Vous êtes sur la page 1sur 23

1.

Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Tn. T
Tempat /tgl.Lahit : balang
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : balang
Sts. Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani

RM : 37 15 88
Tgl. Masuk : 04/11/ 2015
Diagnosa : HIL Dextra

b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : mahasiswa
Hubungan dengan px : anak
Alamat : balang

II. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama
Nyeri
2. Riwayat keluhan utama :
P : pos oprasi
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Perut bagian kiri
S : Skala nyeri 6
T : Berlangsung kurang lebih 5 menit
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk RS Syeh Yusuf pada tanggal 4 november
2015 dengan keluahan pasien sering merasa nyeri pada perut
bagian kiri bawah dan ada benjolan
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa pernah dirawat di Puskesmas dengan
keluahan yang sama
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit yang sama dengan klien
3. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kanak-kanak : tidak ada
b. Kecelakaan : tidak pernah
c. Pernah di rawat : tidak pernah
d. Pernah di oprasi : semasa kanak- kanak tidak pernah klien
mengatakan baru pertama di oprasi
4. Alergi : klien mengatakan tidak bias memakan ikan goring bila
makan ikan goteng badan-badan klien semua gatal-gatal
5. Imunisasi : klien mengatakan semasa kecil tidak pernah
inmunisasi
6. Kebiasan : klien biasa minum kopi
7. Obat : tidk ada
8. Pola nutrisi :
Sebelum sakit :
a. Berat badan : 50 kg tinggi badan : 160
b. Jenis makanan : nasi , sayur dll
c. Makanan yang disukai : klien mengatakan menyukai semua
makanan kecuali ikan goring yang membuat badan klien gatal
d. Makanan yang tidak disukai : ikan goring
e. Makanan pantangan : klien mengatakan ikan goring
f. Nafsu makan : klien mengatakan nafsu makannya baik
Perubahan setelah sakit :
a. Jenis diet : makanan makanan yang lunak seperti bubur
b. Rasa mual : klien mengatakan tidak ada rasa mual
c. Porsi makan : klien mengatakan selama di Rs klien kurang
makan karena bau obat di Rs
9. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
a. Buang air besar : klien mengatakan BAB lancer
Frekuensi : 2 kali sehari
Warna : kuning
Bau : khas
b. Buang air kecil : klien mengatakan BAK sering
Frekuensi : 3-4x sehari
Warna : bening
Bau : khas
Perubahan setelah sakit :
c. Buang air besar : klien mengatakan selama di Rs klien belum
pernah BAB
d. Buang air kecil : Buang air kecil : klien mengatakan kalo BAK
sering seperti biasa
Frekuensi : 2 kali sehari
Warna : bening
Bau : khas
10. Pola tidur dan iliminasi
Sebelum sakit :
a. Waktu tidur : klien mengatakat waktu tidur siang jam 12.00
14.00. kalo malam hari 20.00-05.00
b. Kebiasaan pengantar tidur : klien mengatakan tidak ada
c. Kebiasaan saat tidur : tidak ada
d. Kesulitan dalam tidur : tidak ada
Perubahan setelah sakit : klien mengatakan selama di Rs klien
sering tidur
11. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit :
a. Kegiatan dalam bekerja : klien mengatakan kekebun
menyangkul dll
b. Olah raga : klien mengatakan tidak pernah olah raga
c. Kegiatan di waktu luang : klien mengatakan kalo tidak
kesawah hanya tinggal dirumah saja untuk istirahat
Perubahan setelah sakit : klien mengatakan selama sakit klien tidak
bias beraktifitas seperti biasanya lagi
12. Pola pekerjaan :
Sebelum sakit :
a. jenis pekerjaan : klien mengatakan hanya bertani
b. jumblah jam kerja : klien mengatakan kalo pagi dari jam 06.00
11.00. sore dari jam 15.00-17.00
c. jadwal kerja: klien mengatakan tidak ada jadwal kerja
perubahan setelah sakit : klien mengataakan setelah sakit klien
tidak bias beraktifitas seperti biasanya lagi
IV. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
GI X X X X

X X X X X X X
GII

X X X X

63 60

50
GIII

49 65

Keterangan
: laki laki
: perempuan
: klien
: perkawinan
: garis keluarga
? : umur tidak diketehui
. : serumah
X : meninggal

