Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika dicubit ?, bagaimana terjadi reflek ketika
tangan tersulut api ?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya ? mungkin
jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang system
saraf/neurologi.
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang
disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara
berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka
satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf
yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki
kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh
saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
Diagram sistem syaraf manusia
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi anggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Neuron
mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis
yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis
di persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin
bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan
fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara
bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau
di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron,
yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan output
mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk neuron sirkuit neural yang
menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan perilaku. Seiring dengan
neuron, sistem saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya
Sistem saraf didefinisikan oleh kehadiran tipe khusus dari sel-neuron (terkadang disebut
neuron atau sel saraf). Neuron dapat dibedakan dari sel-sel lain dalam beberapa cara, tetapi
mereka yang paling mendasar properti adalah bahwa mereka berkomunikasi dengan sel lainnya
yang memungkinkan sinyal transmisi cepat, baik listrik atau kimia. Banyak jenis memiliki sebuah
akson neuron, suatu yg bersifat protoplasma tonjolan yang dapat memperluas untuk jauh bagian
tubuh dan membuat ribuan kontak sinaptik. Akson sering bepergian melalui tubuh dalam
Gambar Neuron
Bahkan dalam sistem saraf satu spesies seperti manusia, ratusan jenis neuron ada, dengan
berbagai morfologi dan fungsi. Ini termasuk indra neuron yang mentransmutasikan rangsangan
fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf, dan motor neuron yang mentransmutasikan
sinyal saraf ke aktivasi mucles atau kelenjar, namun pada banyak spesies sebagian besar neuron
mereka menerima semua masukan dari neuron lain dan mengirimkan outputnya ke neuron lain.
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas
badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan
tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tentang
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem
ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu
atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang
berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi
mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf
ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk
selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut
neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang
tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran
impuls. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem
saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
Sel saraf intermediete disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan
dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom.
Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian terbesar, dan termasuk otak dan sumsum tulang
belakang. The spinal rongga berisi sumsum tulang belakang, sementara kepala berisi otak. The
SSP adalah tertutup dan dilindungi oleh Meninges, tiga sistem berlapis-lapis membran, termasuk
yang tangguh, kulit lapisan luar yang disebut dura mater. Otak juga dilindungi oleh tengkorak,
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah
yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut
dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun
atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling
dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa
selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang
berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka
perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan
selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat
cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak.
Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa
metabolisme.
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf
pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
Otak
Secara garis besar Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan
otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase
embrio. Adapun bagian-bagian dari otak adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Otak Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan
(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh
yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan
mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang
berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar
terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-
ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh
aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian
yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan
bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang
dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah
berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks penyempitan
pupil mata.
c. Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol
(pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian
otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan
lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-
liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak,
koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah
batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan
mata berkedip.
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan
dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls
sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian
luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena
mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna
abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut
sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor.
Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron
sensorik.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah
lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Sistem saraf
sadar ), dan (2) Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar
Sistem saraf sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara
sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang
(spinal).
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati
leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf
otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya,
saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5
pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu,
dan diafragma.
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur
dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang
tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan nervus vagus bersama cabang-cabangnya ditambah dengan
beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Untuk jelasnya mengenai fungsi saraf otonom
baik sistem saraf parasimpatik maupun sistem saraf simpatik dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Membesarkan bronkus
Mmengecilkan bronkus
Menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan Menghambat sekresi kelenjar
pencernaan
Mengerutkan kantung kemih
Menghambat kontraksi kandung kemih
GANGGUAN SISTEM SARAF
Gangguan atau Kelainan yang Terjadi pada Sistem Saraf antara lain:
1. Stroke
Suatu stroke, atau cerebrovascular accident (CVA), terjadi ketika penyediaan darah ke bagian
dari otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak mati. Ketika aliran darah ke otak terganggu atau
terhalangi, oksigen dan glukose tidak dapat disampaikan ke otak. Aliran darah dapat
dikompromikan oleh suatu keanekaragaman mekanisme-mekanisme.
Halangan/Rintangan dari suatu arteri
Penyempitan dari arteri-arteri kecil didalam otak dapat menyebabkan suatu yang disebut
lacunar stroke, (lacune=ruang yang kosong). Halangan/rintangan dari suatu arteriole tunggal
dapat mempengaruhi suatu area yang kecil dari otak menyebabkan jaringan itu mati (infarct).
Pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis) yang menjurus ke otak. Ada empat pembuluh-
pembuluh darah utama yang menyediakan otak dengan darah. Anterior circulation dari otak yang
mengontrol kebanyakan motor, aktivitas, sensasi, pikiran, kemampuan bicara, dan emosi disuplai
oleh arteri-arteri karotid. Posterior circulation, yang mensuplai batang otak (brainstem) dan
cerebellum, yang mengontrol bagian-bagian automatik dari fungsi dan koordinasi otak, disuplai
oleh arteri-arteri vertebrobasilar.
Jika arteri-arteri ini menjadi sempit sebagai suatu akibat dari atherosclerosis, plak atau
kolesterol, runtuhan (puing-puing) dapat terlepas dan mengambang menghilir, menyumbat
penyediaan darah ke suatu bagian dari otak. Berlawanan dengan stroke-stroke lacunar, bagian-
bagian yang lebih besar dari otak dapat kehilangan suplai darah, dan ini mungkin menghasilkan
lebih banyak gejala-gejala daripada suatu stroke lacunar.
Embolisme ke otak dari jantung. Pada situasi-situasi dimana bekuan-bekuan darah terbentuk
didalam jantung, ada potensi untuk bekuan-bekuan kecil untuk putus tiba-tiba dan berjalan
(embolize) ke arteri-arteri di otak dan menyebabkan suatu stroke.
Pecahnya suatu arteri (hemorrhage)
Cerebral hemorrhage (perdarahan didalam unsur otak).
Sebab yang paling umum mendapatkan perdarahan didalam otak adalah tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol. Situasi-situasi lain termasuk aneurysms yang bocor atau pecah atau arteriovenous
malformations (AVM) dimana ada suatu koleksi abnormal dari pembuluh-pembuluh darah yang
adalah mudah pecah dan dapat berdarah.
Penyebab Suatu Stroke
Halangan/Rintangan dari suatu arteri
Halangan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis) adalah
penyebab yang paling umum dari suatu stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah
yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigennya. Sebagai akibat dari pencabutan
atau perampasan darah dan oksigen, sel-sel dari bagian otak itu mati. Secara khas, suatu bekuan
atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil didalam otak yang sebelumnya telah
dipersempit yang disebabkan oleh suatu keanekaragaman faktor-faktor risiko termasuk:
tekanan darah tinggi (hipertensi),
kolesterol tinggi,
diabetes, dan
merokok
Embolic stroke
Tipe lain dari stroke mungkin terjadi ketika bekuan darah atau suatu potong dari plak
atherosclerotic (endapan-endapan dari kolesterol dan kalsium pada dinding dalam dari jantung atau
arteri) putus terlepas, berjalan melalui arteri-arteri yang terbuka, dan memondok pada suatu arteri
dari otak. Ketika ini terjadi, aliran dari darah yang kaya oksigen ke otak terhalang dan suatu stroke
terjadi. Tipe stroke ini dirujuk sebagai suatu embolic stroke. Contohnya, suatu bekuan darah
mungkin terbentuk didalam kamar/bilik jantung sebagai suatu akibat dari irama jantung yang tidak
teratur, seperti yang terjadi pada atrial fibrillation. Biasanya, bekuan-bekuan atau gumpalan-
gumpalan ini tetap melekat pada lapisan dalam dari jantung, namun adakalanya mereka dapat putus
tiba-tiba, berjalan melalui aliran darah, membentuk suatu sumbatan (embolism) pada suatu arteri
otak, dan menyebabkan suatu stroke. Suau embolism dapat juga berasal pada suatu arteri besar
(contohnya, arteri karotid, suatu arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak) dan
kemudian berjalan menghilir untuk menyumbat sebuah arteri kecil didalam otak.
Cerebral hemorrhage
Suatu cerebral hemorrhage terjadi ketika sebuah pembuluh darah didalam otak pecah dan
berdarah kedalam jaringan otak yang mengelilinginya. Suatu cerebral hemorrhage (perdarahan di
otak) dapat menyebabkan suatu stroke dengan mencabut atau merampas darah dan oksigen pada
bagian-bagian dari otak. Darah juga adalah sangat mengiritasi pada otak dan dapat menyebabkan
pembengkakan jaringan otak (cerebral edema). Edema dan akumulasi dari darah dari suatu
cerebral hemorrhage meningkatkan tekanan didalam tengkorak dan menyebabkan lebih jauh
kerusakan dengan menekan otak terhadap tengkorak yang bertulang.
