan meningkatkan prestasi belajar.

IV.2.2 Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan intensitas waktu


belajar dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia angkatan 2011-2013.
Peningkatan intensitas waktu belajar juga didapatkan pada mahasiswa

yang terancam drop out, dimana ditemukan 26 mahasiswa yang meningkatkan

intensitas waktu belajarnya dengan adanya sistem drop out atau prevalensinya

sebesar 78.8%.Hal ini disebabkan oleh karena sebelum adanya sistem drop out,

mereka tidak memperhatikan intensitas waktu belajar, dan lebih cenderung untuk

melakukan kegiatan atau aktifitas yang lain daripada belajar dan setelah adanya

sistem drop out mereka meningkatkan waktu belajar >1 jam setiap harinya.

Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti

semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326). Sedangkan menutrut Nurkholif

Hazim (t.t: 191), bahwa: Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan

untuk suatu usaha. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai

usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai

tujuan.14
IV.2.3 Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan metode belajar
dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia angkatan 2011-2013.
Motivasi belajar juga sangat berpengaruh terhadap metode belajar, dimana
didapatkan bahwa mahasiswa yang terncam drop out cenderung mengubah
metode belajarnya dengan cara mulai memusatkan perhatian terhadap mata kuliah
yang dikuliahkan dan lebih sering mendiskusikan suatu masalah agar dapat
terpecahkan.

Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan

pembelajaran yang bersifat interaktif. Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil

penelitiannya, metode anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan

memecahkan masalah.11diskusi dapat meningkatkan

IV.2.4 Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan fasilitas belajar


dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia angkatan 2011-2013.

Pada penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar dari responden

menyatakan bahwa dengan adanya sistem drop out, mereka berusaha untuk

memperbaharui fasilitas yang mereka miliki mulai dari buku buku ilmu dasar

kedokteran, menambah pengetahuan dan memperbaharui infromasi dengan

menggunakan media sosial internet dll.

Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat menunjang dan

mempermudah kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang dimaksud adalah sarana

pendidikan yang ada di sekolah berupa, gedung atau ruang kelas dan perabot serta

peralatan pendukung di dalamnya, media pembelajaran, buku atau sumber belajar

lainya.
Prantiaya (2008) mengelompokkan Fasilitas belajar atau sarana dan

prasarana belajar menjadi tiga bagian. Ketiga bagian tersebut adalah sumber

belajar, alat belajar dan pendukung pembelajaran. Menurut Edgar Dale dalam

Kherid (2009) mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat

dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang. Sedangkan pendapat lain

dikemukakan oleh Association Educational Communication and Technology

(AECT) yang dikutip oleh Kherid (2009) yaitu berbagai atau semua sumber baik

berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar,

baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam

mencapai tujuan belajar.

Alat belajar merupakan bahan atau alat apapun yang digunakan untuk

membantu dan peyampaian dan penyajian materi pembelajaran. Alat ini dapat

berupa alat peraga baik itu alat elektronik maupun alat lainnya yang digunakan

dalam proses belajar mengajar. Bagian lain yang cukup penting dalam fasilitas

belajar adalah prasarana pendukung berupa gedung, terkhusus ruang kelas yang

digunakan dalam pembelajaran.pkan dalam ruangan atau gedung tersebut tercipta

suasaniia yang kondusif guna kelancaran dan tercapainya tujuan pembelajaran.13

IV.2.5 Gambaran motivasi belajar mahasiswa berdasarkan prestasi belajar


dengan adanya sistem drop out di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia angkatan 2011-2013.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 25 orang dari 33 responden atau

75.8% yang menjawab bahwa tidak puas dengan prestasi belajar mereka,

walaupun sudah berusaha keras dalam menguasai materi kuliah, oleh karna itu
diperlukan motivasi atau dorongan yang kuat untuk mengubah prestasi belajar

mereka dari yang biasa-biasa saja menjadi yang luar biasa.

Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia belum seluruhnya mencapai hasil yang optimal. Dengan diterapkannya

evaluasi keberhasilan studi untuk empat semester pertama ternyata masih ada satu

mahasiswa yang terkena Drop Out (DO) karena tidak mencapai IndeksPrestasi

Kumulatif (IPK) minimum tercapai untuk tiga semester pertama sebesar 2,00 dan

jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) minimum sebesar 40.16


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan mengenai deskriptif

gambaran motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan

adanya sistem drop out di fakultas kedokteran UMI angkatan 2011-2013 pada

bulan Juni-Juli 2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem drop out tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar

mahasiswa fakultas kedokteran UMI angkatan 2011-2013.

2. Perbandingan antara mahasiswa yang termotivasi dengan mahasiswa yang

tidak termotivasi oleh sistem drop out hanya sedikit.

3. Motivasi mahasiswa cenderung tidak meningkat hanya karena

diberlakukannya sistem drop out.

V.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis dapatkan, maka penulis

mengajukan saran sebagai berikut :

1. Dianjurkan kepada responden agar bisa meningkatkan motivasi belajar

dengan cara meningkatkan intensitas waktu belajar, fasilitas belajar dan

memperbaharui metode belajar sehingga dapat terbebas dari ancaman drop

out.
2. Dianjurkan kepada pimpinan fakultas agar dapat memperbaharui sistem

atau kebijakan sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam

meningkatkan motivasi belajar.

Vous aimerez peut-être aussi