Keterangan :
G I : generasi pertama kake klien telah meninggal dunia
G II : generasi kedua orng tua klien telah meninggal dunia
G III : generasi ketiga klien dengan penyakit HIL dextra
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
Kebersihan : klien mengatakan lingkungan rumah klien lumayan
bersih
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : kacamata
b. Kesulitan yang di alami : membaca dan menulis
2. Persepsi sendiri
a. Hal yang amat dipikirkan saat ini : klien mengatakan masalah
penyakitnya
b. Harapan setelah perawatan : klien mengatakan agar segera
sembuh dan dapan cepat melakukan aktifitas seperti biasanya
lagi
c. Perubahan setelah sakit :
3. Suasana hati :
a. Rentang perhatian : klien mengatakan sangat bersukur
memiliki anak-anak yang begitu amat menyayanginya
4. Hubungan /komunikasi
a. Tempat tinggal : klien mengatakan rumah sendiri
b. Bicara : klien dapat berbicara dengan jelas
c. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yang diantu : klien mengatakan menganut adat
Makassar karena klien orang Makassar
b. Pembuatan keputusan keluarga : klien menatakan klien
sendi namun terlebih dahulu bicara pada anak-anak klien
c. Pola komunikasi : klien mengatakan baik
d. Pola keuangan : klien mengatakan alahmdulillah cukup
memadai
5. Kebiasaan seksual: klien mengatakan tidak ada
6. Pertahanan komping
a. Pengambilan keputusan : klien mengatakan klien sendri
b. Yang disukai tentang diri sendiri : klien mengatakan semua
tentang dirinya sendri
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : klien mengatakan ini
menjadikan semua anaknya berhasil agar tidak merasakan yang
seperti iya rasakan saat ini
d. Yang dilakukan jika setres : klien mengatakan sholat dan zikir
e. Apa yang dilakukan perawat agar anda aman dan nyaman :
klien mengatakan merawat dengan baik dan ramah
7. Sistem nilai dan kepercayaan
a. Siapa dan apa sumber kekuatan : klien mengatakan allah
dan anak-anaknya
b. Apakah, tuhan, agama, kepercayan penting untuk anda :
klien mengatakan sangat penting
VII. PENGKAJIAN FISIK
1. Kesadaran :
TTV : TD : 130/70 mmHg N: 70 x/m
P : 22 x/m S: 36 oC
2. Kepala :
a. Inspeksi :
1. Bentuk kepala : bulat
2. Kesimetrisan muka, tenggorokan : simetris
3. Warna /distribusi rambut/kulit kepala : warna hitam/kasar/
kotor
b. Palpasi : tidak ada massa atau nyeri tekan
c. Keluhan yang berhubungan : tidak ada
3. Mata :
a. Inspeksi
1. Kelopak mata : baik
2. Konjuktiva : baik
3. Sklera : baik
4. Ukuran pupil : normal
5. Reaksi terhadap cahaya : baik
6. Berakan bola mata : baik
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata
c. Fungsi penyelihatan : baik
4. Hidung
a. Inspeksi : bentuk kesimetrisan : simetris, tidak ada sputum
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
5. Mulut dan tenggorokan :
a. Gigi geligi :2
b. Kulit/ gangguan bicara: kulit sau matang /tidak ada gangguan
bicara
c. Kesulitan menelan : klien mengatakan tidak ada kesulitan
menelan
6. Leher
a. Inspeksi :
1. Bentuk/ kesimetrisan : simetris
2. Mobilitas leher : baik
b. Palpasi :
1. Kelenjar tiroid : terdapat kelenjar tidoid dan limfe
2. Vena jugelaris: terdapat vena jugelaris
7. Dada,paru-paru, jantung
a. Inspeksi
Bentuk dada : simetris, ekspansi dada : baik
b. Palpasi :
Nyeri tekan : tidak terdapat nyeritekan
c. Auskultasi :
Suara napas : whezzing tidak terdapat suara tambahan
d. Perkusi : baik
8. Abdomen
a. Inspeksi : warna saumatang dan simetris
b. Auskultasi : perilstatik baik
c. Perkusi : baik
d. Palpasi : hepar baik, ginjal baik,kandung kemih baik
9. Genitalia dan status reproduksi
Buah dada : baik
Penggunaan kateter : tidak
10. Status neorologi : GDS E: M: V:
Refleks patologis : keringsing (-) laseq sign (+) brusinsky (-)
chaddock (-)
Reflex fisiologis : bisep (+) trisepm(+) patella (+)
11. Ekstremitas atas : ROM baik tidak ada edema tidak ada nyeri tekan
12. Estremitas bawah : ROM kurang baik, terdapat nyeri tekan
pada daera pos porasi , pos oprasi dibalut dengan verban,
perubahan warna kuku tida ada
VIII. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan kimia klinik
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode
1. GDS 58 <140 Mg/dl GOD-PAP
2. Ureum Darah 22 0-50 Mg/dl Bartelot
3. Kretinin darah 0,6 .<1,3;<1,1 Mg/dl Jaffe
4. SGOT 16 .<38;<32 U/L LFCC
5. SGPT 15 .<41;<31 U/L IFCC