Subarachnoid hemorrhage
Pada suatu subarachnoid hemorrhage, darah berkumpul pada ruangan dibawah selaput
arachnoid yang melapisi otak. Darah berasal dari suatu pembuluh darah abnormal yang bocor atau
pecah. Seringkali ini adalah dari suatu aneurysm (suatu penonjolan keluar yang abnormal dari
dinding pembuluh). Subarachnoid hemorrhages biasanya menyebabkan suatu sakit kepala yang
mendadak yang berat dan leher yang kaku. Jika tidak dikenali dan dirawat, konsekwensi-
konsekwensi neurologi utama, seperti koma, dan kematian otak akan terjadi.
Vasculitis
Penyebab lain yang jarang dari stroke adalah vasculitis, suatu kondisi dimana pembuluh-
pembuluh darah menjadi meradang.
Sakit Kepala Migraine
Nampaknya sangat sedikit peningkatan kejadian dari stroke pada orang-orang dengan sakit
kepala migraine. Mekanisme untuk migraine atau sakit-sakit kepala vascular termasuk
penyempitan dari pembuluh-pembuluh darah otak. Beberapa episode-episode sakit kepala
migraine dapat bahkan meniru stroke dengan kehilangan fungsi dari satu sisi tubuh atau
penglihatan atau persoalan-persoalan kemampuan berbicara. Biasanya, gejala-gejala menghilang
ketika sakit kepala hilang.
Faktor-Faktor Risiko
Secara keseluruhan, faktor-faktor risiko yang paling umum untuk stroke adalah:
tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi,
merokok,
diabetes dan
umur yang bertambah.
Gangguan-gangguan irama jantung seperti atrial fibrillation, patent foramen ovale, dan penyakit
klep jantung dapat juga sebagai penyebab.
Ketika stroke-stroke terjadi pada individu-individu yang lebih muda (kurang dari 50 tahun
umurnya), faktor-faktor risiko yang lebih kurang umum dipertimbangkan termasuk obat-obat
terlarang, seperti cocaine atau amphetamines, aneurisme-aneurisme yang pecah, dan
kecenderungan-kecenderungan pada penggumpalan atau pembekuan darah yang diturunkan atau
diwariskan (secara genetik).
Suatu contoh dari suatu kecenderungan genetik pada stroke terjadi pada suatu kondisi yang jarang
yang disebut homocystinuria, dimana ada tingkat-tingkat yang berlebihan dari kimia
homocystine didalam tubuh. Ilmuwan-ilmuwan sedang mencoba untuk menentukan apakah
kejadian yang tidak diturunkan dari tingkat-tingkat yang tinggi dari homocystine pada segala umur
dapat cenderung ke stroke.
Definisi Transient Ischemic Attack (TIA)
Suatu transient ischemic attack (TIA) adalah suatu episode yang berlangsung singkat
(kurang dari 24 jam) dari gangguan sementara pada otak yang disebabkan oleh suatu kehilangan
suplai darah. Suatu TIA menyebabkan suatu kehilangan fungsi pada area tubuh yang dikontrol
oleh bagian otak yang terpengaruh. Kehilangan suplai darah ke otak paling sering disebabkan oleh
suatu bekuan/gumpalan yang terbentuk secara spontan dalam sebuah pembuluh darah didalam otak
(thrombosis). Bagaimanapun, ia dapat juga berakibat dari suatu bekuan yang terbentuk ditempat
lain didalam tubuh, terlepas dari lokasi itu, dan berjalan untuk memondok dalam suatu arteri dari
otak (emboli). Suatu kekejangan dan, dengan jarang, suatu perdarahan adalah penyebab-penyebab
lain dari suatu TIA. Banyak orang-orang merujuk suatu TIA sebagai suatu "mini-stroke."
Beberapa TIA-TIA berkembang secara perlahan, dimana yang lain-lain berkembang secara
cepat. Secara definisi, semua TIA-TIA hilang dalam 24 jam. Stroke-stroke yang memakan waktu
lebih lama untuk hilang daripada TIA-TIA, dan dengan stroke-stroke, fungsi yang sepenuhnya
mungkin tidak akan kembali dan mencerminkan suatu persoalan yang lebih permanen dan serius.
Walaupun kebanyakan TIA-TIA seringkali berlangsung hanya beberapa menit, semua TIA-TIA
harus dievaluasi dengan urgensi yang sama seperti suatu stroke dalam suatu usaha untuk mencegah
kekambuhan-kekambuhan dan atau stroke-stroke. TIA-TIA dapat terjadi sekali, berkali-kali, atau
mendahului suatu stroke permanen. Suatu serangan transient ischemic harus dipertimbangkan
sebagai suatu keadaan darurat karena tidak ada garansi bahwa situasinya akan hilang dan
fungsi akan kembali.
Suatu TIA dari suatu bekuan pada mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang
sementara (amaurosis fugax), yang mana seringkali digambarkan sebagai sensasi dari suatu
gorden atau tabir yang turun kebawah. Suatu TIA yang melibatkan arteri karotid (pembuluh darah
yang paling besar yang mensuplai otak) dapat menghasilkan persoalan-persoalan dengan gerakan
atau sensasi pada satu sisi dari tubuh, yang adalah sisi berlawanan pada halangan yang
sesungguhnya. Seoang pasien yang terpengaruh mungkin mengalami kelumpuhan tangan, kaki,
dan muka, semuanya pada satu sisi. Penglihatan double, kepeningan (vertigo), dan kehilangan
kemampuan berbicara, mengerti, dan keseimbangan dapat juga sebagai gejala-gejala tergantung
pada bagian mana dari otak yang kekurangan suplai darah.
Dampak Dari Stroke
Di Amerika, stroke adalah penyebab ketiga paling besar dari kematian (dibelakang
penyakit jantung dan segala bentuk-bentuk dari kanker). Biaya dari stroke-stroke bukan hanya
diukur dari milyaran dolar yang hilang dalam kerja, opname di rumah sakit, dan perawatan dari
orang-orang yang selamat di rumah-rumah perawatan. Harga atau dampak yang utama dari suatu
stroke adalah kehilangan kemandirian yang terjadi pada 30% dari orang-orang yang selamat. Apa
yang sebelumnya adalah gaya hidup yang mandiri dan menyenangkan mungkin hilang kebanyakan
dari kwalitasnya setelah suatu stroke dan anggota-anggota keluarga lain akan menemukan diri
mereka dalam suatu peran baru sebagai pemberi-pemberi perawatan.
Gejala-Gejala Stroke
Ketika sel-sel otak dicabut atau dirampas oksigennya, mereka berhenti melakukan tugas-
tugas biasa mereka. Gejala-gejala yang mengikuti suatu stroke tergantung pada area otak yang
telah dipengaruhi dan jumlah kerusakan jaringan otak.
Stroke-stroke kecil mungkin tidak menyebabkan gejala-gejala apa saja, namun tetap dapat
merusak jaringan otak. Stroke-stroke ini yang tidak menyebabkan gejala-gejala dirujuk sebagai
silent strokes. Menurut the U.S. National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS),
ini adalah lima tanda-tanda utama dari stroke:
1. Kematian rasa (kekebasan) atau kelemahan-kelemahan yang mendadak dari muka, tangan atau
kaki, terutama pada satu sisi dari tubuh. Kehilangan dari gerakan sukarela (voluntary movement)
dan/atau sensasi mungkin adalah sepenuhnya atau sebagian. Mungkin juga ada suatu sensasi
kegelian (kesemutan) yang berkaitan pada area yang terpengaruh.
2. Kebingungan atau kesulitan berbicara atau mengerti yang mendadak. Adakalanya kelemahan pada
otot-otot muka dapat menyebabkan pengeluaran air liur.