IX. TERAPI MEDIS


Tanggal Waktu Jenis Dosis Indikasi
05 oktober 14.00 Infus RL 500 cc IV
2015
15.00 Ranitidine 1 amp/12 jm IV

17.30 Cefotaxime 1 gr/ 12jm IV


IV
Ketorolac 1 amp / 12 jm
PATOFISIOLOGI
perubahan status Peningkatan tekanan kelemahan otot
kelainan kongenital
intra abdomen

turunnya organ interna kopresi cincin


Keanulus inguinalis yang hernia
terbuka

Hernia ingunalis
kompresi cincin
perubahan status hernia
kesehatan pergerakan pada menstrium

Komping tidak efektif kompres saraf perifer suplasi darah


dan oksigen
Perubahan piskologis pengeluaran mediator kimia kejar. menurun
oleh sel mast (bradikinin
,histamine,prostaglandin) iscbemia jar.
Intoleransi aktifitas
Stimulasi saraf necrosis jar.

Proses transduksi, transmisi, perforasi


mudulasi dab persepsi
Resiko
nyeri penyebaran
infeksi
KLAFIKASI DATA
Data Subyektif Data Objektif
1. Klien mengatakan nyeri pada 1. Klien tampak meringis
daerah lipatan paha bekas operasi 2. Nyeri terjadi apabila pasien
2. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri bergerak
terasa kadang kadang 2 menit 3. Aktifitas klien dibantu keluarga
3. Klien mengatakan tidak dapat 4. Terdapat luka jahitan post op
beraktifitas tanpa bantuan orang sepanjang + 5cm sebanyak 7
lain. jahitan di sebelah kiri dekat lipatan
4. Skala nyeri 6 paha.
P : pos oprasi 5. TTV : TD : 130/70 mmHg
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk N: 70 x/m P : 22 x/m
R : Perut bagian kiri S: 36 oC
S : Skala nyeri 6
T : Berlangsung kurang lebih 5
menit
ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS : Nyeri
1. Klien mengeluh nyeri pada daerah luka oprasi
2. Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
3. Skala nyeri 6
DO:
1. Klien tampak meringis
2. Nyeri terjadi apabila pasien bergerak
3. TTV : TD : 130/70 mmHg
N: 70 x/m P : 22 x/m
S: 36 oC
2. DS: Intoleransi
1. Klien mengatakan tidak dapat beraktifitas tanpa bantuan aktifitas
orang lain.
DO:
1. Aktifitas klien dibantu keluarga
2. Nyeri terjadi apabila pasien bergerak
3. TTV : TD : 130/70 mmHg
N: 70 x/m P : 22 x/m
S: 36 oC

3. FAKTOR RESIKO Resiko infeksi


1. Terdapat luka jahitan post op sepanjang + 5cm
sebanyak 7 jahitan di sebelah kiri dekat lipatan paha
DO:
1. TTV : TD : 130/70 mmHg
N: 70 x/m P : 22 x/m
S: 36 oC
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan insisi luka operasi
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan efek anestesi.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi bedah