3. Kesulitan melihat yang mendadak pada satu atau kedua mata
4. Kesulitan berjalan, kepeningan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi yang mendadak
5. Sakit kepala yang parah yang mendadak dengan penyebab yang tidak diketahui
2. Neuritis,
merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang, dan
Dalam hal radang urat saraf terjadilah perubahan satu atau beberapa saraf sebagai akibat
kerusakan mekanis, gangguan pertumbuhan atau akibat keracunan. Kalau hanya satu saraf yang
terganggu, maka kita menamainya radang urat saraf tunggal; tetapi kalau beberapa saraf yang
Gejala-gejalanya berkaitan dengan pelbagai jenis serat saraf yang rusak. Dalam kasus yang biasa,
gejala-gejala akan timbul kalau serat saraf pengindera mengalami kerusakan, seperti rasa nyeri
yang menusuk, panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh. Kerusakan serat saraf penggerak
dapat melemahkan otot yang lama kelamaan menjadi lumpuh total dan mengecil. Kerusakan serat
saraf otonom dapat menambah kehangatan kulit di bagian itu, mengeluarkan peluh dan
menimbulkan jejas pada kulit. Dalam hal lain kulit menjadi kering dan pucat. Di bawah ini
Inilah akibat dari cidera terkena tusukan, terjepit atau patah tulang. boleh juga terjadi karena
tekanan yang terus-menerus pada jaringan saraf, seperti dalam kasus seorang pemabuk yang
terlena di atas sebuah kursi dengan lengannya di belakang penggung. Pasien dapat meperhatikan
perubahan fungsi saraf sewaktu kaki atau lengannya "tertidur lelap" karena lama tertekan.''
Biasanya dalam hal ini banyak saraf yang terganggu, itulah sebabnya di sebut sakit sarag
berganda. Ini terjadi apabila pasien kekurangan zat thiamine (vitamin B1) yang menimbulkan
penyakit beri-beri, suka gugup dan mabuk atau ketagihan minum alkohol. Tenaganya banyak
tergantung pada jumlah kalori yang ada dalam alkohol, dan dia tidak memakan makanan yang
mengandung thiamine yagn cukup. Penyakit gangguan saraf seperti penyakit gula dapat juga
Dalam hal ini kita golongkan keracunan karena penyakit difteri yagn menimbulkan penyakit
saraf akibat dari pengrusakan saraf oleh racun yang dihasilkan kuman itu. Lagipula banyak bahan
kimia yang merusak jeringan saraf, seperti alkohol, zat arang tetrakhlorida, benzine, timah, arsen,
air raksa dan bismut. Orang yagn banyak bersentuhan dengan bahan-bahan ini akan mendapat
Cara pengobatanya ialah menghilangkan penyebab kerusakan saraf itu. Kalau penyakit itu masih
ringan, kesebuhan akan segera diperoleh dengan menghilangkan penyebabnya. Dalam setiap kass
yang berat, fungsi saraf yang normal tidak dapat dipulihkan lagi dengan sempurna. Makanan sehat
3. Amnesia
Penyakit amnesia adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan daya ingat.
Amnesia sendiri bisa terjadi karena faktor organik ataupun fungsional. Penyebab penyakit amnesia
karena faktor organik terjadi karena otak mengalami kerusakan, trauma atau penyakit dan
konsumsi obata-obatan dan bisa juga karena operasi transplantasi sum-sum tulang belakang.
Sementara faktor fungsional adalah mekanisme pertahanan ego yakni mereka yang berusaha
mempertahankan citra diri sementara tidak sesuai dengan kenyataan. Selain kedua faktor tersebut,
ternyata penyakit amnesia juga bisa terjadi secara spontan yang disebut sebagai transient global
amnesia. Umumnya hal ini terjadi kepada mereka yang berusia pertengah sampai tua dan lebih
sering terjadi pada pria. Penyakit amnesia spontan ini pada umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
Anterograde amnesia: kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan
jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi
Retrograde amnesia: ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari
Kedua kategori amnesia tersebut dapat muncul bersamaan pada pasien yang sama.
Contohnya seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mengingat akan pergi kemana dia
sebelum tabrakan (retrograde amnesia), juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit dua hari
Selain itu juga ada jenis amnesia lain yang cukup parah,
Amnesa parsial: ketidakmampuan mengingat beberapa orang dalam jangka waktu 3 tahun
bahkan selamanya, kejadian ini biasanya disebabkan oleh seseorang tersebut mengalami operasi
transplantasi sum-sum tulang belakang. Kejadian ini cukup langka karna tidak banyak orang yang
mau untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang belakang untuk pengobatan penyakit
Thalassemia May
Gejala paling umum yang diderita oleh seseorang yang mengidap penyakit amnesia adalah
hilang ingatan yang kemudian disusul dengan kebingungan. Bahkan mereka sering depresi karena
harus sering mengalami kehilangan ingatan. Berikut beberapa ciri-ciri penyakit amnesia:
Muka pucat dan badan terasa lemas. Hal ini bisa terjadi akibat benturan keras yang menyebabkan
Gangguan neurologis seperti kejang dan gerakan yang tidak terkoordinasi. Akibatnya tubuh
orientasi.