INTERVENSI
NO DATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri berhubungan Tujuan : Nyeri 1. Pantau tanda- 1. Mengenal dan
dengan insisi luka berkurang sampai tanda vital, memudahkan dalam
operasi DS : dengan hilang. intensitas/skala melakukan tindakan
1. Klien mengeluh nyeri Kriteria Hasil : nyeri keperawatan.
pada daerah luka 1. klien 2. Anjurkan klien 2. Istirahat untuk
oprasi mengungkapk istirahat ditempat mengurangi
2. Klien mengatakan an rasa nyeri tidur intesitas nyeri
nyeri seperti di berkurang 3. Atur posisi pasien 3. posisi yang tepat
tusuk-tusuk 2. tanda-tanda senyaman mengurangi
3. Skala nyeri 6 vital normal mungkin penekanan dan
DO : 3. pasien tampak mencegah
1. Klien tampak tenang dan ketegangan otot
meringis rileks. 4. Ajarkan teknik serta mengurangi
2. Nyeri terjadi apabila relaksasi dan nyeri.
pasien bergerak napas dalam. 4. relaksasi
3. TTV : mengurangi
TD : 130/70 mmHg ketegangan dan
N: 70 x/m P : 22 membuat perasaan
x/m 5. Kolaborasi untuk lebih nyaman
S: 36 oC pemberian
analgetik.
5. analgetik berguna
untuk mengurangi
nyeri sehingga
pasien menjadi
lebih nyaman
2 Intoleransi aktivitas Tujuan : Setelah 1. Kaji keadaan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan dilakukan umum dan tingkat kesadaran
efek anestesi. tindakan tingkat pasien
DS : keperawatan kesadaran.
1. Klien mengatakan selama 1 x 24 jam 2. kaji respon 2. Untuk mengetahui
tidak dapat diharapkan motorik dan respon motorik dan
beraktifitas tanpa intoleransi sensorik pasca sensorik pada
bantuan orang lain. aktivitas teratasi. operasi. pasien
. Kriteria hasil :
3. mengurangi
DO : Respon sensori 3. Bantu klien
aktivitas yang tidak
1. Aktifitas klien (+), dalam
diperlukan,dan
dibantu keluarga respon motorik beraktivitas.
energi terkumpul
2. Nyeri terjadi apabila (+), klien dapat
dapat digunakan
pasien bergerak beraktivitas
untuk aktivitas
3. TTV : dengan bantuan
seperlunya secar
TD : 130/70 mmHg minimal/mandiri,
optimal.
N: 70 x/m P : 22 mobilisasi pasca
x/m operasi baik.
4. tahapan-tahapan
o
S: 36 C 4. Ajarkan
yang diberikan
mobilisasi
membantu proses
bertahap pasca
aktivitas secara
operasi.
perlahan dengan
menghemattenaga
namun tujuan yang
tepat, mobilisasi
3 Resiko infeksi Tujuan : tidak 1. Pantau tanda- 1. Sebagai indikator
berhubungan dengan ada infeksi tanda vital. adanya
insisi bedah Kriteria hasil : 2. Observasi daerah infeksi/terjadinya
DS: Proses luka operasi, sepsis.
1. Terdapat luka penyembuhan adanya rembesan, 2. Deteksi dini
jahitan post op luka tepat waktu. pus, eritema. terjadinya proses
sepanjang + 5cm 3. Berikan informasi infeksi.
sebanyak 7 yang tepat, jujur 3. Pengetahuan
jahitan di sebelah pada pasien/orang tentang kemajuan
kiri dekat lipatan terdekat situasi memberikan
paha 4. Kolaborasi dukungan emosi,
DO: dengan medik membantu
1. TTV : untuk terapi mengurangi
TD: 130/70 antibiotic ansietas.
mmHg 5. Lakukan HE 4. Membantu
N: 70 x/m P : 22 tentang menurunkan
x/m S: 36 oC penanganan penyebaran dan
infeksi pertumbuhan
bakteri.
5. Agar klien mengerti
tentang penyakitnya
dan bisa menangani
jika terjadi infeksi
IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI
No Hari/tanggal/jam DX Implementasi Intervensi
1 kamis 1. Pantau tanda-tanda vital, S:
06 november 2015 intensitas/skala nyeri o Klien mengeluh
Jam : 09.03 I Hasil : nyeri pada daerah
TTV : TD: 130/70 mmHg luka oprasi
N: 70 x/m o Nyeri seperti
P : 22 x/m ditusuk-tusuk,
S: 36 oC nyeri terasa
Skala nyeri : 6 kadang kadang
Jam 09.15 2. menganjurkan klien istirahat 5 menit.
ditempat tidur O : klien tampak meringis
Hasil : klien mau istirahat di A : masalah belum
tempat tidur teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,
Jam 09.15 3. mengatur posisi pasien 2 3 dan 4
senyaman mungkin
Hasil : klien melakukan sesuai
instruksi

Jam 09.25 4. Mengajarkan teknik relaksasi


dan napas dalam.
Hasil : klien mengikuti sesuai
instruksi

Jam 09.25 5. Kolaborasi untuk pemberian


analgetik (ketorolac)
Hasil : nyeri berkurang

Jam 11.15 II 1. mengkaji keadaan umum dan S : Klien mengatakan


tingkat kesadaran. takut melakukan aktifitas
Hasil : klien masih tampak karena ada luka oprasi
lemah O : Aktifitas klien
Jam 11.15 2. mengkaji respon motorik dan dibantu keluarga
sensorik pasca operasi. A : Masalah belum
Hasil : respon motorik dan teratasi
sensorik masih kurang P : Lanjutkan intervensi
1, 2, 3 dan 4
Jam 11.22 3. membantu klien dalam
beraktivitas.
Hasil : klien mau dibantu
Jam 11.22 4. mengajarkan mobilisasi
bertahap pasca operasi.
Hasil : perlahan-lahan klien
mampu meneggerakan
kakinya .

Jam 12.00 III 1. Pantau tanda-tanda vital. O:


Hasil : o Terdapat luka
TTV : TD: 130/70 mmHg jahitan post op
N: 70 x/m sepanjang + 5cm
P : 22 x/m sebanyak 7 jahitan
S: 36 oC di sebelah kanan
Jam 12.12 2. Lakukan perawatan luka dekat lipatan paha.
dengan teknik aseptik. A : infeksi tidak terjadi
Hasil : luka bekas operasi P : pertahankan intervensi
masih tampak kering

Jam 12.12 3. Jika ditemukan tanda infeksi


kolaborasi
untukpemeriksaan darah,
seperti Hb danleukosit
hasil : pemeriksaan
labolatorium dilaksanakan

Jam 13.20 4. Kolaborasi untuk pemberian


antibiotik
Hasil : nyeri berkurang
Jam 13.20 5. Lakukan HE tentang
penanganan infeksi
Hasil : klien mampu
memahami dengan baik.
2 jumat I 1. Pantau tanda-tanda vital, S:
06 november 2015 intensitas/skala nyeri o Klien mengatakan
Jam 10.00 Hasil : nyeri pada daerah
TTV : TD: 120/70 mmHg lipatan paha sudah
N: 70 x/m berkurang
P : 22 x/m o nyeri terasa
S: 36 oC kadang kadang
Skala nyeri : 5 1 menit.
Jam 10.22 2. menganjurkan klien istirahat O : klien tampak santai
ditempat tidur A : masalah belum
Hasil : klien mau istirahat di teratasi
tempat tidur P : lanjutkan intervensi 1,
2 , 3 dan 4
Jam 10.43 3. mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
Hasil : klien melakukan sesuai
instruksi

Jam 11.00 4. Mengajarkan teknik relaksasi


dan napas dalam.
Hasil : klien mampu
melakukan sesuai intruksi

Jam 11.17 5. Kolaborasi untuk pemberian


analgetik.
Hasil : nyeri berkurang

Jam 11.26 II 1. mengkaji keadaan umum dan S : Klien mengatakan


tingkat kesadaran. tidak dapat
Hasil : klien sudah mampu beraktifitas tanpa
berinterkaksi dengan orang bantuan orang lain.
lain O : klien tampak
melindungi area bekas
Jam 11.49 2. mengkaji respon motorik dan oprasi
sensorik pasca operasi. A : Masalah belum
Hasil : respon motorik dan teratasi
sensorik sudah membaik P : Lanjutkan intervensi
1, 2 ,3 dan 4
Jam 12.00 3. membantu klien dalam
beraktivitas.
Hasil : klien mau dibantu,
duduk, berdiri, berjalan.