Untuk memeriksa apakah memang terjadi amnesia atau tidak maka dilakukan pemeriksaan
fisik yang mencakup: electroencephalography dan tes darah. Selain pemeriksaan fisik juga
dilakukan tes psikologis. Jika memang mengalami amnesia maka dokter akan memulai pengobatan
dengan cara hipnotis atau wawancara dan disertai dengan obat seperti obat infus amobarbital atau
midazolam.
4. Transeksi,
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari sumsum tulang
belakang. Kerusakan tersebut dapat diakibatkan, misalnya terjatuh atau benturan keras. Apabila
sumsum tulang belakang mengalami transeksi pada bagian di dekat kepala, dapat menimbulkan
kematian. gangguan pada sumsum tulang belakang dibagian dekat kepala dapat mengganggu
saraf-saraf pernapasan. Adapun transeksi pada sumsum tulang belakang bagian bawah, dapat
menimbulkan kelumpuhan.
5. Parkinson,
merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar
ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah,
mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.
gangguan degeneratif sistem saraf pusat yang sering mengganggu penderita keterampilan motorik,
pidato, dan fungsi-fungsi lainnya. '' Getaran '' biasanya memiliki frekuensi antara 4 dan 6 Hz (siklus
per detik) dan adalah yang paling jelas dan terkenal gejala.Suasana hati masalah prevalensi Depresi
58 % Apatis 54 % Kecemasan 49 %
terutama kognisi, suasana hati dan perilaku masalah dan dapat menonaktifkan sebagai gejala
Waktu reaksi melambat; sukarela maupun tak motor responses secara signifikan melambat.
Disfungsi eksekutif, yang dicirikan oleh kesulitan dalam: diferensial alokasi perhatian, dorongan
Kehilangan memori jangka pendek; memori prosedural lebih gangguan daripada deklaratif
penurunan verbal kefasihan dan gangguan kognitif yang terutama berkaitan dengan pemahaman
Kesulitan suasana hati yang paling umum termasuk: ada peningkatan risiko bagi setiap
individu dengan depresi untuk terus mengembangkan penyakit Parkinson di kemudian hari.
Apatis
Uriner a faktor dalam hal ini adalah munculnya Lewy tubuh dan Lewy neurites bahkan sebelum
ini mempengaruhi fungsi nigra substantia pada neuron di dalam sistem saraf enterik yang
6. Epilepsi,
Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa pun walaupun dari
garis keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi ini. Epilepsi tidak bisa menular ke orang
lain karena hanya merupakan gangguan otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman virus dan bakteri.
Dengan pengobatan secara medis baik dokter maupun Rumah Sakit bisa membantu pasien epilepsi
untuk mengurangi serangan epilepsi maupun menyembuhkan secara penuh epilepsi yang diderita
oleh seseorang.
Epilepsi merupakan sindrom yang ditandai oleh kejang yang terjadi berulang-ulang.
Diagnosa ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak dua kali kejang tanpa penyebab
(Jastremski, 1988).
Berikut beberapa pengertian epilepsi diantaranya yaitu : Epilepsi adalah gangguan kronik otak
dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang
disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan
berbagai etiologi. Penyakit epilepsi adalah merupakan gejala kompleks dari banyak gangguan
fungsi otak yang dikarakteristikkan oleh kejang berulang. Kejang merupakan akibat dari
pembebasan listrik yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan
serangan tiba-tiba, terjadi gangguan kesadaran ringan, aktivitas motorik, atau gangguan fenomena
sensori. Epilepsi adalah sindroma otak kronis dengan berbagai macam etiologi dengan ciri-ciri
timbulnya serangan paroksimal dan berkala akibat lepas muatan listrik neuron-neuron otak secara
Jadi dari beberapa pengertian epilepsi di atas bisa diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan epilepsi adalah sindrom gangguan fungsi otak kronik yang ditandai oleh serangan kejang
7. Poliomielitis
penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan
medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit
Poliomielitis atau polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus
yang dinamakan poliovirus (PV), virus ini masuk ke dalam tubuh melalui mulut, menginfeksi
saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat, yang dapat
sesungguhnya bukan penyakit pertama pada otot-otot, tetapi penyakit yang menyerang mielium.
Terutama sel-sel penggerak yang terdapat pada bagian muka mielium tadi. Oleh karena itu
kelainan yang timbul berkisar pada otot dengan bentuk kelumpuhan yang bersifat layuh (flaksid
paralise). Penyakit ini pada umumnya tidak mengganggu kecerdasan ataupun ala-alat indera.
Etiologi (Penyebab)
Telah dijelaskan di atas bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Ada tiga tipe virus,
yang pertama strain 1 (brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon). Strain 1 (brunhilde) paling
ganas, dan sering menyebabkan wabah. Sedangkan strain 2 (lanzig) yang paling jinak. Penyakit
ini menular melalui kontak antar manusia. Kontak dapat melalui penularan dari feses orang
terinfeksi yang mengkontaminasi makanan dan minuman, untuk kemudian masuk ke dalam mulut
calon penderita. Setelah seseorang terkena infeksi polio, virus akan keluar bersama feses selama
Selain virus polio yang dapat menimbulkan kelumpuhan yang menyerupai poliomielitis adalah
virus echo dan coxsackie. Penyebaran penyakit yang bersifat masal dan banyak menyerang orang
karena sifatnya yang akut biasanya penyebabnya adalah virus tipe leon. Sedangkan tipe-tipe yang
Patogenesa
Virus polio menyebar melalui saluran pencernaan, dimulai dari mulut, tenggorokan, dan
saluran pencernaan bagian bawah. Di tempat tersebut virus akan menimbulkan infeksi, dalam satu
hari infeksi akan menyebar ke kelenjar getah bening, tonsil, usus halus, dan juga ke kelenjar
mesentrium yang terdapat dalam usus. Hari ketiga virus berada dalam darah, kemudian terjadi
penyebaran ke tempat lain sebagai infeksi sekunder. Pada infeksi sekunder terjadi multiplikasi
Selain cara tersebut, virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui suntikan. Melalui suntikan tersebut
virus masuk saraf dan menyebabkan kelumpuhan, cara lain lagi melalui operasi tonsil
(tonsilektomi).
Dengan masuknya virus polio ke dalam tubuh dan adanya perkembangan biak virus pada tonsil
dan usus sehingga berakibat terjadinya kerusakan pada sel saraf (mielium), maka tubuh akan
menunjukan reaksi-reaksi yang dapat merupakan gejala-gejala sebagai petunjuk diagnose polio.
Gejala-gejala
Kelmpuhan secara umum berbentuk flaksid paralise merupakan manifestasi yang paling nyata
menunjukkan adanya kerusakan sel saraf. Rasa sakit atau nyeri, spastisitas, hipertonus stadium
dini diakibatkan oleh gangguan pada batang otak, ganglia spinalis, dan cornu posterior medulla
spinalis.
a.Silent infection
Pada tahap ini anak terserang penyakit poliomielitis sama sekali tidak menunjukkan gejala apa-
b.Abortive poliomielitis
Pada tahap ini sudah ada gejala tetapi belum begitu jelas. Baru dicurigai, jika orang yang baru
tersebut baru kontak dengan penderita poliomielitis. Gejala bias berupa panas, lemas, tidak ada
Gejala-gejalanya hampir sama dengan abortive poliomielitis tetapi lebih hebat lagi, seperti nyeri
kepala, muntah-muntah, disertai dengan nyeri dan kekakuan pada otot-otot leher bagian belakang,
d.Paralitik poliomielitis
Gejala mula-mula seperti non paralitik poliomielitis, lalu disusul dengan periode tanpa gejala
tampak seperti penyakit. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada kandung kencing selama 1-34 hari
dan hilangnya kekuatan ketegangan otot usus, kadang-kadang menjadi penyakit usus berbelit.
Kelainan fungsi akibat poliomielitis adalah adanya hambatan pada seseorang yang menyandang
penyakit poliomielitis dikarenakan adanya kelumpuhan dan sifatnya menetap. Akibat kelumpuhan
bisa menimbulkan hambatan tidak saja dari segi penampilan tetapi juga terhadap kegitan hidup
sehari-hari.