Jam 12.18 4. mengajarkan mobilisasi


bertahap pasca operasi.
Hasil : perlahan-lahan klien
sudah mampu menggerakkan
kakinya.

Jam 12.33 III 1. Pantau tanda-tanda vital. O:


Hasil : o Terdapat luka
TTV : TD: 120/70 mmHg jahitan post op
N: 70 x/m sepanjang + 5cm
P : 22 x/m sebanyak 7 jahitan
S: 36 oC di sebelah kanan
2. Lakukan perawatan luka dekat lipatan paha.
Jam 12.45 dengan teknik aseptik. A : infeksi tidak terjadi
Hasil : luka bekas operasi P : pertahankan intervensi
sudah tampak kering

Jam 13.01 3. Jika ditemukan tanda infeksi


kolaborasi
untukpemeriksaan darah,
seperti Hb danleukosit
hasil : -

Jam 13.16 4. Kolaborasi untuk pemberian


analgetik (ketorolac)
Hasil : nyeri berkurang

Jam 13.26 5. Lakukan HE tentang


penanganan infeksi
Hasil : klien tampak sangat
memperhatikan tentang
penanganan infeksi

3 sabtu I 1. Pantau tanda-tanda vital, S:


07 november 2015 intensitas/skala nyeri o Klien mengatakan
Jam 14.24 Hasil : nyeri pada daerah
TTV : TD: 120/70 mmHg lipatan paha sudah
N: 70 x/m berkurang
P : 22 x/m o nyeri terasa
S: 36 oC kadang kadang
Skala nyeri : 3 1 menit.
Jam 14.24 2. menganjurkan klien istirahat o Skala nyeri 3
ditempat tidur O : klien tampak santai
Hasil : klien melakukan sesuai A : masalah teratasi
instruksi P : pertahankan intervensi

Jam 14.24 3. mengatur posisi pasien


senyaman mungkin
Hasil : klien melakukan sesuai
instruksi

Jam 14.24 4. Mengajarkan teknik relaksasi


dan napas dalam.
Hasil : klien mampu
melakukannya dengan baik

Jam 16.14 5. Kolaborasi untuk pemberian


analgetik ( ketorolac )
Hasil : nyeri berkurang

Jam 16.14 II 1. mengkaji keadaan umum dan S : klien masih


tingkat kesadaran. melindungi daerah oprasi
Hasil : kesadaran klien sudah O : klien masih merasa
baik takut
A : Masalah belum
Jam 16.14 2. mengkaji respon motorik dan teratasi
sensorik pasca operasi. P : Lanjutkan intervensi
Hasil : respon motorik dan 3 dan 4
sensorik baik
Jam 16.23 3. membantu klien dalam
beraktivitas.
Hasil : sebagaian aktifitas
klien sudah dapat dilakukan
sendiri.

Jam 16.23 4. mengajarkan mobilisasi


bertahap pasca operasi.
Hasil : klien mampu
menggerkan bagian tubuhnya
dengan baik

Jam 17.12 III 1. Pantau tanda-tanda vital. O:


Hasil : o Terdapat luka
TTV : TD: 120/70 mmHg jahitan post op
N: 70 x/m sepanjang + 5cm
P : 22 x/m sebanyak 7 jahitan
S: 36 oC di sebelah kanan
Jam 17.12 2. Lakukan perawatan luka dekat lipatan paha.
dengan teknik aseptik. o Bekas operasi
Hasil : luka bekas operasi tampak kering
tampak kering A : infeksi tidak terjadi
P : pertahankan intervensi
Jam 17.12 3. Jika ditemukan tanda infeksi
kolaborasi
untukpemeriksaan darah,
seperti Hb danleukosit
hasil : -

Jam 17.12 4. Kolaborasi untuk pemberian


antibiotik
Hasil : -

Jam 17.23 5. Lakukan HE tentang


penanganan infeksi
Hasil : klien memahami apa
yang dikatakan.

Vous aimerez peut-être aussi