Kelainan fungsi komunikasi akan terjadi apabila terjadi hambatan pada saluran pernafasan, tetapi
Kelainan fungsi ini timbul jika ada kelainan pada anggiota gerak atas atau kelumpuhan pada otot
badan. Kelainan ini menyebabkan kesulitan memegang, dan kesulitan berpindah tempat.
mobilisasi bisa terjadi sejak anak berguling, merangkak, duduk, berdiri, sampai berjalan.
Anak akan merasa rendah diri sehingga mengakibatkan terhambatnya penyesuaian sosial.
Kelainan fungsi mental pada anak polio timbul jika anak mengalami gangguan sosial psikologis.
Komplikasi
Ada beberapa kemungkinan komplikasi dan akibat penyakit poliomielitis antara lain:
a. Kontraktur sendi
Yang sering terkena kontraktur antara lain sendi paha, lutut, dan pergelangan kaki.
Biasanya akan tampak salah satu tungkai lebih pendek dibandingkan tungkai yang lainnya,
c. Skoliosis
Tulang belakang melengkung ke salah satu sisi, disebabkan kelumpuhan sebagian otot punggung
Kelainan telapak kaki dapat berupa kaki membengkok ke luar atau ke dalam.
e. Dislokasi
Yaitu sendi terkilir, dapat terjadi pada sendi lutut, panggul, dan pergelangan kaki.
8. Multiple skeloris
Multiple sclerosis (MS) merupakan keadaan kronis, penyakit degeneratif dikarakteristikkan oleh
Multiple sclerosis merupakan penyakit kronis dimana terjadi demielinisasi ireguler pada susunan
saraf pusat / perier yang mengakibatkan berbagai derajat penurunan motorik,sensorik dan juga
kognitif.
Multiple sclerosis merupakan penyakit kronis dari sistem saraf pusat degeratif dikarakteristikan
oleh adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medula spinalis.
MS secara umum dianggap sebagai penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh sendiri, yang
normalnya bertanggung jawab untuk mempertahankan tubuh terhadap penyakit virus dan bakteri,
dengan alasan yang tidak diketahui mulai menyerang jaringan tubuh normal. Pada kasus ini
Etiologi
Penyebab MS belum diketahui secara pasti namun ada dugaan berkaitan dengan virus dan
mekanisme autoimun (Clark, 1991). Ada juga yang mengaitkan dengan factor genetic.
Adabeberapafactorpencetus,antaralain :
Kehamilan
Stress emosional
Cedera
Faktor presipitasi yang mungkin termasuk infeksi, cedera fisik dan strees emosional, kelelahan
Patofisilogi
Pada sklerosis multipel ,demielinasi menyebar tak teratur ke seluruh sistem saraf pusat mielin
hilang dari silinder aksis dan akson itu sendiri bergenerasi .Adanya plak/potongan kecil pada
daerah yang terkena menyebabkan sklerosis,terhentinya aliran impuls saraf dan menghasilkan
bervariasinya manifestasi,yang bergantung pada saraf-saraf yang terkena. Daerah yang paling
banyak terserang yaitu saraf optik, khiasma, traktus, serebrum,batang otak, serebelum, dan
medula spinalis.
Manifestasi Klinis
Kelelahan
Kehilangan keseimbangan
Lemah
Kebas, kesemutan
Kesukaran koordinasi
Depresi
Afaksia
Komplikasi
Infeksi otak karena bakteri atau virus (penyakit Lyme, AIDS, sifilis)
Kelainan struktur pada dasar tengkorak dan tulang belakang (artritis berat pada leher, ruptur
diskus spinalis)
Kemunduran spinoserebelar dan ataksia herediter (penyakit dimana aksi otot tidak teratur
Stroke ringan (terutama pada penderita diabetes atau hipertensi yang peka terhadap penyakit
ini)
Peradangan pembuluh darah di dalam otak atau medula spinalis (lupus, arteritis).
DAFTAR PUSTAKA
http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/
2. a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). Ch. 2: Nerve cells and behavior.
into brain function. Oxford Univ. Press. ISBN 9780195146943. ^ Finger, pp. 4350
4. a b Sakarya O, Armstrong KA, Adamska M, et al. (2007). A post-synaptic scaffold at the origin
17551586.
6. Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur
7. Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Jurusan Zoologi
UGM
9. Tenzer, A.DKK. 2003. Struktur Hewan II. Malang: Universitas Negeri Malang